Anda di halaman 1dari 4

BAHAN-BAHAN KOMPONEN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA


2
Bahan-bahan komponen listrik dan elektronika termasuk salah satu elemen penting yang
menentukan kualitas penyaluran energi listrik. Tahukah kamu bahan-bahan listrik yang populer? Bahan-
bahan listrik yang populer meliputi konduktor, semikonduktor, dan isolator. Ketiga bahan tadi sangat
bermanfaat dalam kelistrikan.

Gambar 2.1 Kabel merupakan salah satu bahan listrik

Bahan-bahan listrik termasuk jenis bahan yang dapat digunakan dalam peralatan, perlengkapan,
dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan listrik. Dengan
mempelajari dan memahami bermacam-macam bahan listrik dan elektronika akan memudahkan dalam
memanfaatkan dan mengetahui batasan aman dan bahaya dalam bahan listrik. Salah satu contoh dari bahan
listrik, seperti Gambar 2.1.
Supaya kamu lebih memahami materi bahan-bahan komponen listrik dan elektronika, maka
pelajarilah dengan sungguh-sunguh serta tidak lupa berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
pembelajaran sebagai wujud pengamalan ajaran agama yang kamu anut!

Bagan Materi Pembelajaran

Konduktor
Konduktor adalah beberapa jenis bahan yang dapat menghantarkan listrik. Bahan konduktor dapat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Bahan dengan hantaran baik dapat digunakan untuk membuat penghantar misalnya, lilitan mesin
listrik, trafo, kawat transmisi dan distribusi.
2. Bahan dengan rahanan besardapat digunakan untuk membuat tahanan, pemanas, dan therokopel
dan lain-lain.

Pada tembaga termasuk penghantar yang baik karena elektron-


elektron dari atom-atom yang dapat melepaskan diri dengan mudah dari
ikatan atom-atom. Konduktor jenis isolasi terdiri dari konduktor atau kawat
terbuka dan konduktor berisolasi atau kabel. Dalam pemilihan bahan
konduktor tergantung pada tahanan jenis bahan, koefisien suhu tahanan,
daya tahan terhadap korosi, sidat oksidasinya, mudah disolder, dapat ditarik,
kekuatan mekanismenya, fleksibel dan mudah didapatkan, tahan lama,
harga murah, dan daya tahan terhadap proses kimia maupun cuaca. Bahan
konduktor harus memenuhi syarat sebagai bahan konduktor yang baik.
Konduktor dalam listrik dapat diasumsikan bahwa konduktor tersebut
Gambar 2.2 Trafo merupakan salah satu
memiliki jumlah elektron bebas yang besar pada permukaan konduktor
bahan penghantar baik
tersebut. Jadi muatan konduktor dapat mengalir disebabkan karena adanya
elektron bebas pada permukaan konduktor tersebut.
Bahan konduktor bentuk padat yang paling banyak digunakan
sebagai bahan penghantar listrik. Adapun bahan penghantar/konduktor
bentuk padat yang digunakan antara lain tembaga, alumunium, dan besi.
Bahan penghantar lain yaitu krom, kobal, seng, niobium, molibden,
paladium, perak, kadmium, timah, tantalium, wolfram, renium, platina,
emas, air raksa, dan timbal. Bahan campuran konduktor meliputi bahan
konduktor baja, bahan campuran dengan tahanan. Dilihat dari isolasi yang
digunakan, konduktor terdiri dari dua jenis yaitu konduktor atau kawat Gambar 2.3 Tembaga termasuk
terbuka, dan konduktor berisolasi atau kabel. penghantar yang baik

Isolator

Perhatikan gambar disamping! Alat tersebut biasanya dibuat dari


logam, misalnya alumunium atau besi baja. Pada bagian pegangan alat
biasanya dibuat dari plastik atau kayu. Mengapa digunakan logam untuk
membuat alat masak dan plastik/kayu untuk pegangannya? Logam
menghantarkan panas, sehingga panas cepat mengalir ke masakan.
Sebaliknya plastik atau kayu sulit menghantarkan panas. Dalam bahan ini
Gambar 2.4 Pegangan Teflon
panas tidak dapat bergerak melaluinya dengan cepat, sehingga saat
merupakan contoh dari isolator
digunakan dapat memegang pegangan tanpa merasa panas.

Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,


isolator dapat dijumpai pada jaringan transmisi, jaringan transmisi,
jaringan distribusi hantaran udara, panel pembagi daya, terminal ujung
kabel dan peralatan tegangan tinggi. Pada gardu induk, isolator
digunakan sebagai pendukung peralatan tegangan tinggi seperti sakelar,
pemisah, pendukung konduktor penghubung, dan penggantung rel daya.
Berikut adalah salah satu isolator yang digunakan sebagai pendukung
konduktir penghubung dan penggantung rel daya. Berdasarkan dari
Gambar 2.5 Isolator Post yang ada pada Gardu konstruksinya, isolator terdiri dari isolator pendukung dan isolator
Induk gantung. Isolator gantung terdiri dari 3 jenis yaitu isolator pin, isolator
Kiri: Isolator Post, Kanan: Gardu Induk post, dan isolator pin-post. Isolator gantung terdiri dari 2 jenis yaitu
isolator piring dan isolator silinder atau batang.
Sifat kelistrikan dari isolator antara lain resistivitas, permivtivitas, kerugian dielektrik, dan lain-lain.
Selain sifat kelistrikan perlu diperhatikan sifat lainnya, antara lain sifat termal, mekanis, dan kimia.
1. Sifat Kelistrikan
Berikut dijelaskan sifat kelistrikan dari isolator:
a. Resistivitas
Resistivitas bahan isolasi yang baik adalah besar tidak terhingga. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan sehubunngan dengan resistivitas yaitu.
1) Baik resistivitas volume maupun resistivitas permukaan akan berkurang besarnya jika suhu
dinaikkan. Banyak bahan yang mempunyai pv dan pp yang besar pada suhu kamar, tetapi turun
drastis pada suhu 1.000°C.
2) Untuk bahan isolasi yang higroskopis, di daerah-daerah yang lembab resistivitasnya akan turun
secara mencolok.
3) Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik.
Berdasarkan 3 hal diatas, permukaan bahan isolasi untuk
pemakaian sehari-hari yaitu untuk daerah kerja yang suhunya
tinggi atau lembab harus dipilih sesuai dengan bahan maupun
tegangan kerjanya.
b. Permitivitas
Setiap bahan permitivitas memiliki bahan isolasi. Hal ini bagi
bahan yang digunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi
kapasitor tergantung pada beberapa faktor yaitu luas permukaan,
jarak antar keping-keping kapasitor serta dielektriknya. Besar
permitivitas udara hampir 1 yaitu 1.000.589, sedangkan besarnya Gambar 2.6 Kayu termasuk salah satu
permitivitas untuk zat padat dan zat cair selalu lebih besar dari 1. isolator
c. Sudut kerugian dielektrik
Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak-balik, maka terdapat energi yang diserap oleh bahan
tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi yaitu
berbanding lurus dengan tegangan, frekuensi, kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik.
d. Sifat terhadap panas
Penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya.
Kerugian daa ini selanjutnya disipasi dalam bentuk panas. Untuk
itu perlu dipelajari pengaruh panas terhadap bahan-bahan isolasi
karena panas dapat mempengaruhi bahan isolasi yaitu sifat
kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan
terhadap pengaruh kimia dan lain-lain. Pada bahan isolasi dapat
rusak disebabkan oleh panas dalam kurun waktu tertentu. Waktu
tersebut dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi. Sedangkan
kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan
disebut ketahanan panas (heat resistance). Klasfikasi bahan isolasi Gambar 2.7 Plastik termasuk salah

menurut IEC(Interational Elektrotechnical Commision) didasarkan satu isolator

atas suhu kerja bahan.


e. Sifat Fisis dan Kimia
Sifat fisis dan kimia meliputi:
1) Sifat kemampuan larut
Sifat kemampuan larut diperlukan ketika akan menentukan bahan pelarut untuk suatu bahan,
contohnya vernis, plastik, dan lain-lain. Kemampuan larut bahan dapat dievaluasi berdasarkan
banyaknya bagian permukaan bahan pelarut yang larut tiap satuan waktu bila diberi bahan pelarut.
Kemampuan larut bahan padat dievaluasi berdasarkan banyaknya permukaan bahan yang dapat
larut tiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut. Kemampuan larut suatu bahan lebih besar jika
suhu dinaikkan. Umumnya bahan pelarut komposisi kimianya sama dengan bahan yang dilarutkan.
2) Resisransi Kimia
Besar isolasi memiliki kemampuan yang berbeda ketahanannya terhadap korosi sebabnya yaitu
gas, air, asam, basa, dan garam. Kecepatan korosi dipengaruhi oleh kenaikkan suhu. Bahan isolasi
yang digunakan pada instalasi tegangan tinggi harus mampu menahan terjadinya ozon, karena
ozon menyebabkan isolasi berubah menjadi regas (mengerat/memotong).
3) Higroskopisitas
Bahan isolasi memiliki sifat higroskopisitas yaitu sifat menyerap air sekelilingnya. Selama
penyimpanan atau pemakaian bahan isolasi tidak terjadi penyerapan uap air oleh bahan isolasi,
maka hendaknya bahan penyerap uap air yaitu senyawa P2O5 atau CaCb. Bahan dielektrik yang
molekulnya berisi kelompok hidroksil (OH), hogroskopisitasnya relatif besar.

2. Sifat Mekanis
Kekuatan mekanis bahan lisrik maupun logam yaitu kemampuan menahan beban dari dalam atau luar,
pada praktiknya yaitu beban tarik dan geser. Pada sifat mekanis terdapat pengujian yaitu pengujian derajat
kekerasan.

3. Jenis Bahan Isolasi


Bahan isolasi gas yaitu pengisolasi dan sekaligus sebagai media penyalur panas. Bahan isolasi gas terdiri
dari:
a. Udara
Udara termasuk bahan isolasi yang mudah didapatkan, memiliki tegangan tembus yang cukup besar
yaitu 30 kV/cm. Contoh yang mudah dijumpai yaitu JTR, JTM, dan JTT antara hantaran yang satu
dengan yang lainnya dipisahkan dengan udara memiliki beda tegangan yang cukup tinggi yaitu
tegangan yang melebihi tegangan tembus, maka akan muncul loncatan bunga api. Jika dinaikkan lagi
maka akan terjadi busur api.
b. Sulphur Hexa Fluorida
Sulphur Hexa Fluorida (SF6) termasuk gas bentukan antara unsur sulphur dengan fluorida dengan
reaksi eksotermis. Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api.

4. Bahan Isolasi Cair


Bahan isolasi cair dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik, misalnya
trasnfomator, pemutus beban, dan rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi cair memiliki fungsi sebagai
pengisolasi dan pendingin. Oleh karena itu, persyaratan bahan cair yang dapat digunakan untuk isolasi
yaitu memiliki tegangan tembus dan daya hantar panas yang sangat tinggi.

5. Bahan Isolasi Padat


Kaca dan porselin adalah tergolong bahan mineral, tetai penggunaannya tidak pada bentuk atau keadaan
alaminya melainkan harus diproses terlebih dahulu dengan pemanasan (pembakaran), pengerasan dan
pelumeran. Adapun bahan isolasu padat meliputi: kaca, sitol, dan porselin.

Semikonduktor

Bahan Semikonduktor adalah bahan yang berada diantara konduktor dan isolator. Bahan ini dapat
berfungsi sebagai penghantar atau sebagai isolator. Komponen penting yang membentuk sebuah peralatan
elektronika seperti transistor, dioda, dan IC. Komponen penting tersebut termasuk komponen elektronika
aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor. Sehingga, bahan semikonduktor memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan teknologi elektronika. Semikonduktor sangat identik dengan
peralatan elektronika yang dipakai saat ini. Hampir setiap peralatan elektronika seperti handphone,
komputer, televisi, lampu LED merupakan contoh dari hasil teknologi semikonduktor.

Dioda IC (Integrated Circuit)

Transistor

Gambar 2.8 Komponen bahan semikonduktor

Pada semikonduktor tidak sebaik konduktor, tapi tidak seburuk isolator yang sama sekali tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Semikonduktor berbeda dengan resistor, karena semikonduktor dapat
menghantarkan listrik dan berfungsi sebagai konduktor jika diberi arus listrik tertentu, suhu dan tata cara
tertentu.

Tipe Semikonduktor
Adapun tipe semikonduktor meliputi:

a. Semikonduktor tipe-N
Semikonduktor tipe-N termasuk jenis semikonduktor yang membawa muatan yang terdiri dari elektron.
Elektron termasuk bermuatan negatif hingga disebut dengan tipe negatif atau tipe N. Semikonduktor
berbahan silikon dalam proses doping dengan menambahkan arsenic atau antimony menjadi
semikonduktor tipe N. Terdapat dua pembawa muatan dalam semikonduktor tipe N yakni sebagai majority
carrier dan hole sebagai minority carrier.

b. Semikonduktor tipe-P
Semikonduktor tipe P termasuk semikonduktor
yang kekurangan elektron atau hole. Ketika
pembawa muatan adalah hole, maka semikonduktor
termasuk semikonduktor bermuatan positif. Pada
semikonduktor berbahan silikon, proses doping
dengan menambahkan indium akan menjadikan
semikonduktor tersebut menjadi semikonduktor tipe
P. Pembawa muatan yang terdapat dalam
semikonduktor tipe P yaitu hole dan elektron. Hole
sebagai majority carrier dan elektron sebagai
minority carrier.
Gambar 2.9 Semikonduktor tipe P

Anda mungkin juga menyukai