Anda di halaman 1dari 35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM,RAM, dan I/O.

Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir

berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya.Mikrokontroler banyak terdapat pada

peralatan elektronik yang serba otomatis,mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya.

Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya

rendah sehinggasebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa

bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Struktur Mikrokontroler

Pada Gambar 2.1. di atas tampak suatu mikrokontroler standar yang tersusun atas

komponen-komponen sebagai berikut :


1. Central Processing Unit

CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU padamikrokontroler

ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU iniakan membaca program

yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya.

2. Read Only Memory

ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnyahanya dibaca saja.

Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam duniamikrokontroler ROM digunakan

untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm format

biner („0‟ atau „1‟). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler

akan memiliki arti tersendiri.

3. Random Acces Memory

RAM berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca jugadapat

ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang

bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya

juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang.

4. Input / Output

(I/O) Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan

terminal I/O (port I/O), yang digunakan untuk masukan ataukeluaran.

5. Komponen lainnyaBeberapa mikrokontroler memiliki

Timer/counter , ADC ( Analog to DigitalConverter ), dan komponen lainnya. Pemilihan

komponen tambahan yangsesuai dengan tugas mikrokontr oler akan sangat membantu
perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen

komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut

masih dapat ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya.

2.2 Arduino Uno

Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya adalah suatu alat

elektronik yang mengandung kikrokontroller ATmega328. Piranti ini dimanfaatkan untuk

mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga kompleks. Pengendalian LED

hingga pengontrolan robot dapat di implementasikan dengan menggunakan papan berukuran

relative kecil ini.

Gambar 2.2 Arduino Uno

Bahkan dengan penambahan komponen tertentu, peranti ini bisa dipakai untuk

pemantauan kondisi pasien rumah sakit dan pengendalian alat-alat di rumah.

Arduino Uno mengandung mikroprosesor (berupa Atmel AVR) dan dilengkapi dengan

oscillator 16 Mhz (yang memungkinkan operasi berbasis waku dilaksanakan dengan tepat), dan

regulator (pembangkit tegangan) 5volt. Sejumlah pin tersedia di papan. Pin 0 hingga 13
digunakan untuk isyarat digital, yang hanya bernilai 0 dan 1. Pin A0-A5 digunakan untuk isyarat

analog. Arduino uno dilengkapi dengan Static Random-Access Memory (SRAM) berukuran 2 KB

untuk memegag data, flash memory berukuran 32 KB, dan Erasable Programmable Read-Only

Memory (EEPROM) untuk meyimpan program.

Arduino Uno dapat diartikan juga sebagai board mikrokontroler berbasis

ATmega328(datasheet) yang memiliki 14 pin input dan output digital dimana 6 pin input tersebut

dapat digunakan sebagai output PWM (pulse width modulation) yang merupakan sinyal digital

yang dapat menyerupai sinyal analog, dan 6 pin input analog. 16 Mhz osilator Kristal, koneksi

USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat

digunakan, cukup hanya menghubungkan kabel Board Arduino Uno ke computer dengan

menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang dihubungkan ke adaptor DC atau baterai

untuk menjalankannya.

Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno

dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam

serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk

pembandingan dengan versi sebelumnya.


Mikrokontroller ATmega 328

Operasi Tegangan 5V

Input tegangan 7 – 12 V (Rekomendasi)

Pin I/O digital 14 pin (6 PIN untuk PWM)

Arus DC tiap pin I/O 50mA

Arus DC ketika 3.3 V 50 mA

32 KB (AT mega 328) dan 0,5 KB digunakan oleh


Mmeori flash
bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Kecepatan clock 16 Mhz


tabel 2.1 spesifikasi mikrokontroller arduin ouno.

2.2.1 Bagian-bagian Papan Arduino Uno

Gambar 2.3 Bagian-bagian Papan Arduino Uno

1. 14 pin input/output digital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6

pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana
tegangan outputnya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram

antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5 volt.

2. USB

Berfungsi untuk :

a. Membuat program dari computer ke dalam papan

b. Komunikasi serial antara papan dan computer

c. Memberi daya listrik kepada papan

3. Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, aoakah dari sumber

eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan

Arduino versi terakir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan

secara otomatis.

4. Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)

Jika mikrokontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka Kristal adalah jantungnya

karena komponen ini menghasilkan detakdetak yang dikirim kepada mikrokontroler

agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal ini dipilih yang berdetak

16 juta kali per detuk (16 Mhz).

5. Tombol Reset S1
Untuk mereset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan

bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongan

mikrokontroller.

6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

Port ICSP memungkinakan pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara

langsung, tanpa melalui boarloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini

sehingga ICSP tidak perlu dipakai walaupun disediakan.

7. IC 1-Microcontroller Atmega

Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

8. X1-sumber daya eksternal

Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat

diberikan tegangan DC antara 9-12V.

9. 6 pin input analog (0-5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor

analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 –

1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan dari

kotak pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah komputer melalui kabel

USB. Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data, kabel USB ini juga akan

mengalirkan arus DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber
daya dari luar. Saat mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada papan Arduino

akan menyala menandakan bahwa ia siap bekerja. (Lihat gambar dibawah)

Gambar 2.4 Arduino Uno

Pada papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin digital no

13. LED ini dapat digunakan sebagai output saat seorang pengguna membuat sebuah

program dan ia membutuhkan sebuah penanda dari jalannya program tersebut. Ini adalah

cara yang praktis saat pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan

Arduino telah memuat sebuah program kecil yang akan menyalakan LED tersebut berkedip-

kedip dalam jeda satu detik. Jadi sangat mudah untuk menguji apakah sebuah papan

Arduino baru dalam kondisi baik atau tidak, cukup sambungkan papan itu dengan sebuah

komputer dan perhatikan apakah LED indikator daya menyala konstan dan LED dengan pin-

13 itu menyala berkedip-kedip.

2.2.2 Sumber Daya /Power

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.

Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal

baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan
2.1 mm jacj DC ke colokan listrik board. Baerai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan

Vin dari konektor daya.

Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika anda

menggunakan tegangan kurang dari6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika menggunakan

lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan

adalah 7 sampai 12 volt.

Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut :

1. Vin Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal.

2. 5V Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino.

Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari stop kontak listrik DC (7-12V), konektor

USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika anda memasukkan tegangan melalui pin 5V

DAN 3V secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan Arduino.

3. Tegangan pada pin 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board. Menyediakan arus

maksimum 50 mA.

4. Gnd Pin Ground

5. IOREF Pin ini memberikan tegangan referensi ketika mikroontroler beroperasi.

Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF

sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau

3.3V.
2.2.3 Memori

ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader) ATmega328

juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM.

2.2.4 Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital di Arduino Uno dapat digunakan sebagai input atau

output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (),

beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40

Ma dan memiliki internal pull-up resistor (Secara default terputus) dari 20-50 kΩ. Selain itu,

beberapa pin memiliki fungsi khusus yaitu :

1. Serial. 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX)

TTL data serial.

2. Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt

pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik ata turun, atau perubahan nilai.

3. PWM; 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan ouput PWM 8-bit dengan fungsi

analogWrite ().

4. SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12(MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI

menggunakan SPI library.

5. LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH,

LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.


2.2.5 Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas unutk berkomunkasi dengan komputer,

Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V)

komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

2.2.6 Pemrograman

Arduino Uno dapat deprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih Arduino Uno

dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan.

Pada ATmega328 pada Arduino Uno memiliki bootloader yang memungkinkan Anda

untuk meng-upload program baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware

eksternal. Ini berkomunikasi menggunakan protocol dari bahasa C.

Sistem dapat menggunakan perangkat luak FLIP Atmel (Windows) atau programmer

DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat firmware baru Anda dapat menggunakan header

ISP dengan programmer eksternal.

2.2.7 Otomatis Software Reset

Tombol reset arduino uno dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan di

dalam mikrokontroller dari awal. Tombol reset terhubung ke Atmega 328 melalui kapsitor

100nf. Setalah tombol reset ditekan cukup lama unruk me-reset chip, software IDE Arduino

dapat juga berfungsi untuk meng-upload program dengan hanya menekan tombol upload di

software IDE Arduino.

2.2.8 Perlindungan Arus USB


Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer Anda dari

arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan komputer memberikan perlindungan

internal sendiri, sekering menyediakan lapisan perlindungan tambahan. Jika lebi dari 500

mA, sekering otomatis bekerja.

2.2.9 Karakteristik Fisik

Panjang maksimum dan lebar PCB masing-masing adalah 2,7 dan 2,1 inci, dengan

konektor USB dan stop kontak listrik yang melampaui dimensi tersebut. Empat lubang

sekrup memungkinkan board harus terpasang ke permukaan. Perhatikan bahwa jarak

antara pin digital 7 dan 8 adalah 0,16”.

2.3 BreadBoard

BreadBoard atau disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit

elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang belum

disolder sehingga masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen.

Breadboard atau kadang disebut juga project board merupakan media yang digunakan

untuk membuat rangkaian elektronik sementara (sebagai prototype / purwarupa) dan tanpa

menyolder sehingga komponen-komponen elektronika yang digunakan tidak akan rusak dan

dapat digunakan kembali. da banyak port / slot yang tersedia di breadboard. Port-port inilah

tempat untuk mencolokkan komponen elektronika sehingga tersambung antara satu dengan

yang lainnya. Di beberapa bagian, tiap port tidak benar-benar terpisah dengan port lainnya,

melainkan saling terhubung dengan port lainnya. Ada yang terhubung secara vertikal dan ada

pula horizontal.
Jika diperhatikan pada breadboard akan kita lihat banyak sekali angka dan huruf yang

tertera pada kolom dan barisnya. Ini sebenarnya tidak memiliki tujuan apapun, hanya untuk

memandu saat membuat rangkaian, hal ini jelas mempermudah dalam membuat rangkaian

elektronika. Sirkuit yang dibuat mungkin saja rumit dan kompleks dan bisa saja terjadi

kesalahan rangkaian yang bisa berpengaruh secara total atau bahkan kerusakan fatal pada

komponen. Jika menelusuri rangkaian dengan mengikuti koneksi nomor baris dan huruf kolom

mungkin kesalahan tersebut akan dengan cepat ditemukan.

Penomoran baris dan huruf kolom juga akan membantu untuk membuat rangkaian dengan

melihatnya langsung dari skema. Banyak buku dan panduan yang menyertakan diagram sirkuit

sebagai acuan pada saat kita membuat rangkain pada breadboard. Dengan memahami fungsi

dari breadboard ini, tentunya akan menunjang mereka yang akan mulai melakukan praktek

dengan proyek rangkaian dasar elektronika. Hal ini juga termasuk yang harus dikuasai pada

tahap awal pengenalan dasar robotika yang pastinya juga akan memanfaatkan begitu banyak

komponen elektronika yang terangkai bersama.

Gambar 2.5 Breadboard


2.4 Kabel Jumper

Kabel dupont arduino merupakan kabel jumper yang digunakan untuk proyek rangkaian

komponen elektronik yang dikerjakan dengan menggunakan breadboard, berfungsi untuk

menghubungkan kabel dengan PCB dan juga komponen-komponen elektronik pada projek

breadboard. Kabel dupont sangat bermanfaat untuk proyek arduino atau breadboard / papan

board dan juga praktis dalam penggunaannya.

Gambar 2.6 Kabel jumper

2.5 Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan

sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di-setupatau diatur untuk

menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan

perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer.

Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan

meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya

saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Bentuk

motor servo dapat ditunjukkan pada gambar 2.7.


Gambar 2.7 Motor Servo

2.6 RFID (Radio Frequency Identification)

RFID (Radio Frequency Identification) adalah teknologi identifikasi berbasis gelombang

radio. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai objek secara simultan tanpa diperlukan

kontak langsung (atau dalam jarak pendek). RFID dikembangkan sebagai pengganti atau

penerus teknologi barcode. RFID bekerja pada HF (High Frekuency) untuk aplikasi jarak dekat

(proximity) dan bekerja pada UHF (Ultra High Frekuency) untuk aplikasi jarak jauh (vicinity).

Gambar 2.8 RFID RC-522


Sensor RFID adalah sensor yang mengidentifikasi suatu barang dengan menggunakan

frekuensi radio. Sensor ini terdiri dari dua bagian penting: transceiver (reader) dan

transponder (tag). Setiap tag tersimpan data yang berbeda. Data tersebut merupakan data

identitas tag. Reader akan membaca data dari tag dengan perantara gelombang radio. Pada

reader biasanya berhubungan dengan suatu mikrokontroler. Mikrokontroler ini berfungsi untuk

mengolah data yang didapat reader. Struktur cara kerja RFID terdapat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Cara Kerja RFID

2.6.1 Pembaca RFID

Sebuah pembaca RFID harus menyelesaikan dua buah tugas, yaitu:

1.Menerima perintah dari softwear aplikasi

2. Berkomunikasi dengan tag RFID

Pembaca RFID adalah merupakan penghubung antara softwear aplikasi dengan

antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID. Gelombang radio yang

diemisikan oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat

berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena.
2.6.2 Tag RFID

Tag RFID adalah perangkat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang

terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnya

memiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori

pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya

serial number yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Selain pada RFID

mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang.

Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi:

1. Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga akan

mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan

informasi dalam jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang

mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang

dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannya

akan semakin besar.

2. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh

pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya

kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi

dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag

RFID.

Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode pada masa

yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan kontak sama

sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag RFID dapat

menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode.


2.6.3 Frekuensi Kerja RFID

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja dari sistem

RFID. Ini adalah frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara pembaca RFID

dengan tag RFID.

Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk sistem RFID yaitu:

Low Frequency (LF) : 125 - 134 KHz

High Frequency (HF) : 13.56 MHz

Ultra High Frequency (UHF) : 868 - 956 MHz

Microwave : 2.45 GHz

Pemilihan dari frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak komunikasi,

interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran

antena. Untuk frekuensi yang rendah (Low Frequency (LF) : 125 - 134 KHz) umumnya

digunakan tag pasif (tidak memiliki sumber energi sendiri tanpa battery, Modulasi

akan aktif setelah tag menerima gelombang elektromagnetik dari reader) dan untuk

frekuensi tinggi (High Frequency (HF) : 13.56 MHz - Microwave : 2.45 GHz) digunakan tag

aktif (memiliki sumber energi sendiri, modulasi aktif langsung dari tag sendiri). Pada

frekuensi rendah, tag pasif tidak dapat mentransmisikan data dengan jarak yang jauh,

karena keterbatasan daya yang diperoleh dari medan elektromagnetik. Akan tetapi

komunikasi tetap dapat dilakukan tanpa kontak langsung. Pada penelitian ini hal yang

perlu mendapatkan perhatian adalah tag pasif harus terletak jauh dari objek logam,

karena logam secara signifikan mengurangi fluks dari medan magnet. Akibatnya tag RFID

tidak bekerja dengan baik, karena tag tidak menerima daya minimum untuk dapat

bekerja.
Pada frekuensi tinggi, jarak komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat

lebih jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi

tinggi juga mendapatkan pelemahan (atenuasi) ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada

kondisi terburuk, tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca RFID.

Ukuran antena yang harus digunakan untuk transmisi data bergantung dari panjang

gelombang elektromagnetik. Untuk frekuensi yang rendah, maka antena harus dibuat

dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan RFID dengan frekuensi tinggi.

2.6.4 Akurasi RFID

Akurasi RFID dapat didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pembaca RFID

melakukan identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan dari proses

identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:

1. Posisi antena pada pembaca RFID

2. Karakteristik dari material lingkungan yang mencakup sistem RFID

3. Batasan catu daya

4. Frekuensi kerja sistem RFID

2.7 LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diode) adalah salah satu komponen elektonika yang terbuat dara bahan

semi konduktor jenis dioda yang mampu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan

dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk

mendapatkan emisi cahaya pada semi konduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenic

dan phosporus. Jenis doping yang berbeda pula .


Gambar 2.10 Bentuk Fisik LED

2.8 Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian

Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor

adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang

berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan

biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM

(Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga

merupakan seorang Fisikawan Jerman. Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu

rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.

Gambar 2.11 Resistor


Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah

Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.

2.8.1 Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai

Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode

Angka. Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan

pembuatnya diantaranya adalah :

1. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang

dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan

nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah

pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai Resistansi yang sering ditemukan di

pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari

1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

2. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan

Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada

proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula

nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan

resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap

suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor. Nilai Resistansi Carbon

Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ
dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon

Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.

3. Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis

ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi

oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam. Secara keseluruhan, Resistor jenis

Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon

Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

2.8.2 Variable Resistor

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan

diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi

Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

1. Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat

berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat

pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan

Potensiometer dalam bentuk kode angka.

2. Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan

dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai

Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
3. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer)

adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki

ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya,

dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

2.8.3 Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu

(Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua

jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor

PTC (Positive Temperature Coefficient).

2.8.4 LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya

dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

2.9 Bahasa Pemrograman Arduino Berbasis C

Struktur dasar dalam pemrograman arduino terdiri atas dua bagian, yaitu fungsi persiapan

(setup()) dan fungsi utama(loop()). Fungsi setup() digunakan untuk mendefinisikan variabel-

variabel yang digunakan dalam program, sedangkan loop() adalah program inti/utama dari

arduino yang dijalankan secara terus-menerus. Berikut adalah fungsi-fungsi dasar dalam bahasa

pemrograman C pada arduino :


1. setup()

Fungsi setup() dipanggil ketika program dijalankan, berfungsi untuk inisialisasi mode pin

sebagai input atau output dan inisialisasi serial. Fungsi ini harus ada meski tidak ada

instruksi yang ditulis.

2. loop()

Program yang berada dalam fungsi loop() akan dieksekusi secara terusmenerus.

3. Function

Fungsi adalah sekumpulan blok instruksi yang memiliki nama sendiri dan blok instruksi

ini akan dieksekusi ketika fungsi ini dipanggil. Penulisan fungsi ini harus didahului denganti

pefungsi setelah itu nama fungsi dan kemudian parameternya, bila tidak ada nilai yang

dihasilkan dari fungsi tersebut, tipe fungsinya adalah void().

4. {} (kurungkurawal)

Digunakan untuk mengawali dan mengakhiri sebuah fungsi, blok instruksi seperti loop(),

void() dan instruksi for dan if.

5. ; (titikkoma)

Digunakan sebagai tanda akhir instruksi.

6. /*……*/ (blokkomentar)

Digunakan pada komentar yang memiliki baris lebih dari satu. Apapun yang ditulis

dalam blok komen ini tidak berpengaruh terhadap program yang dibuat dan tidak akan

menghabiskan memori.
7. // (komentar baris)

Sama seperti blok komentar hanya saja digunakan untuk satu baris komentar.

8. Variabel

Adalah suatu ekspresi yang digunakan untuk mewakili suatu nilai yang digunakan dalam

program. Suatu variabel akan menampung nilai sesuai definisi yang telah dibuat. Variabel

hanya perlu didefinisikan satu kali saja tetapi nilainya dapat sesuai program. Terdapat dua

macam variabel. Ada variabel global yang dapat digunakan oleh semua fungsi dan instruksi

dalamprogram. Variabel ini didefinisikan pada awal program sebelum fungsi setup(). Dan

ada variabel lokal yang mana variabel ini didefinisikan pada suatu fungsi atau dalam fungsi

loop. Variabel ini hanya dapat dilihat dan digunakan di dalam fungsi tersebut.

Tipe-tipe data dalam variabel :

a. Byte

b. Long

c. Float

9. Array

Array adalah kumpulan nilai yang diakses dengan nomor indeks. Setiap nilai dalam array

dapat dipanggil dengan memanggil nama array dan nomor tersebut.

10. Aritmatika

Operator aritmatika meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

11. Operasi Gabungan


Adalah operasi matematika gabungan yang biasa digunakan dalam program.

12. Operasi Perbandingan

Operator untuk membandingkan 2 konstanta atau variabel yang sering digunakan untuk

menguji suatu kondisi benar atau salah.

13. Operasi Logika

Operator logika, AND, OR, dan NOT sering digunakan dalam pernyataan if.

14. Konstanta

Bahasa arduino memiliki nilai-nilai yang telah ditetapkan yang disebut konstanta.

Mereka digunakan untuk membuat program lebih mudah dibaca.

15. TRUE / FALSE

Adalah konstanta Boolean yang mendefinisikan nilai logika.

16. HIGH / LOW

Konstanta ini menentukan nilai pin sebagai HIGH atau LOW dan digunakan ketika

membaca atau menulis ke pin digital. HIGH didefinisikan sebgai tingkat logika 1/ON/5 Volt,

sedangkan LOW adalah tingkat logika 0/OFF/0 Volt.

17. Input / Output

Konstanta yang digunakan pada fungsi pin Mode() untuk menentukan mode pin digital

sebagai input atau output.


18. If

Instruksi untuk menguji apakah suatu kondisi telah tercapai, seperti membandingkan

nilai variabel berada diatas jumlah tertentu, dan menjalankan setiap instruksi di dalam

kurung jika pernyataan tersebut benar, jika tidak maka akan dilewati.

19. if…..else

Memungkinkan untuk mengeksekusi instruksi yang lain jika suatu kondisi tidak

terpenuhi. Else juga dapat digunakan lebih dari satu.

20. For

Pernyataan for digunakan untuk mengulang suatu blok instruksi dalam kurung kurawal.

21. While

Fungsi while akan menjalankan program secar terus menerus hingga suatu kondisi pada

fungsi while bernilai salah.

22. do…..while

Perintah untuk melakukan sesuatu secara terus-menerus hingga mencapai suatu kondisi

yang tidak memenuhi kondisi yang diinginkan.

23. pin Mode (pin,Mode)

Instuksi yang digunakan pada fungsi setup() untuk menginisialisasi suatu pin sebagai

input atau output.


24. digital Read (pin)

Instruksi yang digunakan untuk membaca input dari suatu pin yang hasilnya berupa

logika HIGH atau LOW. Pin dapat diartikan sebagai suatuvariabel atau konstanta 0-13 yang

mewakili input dan output dariboard arduino.

25. digital Write (pin,value)

Instruksi untuk memberikan nilai output HIGH (1) atau LOW (0) pada pin digital.

26. analog Read (pin)

Instruksi untuk membaca nilai input analog dengan resolusi 10 bit. Instruksi ini hanya

berlaku untuk pin A0-A5 yang mampu membaca nilai analog. Karena beresolusi 10 bit maka

hasil pembacaan digital adalah 0 sampai 1023.

27. analog Write (pin,value)

Instruksi yang berfungsi untuk memberi nilai PWM (pulse width modulation) pada

output. Pada arduino pin PWM ditandai dengan tilde (~), yaitu pin 3,5,6,9,10, dan 11.

28. delay (ms)

Instruksi untuk memberi jeda sebelum lanjut ke program selanjutnya.

29. millis ()

Instruksi untuk mengambil nilai waktu sejak program dijalankan hingga program

berhenti atau dimatikan.


30. tone (pin,frekuensi,durasi)

Instruksi untuk menghasilkan nada frekuensi dengan durasi tertentu dan dikirimkan ke

pin yang dituju.

31. noTone (pin)

Instruksi untuk menghentikan frekuensi yang dihasilkan pada pin yang dituju.

32. random Seed (seed)

Instruksi untuk mengambil nilai acak dengan seed nilai awal fungsi.

33. random(max); random(min,max)

Instruksi random(max) berfungsi mengambil nilai acak dengan max sebagai batas nilai

maksimal fungsi random(). Instriksi random(min,max) berfungsi untuk mengambil nialai

acak diantara nilai min dan max.

34. Serial.begin(rate)

Instruksi untuk membuka port data serial untuk komunikasi serial baik mengirim atau

menerima data dari serial. Rate adalah baud rate yang digunakan untuk komunikasi serial

(biasadigunakan 9600).

35. Serial.print(data)

Instruksi yang digunakan untuk mengirim data ke port serial.

36. Serial.read ()
Instruksi untuk menerima data dari port serial.

37. Serial.available ()

Merupakan instruksi untuk mendeteksi apakah menerima data dari port serial? Apabila

menerima data, akan menghasilkan nilai>0.

2.9 Software Integrated Develpment Environtment (IDE)

Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa

pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui

library.

Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program

kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java.

Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS,

Windows.

Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware,

bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah

sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode

biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.Software IDE Arduino terdiri dari 3

(tiga) bagian:

a. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing

program pada Arduino disebut sketch.


b. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam

kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang dipahami oleh

mikrocontroller.

c. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori

mikrokontroller.

2.10 Sketch Arduino

Program Arduino dalam bahasa C yang harus diisikan menggunakan Arduino IDE ke dalam

mikrokontroler. Sketch harus memiliki dua bagian blok penting yaitu 'void setup {} untuk

menginisialisasi program dan 'void loop {}' yang berisi mengenai program utamanya.

Gambar 2.12 Sketch Arduino IDE

2.11 Flowchart

Menurut Al- Bahra (2005, p263), dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi, menyebutkan bahwa: ” flowchart adalah bagan – bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah – langkah penyelesaian suatu masalah.


Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan

proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya

perogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa programan.

2.11.1 Jenis Flowchart

Flowchart sendiri terdiri dari lima jenis, masing-masing jenis memiliki karakteristik

dalam penggunaanya. Berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Flowchart dokumen

Pertama ada flowchart dokumen (document flowchart) atau bisa juga disebut

dengan paperwork flowchart. Flowchart dokumen berfungsi untuk menelusuri alur

form dari satu bagian ke bagian yang lain, termasuk bagaimana laporan diproses,

dicatat, dan disimpan.

2. Flowchart program

Selanjutnya kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini

menggambarkan secara rinci prosedur dari proses program. Flowchart program

terdiri dari dua macam, antara lain: flowchart logika program (program logic

flowchart) dan flowchart program komputer terinci (detailed computer program

flowchart).

3. Flowchart proses

Flowchart proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan cara

merinci dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau

sistem.
4. Flowchart sistem

Yang keempat ada flowchart sistem. Flowchart sistem adalah flowchart yang

menampilkan tahapan atau proses kerja yang sedang berlangsung di dalam sistem

secara menyeluruh. Selain itu flowchart sistem juga menguraikan urutan dari setiap

prosedur yang ada di dalam sistem.

5. Flowchart skematik

Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menampilkan alur prosedur

suatu sistem, hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam

penggunaan simbol-simbol dalam menggambarkan alur. Selain simbol-simbol,

flowchart skematik juga menggunakan gambar-gambar komputer serta peralatan

lainnya untuk mempermudah dalam pembacaan flowchart untuk orang awam.

2.11.2 Simbol – Simbol Flowchart

Flowchart disusun dengan symbol - simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu

menggambarkan proses di dalam program. Tabel 2.2 Simbol – simbol flowchart.

No Simbol Keterangan

simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh

komputer

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh

komputer
3

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung

dengan jenis peralatannya

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam

lembar / halaman yang sama

Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada

lembar / halaman yang berbeda

Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol

yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga

connecting line.

10

Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk

kertas atau output dicetak ke kertas.

11

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu

layar, plotter, printer dansebagainya.


12

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (subprogram)/proses

13

simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau

output disimpan ke pita magnetik.

14

simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau

output disimpan ke pita magnetik.

15

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan

sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

16

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu

kegiatan

Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart

Anda mungkin juga menyukai