Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI

TEMPERATURE DAN KONTROL TEKANAN

Nama : Ranti Geotalia

Prodi : Elektronika Instrumentasi

Jurusan : Teknofisika Nuklir

Dosen Pengampu : Adi Abimanyu, M.Eng

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. TUJUAN

1. Memahami pengaruh kendali P, PI, dan PID pada studi kasus Temperature dan
Kontrol tekanan
2. Melakukan pengamatan terhadap respon sistem dengan perlakuan nilai-nilai
parameter PID yang bervariasi.
3. Memahami pengaruh kendali P, PI, dan PID terhadap grafik kestabilan sistem

II. DASAR TEORI

Overshoot adalah jumlah maksimum dari respon dengan melebihi nilai steady
state akhir dari variabel proses. Seringkali dinyatakan sebagai persentase dari nilai
steady state terakhir.

Rise Time adalah waktu yang diperlukan respon untuk meningkat dari 10% dari
nilai steady state akhir menjadi 90% dari nilai steady state akhir.

Settling time adalah waktu yang diambil oleh respons untuk mencapai nilai steady
state akhir, dalam beberapa nilai toleransi yang ditentukan. Diagram di bawah ini
menunjukkan Settling time untuk toleransi 5%.

Periode adalah durasi satu siklus osilasi penuh. Oleh karena itu, dapat diukur
sebagai interval antara crossing alternatif dari nilai steady state akhir atau interval
antara puncak berurutan atau lembah berurutan pada kurva respons.

Frequency adalah kebalikan dari periode, yaitu jumlah siklus per detik yang
dinyatakan dalam Hertz (Hz). Seringkali frekuensi dinyatakan dalam radian per
detik dan hubungan antara kedua unit tersebut adalah radian per detik sama dengan
2π kali frekuensi dalam Hertz.

Transport Delay adalah periode selama tidak ada perubahan dalam variabel proses
setelah perubahan dilakukan menjadi set point.
Gambar 1. Parameter system performance

III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul praktikum
2. Laptop/PC
3. Software Bytronic PCT
4. PCT M-4 Kontrol temperatur Unit
5. PCT M-3 Kontrol tekanan Unit

IV. CARA KERJA

4.1 Kontrol temperatur

1. Buka software PCT Bytronic


2. Hubungkan Laptop/PC dengan Bytronic Presure Control Unit
3. Pada menu, pilihlah Kontrol temperatur

Gambar 2. Pemilihan PID control


4. Tentukan nilai setpoint dengan pada kolom setpoint.
5. Pada GUI, nilai kendali proporsional merupakan hasil dari PG x PB. Misalnya
diinstruksikan memberi nilai kendali proposal sebesar 100, maka tertulis angka
10 pada PG dan angka 10 pada PB.
6. Apabila diinstrukan hanya mengisi nilai proporsional, maka hilangkan
checklist pada kolom I dan D.

Gambar 3. Graphic User Interface Kontrol temperatur

7. Untuk mempercepat penurunan temperatur maka nyalakan kipas (fan).


8. Klik button start untuk memulai percobaan, button stop untuk menghentikan
operasi, dan button menu untuk keluar dari GUI.
9. Screenshoot respon sistem/Temperature trend yang dihasilkan.
10. Analisis parameter sistem serta lampirkan trend respon yang dihasilkan.

4.2 Kontrol tekanan

1. Buka software PCT Bytronic


2. Hubungkan Laptop/PC dengan Bytronic Presure Control Unit
3. Pada menu, pilihlah kontrol tekanan
Gambar 2. Pemilihan PID control
4. Tentukan nilai setpoint dengan pada kolom max dan min dengan nilai yang sama
5. Pada GUI, nilai kendali proporsional merupakan hasil dari PG x PB. Misalnya
diinstruksikan memberi nilai kendali proposal sebesar 100, maka tertulis angka 10
pada PG dan angka 10 pada PB.
6. Apabila diinstrukan hanya mengisi nilai proporsional, maka hilangkan checklist
pada kolom I dan D.

Gambar 3. Graphic User Interface Kontrol tekanan

7. Kurangi tekanan udara dalam tabung dengan cara memutar valve hingga
menunjukkan jarum penunjuk nilai tekanan udara berada pada posisi 0.
8. Klik button start untuk memulai percobaan, button stop untuk menghentikan
operasi, dan button menu untuk keluar dari GUI.
9. Screenshoot respon sistem/pressure trend yang dihasilkan.
10. Analisis parameter sistem serta lampirkan trend respon yang dihasilkan.
V. DATA HASIL
5.1 Kontrol temperatur

Set Point = 40oC


PB = 10
PG = 10

A. Variasi Nilai I

I D Rise time (90%) Overshoot Setling time


0.45 0 445 s 65o/130 s 430 s
1 0 484 s 65o /130 s 422 s
10 0 406 s 67,5o /130 s 390 s

B. Variasi Nilai D

I D Rise time (90%) Overshoot Setling time


1 1 35 s 60o/130 s 400 s
1 10 38 s 60o /130 s 400 s
1 100 45 s 57o /125 s 380 s

5.2 Kontrol tekanan

Set Point = 1.50 bar


PB = 10
PG = 10

A. Variasi Nilai I

I D Rise time Overshoot Setling time


0.5 10 10%= 1.15 s, 90%=24 s 0 27 s
0.75 10 10%= 1 s, 90%=24 s 0 32 s
1.5 10 10%= 1 s, 90%=22 s 0 30 s
B. Variasi Nilai D

I D Rise time Overshoot Setling time


20 0 10%= 1 s, 90%=25 s 0 30 s
20 2.5 10%= 1.65 s, 90%=22 s 0 28 s
20 5 10%= 1 s, 90%=23 s 0 30 s

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kendali temperatur dan tekanan bertujuan untuk mengetahui karakteristik
kendali integral dan derivative dalam sistem control PID.
Untuk mensimulasikan kendali temperature digunakan modul PCT-M4 Kontrol
temperatur trainer system berserta HMI nya yang menggunakan SCADA.
Sedangkan untuk mensimulasikan kendali tekanan digunakan modul PCT-M3 Kontrol
tekanan trainer system.
Untuk mengetahui karakteristik kendali I maka, praktikan diminta mengambil 3 variasi
data I dengan nilai D tetap, dan mencatat respon keluaran yang berupa rise time overshoot
dan settling time. Begitu pula analisis kendali D dalam sistem, praktikan mengambil 3
variasi data D dengan nilai I tetap, dan mencatat respon keluaran.

Pengukuran data yang pertama adalah rise time, pada kontrol temperatur, rise time hanya
ada saat 90% sedangkan 10% tidak ada dikarenakan nilai set point yang praktikan
inputkan terlalu rendah, yaitu 40o C hampir mendekati dengan suhu awal modul PCT-M4
sehingga rise time 10% tidak bisa diukur.
Sedangkan untuk kontrol tekanan nilai 10% dan 90% ada karena sebelum memvariasikan
nilai I atau D, kompressor harus dikalibrasi ke nilai 0 terlebih dahulu.

Selanjutnya, adalah pengukuran overshoot yaitu presentasi terhadap nilai steady state atau
nilai akhir terhadap suatu puncak. Berdasarkan data hasil kontrol temperatur, nilai
overshoot cenderung tetap . Sedangkan untuk kontrol tekanan , nilai overshoot tidak bisa
diukur karena saat manipulated variable sudah mencapai nilai set point, kompresor
otomatis berhenti, oleh karena kami buat nilai overshoot nya 0.

Kemudian yang terakhir adalah settling time, yaitu besarnya waktu yang diperlukan oleh
osilasi teredam (damped) transien untuk bertahan pada ± 5% di akhir.
Berdasarkan data hasil didapatkan bahwa semakin besar koefisien I (integral) semakin
kecil settling timenya.

Secara teoritis, kendali integral merupakan penjumlahan dari error sebelumnya , sehingga
salah satu karakteristik kendali ini adalah meminimalisir steady state eror. Selain itu
kontrol integral berfungsi untuk mengurangi rise time dan menambah overshoot dan
settling time. Sedangkan berdasarkan data hasil kontrol temperatur, tidak dapat diambil
kesimpulan karena ada data yang naik dan yang turun, hal ini kemungkinan karena
tunning I yang kurang bagus, sehingga responsnya tidak linier dengan teori. Sedangkan
untuk kontrol tekanan, sejalan dengan teori, yaitu rise time nya berkurang
Selanjutnya untuk analisa kendali D (derivative) umumnya dipakai untuk mempercepat
respons awal sistem. Selain itu juga berfungsi menurunkan overshoot dan settling time.
Adapun data hasil juga menunjukan semakin besar koefisien D maka akan semakin kecil
nilai overshoot dan settling timenya.

VII. KESIMPULAN

1. Kendali integral memiliki karakteristik mengurangi rise time , menambah


overshoot dan settling time, serta meminimalisir overshoot
2. Kendali derivatif memiliki karakteristik menurunkan overshoot dan settling time,
namun umumnya digunakan untuk mempercepat respons sistem
3. Data yang tidak sejalan dengan teori disebabkan oleh tunning I dan D yang
kurang tepat.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

[1]
Arifin, Fathul, 2019, PID Controller,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206815/pendidikan/pid-controller.pdf ,
diakses pada 20 November 2019
IX. LAMPIRAN
1. Pressure, I = 0.5

2. Pressure, I = 0.75
3. Pressure , I = 1.5

4. Pressure , D = 0

5. Pressure, D= 2.5
6. Pressure , D = 5

Anda mungkin juga menyukai