Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

LAPORAN PENGUKURAN NILAI RESISTANSI SUATU RANGKAIAN


RESISTOR SERI DAN PARALEL, MENGGUNAKAN MULTIMETER
ANALOG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Alat Ukur dan
Pengukuran Semester 1

PEMBIMBING :
BUDI BASUKI S., S.T., M.Eng.

Nama : Ronaldo Bagoes Prabowo


NIM : 33.3.15.0.22
Kelas : TK-1A

JURUSAN ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai mahasiswa jurusan elektro kami dituntut untuk terampil dalam melakukan
pengukuran dan penggunaan alat ukur dasar dan alat ukur listrik. Selain itu, diperlukan juga
kemampuan dalam memahami dan menganalisis suatu rangkaian elektronika seperti
rangkaian seri, dan paralel suatu resistor.
Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi tujuan dari praktikum yang
telah kami lakukan dalam mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar dan alat ukur
listrik, khusunya mengukur nilai resistansi resistor yang disusun seri dan paralel dengan
menggunakan multimeter analog.

2.2 Tujuan
Tujuan dari praktik tersebut adalah :
1. Mempelajari cara menggunakan multimeter untuk menghitung nilai resistansi.
2. Mempelajari dan mengukur nilai resistansi suatu rangkaian jika disusun seri dan paralel
3. Membuktikan dan membandingkan hasil perhitungan teori dengan hasil peraktikum.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3.1 Dasar Teori
2.1.1 Multimeter analog
Multimeter adalah alat test yang sangat berguna, dengan mengoperasikan sakelar banyak
posisi, multimeter dapat secara cepat dan mudah di jadikan sebagai voltmeter, sebuah
ampermeter atau sebuah ohmmeter.
Multimeter analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran
listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita
ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur
hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA).
Fungsi Multimeter Analog : mengukur nilai hambatan, mengukur nilai dioda,mengukur
nilai transistor, dan mengukur tegangan ac.
Bagian bagian Multimeter Analog
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero.
3. Saklar pemilih.
4. Lubang kutub.
5. Saklar pemilih polaritas.
6. Kotak meter.
7. Jarum penunjuk meter.
8. Skala.
2.1.2. Resistor
Pengertian resistor adalah suatu komponen elektronika pasif yang digunakan
untuk menghambat arus listrik. Resistor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
1. Resistor tetap (pixed resistor)
Merupakn resistor yang nilai resistansinya tetap dan tidak dapat dirubah.
Resistor tetap dapat ditemukan dalam beberapa jenis diantaranya;
metal film resistor,metal oxide resistor, carbon film resistor, ceramic encased wirewound,
dan wirewound resistor

2. Resistor tidak tetap (Variable resitor)


Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah, jenis resistor ini diantaranya adalah
potensiometer, trimmer thermistor dan LDR (Light Depending Resistor).

Dalam aplikasinya resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada rangkaian seri
maka resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan karakteristik nilai
resistor akan bertambah sesuai dengan nilai resistor yang dihubung seri tersebut.
Kemudian resistor pada konfigurasi paralel resistor berfungsi sebagai pembagi arus dan
memiliki karkateristik nilai resistansi menjadi lebih rendah berbanding terbalik dengan
jumlah dan nilai resistansi resistor yang diparalel.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Alat
1. Multimeter
2. Porto board
3. Kabel
4. Banana cable
3.2. Bahan
1. Resistor carbon 6 buah dengan nilai resistansi berikut (toleransi 5%) :
R1= 3,3 k R4= 3,3 k
R2= 1,9 k R5= 3,3 k
R3= 3,3 k R6= 1k
3.3. Waktu dan tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan praktikum pada 06 Oktober 2015 pukul 07.00 s.d 10.20 WIB.
bertempat di lab telekomunikasi barat ruang 02 Politeknik Negeri Semarang.
3.4. Prosedur
1. Rangkai resitor pada porto boad seperti gambar dibawah ini :
a.
*switch On

b.

c.

2. Atur saklar pemilih ke posisi tahanan (ohm)


3. Setelah pengukuran rangkaian gambar a dan b satu persatu, maka selanjutnya hubugkan
kedua rangkaian tersebut.
4. Ukur rangkaian resistor dengan cara menempelkan probepada ujung-ujung rangkaian.
5. Catat besar hasilnya kedalam data pengamatan

3.5 Data Pengamatan


Tabel hasil pengukuran dengan multimeter
No Gambar rangkaian Rincian Hasil
1 A (R1+R2)//(R3+R4) 2,7 k
2 B R5+R6 6,4 k
3 C (R1+R2)//(R3+R4)+(R5+R6) 9,3 k
4 Rangakain c titik A-B (R1+R2)//(R3+R4) 2,7 k
Rangakain c titik A-C (R1+R2)//(R3+R4)+R5 6,1 k
Rangakain c titik A-D (R1+R2)//(R3+R4)+(R5+R6) 9,3 k
Hasil penghitungan secara manual:
1. Gambar a
Rangkaian seri= R1+R2 = 3,3 k + 1,5k = 4,8 k
Rangkaian seri= R3+R4 = 3,3 k + 3,3k = 6,6 k
1 1 1 1
Rs1 Rs 2 4 ,8 6, 6
Paralel = + +
= =2,8 k

2. Gambar b
Rangkaian seri = R5+R6 = 3,3 + 3,3 = 6,6 k
3. Gambar c
Rangkaian seri = gambar A + gambar B = 2,8 + 6,6 = 9,4 k
4. Rangkaian c titik A-C
R total gambar a + R5 = 2,8 + 3,3= 6,1k

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang menunjukkan hasil perhitungan benda
(resistor) yang diukur langsung menggunakan multimeter
2. Pengukuran dilakukan berulang untuk memastikan hasil pengukuran agar lebih
akurat dan memperkecil kesalahan.
3. Bahwa berdasarkan hasil penghitungan manual hasilnya sama atau mendekati,
artinya bisa dikatakan bahwa hasil pengukuran tepat.

Anda mungkin juga menyukai