Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU BAHAN LISTRIK


“KONDUKTOR”

Oleh :

Hamdi Maryus / 1901031020

Ihsanul Fikri / 1901032012

Aprilla Rinjani / 1901032017

Reyhan Pratama Putra / 1901032046

Dosen Pembimbing :
Rahmi Berlianti.SST..MT

PROGRAM STUDI D III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai limbah
dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini bisa memberi ma mafaat utaupun inpirasi pada pembaca.

Padang, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….…

 A. Latar Belakang …………………………………………………………………………

 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………

 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………

 A. Pengertian Konduktor………………………………………………………………….
 B. Karakteristik Konduktor…………………………………………………………………
 C.Sifat-Sifat Konduktor…………………………………………………………………….
 D. Kriteria Mutu Konduktor………………………………………………………………..
 E. Hal-Hal yang Mempengaruhi Konduktor……………………………………………….
 F. Klasifikasi dari Konduktor………………………………………………………………
 G. Jenis-Jenis dari Konduktor………………………………………………………………

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………..

 A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang
akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri . Bahan listrik yang sangat populer
selama ini meliputi konduktor, semikonduktor, dan isolator . Satu lagi yang dikenal dengan
super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli. Ketiga bahan tadi secara
integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara optimal. Seperti konduktor adalah salah
satu material paling besar yang dipakai dalam penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun
tembaga atau campuran dengan bahan lain.

Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik , baik berupa
zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka di sebut konduktor . Konduktor
yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas , perak , tembaga , alumunium , zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis
semakin besar . jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik , tetapi sangat mahal harganya ,
maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan .

B. Tujuan

Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan dapat mengerti tentang implementasi
bahan atau kegunaan dari bahan konduktor, semi konduktor, dan isolator.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konduktor?
2. Bagaimana karakteristik dari konduktor?
3. Bagaimana sifat-sifat konduktor?
4. Bagaimana kriteria mutu konduktor?
5. Bagaimana hal-hal yang mempengaruhi konduktor?
6. Bagaimana klasifikasi dari konduktor?
7. Bagaimana jenis-jenis dari konduktor?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik,
baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam
bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan
jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah.
Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik
(Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.

Yang termasuk bahan-bahan penghantar (konduktor) adalah bahan yang memiliki banyak
elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat
bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron,
bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Bahan penghantar memiliki sifat-sifat
penting, yaitu : Daya Hantar Listrik Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu
mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri. Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor
harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

1. Konduktifitasnya cukup baik.


2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.

3. Koefisien muai panjangnya kecil.

4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.

Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:

1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, emas, perak dan sebagainya.

2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diber campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.

3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan
cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik
adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali elektron
bebas

B. Karakteristik Konduktor

1. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat
adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut
dibuat. Pada pembahasan ini adalah konduktor listrik jadi kemampuan mekanik adalah
kemampuan yang harus dipunyai bahan listrik terhadap segala gaya atautekanan /
tarikan yang ada padanya. Kekuatan tarik akan naik dengan bertambahnya jumlah
campuran. Kekuatan tarik kg/mm2 Kekuatan : adalah ukuran besar gaya yang
diperlukan untuk mematahkanatau merusak bahan. Kekuatan tarik : suatu bahan
ditetapkan dengan membagi gaya maksimal

dengan luas penampang mula.

Yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan


tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk C, maka kemampuan °
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 ° konduktor 70 mm maksimal dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

2. Karakteristik listrik,yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik


yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung
AAAC-S pada suhu sekitar 30 derajat C, maka kemampuan maksimum dari konduktor
untuk menghantar arus adalah 275 A).
3. Kapasitas penyaluran arusAdalah kemampuan penghantar untuk dialiri arus listrik
tanpamengakibatkan perubahan bentuk / terjadinya panas yang berlebihan.
4. Daya hantar panasAdalah jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan
waktu:kkal/m.jam.°C
5. Timbulnya daya elektromotoris thermoAdalah daya elektromotoris yang terbangkit oleh
perbedaan panas. Sifat inipenting pada kontak yang terbuat dari bahan yang berlainan.
Setiap logammempunyai muai panjang yang berbeda. Bila dua bahan yang
berlainandisatukan menjadi bimetal dan dipanasi akan melengkung ke arah logamyang
mempunyai muai panjang lebih kecil
C. Sifat-sifat konduktor
1) Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat
penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh,
titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan
kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut.
a. Daya hantar listrik

Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan
listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat
menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari
gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat
menyala.

b. Kemagneta
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu
benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda
yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik
adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
c. Titik Didih
– Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
- Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
2) Sifat Kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis
baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak ,
beracun, dan berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :
a. Mudah terbakar
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian
bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan
mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat
menggunakannya secara aman.
b. Mudah busuk

Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat
mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah
rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi
dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.

c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut
berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah
meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium
e. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain:
insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun
tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga
maupun tikus.
D. Kriteria mutu penghantar

Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu, impurity
atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses
pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur – unsur pemandu selain mempengaruhi
konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni
memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan
tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.

Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga


membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar
itu sendiri.

Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat
ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara
nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi
termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam
Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya
yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.

Dari jenis–jenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan penghantar
yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International
Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat
tembaga yang kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard (IACS).
Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses
anil (annealing), mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan
listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai
konduktivitas listrik 100% IACS.

Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa
ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika
dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa
mencapai diatas 100% IACS.

Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar


kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau
seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara 61.0 – 61.8% IACS, tergantung pada
kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri
AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang
dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis
All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).

Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu
lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi
berikut ini, yaitu:

a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik (elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.
e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain

E. Hal-hal yang mempengaruhi konduktor


a) Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor

Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar, adalah Temperatur, Tahanan pada beberapa
bahan konduktor terutama pada bahan logam murni akan bertambah dengan kenaikan dari
temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan per ohm per derajat celcius dengan adanya
perubahan temperatur dinamakan koefesien temperatur tahanan dari bahan, dan Tahanan dari
konduktor akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur

b) Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah

Bahan dengan resistifitas rendah pada umumnya digunakan pada penghantar untuk perumahan,
saluran transmisi dan distribusi, pada lilitan motor, generator dan transformator, serta pada
bagian konektor rangkaian elektronika. Bahan ini digunakan pada semua pengguna dengan rugi
daya dan rugi tegangan serendah mungkin. Tembaga adalah bahan yang sangat banyak
penggunaannya, sebagai konduktor pada rangkaian elektronika. Banyak kawat yang terbuat dari
tembaga. Tembaga adalah suatu konduktor yang baik dan sangat mudah untuk
penyambungannya. Aluminium adalah penghantar yang baik,tetapi tidak sebaik tembaga. Bahan
ini banyak digunakan pada transformator tenaga dan saluran transmisi dibandingkan pada bagian
rangkaian elektronikanya.

c) Suatu bahan yang mempunyai resistifitas rendah akan mempunyai keadaaan-keadaan


sebagai berikut :
1) Koefesien temperatur adalah rendah.
2) Koefesien temperatur tahanan adalah perubahan rendah. Hal ini diperlukan untuk
menentukan jatuh tegangan dan rugi daya yang rendah dengan perubahan temperatur.
Dengan kenaikan temperatur karena adanya arus yang mengalir pada bahan akan naik
dan rugi daya serta rugi tegangan akan bertambah. Untuk mendapatkan kerugian yang
rendah bahan konduktor harus mempunyai koefesien temperatur rendah.
3) Tekanan mekanik yang cukup
4) Tekanan mekanik adalah diakibatkan oleh angin dan karena berat dari konduktor
saluran udaranya sendiri, yang digunakan untuk jaringan distribusi dan transmisi pada
penyaluran daya listrik. Oleh karena itu, untuk menahan tekanan mekanis pada beberapa
penggunaannya maka bahan konduktor harus lebih kuat dibandingkan tekanan
mekanisnya.
5) Dapat dibengkok
6) Pada ukuran yang berbeda dan lampung yang berbeda dari penghantar adalah
diperlukan untuk berbagai jenis penggunaan. Untuk penggunaan ini, bahan konduktor
dapat mudah dan diolah kedalam ukuran dan lempung yang berbeda : Tahan Korosi
Bahan konduktor diharapkan untuk tidak mudah terkorosi atau berkarat bila konduktor
tersebut digunakan tanpa isolasi dan digunaka diluar.
7) Sifat bahan dengan Resistifitas tinggi Bahan yang mempunyai resistifitas yang tinggi
adalah pada umumnya bahan yang terbuat dari campuran yang berbeda. Contoh yang
paling umdari bahan yang resistifitas tinggi adalah: anganin, constanta, ichrom, dan
lain-lain.
8) Contoh penggunaannya sebagai berikut: Elemen pemanas, Start pada motor listrik,
Tahan beban, Rheostat

F. Klasifikasi Konduktor
(a) Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
Kabel Bare Copper Conductor (BCC) merupakan Kawat Tembaga
Telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel
tanah.
Fitur => Konduktor jenis BCC ini digunakan untuk transmisi daya
saluran udara.

Konstruksi
Konduktor : Tujuh kabel tembaga atau lebih dengan diameter yang
sama dalam lapisan konsentris.
Bare Copper Conductor - Hard (BCC-H)
Konduktor yang memiliki karakteristik mekanis minimal 428
N/mm2. Maximum resistifitas pada 20 derajat Celcius adalah
0.01786 ohm.mm2/m

Bare Copper Conductor - Half Hard (BCC-1/2H)


Konduktor yang memiliki karakteristik mekanis minimal 340
N/mm2. Maksimal 410 N/mm2. Maximum resistifitas pada 20
derajat Celcius adalah 0.01784 ohm.mm2/m

Annealed Copper Wire (BCC Soft)


Konduktor ini memiliki maximum resistifitas pada 20 derajat
Celcius adalah 0.017241 ohm.mm2/m

Tipe :
BCC-H
BCC-1/2H
BCC-Soft

Spesifikasi
SPLN 41-4 : 1981
SPLN 41-5 : 1981
JIS C 3102
(Spesifikasi lain juga ada tergantung permintaan)

b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).


Konduktor AAC adalah konduktor yang seluruhnya terbuat dari
alumunium. Konduktor ini memiliki luas penampang mulai 15
mm² sampai 1700 mm² dengan konstruksi maksimum 126 kabel
pada konduktor. Fitur dasar konduktor AAC adalah:
 Daya dukung arus tinggi
 Cocok untuk jalur voltase rendah & sedang di daerah
perkotaan.
 Resistansi korosi yang sangat baik
 Ideal untuk digunakan di daerah pesisir.
 Konduktor AAC bertali konsentris dengan satu atau
beberapa helai kawat aluminium

2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:


a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
Konduktor AAAC adalah konduktor yang terbuat dari campuran
alumunium. Konduktor AAAC memiliki luas penampang mulai 15
mm² sampai 1700mm² dengan konstruksi maksimum 126 kabel
pada konduktor. Fitur dasar konduktor AAACadalah:
 Memiliki kekuatan terhadap beban yang berat
 Karakteristik peluruhan yang lebih baik
 Sifat listrik yang lebih baik
 Daya tahan korosi yang sangat baik.
 Lebih ringan dari ACSR, dengan kerugian yang lebih
rendah & ketahanan korosi yang sangat baik.
 Konduktor AAAC terbuat dari campuran aluminium-
magnesium-silicon berkekuatan tinggi.

b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis


tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium
(Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis
logam atau lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat
yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang
dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.
Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:
1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada
bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja,
contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY

G. Jenis-jenis konduktor
1. Tembaga
Tembaga adalah bahan konduktif yang memiliki resistansi rendah.
Elektron secara longgar melekat pada inti dan mengalir bebas. Kehilangan
energi pada tembaga lebih sedikit bila dibandingkan dengan logam
konduktif lainnya.
Sifat
 titik leleh tinggi membuat tembaga cocok untuk aplikasi
pemanasan.
 Tembaga memiliki konduktivitas termal yang baik, konduksi
listrik, dan tahan korosi.
 Dapat didaur ulang dalam berbagai bentuk, keras dan mudah untuk
paduan. Tembaga memiliki sifat nonmagnetik, disinfektan, mudah
dihubungkan dengan logam lain.

Berikut ini beberapa penggunaan Tembaga.

1. Digunakan di rumah tangga untuk kabel listrik dan grounding selain


aluminium.
2. Digunakan dalam Solenoid

3. Lonceng Listrik

4. Pipa air

5. Elektromagnet

6. Kunci

7. Motor listrik

8. Peralatan masak

9. Pembangkit listrik

10. Transformator

11. dalam Kabel listrik

12. Pipa dan fitting

13. Pipa gas alam

14. Air laut

15. Telekomunikasi

2. Perak
Perak tahan korosi dan menghasilkan oksidasi. Oleh karena itu, ini baik
untuk penggunaan listrik. Ini juga digunakan dalam aplikasi medis untuk
analisis antimikroba. Perak adalah logam yang sempurna untuk membuat
perhiasan dan pipa dan alat kelengkapan industri. Aplikasi Perak:

1. Fotografi film
2. Digunakan sebagai katalis

3. Perhiasan

4. Digunakan sebagai kontak dengan switch

5. Mobil

6. Di panel surya

7. Logam solder

8. Digunakan sebagai desinfektan untuk mencegah luka.

9. Untuk memurnikan partikel limbah minyak bumi.

3. Aluminium
Aluminium adalah logam yang digunakan dalam elektronik untuk atribut
listrik mekanis yang berharga. Mereka digunakan dalam pembuatan pipa
konduktor, rumah perakitan motor, dan heat sink. Aluminium digunakan
dalam berbagai aplikasi dan bidang-bidang seperti:

1. Antena
2. Penangan Telescopic

3. Tangga

4. Penutup farmasi

Aplikasi Pengemasan

1. Kemasan logam
2. Gerai minuman makanan dan minuman
3. Aplikasi penutup sebagai tutup sekrup untuk mineralisasi air, minyak,
dll.

Aplikasi Foil, Digunakan untuk membuat cangkir kopi, kacang, coklat,


minuman, dll.

4. Kuningan
Kuningan digunakan untuk keperluan listrik karena biayanya rendah. Beberapa
persentase seng dicampur dengan proporsi yang berbeda, membuat hampir 15 jenis
kuningan. Umumnya, Kuningan adalah salah satu paduan tembaga. Ini digunakan untuk
switch, konektor, kontak dll. Hal yang menarik yaitu kuningan adalah logam yang baik
untuk membuat alat musik karena sifat akustik dan elastis.
5. Perunggu
Ini adalah salah satu paduan tembaga yang mengandung timbal, aluminium, silikon, dan
nikel. Sifatnya kuat jika dibandingkan dengan kuningan. Ini tahan korosi dan fleksibel.
Perunggu digunakan dalam bantalan bola, instrumen bedah, dan artefak cor.
6. Besi
Besi adalah logam yang baik dengan sifat shrinkable, kapasitas redaman.
Aplikasi Besi:
Peralatan masak, tutup manhole, Suku cadang mobil, Jembatan, bangunan metro. Ini
adalah elemen inti dalam membangun generator, motor, transformer, perangkat
penyimpanan audio dan video, dll. Magnet permanen yang terbuat dari besi digunakan
dalam aplikasi medis MRI.
7. Merkuri
Raksa atau Merkuri adalah logam yang digunakan dalam berbagai produk elektronik. Ini
digunakan dalam termometer, sakelar lampu, perangkat termostatik (probe, sistem
pemanas dan pendingin), dan kendaraan. Perangkat medis elektronik seperti pengukur
tekanan darah menggunakan merkuri. Beberapa sensor seperti Barometer, Hygrometer
dan Hydrometer menggunakan merkuri untuk operasi mereka.
8. Emas
Perangkat elektronik memanfaatkan lapisan emas untuk menghilangkan korosi. Ini adalah
sumber yang baik untuk memproduksi komponen elektronik. Emas digunakan dalam
menyolder sambungan, sakelar, kontak listrik. Emas digunakan dalam ponsel, modul
GPS, PDA, kalkulator digital, Smart TV, dll. Area aplikasi emas termasuk peralatan
diagnostik medis, komponen satelit dan komponen mekanis di industri aerospace dll.
9. Platinum
Platinum sebagai konduktor digunakan sebagai alternatif untuk emas. Ini digunakan
dalam saklar listrik dan kontak untuk mencegah korosi. Aplikasi platinum termasuk
pengolahan kimia (sebagai katalis), industri kaca untuk membuat pewarna, dan
mengekstraksi minyak mentah dari minyak bumi.
10. Grafit
Grafit digunakan sebagai semikonduktor untuk membuat chip terintegrasi
monocrystalline. Ini digunakan untuk membuat elektroda untuk ukiran plasma. Ini
digunakan dalam implantasi ion, serat optik, ubin permukaan dalam pesawat ulang-alik,
dan dalam desain aplikasi kriogenik. Mobil-mobil otomotif menggunakan grafit untuk
motor listrik dan komponen generator, dalam elemen bantalan, dan dalam sistem
pengereman. Dalam pertahanan, grafit digunakan sebagai elemen penting untuk
membangun komponen tanpa bobot. Beberapa di antaranya adalah roda dan kendaraan
pelacak, kapal tanpa awak, dan rudal udara.
BAB III
KESIMPULAN

Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat

padat, cair atau gas . Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.

a. Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . bahan ini mempunyai daya

hantar listrik ( Elecrical Conductivity ) yang besar dan tahanan listrik ( Electrikal

Resistance ) kecil.
b. Pada saat ini, logam tembaga dan Alumunium adalah logam yang terpilih diantara jenis

logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.
c. Untuk mengenal bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor kita harus mengetahui jenis

bahan konduktor , kriteria konduktor dan sifat-sifat bahan konduktor . agar dalam

penggunaannya tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian atau bahaya dalam

penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/16f70c85cc8da38c311b0558b1389

11c.pdf
https://dokumen.tips/documents/makalah-konduktordoc.html
http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html
http://kabelve.blogspot.com/2012/05/bare-copper-conductor-bcc.html
https://budisma.net/2017/06/jenis-jenis-konduktor.html
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/konduktor.pdf
http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.html

Anda mungkin juga menyukai