Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK LISTRIK & ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahanan Jenis dan Karakteristik
Pengertian
A. Konduktor
Konduktor ialah suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Konduktor dapat dengan mudah menghantarkan muatan listrik dengan baik karena
memiliki banyak elektron-elektron bebas. Hal ini disebabkan oleh struktur molekul
konduktor yang mudah melepaskan elektron-elektron terluar.

Bahan konduktor pada umumnya terbuat dari logam. Contohnya :


Tembaga, besi, aluminium, perak, emas dan lain-lain. Selain logam ada bahan
konduktor yang bukan logam tapi dapat menghantarkan arus listrik yakni macam-
macam zat cair yang mengandung zat asam dan garam.

Jenis konduktor listrik yang paling baik adalah Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu),
aluminium (Al), seng (Zn), besi (Fe).
Sifat-Sifat Konduktor
1. Memiliki daya hantar listrik
Daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron bebas yang
terkandung dalam bahan konduktor. Meskipun sebagian besar elektron
yang dimiliki konduktor terikat kuat pada inti atomnya, ada sebagian
kecil yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke atom yang
lain. Elektron-elektron inilah yang memungkinkan terjadinya arus listrik
pada konduktor.

2. Hambatan Jenis (Resistivitas) yang Kecil


Hambatan jenis dilambangkan dengan lambang “ρ” (dibaca; Rho).
resistivitas (hambatan jenis) dengan satuan (Ωm) (dibaca; Ohm Meter)

Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan, maka semakin baik nilai
konduktivitasnya. Konduktivitas merupakan ukuran kemampuan suatu
bahan untuk menghantarkan arus listrik.
Sebagian besar bahan dari kelompok logam memiliki nilai hambatan
jenis yang kecil sehingga memiliki konduktivitas yang baik.
Berikut ini adalah tabel resistivitas (hambatan jenis)
bahan-bahan konduktor:
3. Daya Hantar Panas Tinggi
Konduktor memiliki sifat daya hantar panas yang tinggi. Setiap bahan yang
memiliki daya hantar panas yang tinggi bisa dikategorikan sebagai konduktor.
Bahan-bahan logam sebagian besar memiliki daya hantar panas tinggi sehingga
dapat berfungsi sebagai konduktor.

4. Tegangan Tarik yang Kuat


Konduktor adalah bahan yang memiliki tegangan tarik yang kuat agar penyaluran
daya menjadi optimal. Tegangan tarik sendiri dipengaruhi oleh aliran arus dan
suhu.
Semakin kuat suatu bahan mengatasi pengaruhi suhu dan aliran arus, maka
semakin baik bahan tersebut berfungsi sebagai konduktor.

5. Daya Elektro-Motoris Termo Kecil


Daya elektro-motoris adalah daya yang timbul akibat perbedaan bahan antara
konduktor dan titik kontak pada sebuah rangkaian listrik, umumnya disebabkan
oleh perbedaan suhu antara kedua bahan sehingga disebut juga daya elektro-
motoris termo.
Daya elektro-motoris menyebabkan terjadinya penyimpangan arus dan tegangan
listrik. Semakin kecil daya elektro-motoris suatu bahan, maka semakin baik bahan
tersebut berfungsi sebagai konduktor.
Syarat-Syarat Konduktor
Syarat-syarat konduktor yang baik, antara lain sebagai berikut:

1. Konduktivitas yang baik


Syarat suatu konduktor adalah memiliki konduktivitas yang
baik. Semakin besar nilai konduktivitas suatu konduktor,
maka semakin baik kemampuannya dalam menghantarkan
arus listrik.
Konduktivitas suatu bahan dinyatakan dengan simbol sigma
(σ) dalam satuan Mho/m.
Kebalikan dari konduktivitas adalah resistivitas (hambatan
jenis). Jika konduktivitas diharapkan tinggi, maka resistivitas
sebaliknya, makin kecil makin baik.
σ = 1/ρ
σ = konduktivitas bahan (Mho/m)
2. Kekuatan Mekanik Tinggi
Kemampuan mekanik (mekanis) adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima
beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan tersebut.

Konduktor pada umumnya memiliki kekuatan mekanik yang tinggi agar bisa dialiri panas atau
arus listrik dengan baik. Kekuatan mekanik bahan konduktor didapat dari susunan partikel-
partikel penyusun bahan. Semakin rapat, maka semakin baik kekuatan mekanisnya.
Partikel-partikel penyusun bahan akan bergetar (vibrasi) ketika dialiri oleh sumber listrik atau
panas. Semakin cepat vibrasinya, maka makin baik pula listrik dan panas dihantarkan.
Namun, getaran itu harus diimbangi oleh kekuatan mekanis yang tinggi agar penghantar tidak
rusak (patah atau putus).

3. Koefisien Muai Kecil


Bahan konduktor adalah bahan yang memiliki koefisien muai yang kecil sehingga sekalipun
pada suhu yang tinggi, konduktor tetap menghantarkan listrik dengan baik.

4. Modulus Elastis Besar


Bahan konduktor juga harus memiliki modulus elastis yang besar. Modulus elastisitas adalah
perbandingan antara tegangan dan regangan.

Nilainya menunjukkan ketahanan suatu konduktor untuk mengalami deformasi elastis dan
kerusakan ketika dialiri tegangan listrik atau panas yang tinggi.
Karakteristik Konduktor
Bahan-bahan konduktor memiliki karakteristik khusus,
antara lain sebagai berikut:

Karakteristik listrik, yaitu sifat bahan yang bisa dilalui


arus listrik. Karakteristik ini terdiri dari hambatan,
hambatan jenis, panjang, dan luas penampang
konduktor.

Karakteristik mekanik, yaitu kemampuan suatu bahan


untuk menahan semua gaya, tekanan, atau tarikan yang
diberikan pada bahan tersebut. Bahan yang memiliki
daya tarik yang tinggi, misalnya tembaga, besi, dan baja
B. Isolator
Isolator adalah bahan atau benda yang sulit atau bahkan tidak
dapat menghantarkan listrik/panas.

Sulitnya listrik/panas mengalir pada isolator karena elektron-


elektron yang berada di dalam bahan isolator berada dalam
kondisi yang relatif stabil. Akibatnya, elektron sangat sulit
untuk terlepas dari ikatan inti atomnya sehingga arus listrik
sukar mengalir dalam bahan isolator.

Isolator terbaik adalah isolator yang mampu mengisolir


listrik/panas sampai tidak terjadi kebocoran aliran
Sifat-Sifat Isolator
Sifat-sifat bahan isolator, antara lain sebagai berikut:

1. Tahanan Listrik/Panas Besar


Bahan isolator harus mampu mencegah mengalirnya arus
listrik/panas dari konduktor. Dengan demikian bahan isolator harus
mempunyai tahanan listrik/panas yang besar.

2. Kekuatan Dielektrik yang Baik


Isolator harus memiliki kekuatan dielektrik yang baik. Kekuatan
dielektrik diartikan sebagai tegangan maksimum yang mampu
ditahan oleh bahan tanpa merusak sifat isolatif bahan tersebut.

3. Kapasitansi Listrik yang Besar


Bahan isolator harus mempunyai kapasitansi listrik yang besar. Nilai
ini bergantung pada jarak 2 konduktor yang diisolir oleh bahan
isolator, luasan permukaan konduktor, dan permitivitas bahan isolator
yang digunakan.
Bahan-Bahan Isolator
Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai isolator, antara lain
sebagai berikut:

Isolator bahan alami, yaitu isolator yang terbuat dari bahan


baku alami untuk mencegah perpindahan listrik/panas.
Contoh isolator bahan alami adalah kayu.

Isolator bahan sintesis, yaitu isolator yang terbuat dari bahan-


bahan yang berasal dari pengolahan bahan lain menjadi
senyawa yang tidak dihasilkan alami. Contoh isolator bahan
sintesis adalah karet dan plastik.
Contoh Isolator:
- Kayu
- Karet
- Palstik

Anda mungkin juga menyukai