Anda di halaman 1dari 30

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Mikrokontroller AVR ATmega328

Mikrokontroler adalah suatu terobosan dalam teknologi mikroprosesor dan

mikrokomputer, perbedaannya mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk

menangani suatu aplikasi tertentu. Perbedaan lain terletak pada perbandingan RAM

dan ROM. Komputer mempunyai RAM dan ROM yang besar, tetapi pada

mikrokontroler sangat terbatas. ROM digunakan oleh mikrokontroller untuk

menyimpan program sedangkan RAM digunakan untuk menyimpan data sementara.

Mikrokontroller terdiri dari ALU (Arithmetic and Logical Unit), CU (Control Unit),

PC (Program Counter), SP (Stack Pointer), register-register,sebuah rangkaian

pewaktu dan rangkaian penyela (interrupt). Mikrokontroler juga dilengkapi dengan

beberapa piranti pendukung lain seperti ROM (Read Only Memory), RAM (Random

Access Memory), dekoder, port komunikasi input/output serial dan atau pararel, juga

beberapa tambahan khusus seperti interrupt handler dan timer/ counter.

AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis

arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).


7

Gambar 2.1 Konfigurasi pin ATmega328

Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR

mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode

compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog

Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM

internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang

mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan

hubungan serial SPI. Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah

ATmega328.
8

Gambar 2.2 Blok Diagram Mikrokontroller ATmega328

2.2. Arduino

Dalam beberapa tahun terakhir, mikrokontroler telah menjadi lebih murah dan

lebih mudah digunakan, hal ini memungkinkan terciptanya alat yang lebih baik.
9

Arduino adalah sebuah terobosan baru dalam dunia elektronika, khususnya

mikrokontroller. Kemajuan yang dibuat dengan Arduino membuat alat lebih mudah

digunakan bagi pemula, memungkinkan orang untuk memulai sebuah perancangan

sistem kontrol dengan lebih mudah menggunakan Arduino. Arduino adalah sebuah

kit elektronik yang dirancang khusus untuk memudahkan setiap orang dalam belajar

atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan

bermacam-macam sensor dan pengendali.bahasa yang digunakan dalam Arduino

adalah bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan library-library Arduino.

Gambar 2.3 Arduino Uno


10

Gambar diatas merupakan salah satu gambar dari versi Arduino, yaitu

Arduino Uno. Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler ATmega168 atau

ATmega328. ia memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 dapat digunakan

sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack

listrik, ICSP header, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk

mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau

listrik dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai. Arduino Uno dibangun

tahun 2009 di Italia dan diberi nama setelah tahun peluncurannya.

2.2.1. Power

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya

eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) listrik dapat

berasal baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Board ini dapat beroperasi pada

pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V,

bagaimanapun, pin 5V dapat menyediakan kurang dari 5 volt dan board mungkin

tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan dapat terlalu panas

dan merusak board, kisaran yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 volt.

Fungsi dari masing-masing pin power adalah sebagai berikut :

 VIN : Tegangan input ke papan Arduino ketika itu menggunakan sumber

daya eksternal (sebagai lawan 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya

dari luar lainnya).


11

 5V: Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lain

pada board. Hal ini dapat berasal baik dari VIN melalui on-board

regulator, atau diberikan oleh USB atau power suplay 5V lainnya.

 3v3 : Sebuah pasokan 3,3 volt yang dihasilkan oleh chip FTDI on-board.

Menarik arus maksimum 50 mA.

 GND.

2.2.2. Memori

ATmega168 memiliki 16 KB dari memori flash untuk menyimpan kode (2

KB digunakan untuk bootloader), sedangkan ATmega328 memiliki 32 KB, (dengan

0.5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega168 memiliki 1 KB dari SRAM dan

512 byte EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan EEPROM library),

ATmega328 memiliki 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM.

2.2.3. Input dan output

Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input atau

output, menggunakan fungsi pinMode , digitalWrite , dan digitalRead. Mereka

beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA

dan memiliki resistor internal pull-up 20-50 kΩ. Selain itu, beberapa pin memiliki

fungsi khusus:
12

 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX) : digunakan untuk menerima (RX) dan

mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai

dari FTDI USB to TTL Serial chip.

 Interupsi Eksternal 2 dan 3 : pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu

interupsi pada nilai yang rendah.

 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 : menyediakan 8-bit output PWM dengan

fungsi : analogWrite.

 SPI : 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK) : pin ini mendukung

komunikasi SPI menggunakan SPI library.

 LED : 13 : ini membangun LED terhubung ke digital pin 13. Ketika pin

bernilai TINGGI, LED menyala, ketika pin RENDAH, LED dimatikan.

Arduino Uno memiliki 6 input analog, masing-masing yang menyediakan 10

bit dari resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur

dari ground sampai 5 volt, meskipun mungkin untuk mengubah batas atas dari

jangkauan mereka menggunakan pin Aref dan fungsi analogReference.

Ada beberapa pin lainnya didalam board ini :

 Aref : Tegangan referensi untuk input analog.digunakan dengan

analogReference.

 Reset : digunakan untuk me-reset mikrokontroler.biasanya digunakan

untuk menambahkan tombol reset untuk perisai yang menahan salah satu

pada board.
13

2.2.4. Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan

komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Pada ATmega328 menyediakan

(5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah

FTDI FT232RL pada saluran komunikasi serial board ini melalui USB dan driver

FTDI (disertakan dengan perangkat lunak Arduino) menyediakan port com virtual

untuk perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor

serial yang memungkinkan data tekstual sederhana yang harus dikirim ke dan dari

board Arduino. RX dan TX LED pada board arduino akan berkedip ketika data

sedang dikirim melalui chip FTDI dan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk

komunikasi serial pada pin 0 dan 1), untuk komunikasi serial pada setiap pin digital.

ATmega168 dan ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan SPI komunikasi.

2.2.5. Pemrograman

Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino (download).

Pilih "Arduino Uno atau ATmega328" dari Tools > menu board sesuai dengan

mikrokontroler pada board sesuai tipe arduino yang dipakai. ATmega168 atau

ATmega328 pada Arduino Uno dilengkapi dengan bootloader yang memungkinkan

kita untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programmer hardware

eksternal.
14

2.2.6. Arduino Software

Arduino Uno dirancang dengan cara yang memungkinkan untuk diatur ulang

oleh perangkat lunak yang berjalan pada komputer yang saling terhubung. Perangkat

lunak Arduino memungkinkan kita untuk meng-upload kode dengan hanya menekan

tombol upload pada menu promt pada programmer Arduino. Ini berarti bahwa

bootloader dapat memiliki waktu lebih pendek untuk mengupload data atau program.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pemrograman arduino dibangun

dengan bahasa C yang sudah disederhanakan, sehingga lebih mudah dalam

pemrogramannya.

Gambar 2.4 Arduino software


15

Dalam arduino software, terdapat text editor untuk membaca kode, pesan

area, toolbar yang berisi fungsi perintah, dan beberapa menu lainnya. Dengan ini, kita

dapat berkomunikasi dengan hardware arduino dan mengupload program.untuk

mengupload program, hanya perlu dengan satu kali tekan tombol upload.status area

memberikan informasi umpan balik dari program dan error yang terjadi.

2.2.7. USB Perlindungan

Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer

anda dari hubung singkat dan arus lebih. Meskipun kebanyakan komputer

memberikan perlindungan internal mereka sendiri, sekering memberikan

perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA diterapkan ke port USB, sekering

otomatis akan memutus sambungan sampai hubung singkat atau arus lebih

ditiadakan.

2.2.8. Karakteristik Fisik

Panjang maksimum dan lebar PCB Arduino Uno adalah 2,7 dan 2,1 inci

masing-masing dengan konektor USB dan jack power. Tiga lubang sekrup

memungkinkan board terpasang ke permukaan atau alas dengan kuat. Jarak antara pin

digital 7 dan 8 adalah 160 mil (0,16 "), bukan kelipatan genap dari jarak mil 100 dari

pin lain

.
16

2.3. Teori Dasar Seven Segmen

Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan

angka-angka desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun

atas 7 bagian yang setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang

dapat menyala. Jika 7 bagian diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian

rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal.

Gambar 2.5 Ilustrasi seven segment

Seven-segment display membutuhkan 7 sinyal input untuk mengendalikan

setiap diode di dalamnya. Setiap diode dapat membutuhkan input HIGH atau LOW

untuk mengaktifkannya, tergantung dari jenis seven-segmen display tersebut. Jika

Seven-segment bertipe common-cathode, maka dibutuhkan sinyal HIGH untuk

mengaktifkan setiap diodenya. Sebaliknya, untuk yang bertipe common-

annide, dibutuhkan input LOW untuk mengaktifkan setiap diodenya.


17

Gambar 2.6 Seven segment common katoda dan common anoda

Salah satu cara untuk menghasilkan sinyal-sinyal pengendali dari suatu seven

segment display yaitu dengan menggunakan sebuah sevent-segment decoder. Seven-

segment decoder membutuhkan 4 input sebagai angka berbasis heksadesimal yang

dinyatakan dalam bahasa mesin (bilangan berbasis biner) kemudian sinyal-sinyal

masukan tersebut akan “diterjemahkan” decoder ke dalam sinyal-sinyal pengendali

seven-segment display. Sinyal-sinyal pengendali berisi 7 sinyal yang setiap sinyalnya

mengatur aktif-tidaknya setiap LED.


18

Tabel 2.1 Kebenaran

2.4 Rangkaian Penyearah (Rectifier Circuit)

Sebagian besar rangkaian elektronika membutuhkan tegangan DC untuk dapat

bekerja dengan baik. Karena tegangan jala-jala adalah tegangan AC, maka yang harus

dilakukan terlebih dahulu dalam setiap peralatan elektronika adalah mengubah atau

menyearahkan (rectifying) tegangan AC ke DC.

Pada umumnya, tegangan AC didekati dengan sinyal gelombang sinus, seperti

tampak pada Gambar 2.7. Secara matematika, gelombang sinus dinyatakan oleh:

v = Vp sin (t+θ)
19

dimana v = tegangan sesaat

Vp = tegangan puncak

Θ = sudut dalam derajat atau radian

Gambar 2.7 Gelombang Sinus

Beberapa peralatan elektronika mengandung sebuah transformator seperti

tampak pada Gambar 2.8 untuk menaikkan atau menurunkan tegangan jala-jala.

Besarnya penaikkan atau penurunan tegangan sebanding dengan rasio jumlah lilitan

pada bagian primer dengan jumlah lilitan sekunder.


20

Gambar 2.8 Transformator

2.4.1 Rangkaian Penyerarah Setengah Gelombang

Gambar 2.9 memperlihatkan rangkaian yang disebut penyearah setengah

gelombang (half wave rectifier). Pada setengah siklus tegangan sekunder yang positif,

dioda mengalami forward biased untuk setiap tegangan yang lebih dari 0.7 volt

(tegangan offset). Ini menghasilkan tegangan lintas tahanan beban (R L ) yang

mendekati bentuk setengah gelombang sinus. Pada setengah siklus negatif, dioda

mengalami reverse biased, yang menyebabkan arus beban menjadi nol dan tegangan

beban jatuh menjadi nol.

Gambar 2.9 Rangkaian Penyerah Setengah Gelombang


21

Jika digunakan pendekatan dioda ideal, puncak tegangan yang disearahkan

sama dengan puncak tegangan sekunder, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.10(a).

Sedangkan, jika digunakan pendekatan dioda offset, puncak tegangan yang

disearahkan memiliki tegangan puncak keluaran yang lebih rendah dari tegangan

puncak masukan, seperti tampak pada Gambar 2.10(b).

(a)

(b)

Gambar 2.10 Tegangan Masukan dan Keluaran Penyerah Setengah

Gelombang

(a) Pendekatan Dioda Ideal dan (b) Pendekatan Dioda Offset


22

2.4.2 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap Trafo

Nampak dari gambar diatas, bahwa penyearah setengah gelombang, belum

menghasilkan tegangan DC yang baik. Oleh karena itu, diupayakan cara-cara lain

untuk mendapatkan tegangan DC yang lebih baik.

Gambar 2.11 menunjukkan sebuah rangkaian penyearah gelombang penuh

dengan menggunakan Center Tap Trafo. Selama setengah siklus tegangan sekunder

yang positif, dioda yang atas mengalami forward biased dan dioda yang bawah

mengalami reverse biased.

Sehingga, arus mengalir melalui dioda yang atas, ke tahanan beban, dan

setengah belitan yang atas. Sebaliknya, selama setengah siklus tegangan sekunder

yang negatif, arus akan mengalir melalui dioda yang bawah, ke tahanan beban, dan

setengah belitan yang bawah.

Gambar 2.11 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap Trafo

Dalam kedua siklus diatas, tahanan beban mendapatkan polaritas yang sama,

tanpa memperhatikan dioda mana yang konduksi. Sehingga, tegangan keluaran pada
23

beban berbentuk sinyal gelombang penuh yang disearahkan seperti terlihat pada

Gambar 2.12

(a) (b)

(c)

Gambar 2.12 Penyearah Gelombang Penuh Center Tap Trafo

(a) Pendekatan Dioda Offset (b) Pendekatan Dioda Ideal

(c) Proses Penyearahan


24

2.4.3 Rangkaian Penyearah dengan Filter Kapasitor

Keluaran penyearah rata-rata adalah tegangan DC yang memiliki denyut

(ripple). Untuk mengubah denyut ini ke tegangan DC yang tetap, dibutuhkan sebuah

penapis (filter). Gambar 2.13 memperlihatkan rangkain penyearah setengah

gelombang dengan penapis menggunakan Kapasitor.

Gambar 2.13 Rangkain Penyearah Setengah Gelombang dengan Filter Kapasitor

Selama seperempat siklus pertama dari tegangan sumber, dioda di-forward

biased. Pada saat itu, dioda menghubungkan sumber langsung melintas kapasitor,

sehingga kapasitor diisi sampai tengangan puncak. Namun, setelah melewati puncak

positif, dioda berhenti konduksi. Pada keadaan ini, kapasitor membuang muatannya

melalui resistansi beban. Dengan rancangan yang baik, tetapan waktu pembuangan

(t RC ) dapat dibuat jauh lebih besar daripada perioda T sinyal masuk. Oleh karena itu,

kapasitor hanya kehilangan sebagian besar kecil muatannya. Kemudian, pada saat

tegangan sumber mencapai puncaknya kembali, dioda menghantar sebentar dan

mengisi kapasitor kembali sampai tegangan puncaknya.


25

Gambar 2.14 Penapisan sinyal DC menggunakan kapasitor.

2.5 Lampu Pilot

Lampu pilot atau lampu indikator adalah komponen elektronika yang

berfungsi untuk mengecek ada tidaknya arus. Biasanya di tandai dengan nyalanya
26

lampu tersebut, fungsi lampu pilot yaitu sebagai indikator. Komponen elektronika

hampir semua pada bagian depannya dilengkapi dengan komponen yang disebut pilot

lamp atau indikator lamp. Apapun peralatannya seperti power supply, panel listrik,

inverter, perangkat elektronika, dll rata - rata dipastikan memiliki yang lampu

indikator.

Maksud dan tujuan dipasangnya pilot lamp atau indikator lamp ini adalah

untuk memberikan tanda yang menyatakan bahwa aliran listrik dari PLN telah masuk.

Selain itu kegunaan pilot lamp atau indikator lamp, juga memberikan penampilan

yang sedikit lebih baik dan nilai seni dari peralatan tersebut.

Pilot lamp atau indikator lamp ini dapat kita jumpai dengan berbagai jenis

macam lampu. bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan beberapa jenis pilot

lamp atau indikator.

Gambar 2.15 Lampu pilot dengan tegangan 220volt

2.6 Relay

Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat

mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan otak


27

dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan

posisi relay, walaupun dalam dalam pemakaian kontak sederhana relay masih banyak

digunakan. Relay yang paling sederhana yaitu relay elektromekanis yang

memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana

relay elektromekanis ini dapat didefinisikan sebagai alat yang menggunakan gaya

elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar, dan saklar yang

digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Di bawah ini contoh relay yang banyak beredar di pasaran

Gambar 2.16 Relay yang tersedia di pasaran

Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi berikut :

 Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh

 Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan


28

2.6.1 Prinsip Kerja dan Simbol

Relay terdiri dari coil dan kontak. coil adalah gulungan kawat yang mendapat

arus listrik, sedang kontak adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari

ada tidaknya arus listrik di coil. Pada umumnya, relay hanya mempunyai satu

kumparan, tapi relay dapat mempunyai beberapa kotak. Pada relay elektromekanis

terdapat kontak diam dan kontak bergerak.sebuah kontak mempunyai 2 fungsi, yaitu

sebagai Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Apabila diberikan tegangan

pada kumparan, maka akan terjadi medan elektromagnetis, karena adanya medan

magnit pada kumparan,maka akan menyebabkan kontak bergeser atau bergerak dari

NO ke NC. Posisi kontak NO membuka jika tidak terdapat arus mengalir pada

kumparan, dan akan menutup ketika arus melewati kumparan sebagai efek dari

medan magnit. Posisi kontak NC menutupa jika tidak terdapat arus mengalir pada

kumparan, dan akan membuka ketika arus melewati kumparan sebagai efek dari

medan magnit.

Secara sederhana prinsip kerja dari relay adalah ketika Coil mendapat energi

listrik, akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas,

dan contact akan menutup.


29

Gambar 2.17 Skema relay elektromekanik

2.6.2 Relay sebagai pengendali

Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah untuk

implementasi logika kontrol dalam suatu sistem. Sebagai “bahasa pemrograman”

digunakan konfigurasi yang disebut ladder diagram atau relay ladder logic. Berikut

ini beberapa petunjuk tentang relay ladder logic (ladder diagram):

 Diagram wiring yang khusus digunakan sebagai bahasa pemrograman

untuk rangkaian kontrol relay dan switching.

 LD Tidak menunjukkan rangkaian hardware, tapi alur berpikir.

 LD Bekerja berdasar aliran logika, bukan aliran tegangan/arus.

Relay Ladder Logic terbagi menjadi 3 komponen :

 Input  pemberi informasi


30

 Logic  pengambil keputusan

 Output  usaha yang dilakukan

Sistem kendali dengan relay ini mempunyai input device (misalnya: berbagai

macam sensor, switch) dan output device (misalnya : motor,pompa, lampu). Dalam

rangkaian logikanya, masing-masing input, output, dan semua komponen yang

dipakai mengikuti standard khusus yang unik dan telah ditetapkan secara

internasional.

2.7. IC 74 HC 595

IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis

yang dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal bakal dari

sebuah komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller.

IC 74HC595 (8-bit serial-in/ serial or parallel-output shift register) ini

memiliki 8-bit input serial dengan 8-bit output serial atau output paralel dan IC ini

juga memiliki storage register yang mana mempunyai pin input pulsa clock yang

terpisah dengan shift registernya. 74HC595 adalah shift register dengan input berupa

clock, data dan latch. Berguna untuk menghemat penggunaan pin I/O pada MCU atau

Arduino
31

Gambar 2.18 Konfigurasi Pin IC 74HC595

Tabel 2.2. Keterangan Pin IC 74HC595

Simbol Pin No Keterangan

Q0 sampai Q7 15, 1 sampai 7 Output Data Paralel

GND 8 Ground (0 V)

Q7’ 9 Output Data Serial

MR’ 10 Master Reset (aktif Low)

SHCP 11 Input Clock Shift Register

STCP 12 Input Clock Storage Register

OE’ 13 Output Enable (aktif Low)

DS 14 Input Data Serial

VCC 16 Tegangan Positif


32

2.8 Sistem Kontrol

Sistem Kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau

beberapa besaran (variabel atau parameter), sehingga berada pada suatu harga atau

range tertentu. Contoh variabel atau parameter fisik, adalah: tekanan

(pressure),aliran(flow),suhu(temperature), ketinggian (level), pH, kepadatan

(viscosity), kecepatan (velocity), dan lain-lain.

2.8.1 Tujuan Sistem Kontrol

Tujuan utama dari sebuah sistem pengontrolan adalah untuk mendapatkan

hasil optimal dari sebuah proses. Hal ini dapat diperoleh dengan mengacu pada

seberapa efektif sistem kontrol itu dapat bekerja sesuai hasil yang diharapkan. Sebuah

hasil kerja yang diharapkan dari sistem kontrol yaitu berhubunagan dengan

pengukuran.

Definisi-definisi dalam pengukuran

 Instrument : yaitu sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai

atau besaran suatu kuantitas atau variable

 Ketelitian (Accuracy) : yaitu harga terdekat dimana suatu pembacaan

instrument mendekati harga sebenarnya dari variable yang diukur.


33

 Ketepatan (Precision) : yaitu suatu ukuran kemampuan untuk

mendapatkan hasil pengukuran yang serupa dengan memberikan suatu

harga tertentu bagi sebuah variable.

 Sensitivitas (Sensitivity) : yaitu perbandingan antara sinyal keluaran atau

respon instrument terhadap perubahan masukan atau variable yang diukur.

 Resolusi (Resolution) : yaitu perubahan terkecil masukan yang dapat

direspon oleh instrument.

 Kesalahan (Error) : Penyimpangan variable yang diukur dari nilai

sebenarnya.

2.9 ADC (Analog To Digital Converter)

Sinyal digital semakin banyak digunakan dan hampir seluruh perangkat

elektronika modern menggunakan sinyal digital dalam pengolahan data. Untuk

mendapatkan sinyal digital, maka sinyal analog harus dikonfersikan terlebih dahulu.

ADC adalah sebuah alat piranti yang berfungsi mengubah sinyal analog menjadi

sinyal digital. ADC banyak digunakan pada pengukuran, komunikasi digital, ataupun

pada industri yang banyak menggunakan kontrol dan biasanya digunakan sebagai

perantara antara sensor dan sistem komputer sebagai output data dari sensor yang

berbentuk digital.

ADC (Analog to Digital Converter) mempunyai 2 karakter yaitu kecepatan

sampling dan resolusi. kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering

sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.
34

Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS). sedangkan

resolusi adalah seberapa detail kemampuan dari ADC dalam pembacaan.

Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328, dimana pada

mikrokontroler ini sudah terdapat 6 buah port untuk ADC.

2.10 Bahasa C

Bahasa C merupakan pengembangan dari bahasa BCPL yang dikembangkan

oleh Martin Richards pada tahun 1967.Selanjutnya bahasa ini memberikan ide kepada

Ken Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut bahasa B pada

tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh Dennis

Ricthie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah

AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan dikomputer Digital

Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan system operasi UNIX.

Beberapa alasan mengapa bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

 Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer.

 Kode bahasa C sifatnya portabel.

 Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata – kata kunci.

 Proses executable program bahasa C lebih cepat.

 Dukungan Pustaka yang banyak.

 C adalah bahasa yg terstruktur.


35

 Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap bahasa tingkat menengah.

 Bahasa C adalah Kompiler.

Anda mungkin juga menyukai