Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus membantu untuk
mempermudah manusia dalam pekerjaannya.Manusia pada dasarnya selalu
ingin pekerjaannya efektiv dan efisien. Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, telah dikembangkan teknologi mikrokontroler
yang dapat menggerakkan alat secara otomatis sehingga dapat
mengefisienkan pekerjaan manusia. Mikrokontoler telah banyak mengalami
perkembangan sejak pertama kali diperkenalkan pada 40 tahun silam.
Teknologi, fungsi, dan peripheral yang berbeda-beda menjadikan
mikrokontroler memiliki banyak variasi. Penggunaan mikrokontroler
dewasa ini sudah sangat banyak mulai dari bidang elektronika sederhana
yang digunakan sehari-hari hingga industri dan transportasi.

Dengan kemampuan mikrokontroler yang terus meningkat. Agar


pekerjaannya dapat efektif dan efisien, manusia dituntut untuk mengetahui
fungsi dan pendayagunaan mikrokontroler. Baik penggunaanya pada benda
elektronika sederhana ataupun dalam mesin industri. Oleh karenanya untuk
memahami fungsi dari mikrokontoler ini dilakukan peraktikum yang
menggunakan mikrokontoler arduino yang mudah untuk digunakan pemula.

I.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup percobaan ini meliputi pengenalan mikrokontroler


arduino, pemrograman dasar arduino, dan penggunaan arduino untuk
pengontrolan LED.

I.3 Tujuan Percobaan


1. Mengenal board mikrokontroler arduino
2. Membuat serta menguji pemrograman dasar dan sintax pada arduino
yang telah dibuat.
3. Membuat program arduino sederhana untuk mengontrol LED.
4. Memahami mekanisme algoritma untuk meyalakan LED.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu kontrol digunakan untuk menontrol suatu proses atau aspek-


aspek dari lingkungan. Salah satu contoh aplikasi dari mikrokontroler
adalah untuk memonitori rumah kita. Pada masanya, kontol dibangun dari
komponen-komponen logika secara keseluruhan. Sehingga menjadikannya
besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan microprocessor sehingga
keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Proses
pengecilan komponen terus berlangsung. Semua komponen yang
dipergunakan guna membangun suatu komponen kontroler dapat dikemas
dalam satu keping. Maka muncul lah komputer keping tunggal atau disebut
juga mikrokontroler [1].

Minkrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat


tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah
dikemas dalam satu keping. Biasanya terdiri dari : CPU, RAM, ROM, I/O,
serial dan paralel. Rata-rata mikrokontroler memiliki intruksi manipulasi
bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interrupt yang
cepat dan efisien [1].

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang


mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan
komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronika, yang menekankan efektifitas dan efisiensi biiaya.
Mikrokontroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remot kontrol, mesin kontrol,
peralatan rumah tangga, alat berat hingga mainan. Dengan mengurangi
ukutan, biaya, konsumsi tenaga diibandingkan dengan mendisain
menggunakan mikroprocesor memori dan alat input-output yang terpisah.
Kehadiran mikrokontroler menjadi lebih ekonomis [2].

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler


tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut sebagai
sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan
sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah
menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun
mikrokontroler sudah beroprasi. Yang dimaksud dengan sistem minimal
adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk
menjalankan sebuah aplikasi [2].

II.1 Mikrokontroler Arduino


Mikrokontroler arduino adalah komputer papan tunggal yang
muduah digunaka namun kuat dan pemasarannya cukup luas. Arduino
memiliki sistem open-source, yang berarti hardware-nya cukup murah dan
pengembangan sofeware-nya bebas. Hardware-nya memiliki prosessor
Atmel AVR dan sofeware-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis Atmel
sebagai basis, namun ada perusahan yang membuat clone arduino dengan
menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompetibel dengan arduino
pada level hardware [3].

Arduino uno merupakan yang paling banyak digunakan, terutama


untuk pemula. Versi yang terakhir adalah arduino uno R3 (revisi 3),
menggunakan ATMega328 sebagai mikrokontrolernya, memiliki 14 pin I/O
digitas dan 6 pin output analog. Untuk pemrograman, cukup menggunakan
koneksi USB type A to type B [3]. Selain arduino uno ada berbagai macam
jenis arduino lain seperti: arduino serial, arduino mega, arduino fio dan
sebagainya [4].
Utuk memberi gambaran apa saja yang terdapat didalam
mikrokontroler berikut ini diperlihatkan contoh diagram balok sederhana
dari mikrokontroler ATMega328 (dipakai pada arduino uno):

Gambar II.1 Diagram balok mikrokontrolet ATMega328

Gambar II.2 Jenis-jenis mikrokontroler arduino

Dengan mengambil sebuah contoh papan arduino USB, bagian-bagiannya


dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar II.3 Bagian-bagian mikrokontroler


14 pin input digital (0-13) berfungsi sebagai input atau output, khusus untuk
6 buah pin 3,5,6,9,10, dan 11 dapat juga berfungsi sebagai pin analog output
dimana tegangan outputnya bisa diatur. Nilai dari pin output analog dapat
deprogram antara 0-255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0-5V. USB
berfungsi untuk memuat program dari komputer kedalam papan
(komunikasi serial antara papan dan komputer. Q1-kristal berfungsi sebagai
penghasil timer. Tombol riset digunakan untuk meriset papan sehingga
program akan mulai lagi dari awal. Dan 6 pin analog (0-5) untuk membaca
tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog seperti sensor suhu. Program
dapat membaca nilai sebuah pin input anttara 0-1023, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0-5V [4].
II.2 Software Mikrokontroler
Untuk saat ini software arduino yang digunakan adalah driver IDE,
walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama
pengembangan arduino. IDE arduino adalah software yang sangat canggih
ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari editor program,
campiler, dan uploader. Editor program adalah sebuah window yang
memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing. Compiler adalah sebuah modul yang mengubah kode program
menjadi kode binner. Dan uploader adalah sebuah modoul yang memuat
kode binner dari komputer ke dalam memori di papan arduino.

Gambar II.4 Tampilan IDR arduino


II.3 Flasing LED
LED dapat digunakan untuk memeriksa apa yang dapat dilakukan
arduino. Sambungkan pin 5V pada arduino ke papan rangkaian yang
berhubung dengan LEd dan pin Gnd ke bawah bagian bawah pada papan
rangkaian. Sambungkan pin 2 ke resistor pada papan rangkaian dan resistor
berhubungan dengan LED. Untuk menguji LED bekerja atau tidak, lepaskan
pin 2 dan pindahkan pin 5V sehingga bersambung dengan resistor, LED
akan menyala. Jika tidak bali LED. Kemudian kembalikan pin 5V dan pin 2
pada tempat semula. Pada LED, muatan bergerak dari anoda (+) ke katoda
(-). Kemudian pada software masukkan kemudian run:
void setup()
{
pinMode(2,OUTPUT);
digitalWrite(2,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(2,LOW);
}
void loop()
{}
Maka LED akan menyala untuk satu detik [3].

a b

c
Gambar II.5(a) LED (b) skema rangkaian (c) foto rangkaian
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan


1. Arduino Uno

Gambar III.1 Arduino UNO


Berfungsi untuk mengendalikan program mikrokontroler yang
dibuat.
2. Jumper

Gambar III.2 Kabel Jumper


Kabel Jumper berfungsi untuk menghubungkan komponen arus
listrik
3. USB

Gambar III.3 USB


Berfungsi sebagai penghubung antara mikrokontroler dan laptop.
4. Laptop

Gambar III.4 Laptop


Berfungsi sebagai wadah membuat aplikasi program arduino uno.
5. Potensiometer

Gambar III.5 Potensiometer


Berfungsi untuk mengatur nilai hambatan.
6. LED

Gambar III.6 LED


Berfungsi sebagai indikator/penunjuk jika suatu rangkaian sedang
aktif.
7. Resistor

Gambar III.7 Resistor


Berfungsi sebagai penghambat dalam suatu rangkaian.
8. Papan rangkaian

Gambar III.8 Papan rangkaian


Berfungsi sebagai temapat merangkai rangkaian.

III.2 Prosedur Percobaan


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mengamati komponen-komponen dari Arduino Uno beserta fungsinya.
3. Menginstal IDE arduino pada laptop dan memastikan library arduino
sudah terpasang di IDE arduino.
4. Menghidupkan blinking LED :
void setup () {
pinMode (0, OUTPUT) ;
pinMode (1, OUTPUT) ;
}
void loop () {
digitalWrite (0, HIGH) ;
delay (100) ;
digitalWrite (0, LOW) ;
delay (100) ;
digitalWrite (1, LOW) ;
delay (100) ;
}
5. Merangkai resisitor dan LED pada papan rangkaian.
6. Membuat sketch pada IDE arduino yang sudah dihubungkan dengan
papan arduino.
7. Mengcompile dan mengamati perubahan pada lampu LED sesuai
dengan perintah yang diberikan.
8. Membuat rangkaian baru dengan menambahkan potensiometer.
9. Membuat sketch pada IDE arduino.
int dua = 11;
void setup ()
{
pinMode (dua, OUTPUT) ;
}
void loop ()
{
analogWrite (2, 255) ;
delay (500) ;
analogWrite (2, 200) ;
delay (500) ;
analogWrite (2, 100) ;
delay (500) ;
analogWrite (2, 5) ;
delay (500) ;
}
10. Mengcompile dan mengamati perubahan pada lampu LED apabila
potensiometer di putar.
11. Mengambil data berupa video dan foto.
Gambar Rangkaian percobaan :

Gambar III.9 Rangkaian Blinking LED tanpa potensiometer (kiri) dan dengan
potensiometer (kanan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Data

1. Tabel Percobaan Pertama (Tanpa Potensiometer)


a. Tabel Percobaan Pertama (Blinking LED)
High Low
1000 10
1000 100
1000 1000
100 10
100 100
100 1000
10 10
10 100
10 1000

b. Tabel Percobaan Kedua (Dengan Potensiometer)


Analog Write Delay
225 500
200 500
100 500
50 500
IV.1.2. Gambar
1. Blinking LED
Untuk High = 1000, 100 dan 10:

a b c
Gambar IV.1 Nyala LED untuk delay high a. 10; b. 100; c. 1000
2. LED dengan Potensiometer
Untuk delay 500 dengan Analog write = 225, 200, 100, dan 5

a b

c d
Gambar IV.2 Nyala LED dengan menggunakan potensiometer untuk analog
write a. 225; b. 200; c. 100; dan d. 10
IV.2. Pembahasan
Pada percobaan pertama digunakan pin digital yaitu pin 13. Nyala
LED dapat dikontrol dengan perintah high dan low. Untuk perintah high
maka LED akan menyala sedangkan untuk prpintah low LED akan mati.
Pada percobaan ini kita juga mengamati delay yang diberikan. Semakin
besar delay semakin lama nyala atau mati LED.
Kemudian untuk percobaan kedua digunakan pin digital yang juga
bisa berfungsi sebagai pin analog, namun kita menggunakannya sebagai pin
analog. Pin yang digunakan adalah pin 11. Nyala led dapat diatur dari redup
hingga terang dengan perintah anggka mulai dari 0-225 yang berarti 0-5V.
waktu delay disamakan yaitu 500 ms hingga kita dapat melihat perubahan
terang ke redupnya saja.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Mikrokontroler arduino memiliki 14 pin analog dan 6 pin digital
2. Pemrograman dasar dilakukan dengan IDE arduino
3. LED dapat dinyalakan sesuai dengan keinginan dengan
menggunakan mikrokontroler.
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://hery_h.staff.gunadarma.ac.id
[2] http://repository.usu.ac.id/bitstream
[3] http://www.me.umn.edu/courses/me2011/
[4] www.tabuku.com

Anda mungkin juga menyukai