Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1
Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu
taman otomatis)
Irfan Syafar Farouk S.Si
November 27, 2016

Asisten Praktikum : Dyah Ayu Lutfiana (1147030017)


Disusun Oleh :
Isnaini Nur Islami(1157030030)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016

1
Abstract
Pada praktikum tentang transistor sebagai saklar II (Lampu Taman
Otomatis)ini bertujuan agar praktikan memahami fungsi transistor se-
bagai saklar dan memahami prinsip kerja pada lampu taman otomatis.
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini ada 2 tahap, pertama
tahap simulasi pada software proteus mengukur tegangan LED dan
terakhir tahap eksperimen(hardware)dengan merangkai komponen-
komponen pada papan PCB sesuai gambar simulasi kemudian men-
gukur tegangan LED ketika keadaan gelap, terang dan redup. Hasil
praktikum ini bahwa LED akan menyala jika LDR tidak menerima
cahaya dan resistansinya naik, LED redup ketika LDR sedikit mener-
ima cahaya, dan LED tidak menyala ketika LDR menerima banyak
cahaya maka resistansinya naik.

Keywords: transistor, saklar, LED, LDR, proteus, lampu taman


otomatis dan tegangan.

1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rangkaian lampu malam otomatis berfungsi untuk mengendalikan nyala
lampu pada malam hari secara otomatis. Lampu otomatis yang dapat menyala
pada malam hari yang dapat kita temui adalah lampu taman, lampu jalan
dan lainnya. Ketika kita meninggalkan rumah dengan waktu yang lama
maka tidak perlu repot untuk menyuruh orang menyalakan dan mematikan
lampu, namun secara otomatis dan terkontrol lampu akan menyala ketika
malam dan mati ketika siang. Lampu tersebut dapat menyala secara otoma-
tis pada malam hari karena dikontrol menggunakan rangkaian yang dapat
membedakan siang dan malam dengan menggunakan komponen LDR. Maka
dari itu, perlunya dilakukan praktikum transistor sebagai saklar 2 (lampu
taman otomatis) ini.

1.2 Tujuan
1. Memahami fungsi transistor sebagai saklar

2. Memahami prinsip kerja pada lampu taman otomatis

2
2 Dasar Teori
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modu-
lasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan in-
putnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal
yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu ter-
minalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan
yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan
dan arus output Kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat
penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, tran-
sistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal ra-
dio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-
rangkaian lainnya.

Jenis transistor ada 2, yaitu transistor NPN dan transistor PNP. Prinsip
kerja transistor NPN adalah arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika
basisnya dihubungkan ke ground. Arus yang mengalir dari basis harus lebih
kecil daripada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor, oleh sebab itu
maka lebih baik pada pin basis dipasang resistor. Prinsip kerja dari transistor
PNP adalah arus akan mengalir dari emitor menuju kolektor, jika pada pin
basis dihubungkan ke sumber tegangan. Arus yang mengalir ke basis harus
lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab
itu lebih baik pin basis dipasang sebuah resistor.
(Hazami, Syafi’i. 2014)
LDR (Light Dependent Resistor ) merupakan salah satu jenis komponen
elektronika resistor. Komponen ini merupakan resistor yang nilai tahanan

3
atau hambatannya sangat peka terhadap intensitas cahaya. Komponen LDR
biasanya juga disebut dengan photo resistor, atau photocell.Pada umumnya
sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat berada di kon-
disi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kon-
disi terkena cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak diap-
likasikan pada rangkaian dengan tema saklar otomatis dari cahaya. Prinsip
kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel
resistor pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektron-
ika dan dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya.
Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai re-
sistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka
nilai hambatannya menjadi semakin besar.

(Admin, 2016)

Light Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang dapat


memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-
warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar
inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

(Kho, Dickson. 2015)

4
3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada:
Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016
Waktu : 14.30 WIB - Selesai
Tempat : Laboratoriun Instrumen

3.2 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Papan PCB

2. Transistor 2N2222A

3. Solder

4. Timah

5. Software Proteus

6. LDR

7. baterai 9 V

8. Kancing baterai

9. LED

10. Penyedot timah

5
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Paragraf
Praktik Simulasi

1.png

Disusun rangkaian seperti gambar diatas pada software proteus. Diklik


”play” pada software proteus, kemudian diatur intensitas cahaya pada LDR.
Lalu diukur tegangan pada LED menggunakan multimeter.

Praktik Hardware Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Di-
pasangkan setiap komponen pada papan PCB. Kemudian dihubungkan setiap
komponen seperti gambar pada simulasi. Lalu diperiksa rangkaian tersebut,
kemudian diukur tegangan pada LED ketika terang,redup, dan gelap. Kemu-
dian dibandingkan dan dianalisis hasil pengukuran tegangan yang dihasilkan.

6
3.3.2 Diagram Alir
Praktik Simulasi

Disusun rangkaian pada software proteus

Diklik ”play” pada software proteus

ditekan button pada rangkaian

diatur intensitas cahaya pada LDR

diukur tegangan pada LED menggunakan multimeter

7
Praktik Hardware

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dipasangkan setiap komponen pada papan PCB

Dirangkai dan dihubungkan komponen tersebut pada PCB sesuai gambar simulasi

Diukur tegangan pada LED pada saat terang

diukur tegangan pada LED saat redup

diukur tegangan pada LED saat gelap

dibandingkan dan dianalisis perbedaan tegangan tersebut

8
4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Hasil Pengamatan

No. tegangan output (V) tegangan input (V) Keterangan


1. 1,8 5,7 gelap
2. 1,5 1,9 redup
3. 0,146 0,055 terang

No. Tempat pengukuran LED Terang(V) LED Redup (V) LED mati(V)
1. Kaki LDR ke ground 4,25 3,32 0,03
2. ground ke basis (input) 4,25 3,32 1,56
3. resistor ke ground (output) 2,21 2,20 1,81

Data Eksperimen

No. tegangan output (V) tegangan input (V) Keterangan


1. 1,8 1,56 gelap
2. 2,2 3,32 redup
3. 2,21 4,25 terang

Data Simulasi

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil praktikum ini bahwa ketika diukur pada eksperimen
hubungan kaki LDR ke ground didapatkan tegangan 4,25 V dalam keadaan
LED menyala, 3,32 V keadaan LED redup, 0,03 V keadaan LED mati.Diukur
hubungan ground ke basis (input) didapatkan tegangan 4,25 V LED menyala,
3,32 V LED redup, dan 1,56 V LED mati. Dan diukur hubungan resistor
ke ground (output) didapatkan tegangan 2,21 V LED menyala, 2,2 V LED
redup, dan 1,81 V LED mati. Hal tersebut terjadi karena jika LDR tidak
menerima cahaya maka resistansi LDR besar, LED menyala dan tegangan
pun tinggi, begitu pun sebaliknya jika LDR menerima cahaya maka resistansi
LDR kecil, LED mati dan tegangan akan kecil. kemudian pula diukur pula
tegangan input dan output. untuk tegangan output ketika terang 0,146 V,
redup 1,5 V, dan gelap 1,8 V. Lalu untuk tegangan input ketika keadaan

9
terang 0,055 V, redup 1,9 V, dan gelap 5,7 V. Hal tersebut dapat dikatakan
tegangan input yang besar akan menghasilkan tegangan output yang kecil
dikarenakan arus melewati transistor dan 2 resistor, dan tegangan ketika
gelap lebih besar daripada ketika redup, dan tegangan redup lebih besar
dari tegangan terang (gelap¿redup¿terang). kemudian pada simulasi diukur
tegangan input dan output yaitu nilainya sama dengan eksperimen penguku-
ran LED, ketika input keadaan LED menyala didapatkan tegangan 4,25 V,
redup 3,32 V, dan gelap 1,56 V. kemudian tegangan output ketika terang 2,21
V, redup 2,2 V dan gelap 1,8 V. Hal tersebut terlihat bahwa nilai tegangan
input lebih besar dari tegangan output dikarenakan arus mengalir melewati
resistor dan transsitor 2N2222A. kemudian resistansi LDR yang digunakan
adalah 21,25 k ohm.

4.3 Analisis Data


Berdasarkan data yang diperoleh, simulasi rangkaian praktikan telah sesuai
dengan teori-teori yang dijabarkan pada dasar teori diatas. Akan tetapi,masih
terdapat kesalahan yang praktikan lakukan pada saat pengukuran hasil eksper-
imen yang disebabkan karena kurang tepatnya praktikan dalam merangkai
rangkaian percobaan ataupun keterbatasan dari pengamat. Dan pada saat
eksperimen, rangkaian lampu taman tersebut langsung berhasil dengan LED
menyala ketika LDR tidak menerima cahaya, LED gelap ketika LDR mener-
ima banyak cahaya, dan LED redup ketika LDR menerima sedikit cahaya.

10
5 Kesimpulan
1. Fungsi transistor sebagai saklar pada dasarnya adalah memanfaatkan
kondisi jenuh dan cut-off suatu transistor, dimana kedua kondisi ini bisa
diperoleh dengan pengaturan besarnya arus yang melalui basis transis-
tor, jika arus basis dilalui oleh arus yang sangat kecil atau mendekati
nol ampere, sehingga transistor bekerja seperti saklar yang terbuka.

2. Prinsip kerja lampu taman otomatis adalah ketika keadaan lingkun-


gan intensitasnya besar maka LDR akan menerima cahaya, resistansi
LDR kecil, dan LED mati dan tegangan LED nya kecil.sebaliknya jika
keadaan lingkungan dengan intensitas cahaya kecil maka LDR tidak
menerima cahaya, resistansi LDR besar,LED hidup, dan tegangan LED
nya pun besar.

11
References
[1] Admin. 2016. ”Pengertian LDR, Fungsi, dan Prinsip Kerja ” . Diakses
pada: http://belajarelektronika.net/pengertian-ldr-fungsi-dan-prinsip-
kerjanya/

[2] Hazami, Syafi’i. 2014 ”Rangkaian Sensor Cahaya”. Diakses pada:


https://www.scribd.com/doc/199772589/Rangkaian-Sensor-Cahaya

[3] Kho, Dickson. 2015. Pengertian LED dan Cara Kerjanya. Diak-
ses pada : http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-
diode-cara-kerja/

[4] Rusmandi, Dedy. 1994 ”Aneka Hoby Elektronika vol. 4 ”. Bandung:


Pionir Jaya.

12
LAMPIRAN

1 (redup).png

1(mati).png

1(hidup).png

13
1.png

2.png

3 (redup).png

14
4 (hidup).png

4 (mati).png

15
mati.jpg

menyala.jpg

16
redup.jpg

17

Anda mungkin juga menyukai