ELKA-MR.UM.005
KODE MODUL
ELKA-MR.UM.005
PENYUSUN
ACHJAR CHALIL, S.Pd
ii
iii
Daftar Isi
Hal.
HALAMAN DEPAN
HALAMAN DALAM
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM
xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
B. PRASYARAT
D. TUJUAN AKHIR
E. KOMPETENSI
F. CEK KEMAMPUAN
16
16
B. KEGIATAN BELAJAR
17
iv
17
17
17
25
26
27
29
30
32
32
32
34
34
35
36
37
39
39
39
64
66
67
68
73
75
75
75
78
79
80
81
81
83
83
83
86
86
86
87
87
88
88
88
93
93
93
94
94
vi
96
96
96
103
104
104
106
107
109
109
109
111
112
112
113
113
115
115
115
117
117
118
119
119
121
121
121
124
124
124
125
126
127
127
127
129
129
129
130
131
132
132
132
138
139
139
140
141
142
142
142
150
151
151
152
153
145
145
A. Aspek Kognitif
Tes Tertulis Teori
Tes Tertulis Praktek
145
146
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
Tes Praktek Praktek
157
158
B. Aspek Afektif
159
C. Aspek Psikomotor
163
vii
166
166
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
Tes Tertulis Praktek
167
168
B. Aspek Afektif
170
C. Aspek Psikomotor
178
180
180
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
Tes Tertulis Praktek
181
181
B. Aspek Afektif
182
C. Aspek Psikomotor
185
186
186
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
Tes Praktek Praktek
187
188
Aspek Afektif
190
Aspek Psikomotor
194
196
197
viii
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
Tes Tertulis Praktek
198
200
B. Aspek Afektif
201
C. Aspek Psikomotor
206
208
DAFTAR PUSTAKA
ix
PERISTILAHAN/GLOSARIUM
A
1. Audio
Suara yang dihasilkan oleh manusia, atau suara yang dihasilkan oleh
perangkat elektronik seperti pengeras suara, penerima radio, penerima
televisi.
2. Arus
Arus listrik yang bergerak pada suatu penghantar listrik dari kutub positip
ke kutub negatip.
3. Ampere
Satuan kuat arus listrik, diambil dari nama terakhir ahli fisika bangsa
Prancis, Andr Marie Amper.
4. Afektif
Sikap mental.
5. Arus searah
Arus listrik yang mengalir hanya satu arah, dari positip ke negatip.
6. A/V = Audio/Video.
7. Anoda
Bagian positip dari elektroda dimana arus listrik mulai mengalir.
8. Analog
Satu sistem elektronik yang mengalami perubahan fisika mewakili
variabel-variabel yang ada. Contoh dalam perekaman suara secara
analog, perubahan fisika yang terjadi pada suara mewakili variabel seperti
daya elektromaknetik, permukaan pita rekaman, dan lain sebagainya.
9. Ampere-meter
Alat untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada satu penghantar
atau rangkaian elektronika.
10. Amplitudo
Nilai maksimum yang dapat dijangkau oleh satu bentuk gelombang.
11. Alternating Current
Arus bolak balik.
B
1. B
Singkatan dari Beta atau nama lain dari hFE yaitu penguatan yang
dilakukan oleh
rangkaian penguat transistor dimana emitor-nya
disambung ke ground/dibumikan.
2. Base (Basis)
Satu bagian pada transistor yang terletak diantara Emitter (Emitor) dan
Collector (Kolektor)
xii
3. Battery (Baterai)
Sumber tegangan DC yang berisikan dua atau tiga buah sel yang merubah
energi kimia menjadi energi listrik.
4. Bipolar
Alat semi konduktor yang memiliki dua buah kutub (negatip dan positip).
5. BNC
Bayonet
Neill
Concelman,
sebuah
model
Singkatan
dari
konektor/penyambung yang ditemukan oleh Paul Neill & Carl Concelman.
C
1. Cable (Kabel)
Penghantar sinyal listrik dengan atau tanpa isolasi.
2. Calibration (Kalibrasi)
Pengaturan alat ukur dengan sesuatu aturan yang terstandar.
3. Capacitor (Kapasitor)
Komponen elektronik yang terbuat dari dua buah plat yang terpisah oleh
bahan dielektrikum dan dapat menyimpan muatan listrik.
4. Capacitor, Non-polar(ized)/Kapasitor non Polar
Kapasitor yang tidak memiliki kaki penghubung positip dan negatip, arus
listrik dapat mengalir dari kaki penghubung yang mana saja.
5. Capacitor, Ceramic (Kapasitor Keramik)
Kapasitor dengan dielektrikum yang terbuat dari bahan keramik seperti
alumina dan steatite
6. Capacitor, Electrolytic (Kapasitor Elektrolit)
Kapasitor yang mampu menampung muatan listrik dalam jumlah besar,
memiliki kutub positip dan negatip, dan memiliki dua buah elektroda yang
terbungkus cairan elektrolit.
7. Cell (Sel)
Dalam konteks baterai; satu unit tunggal yang dirancang untuk
menghasilkan tegangan DC melalui reaksi kimia.
8. Cell, Dry (Baterai Kering)
Satu sel elektrokimia yang menghasilkan tegangan DC dan tidak
menggunakan cairan elektrolit.
9. Collector (Kolektor)
Bagian dari bipolar junction transistor (NPN atau PNP).
10. CCTV = Closed Circuit TeleVision
Sirkit televisi terbatas yang biasanya hanya dipakai di gedung
perkantoran, atau gedung pertemuan. Gambar yang ditangkap kamera
tidak dipancarluaskan melalui media udara, tetapi didistribusikan ke
monitor televisi melalui kabel.
xiii
D
1. Decibel (dB)
Bunyi bel tingkat kesepuluh. Satu unit
yang digunakan untuk
membandingkan kuantitas suara dari sisi; (a) tekanan yang dihasilkan
oleh suara, (b) kekuatan suara, dan (b) kehebatan atau intensitas suara.
Tabel berikut menampilkan contoh ukuran desibel untuk suara yang
dihasilkan oleh beberapa objek.
xiv
Batas
desiBel
0 dB
10 dB
Suara
Kondisi hening
Bernafas
Mendengar suara
Batas
desiBel
Suara
85 dB
90 dB
20 dB
100 dB
Toko ketel
Truk diesel
Truk sampah
Pesawat Jet lepas landas (300 Meter)
Motor tempel
Traktor pertanian
Bengkel kerja kayu
25 dB
Berbisik-bisik
102 dB
30 dB
Perpustakaan
Bisikan halus
Suasana pedesaan yang
sepi
105 dB
Helikopter
40 dB
110 dB
Mesin motorboat
Ledakan pasir
Mobil salju
Mesin gergaji besi
Memaku
Klakson mobil
Stereo headset
50 dB
Rata-rata rumah
Lampu merah lalu lintas
Percakapan normal
115 dB
120 dB
Klakson mobil
Baling-baling pesawat terbang
Konser musik rock
Sambaran petir/guntur
Mesin gergaji
55 dB
60 dB
xv
65 dB
Mencuci piring
Mesin cuci
70 dB
Mobil
Mesin jahit elektrik
Mikser
Keramaian restoran
Kaki lima tempat lalu lalang
mobil
Penyedot debu
75 dB
80 dB
Dering jam
Pengering rambut
Pembuangan sampah
Kereta api pengangkut
Sepeda mini
Pembuat tabulasi di kantor
Motor tempel
Lalu lintas mobil di salju
2. DC
Arus listrik yang hanya mengalir satu arah dari terminal/kutub positip (+)
ke terminal/kutub negatip (-).
3. Digital
Suatu sistem elektronika yang menggunakan Bit (Binary digit) yaitu
bilangan 0 dan 1 untuk menampilkan beberapa variabel (angka, huruf,
warna, suara) dan sebagai penyimpan data.
4. Diode (Dioda)
Suatu komponen elektronik yang memiliki dua elektroda yaitu Anoda (+)
dan Katoda (-), dirancang hanya dapat mengalirkan arus satu arah dari
Anoda ke Katoda.
E
1. Emitter (Emitor)
Satu bagian dari transistor yang memberikan arus ke Basis.
xvi
F
1. Farad
Satuan ukuran dari kapasitas (kemampuan kapasitor dimuati arus listrik)
kapasitor, diambil dari nama belakang Michael Faraday. 1 Farad = Muatan
listrik sebesar 1 Coulomb yang menghasilkan tegangan setinggi 1 Volt.
2. Function Generator
Pembangkit sinyal (signal generator) yang dapat menghasilkan gelombang
sinyal dalam bentuk sinus, gelombang dalam bentuk empat persegi,
gelombang dalam bentuk siku, dan gelombang dalam bentuk gigi gergaji.
G
1. Gain
Jumlah dari kenaikan tegangan dan arus atau penguatan sinyal yang
dihasilkan oleh suatu perangkat penguat (amplifier)
2. Ground
Satu titik acuan pada rangkaian elektronik dimana tegangan = 0 Volt.
I
1. Internet
Jaringan kerja dari jutaan orang yang menggunakan komputer pada lebih
dari 100 negara di dunia.
J
1. Jack
Soket atau konektor yang disambungkan dengan steker/plug dengan cara
menusuknya.
2. Junction
Bagian atau lapisan yang membagi dua bahan semikonduktor atau bahan
setengah penghantar.
3. Junction, p-n
bagian atau lapisan yang membagi dua bahan semikonduktor P dan N.
xvii
M
1. mA
Satuan kuat arus listrik dalam mili-Ampere (mA). 1 mA = 0,001 A.
2. Mega- ( M-)
Satuan desimal yang setara dengan 106 atau 1.000.000.
3. Megohm (Mega-Ohm)
Satuan ukuran resistans (perlawanan yang diberikan oleh penghantar
terhadap arus DC), atau satuan ukuran impedans (perlawanan yang
diberikan oleh penghantar terhadap arus AC) yang setara dengan
1.000.000 Ohm ()
N
1. N
Semikonduktor tipe N (Negatip)
2. NTSC
National Television Systems Committee. Standar warna televisi atau
format pewaktu yang dipakai di Amerika Utara, sebagian besar Amerika
Selatan, dan Timur Jauh.
O
1. Ohm
Satu satuan untuk pengukuran tahanan (resistance) listrik mengambil
nama Georg Simon Ohm. Satu Ohm akan menghasilkan arus sebesar 1
Ampere jika pada rangkaian terdapat tegangan sebesar 1 Volt.
2. Ohm-meter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan (resistance) listrik.
3. Oscilloscope
Satu instrumen yang menghasilkan gambar grafik dari satu bentuk
gelombang, memperlihatkan sinyal amplitudo, dan bentuk tegangan DC.
xviii
P
1. Peak to Peak
Perbedaan antara nilai maksimum positip dan maksimum negatip dari satu
bentuk gelombang AC.
2. Potentiometer (Potensiometer)
Satu variabel resistor yang memiliki tiga terminal.
3. Probe, Multimeter
Bagian dari Multimeter yang digunakan untuk kontak langsung dengan
rangkaian.
R
1. Resistance
Kelengkapan yang ada pada bahan penghantar (konduktor) listrik,
dinyatakan dalam satuan Ohm, dan diberi simbol .
T
1. Transistor
Singkatan dari Transfer Resistor. Satu perangkat semikonduktor
(setengah penghantar) yang memiliki Basis, Emitor, dan Kolektor.
V
1. V
Simbol Volt
2. Volt-meter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial diantara dua
titik.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ELKA-MR.UM.005.
B. Prasyarat
Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum Anda mempelajari dan mem-praktek-kan
isi modul ini, adalah; Anda telah mengetahui, memahami, membuktikan,
menganalisis, men-sintesis, dan mengevaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Modul ELKA-MR.UM.005.
i. Butir F yang berisi daftar Cek Kemampuan baru diisi jika peserta diklat
telah menyelesaikan seluruh isi modul ini.
j. Lakukan penilaian dengan berpedoman pada kemampuan kognitif
(penalaran/berpikir), merujuk pada Taksonomi Bloom (1957) meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Knowledge (pengetahuan),
Comprehension (pemahaman),
Aplication (penerapan),
Anallysis (analisis),
Synthesis (sintesis),
Evaluation (penilaian).
k. afektif (sikap mental peserta diklat dalam mempelajari dan mencoba isi
modul), dan psikomotor (ketrampilan menggunakan alat).
l. Beritahu peserta diklat apa yang harus diperbaiki sehingga mereka benarbenar dapat menguasai materi dan kompetensi yang terdapat pada modul
ini.
m. Diskusikan dengan peserta diklat rencana pembelajaran untuk modul
berikutnya.
D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang akan dicapai setelah Anda menyelesaikan modul ini adalah
Anda mampu:
1. Membuktikan kegunaan perangkat/panel yang terdapat pada Multimeter,
Oscilloscope, Insulation Tester, Function Generator, dan Pattern Generator.
2. Membaca papan skala pada Multimeter dengan benar.
3. Melakukan persiapan awal sebelum menggunakan alat ukur elektronik
untuk keperluan pengukuran.
4. Menggunakan alat ukur elektronik dengan baik, aman, dan sesuai dengan
standar prosedur operasi dan keselamatan kerja.
5. Mengukur Tegangan Listrik Arus Bolak Balik/Alternating Current
Voltage/ACV dengan kisaran tegangan antara 110-220 Volt ACV.
6. Mengukur Tegangan Listrik Arus Searah/Direct Current Voltage/DCV pada
tegangan rendah (low Voltage), dengan kisaran tegangan antara 0-24 Volt
DCV.
7. Mengukur tegangan listrik dengan kisaran tegangan antara 220 - 600 Volt
dengan aman.
8. Mengukur arus searah dalam satuan mili-Ampere (mA) dan mikro-Ampere
(A).
9. Mengukur dan membandingkan frekuensi.
10. Mengukur amplitudo modulasi.
Modul ELKA-MR.UM.005.
11. Mengukur kebocoran isolasi pada kabel listrik dan tegangan sampai dengan
600 Volt.
12. Menganalisis tampilan warna dan frekuensi yang dihasilkan oleh Pattern
Generator.
13. Mengukur perbandingan fasa.
14. Membuktikan mengalirnya arus listrik pada komponen pasif dan komponen
aktif sekaligus mengukur nilai tahanan/resistan (resistance) dari komponen
pasif dan komponen aktif tersebut.
15. Membuktikan adanya keterpaduan (sintesa) yang erat antara kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang mekanik audio video dengan kemampuan
menggunakan alat ukur elektronik.
16. Mampu membangun disiplin diri dalam belajar.
17. Mampu membangun disiplin diri dalam menyelesaikan tugas.
18. Melalui diskusi dapat memiliki kecakapan adaptasi diri, kecakapan
berkomunikasi, kecakapan bekerjasama, kecakapan menggali informasi,
kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengolah dan memilah
masalah, dan kecakapan mengambil keputusan.
Modul ELKA-MR.UM.005.
E. Kompetensi
Kompetensi
Kode
: ELKA-MR.UM.005.A
Durasi Pembelajaran
: 40 jam @ 45 menit
KONDISI KINERJA
Modul ELKA-MR.UM.005.
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk persyaratan umum di bidang industri elektronika dan maintenance repair
elektronika
2. Standard Operating Procedure (SOP) peralatan ukur yang berlaku di masing-masing perusahaan
3. Buku pedoman/manual peralatan ukur
4. Peralatan dan bahan yang dipergunakan :
4.1. Peralatan ukur Volt-meter, Ampere-meter, Ohm-meter, LCR meter, Function Generator, Frequensimeter, dan
Oscilloscope.
4.2. Bahan : Komponen elektronika, macam-macam kabel, terminator.
SUB
KOMPETENSI
1
Menggunakan
alat ukur
Multimeter
2.
Menggunakan
alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA
KINERJA
1.1. Petunjuk operasi Multimeter dibaca dan
dipahami
1.2. Multimeter diatur pada range dan pilihan
pengukuran sesuai dengan keperluan
pengukuran yang akan dilakukan
1.3. Multimeter digunakan sesuai dengan
petunjuk operasi kerja dan hasil
pengukuran dibaca
1.4. Aspek-aspek keamanan dilakukan sesuai
dengan petunjuk kerja.
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope dibaca dan
dipahami
2.2. persiapan penggunaan Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan keperluan
pengukuran yang akan dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai dengan
petunjuk operasi dan hasil pengukuran
dibaca dan dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan sesuai
dengan apa yang diukur, misalnya V-div, Tdiv, AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe teredam 10x, 100x,
0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar pengaturan/kalibrasi
sederhana (V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang lebih
baik
2.5. Aspek-aspek keamanan dilakukan sesuai
dengan petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005.
LINGKUP
BELAJAR
PENGETAHUAN
KETRAMPILAN
Mengoperasikan
Multimeter
Penggunaan Alat
ukur Multimeter
Instrumen/alat ukur
CRO
Memilih batas
ukur
Keamanan
penggunaan
Multimeter
Mengoperasikan
CRO
Menggunakan
panel depan CRO
Mengkalibrasi
CRO
KRITERIA
KINERJA
SUB KOMPETENSI
3.
Menggunakan alat
uji Insulation Tester
4.
Menggunakan alat
bantu Function
Generator
Modul ELKA-MR.UM.005.
LINGKUP
BELAJAR
Instrumen/alat uji
Insulation Tester
Penggunaan
Function Generator
PENGETAHUAN
Insulation Tester
Petunjuk pengoperasian
Insulation Tester
Function Generator
Penggunaan Function
Generator
KETRAMPILAN
Menggunakan
Insulation Tester
Mengoperasikan
Function
Generator
Mengatur panel
Function
Generator
SUB
KOMPETENSI
5.
Menggunakan
alat bantu
Pattern
Generator
KRITERIA
KINERJA
5.1. Petunjuk operasi Pattern Generator dibaca
dan dipahami
5.2. Persiapan penggunaan Pattern Generator
dilakukan sesuai dengan keperluan
pengujian
5.3. Pattern Generator digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi
5.4. Di-demo-kan penggunaan yang benar;
pattern yang dipilih harus sesuai dengan
apa yang akan di-uji, misalnya pattern
untuk menguji dan mengatur color purity,
pattern untuk menguji dan mengatur fokus,
test warna merah (R), hijau (G), dan biru
(B), pattern untuk menguji defleksi
vertikal/horisontal, dst.
5.5. Dilakukan standar pengaturan/kalibrasi
sederhana untuk mendapat hasil pengujian
yang lebih baik
5.6. Aspek-aspek keamanan dilakukan sesuai
dengan petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005.
LINGKUP
BELAJAR
Penggunaan Pattern
Generator
PENGETAHUAN
Pattern Generator
Penggunaan Pattern
Generator
KETRAMPILAN
Mengoperasikan
Pattern Generator
Mengatur panel
Pattern Generator
F. Cek Kemampuan
Berilah tanda thick () pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan pertanyaan berikut. Mintalah Catatan dan Tanda
Tangan Guru/Pembimbing.
CEK KEMAMPUAN UNTUK SUB KOMPETENSI 1 :
CATATAN
TANDA TANGAN
NO
YA TIDAK
MENGGUNAKAN ALAT UKUR MULTIMETER
GURU/PEMBIMBING GURU/PEMBIMBING
Apakah Anda sudah memahami dan membuktikan
01 kegunaan saklar jangkauan ukur untuk menetapkan
posisi dan batas ukur (range) Multimeter?
02 Apakah Anda sudah memahami dan membuktikan
kegunaan papan skala pada Multimeter?
03 Apakah Anda sudah dapat membaca hasil pengukuran
pada papan skala dengan benar?
Apakah Anda sudah menggunakan sekrup pengatur
posisi jarum (preset) untuk menera jarum agar jarum
04
menunjuk tepat pada angka nol (sebelah kiri papan
skala) sebelum Multimeter digunakan?
Apakah Anda sudah menggunakan tombol pengatur
posisi jarum pada angka nol (zero adjustmen), untuk
05
menera jarum Multimeter, sewaktu Multimeter akan
dipakai untuk mengukur nilai tahanan (resistance)?
Apakah Anda sudah memahami dan membuktikan
06 kegunaan lubang out-common atau lubang untuk kabel
penyidik (probes) positip dan negatip pada Multimeter?
Apakah Anda sudah memahami dan membuktikan
07 kegunaan kabel penyidik (probes) yang berwarna
merah dan hitam?
Apakah Anda sudah memahami dan membuktikan
08 kegunaan baterai tipe UM-3 yang terdapat pada bagian
dalam Multimeter?
Modul ELKA-MR.UM.005.
NO
09
10
11
12
13
14
15
16
Modul ELKA-MR.UM.005.
YA
TIDAK
CATATAN
TANDA TANGAN
GURU/PEMBIMBING GURU/PEMBIMBING
10
NO
17
18
19
NO
01
02
03
04
05
06
YA
TIDAK
CATATAN
GURU/PEMBIMBING
TANDA TANGAN
GURU/PEMBIMBING
YA
TIDAK
CATATAN
GURU/PEMBIMBING
TANDA TANGAN
GURU/PEMBIMBING
Modul ELKA-MR.UM.005.
11
07
08
NO
01
02
03
04
05
Modul ELKA-MR.UM.005.
YA
TIDAK
CATATAN
GURU/PEMBIMBING
TANDA TANGAN
GURU/PEMBIMBING
12
NO
01
02
03
04
05
Modul ELKA-MR.UM.005.
YA
TIDAK
CATATAN
GURU/PEMBIMBING
TANDA TANGAN
GURU/PEMBIMBING
13
NO
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Modul ELKA-MR.UM.005.
14
NO
10
11
12
13
14
15
Modul ELKA-MR.UM.005.
15
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta diklat
Rencana belajar peserta diklat diisi oleh peserta diklat dan disetujui oleh Guru.
Rencana belajar tersebut adalah sebagai berikut :
NAMA PESERTA DIKLAT :
JENIS
KEGIATAN
TANGGAL
Modul ELKA-MR.UM.005.
WAKTU
TEMPAT
BELAJAR
ALASAN
PERUBAHAN
TANDA
TANGAN
GURU
16
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1 : Konfigurasi Multimeter
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, Anda diharapkan :
1) Mengetahui konfigurasi Multimeter, mampu memahami dan membuktikan
kegunaan dari masing-masing perangkat yang terdapat pada Multimeter.
2) Mampu melakukan persiapan awal dalam bentuk ;
a) sebelum Multimeter digunakan, melakukan peneraan angka nol dengan
menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset),
b) sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur tahanan/resistan
(resistance), melakukan peneraan angka nol dengan menggunakan
tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment),
3) Mampu mengatur saklar jangkauan ukur pada
dibutuhkan
b. Uraian Materi 1
ultimeter yang diuraikan pada modul ini adalah Multimeter Analog yang
menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk
papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya relatif
terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung
dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada
Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan
skala. Lihat gambar 1 dan gambar 2.
Modul ELKA-MR.UM.005.
17
Modul ELKA-MR.UM.005.
18
A. Konfigurasi Multimeter
Konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah
Multimeter diperlihatkan pada gambar 3.
PAPAN SKALA
JARUM PENUNJUK
SEKRUP PENGATUR
POSISI JARUM
(PRESET)
TOMBOL
PENGATUR POSISI
JARUM
OUT (+)
COMMON (-)
KABEL PENYIDIK
(PROBES)
www.sanwa-meter.co.jp
JEPITAN
MONCONG BUAYA
(ALIGATOR CLIP)
Modul ELKA-MR.UM.005.
19
SKALA OHM
SKALA VOLT
(ACV-DCV)
SKALA LAINNYA
www.directindustry.com
Modul ELKA-MR.UM.005.
20
Modul ELKA-MR.UM.005.
21
3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k).
Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10,
semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10
(pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k),
Untuk batas ukur (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca
pada papan skala dan dikali dengan 10k.
C. Baterai
Baterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3,
digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat
Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen
terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan
lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana kutub negatip baterai
dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel penyidik. Lihat
gambar 5.
0 ADJ
+
-
COMMON
(-)
OUT
(+)
GAMBAR 5
Modul ELKA-MR.UM.005.
22
D. Kriteria Multimeter
Kriteria sebuah Multimeter tergantung pada :
1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi
dengan tegangan, misalnya 20 k/v untuk DCV dan 8 k/v untuk ACV. (20
k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA = 50 A). Multimeter
menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat pengukur
(meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang diukur.
2. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan
hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai
beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya
dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.
E. Simbol-simbol
Secara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Voltmeter), pengukur kuat arus (Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan
/resistance (Ohm-meter) ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat
pada gambar 6.
Volt-meter
Ampere-meter
Ohm-meter
F. Persiapan Awal
Persiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter
adalah :
1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction)
Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter
Modul ELKA-MR.UM.005.
23
Modul ELKA-MR.UM.005.
24
c. Rangkuman 1
1) Multimeter adalah piranti ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
besaran listrik, yaitu ; (1) tegangan, (2) arus, dan (3) tahanan (resistance).
2) Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt (V).
3) Arus listrik dinyatakan dalam satuan Ampere (A).
4) Tahanan/resistan (resistance) listrik dinyatakan dalam satuan Ohm ().
5) Saklar jangkauan Multimeter harus berada pada posisi yang sesuai dengan
besaran listrik yang akan diukur.
6) Batas ukur (range) Multimeter harus berada pada posisi angka yang lebih
besar dari nilai besaran listrik yang akan diukur.
7) Sebelum melakukan pengukuran, posisi jarum harus berada tepat pada sisi
kiri papan skala.
8) Sekrup pengatur posisi jarum (preset) digunakan untuk mengatur posisi
jarum pada angka nol.
9) Tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) digunakan
untuk meletakkan jarum pada posisi angka nol sebelum Multimeter
digunakan untuk pengukuran nilai tahanan/resistans (resistance). Untuk
keperluan ini, ujung dari kedua kabel penyidik disatukan, tombol diputarputar untuk memperoleh posisi jarum pada angka nol.
10) Kabel penyidik (probes) berwarna merah selalu dimasukkan ke lubang
kabel penyidik yang bertanda (+) atau out.
11) Kabel penyidik (probes) berwarna hitam selalu dimasukkan ke lubang kabel
penyidik yang bertanda (-) atau common.
12) Baterai pada Multimeter dihubungkan secara seri dengan lubang kabel
penyidik (probes).
13) Pada Multimeter Analog, hasil pengukuran dibaca pada papan skala.
14) Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran ditunjukkan langsung oleh angka
yang muncul pada layar display.
15) Hasil pengukuran tegangan listrik (ACV-DCV) dibaca pada bagian papan
skala yang bertuliskan ACV-DCV.
16) Hasil pengukuran arus listrik (DCmA) dibaca pada bagian papan skala yang
bertuliskan DCV, A.
17) Hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada bagian papan
skala yang bertuliskan - k.
18) Kriteria Multimeter ditentukan oleh seberapa besar arus yang digunakan
untuk menggerakkan alat pengukur (meter). Besarnya kuat arus yang
digunakan dapat dihitung dari k/Volt yang tertera pada sisi kiri bawah
papan skala.
19) Pada Multimeter yang didesain khusus, terdapat perangkat untuk mengukur
hfe transistor, dioda dan kapasitas kapasitor.
20) Melalui kegiatan diskusi yang rutin, secara perlahan seseorang akan
memperoleh 7 (tujuh) kecakapan hidup (life skill).
Modul ELKA-MR.UM.005.
25
d. Tugas 1
Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai uraian materi 1 pada modul ini, sudi
kiranya Anda melakukan tugas berikut :
1) Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok maksimum 4 orang.
2) Kunjungilah bengkel elektronika/toko penjual alat-alat ukur elektronik yang
ada di kota Anda (minimal 5).
3) Menggunakan contoh format berikut, catatlah tipe dan jenis Multimeter
yang ada di bengkel/toko tersebut berikut perangkat yang terdapat pada
konfigurasi Multimeter.
4) Untuk validasi penilaian, lembar format harus berisi tanda tangan petugas
dan stempel bengkel/toko.
5) Menggunakan mesin pencari www.google.co.id di internet, carilah gambar
Multimeter merk lain berikut petunjuk penggunaan (manual instruction)
nya.
Nama
Bengkel/Toko
(cap stempel)
Multimeter
Jenis
Tipe
Kepekaan
1. Volt-meter
Analog
SP10D
20k/v*
2. Ohm-meter
3. ................
1. Hfe meter
01
Arsi Electronic
Analog
CX505
2. ............
3. ............
1. ..............
Digital
PC 5000
2. ..............
3. ..............
* Kepekaan Multimeter dapat dilihat pada papan skala atau buku manual.
Modul ELKA-MR.UM.005.
26
e. Tes Formatif 1
Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, d, atau e untuk pernyataan yang Anda
anggap benar (bobot nilai = 1)
1) Multimeter adalah piranti ukur yang dapat digunakan untuk mengukur :
a)
b)
c)
d)
Tegangan listrik.
Kuat arus listrik.
Tegangan listrik dan kuat arus listrik.
Tegangan listrik, kuat arus listrik, tahanan/resistan (resistance)
listrik.
e) Tegangan listrik, kuat arus listrik, tahanan/resistan (resistance)
listrik, dan tahanan/resistan (resistance) listrik yang terdapat pada
komponen pasif dan aktif.
2) Besaran listrik terdiri dari :
a) Tegangan (dalam satuan Volt), kuat arus (dalam satuan Ampere),
tahanan/resistan (dalam satuan Ohm).
b) Tegangan, kuat arus, tahanan/resistan (resistance) , kapasitas
kapasitor.
c) Tegangan dan kuat arus.
d) Tegangan, kuat arus, tahanan/resistan (resistance) dan desibel.
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas (bobot nilai 1).
1) Saklar jangkauan ukur pada posisi DCV, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan, jarum penunjuk papan skala tidak bergerak, kenapa?
2) Buktikan bahwa baterai tipe UM-3 yang ada di bagian dalam Multimeter
disambung secara seri dengan lubang kabel penyidik (probes).
3) Bagaimana seharusnya posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range)
jika kita ingin mengukur besaran listrik.
4) Apa yang terjadi jika batas ukur (range) yang digunakan tidak sesuai dengan
besaran listrik yang akan diukur.
5) Pada papan skala terdapat.
6) Buktikan bahwa pada Multimeter dengan kriteria kepekaan 20k/v akan
menarik arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat pengukur (meter)
dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang diukur.
Modul ELKA-MR.UM.005.
27
7) Buktikan bahwa tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero
adjustment) sangat berperan penting dalam ketepatan pembacaan hasil
pengukuran nilai tahanan (resistance) .
8) Uraikan kegunaan sekrup pengatur posisi jarum (preset).
Modul ELKA-MR.UM.005.
28
Modul ELKA-MR.UM.005.
29
g. Lembar Kerja 1
Kegunaan Multimeter
A. Pengantar
Modul ELKA-MR.UM.005.
30
7. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) ACV, pertemukan
kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk
pada papan skala. Catatlah.
8. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) DCV, pertemukan
kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk
pada papan skala. Catatlah.
9. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) DCmA,
pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum
penunjuk pada papan skala. Catatlah.
10. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm () pada
posisi x1, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana
posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi
jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada
angka nol. Catatlah.
11. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm () pada
posisi x10, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana
posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi
jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada
angka nol. Catatlah.
12. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm () pada
posisi k, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana
posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi
jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada
angka nol. Catatlah.
13. Bandingkan kondisi jarum penunjuk papan skala pada langkah 7, 8, dan 9
dengan dengan kondisi jarum pada langkah 10, 11, 12. Analisis, dan
diskusikan dengan teman Anda. Tulislah kesimpulan dari hasil analisis dan
diskusi pada selembar kertas dan mintalah pendapat Guru Anda.
14. Selamat bekerja, semoga berhasil.
D. Kesimpulan.
E. Saran.
Modul ELKA-MR.UM.005.
31
b. Uraian Materi 2
Modul ELKA-MR.UM.005.
32
JALA PLN
A
C
V
D
C
V
DCmA
GAMBAR 7. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK ARUS BOLAK BALIK (ACV)
bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip
menjadi kutub negatip dan sebaliknya. Lihat gambar 7 dan 8.
A
C
V
D
C
V
Baterai
Kering
(dry cell)
DCmA
GAMBAR 8. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK ARUS SEARAH (DCV)
Modul ELKA-MR.UM.005.
33
c. Rangkuman 2
1) Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt.
2) Menurut jenisnya tegangan listrik terbagi dua; (1) Tegangan Listrik Arus
Searah/Direct Current Voltage (DCV), dan (2) Tegangan Listrik Arus Bolak
Balik/Alternating Current Voltage (ACV).
3) Pada Tegangan Listrik Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV),
kutub positip dan negatipnya berganti-ganti, karena itu peletakan kabel
penyidik (probes) boleh bolak balik.
4) Tegangan dan arus listrik dari jala/jaringan PLN, mengalami pergantian
kutub positip menjadi negatip dan sebaliknya 50 x dalam satu detik.
5) Dalam mengukur DCV, posisi saklar jangkauan ukur harus berada pada
posisi DCV, dengan batas ukur (range) pada posisi angka yang lebih tinggi
dari tegangan yang akan diukur.
6) Dalam mengukur ACV, posisi saklar jangkauan ukur harus berada pada
posisi ACV, dengan batas ukur (range) pada posisi angka yang lebih tinggi
dari tegangan yang akan diukur.
7) Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah
diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur,
kabel penyidik (probes) warna hitam diletakkan pada titik negatip.
8) Dalam mengukur ACV, posisi kabel penyidik (probes) pada titik yang akan
diukur boleh sembarang (acak/bolak balik).
d. Tugas 2
Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai uraian materi 1 pada modul ini, sudi
kiranya Anda melakukan tugas berikut :
1) Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok maksimum 4 orang.
2) Kumpulkan baterai kering (dry cell) bekas tipe UM-1 sebanyak 5 buah, jika
mungkin catatlah kira-kira berapa lama baterai telah digunakan.
3) Sediakan baterai kering (dry cell) baru tipe UM-1 sebanyak 2 buah.
4) Ukurlah tegangan baterai yang lama dan yang baru, catat hasilnya pada
tabel berikut.
5) Ukurlah Tegangan Listrik Arus Bolak Balik (ACV) pada jaringan listrik dari
jaringan (jala-jala) PLN yang ada di sekolah Anda. Catatlah hasilnya.
Modul ELKA-MR.UM.005.
34
Tabel
No
Baterai
01
02
03
04
05
06
07
Hasil pengukuran
(dalam Volt)
Keterangan
e. Tes Formatif 2
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan teratur, ringkas dan jelas. (Bobot nilai
2,5)
1) Dengan Multimeter yang memiliki batas ukur (range); 10-50-250-500, dan
1000 DCV/ACV, Anda ditugaskan mengukur tegangan listrik bolak-balik
pada jala/jaringan listrik dari PLN yang ada di sekolah Anda. Langkahlangkah pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
2) Dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan mengukur
ACV 9 Volt yang dihasilkan oleh gulungan skunder dari sebuah
transformator penyesuai tegangan (transformator adaptor). Uraikan
langkah-langkah pengukuran yang Anda lakukan.
3) Masih dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan
mengukur DCV 6 Volt yang dihasilkan oleh sebuah catu daya (power
supply). Langkah-langkah pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
4) Dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan mengukur
tegangan pada sebuah baterai kering (dry cell) tipe UM-1. Langkah-langkah
pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
Modul ELKA-MR.UM.005.
35
Modul ELKA-MR.UM.005.
36
g. Lembar Kerja 2
Mengukur Tegangan Listrik
A. Pengantar
Alat
Bahan
1.
2.
3.
4.
C. Langkah kerja.
1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam satu kelompok,
disesuaikan dengan ketersediaan alat ukur Multimeter).
2. Sambungkan kabel penyidik (probes) ke lubang kabel penyidik. Kabel
penyidik (probes) yang berwarna merah di masukkan ke lubang positip
(output), dan kabel penyidik (probes) yang berwarna hitam di masukkan ke
lubang negatip (common).
3. Letakkan saklar jangkauan ukur pada posisi batas ukur (range) 250 ACV.
4. Masukkan kedua ujung kabel penyidik (probes) ke terminal stopkontak
yang tersambung dengan jaringan listrik PLN.
5. Bacalah hasil pengukuran pada skala 0-250 ACV.
Modul ELKA-MR.UM.005.
37
Modul ELKA-MR.UM.005.
38
3) Mampu mengatur saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) yang
dibutuhkan.
b. Uraian Materi 3
Modul ELKA-MR.UM.005.
39
A
C
V
D
C
V
DCmA
GAMBAR 9 . MENGUKUR TAHAHAN (RESISTANCE)
R = TAHANAN/RESISTAN (RESISTANCE)
Modul ELKA-MR.UM.005.
40
www.diyguitarist.com
GAMBAR 11. NILAI OHM RESISTOR BERDASAR PITA WARNA
Modul ELKA-MR.UM.005.
41
Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor
adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar 12. Saklar jangkauan
ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k.
A
C
V
D
C
V
RESISTOR
DCmA
GAMBAR 12. MENGUKUR RESISTOR
www.kpsec.freeuk.com/components/tran.htm
Modul ELKA-MR.UM.005.
42
Mengukur nilai satuan Ohm dari variabel resistor dengan Multimeter adalah
seperti yang ditunjukkan oleh gambar 14. Saklar jangkauan ukur pada posisi ,
batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k, sesuai kebutuhan.
C
b
A
C
V
D
C
V
DCmA
Modul ELKA-MR.UM.005.
43
LDR
A
C
V
D
C
V
DCmA
Sebagai acuan, ditempat gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1M (1 Mega
Ohm/1000.000). Ditempat terang nilai satuan Ohm dari LDR = 100.
4. Mengukur Thermistor
Modul ELKA-MR.UM.005.
44
A
C
V
D
C
V
DCmA
www.thermistor.com
5. Mengukur Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat menyimpan
dan membuang Tegangan Arus Listrik Searah (Direct Current Voltage/DCV).
Kapasitor terbagi dalam dua jenis. Pertama, kapasitor yang memiliki kutub
positip (+) dan negatip (-). Dalam teknik elektronika disebut kapasitor polar
(polarised capacitor). Kedua, kapasitor yang tidak memiliki kutub positip (+) dan
negatip (-). Disebut kapasitor non polar (unpolarised capacitor).
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengukur kapasitor polar adalah ;
a. Kabel penyidik (probes) positip (+) yang berwarna merah diletakkan
pada kaki kapasitor yang bertanda positip (+).
b. Kabel penyidik (probes) negatip (-) yang berwarna hitam diletakkan
pada kaki kapasitor yang bertanda negatip (-).
c. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada
pada posisi x1, x10 atau k, sesuai kebutuhan.
d. Untuk kapasitor non polar (unpolarised) kedua kabel penyidik
(probes) dapat diletakkan secara sembarang (acak) ke kaki
kapasitor. Lihat gambar 17.
Modul ELKA-MR.UM.005.
45
KAPASITOR POLAR
A
C
V
D
C
V
DCmA
A
C
V
D
C
V
DCmA
Modul ELKA-MR.UM.005.
46
6. Mengukur Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dirancang sebagai penguat arus,
karenanya transistor disebut juga piranti (device) yang menangani arus (current
handling device). Lihat gambar 18.
Dilihat dari tipenya, transistor terbagi dua,
yaitu tipe PNP (Positip-Negatip-Positip) dan tipe
NPN (Negatip-Positip-Negatip). Saluran masuk
(leads) ke transistor (lazimnya disebut kaki
transistor) dinamai dengan : Basis (Base),
Kolektor (Collector), dan Emitor (Emitter).
Transistor pada dasarnya adalah dua buah
E
dioda yang disambung secara berbalikan. Dioda
yang pertama dibentuk oleh Emitor-Basis, dioda
yang kedua dibentuk oleh Basis-Kolektor. Pada
GAMBAR 18. TRANSISTOR
transistor tipe PNP, Emitor dan Kolektor berfungsi
sebagai Anoda (+) terhadap Basis, sementara
Basis berfungsi sebagai Katoda (-) terhadap
Emitor dan Emitor. Pada transistor tipe NPN,
Basis berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap
Emitor dan Kolektor, sementara Emitor dan
Kolektor berfungsi sebagai Katoda (-) terhadap
Basis. Cermati gambar 19 dengan seksama.
Konsep dioda pada transistor penting untuk
dipahami dengan baik, karena erat kaitannya
dengan
penggunaan
Multimeter
dalam
mengukur nilai satuan Ohm dari transistor (baca
kembali uraian materi tentang baterai pada
Multimeter).
Modul ELKA-MR.UM.005.
47
TRANSISTOR PNP
SB
A
C
V
D
C
V
DCmA
Modul ELKA-MR.UM.005.
48
TRANSISTOR DAYA
GAMBAR 21
TAMPAK BAWAH DARI BEBERAPA
JENIS TRANSISTOR.
7. Mengukur Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda yaitu; (1) Anoda
(a), dan (2) Katoda (k). Mengikuti anak panah pada simbol dioda (gambar 23),
arus listrik mengalir hanya satu arah yaitu dari Anoda ke Katoda.
Arus listrik tidak akan mengalir dari Katoda ke Anoda.
Hal yang perlu diingat ketika mengukur dioda dengan
Multimeter adalah :
a. Kabel penyidik (probes) warna merah (+)
diletakkan pada kaki Anoda, kabel penyidik
GAMBAR 23. SIMBOL DIODA
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada
kaki Katoda.
b. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm () dan batas ukur (range)
pada posisi x1, x10, atau x1k, sesuai kebutuhan. Lihat gambar 24.
Modul ELKA-MR.UM.005.
49
A
C
V
D
C
V
DCmA
8. Mengukur Transformator.
Modul ELKA-MR.UM.005.
50
S
P
www.oldaradioworld.de
GAMBAR 25. TRANSFORMATOR
Modul ELKA-MR.UM.005.
51
Sebuah transformator masih baik dan dapat digunakan, atau sudah rusak
dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang perlu
diingat ketika menggunakan Multimeter untuk mengukur transformator adalah :
a. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada
titik-titik terminal pada gulungan primer.
b. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada
titik-titik terminal pada gulungan skunder.
c. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada
titik terminal primer dan skunder.
d. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) pada posisi x1,
x10 atau k sesuai kebutuhan. Lihat gambar 26.
Catatan : Langkah pengukuran tranformator ini berlaku untuk semua jenis transformator
yang digunakan pada catu daya, maupun penguat audio/radio.
A
C
V
D
C
V
DCmA
http://www.schlotzhauer-versand.de
Modul ELKA-MR.UM.005.
52
GAMBAR 27.
BERBAGAI JENIS GULUNGAN (COIL/WINDING) UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
Modul ELKA-MR.UM.005.
53
A
C
V
D
C
V
DCmA
A
C
V
+
D
C
V
DCmA
KOMPONEN
ARUS LISTRIK ( I )
Modul ELKA-MR.UM.005.
54
Modul ELKA-MR.UM.005.
55
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, tergantung dari nilai
variabel resistor yang akan diukur.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 14, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes)
pada terminal a dan b dari variabel resistor.
i. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk preset gunakan obeng minus).
j. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kanan, artinya : variabel resistor
masih baik dan dapat digunakan.
k. Letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal b dan c dari
variabel resistor.
l. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk preset gunakan obeng minus).
m. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kiri, artinya : variabel resistor
masih baik dan dapat digunakan.
3. Mengukur Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR)
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 15.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 15, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes)
secara sembarang (acak) pada kedua kaki LDR.
i. Menggunakan lampu senter (flashlight) sinari permukaan LDR, jarum
bergerak ke kanan, menunjukkan nilai satuan Ohm yang kecil, artinya :
LDR masih baik dan dapat digunakan.
j. Tutuplah permukaan LDR, jarum pada papan skala bergerak ke kiri,
artinya :LDR masih dapat digunakan.
Catatan, ditempat gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1M (1 Mega Ohm), ditempat terang
nilai satuan Ohm dari LDR = 100 Ohm.
Modul ELKA-MR.UM.005.
56
4. Mengukur Thermistor
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 16.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 16, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes)
secara sembarang (acak) pada kedua kaki thermistor (NTCR atau PTCR).
i. Pada pengukuran NTCR; dengan korek api, panasi NTCR, jarum pada
papan skala menunjukkan nilai satuan Ohm yang kecil, artinya : NTCR
masih baik dan dapat digunakan.
j. Pada pengukuran PTCR; dengan korek api, panasi PTCR, jarum pada
papan skala menunjukkan nilai satuan Ohm yang besar, artinya : NTCR
masih baik dan dapat digunakan (baca kembali uraian tentang thermistor).
5. Mengukur Kapasitor
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 17.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau k sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 17, letakkan kabel penyidik (probes) warna merah
(+) pada kaki positip (+) kapasitor non polar (kaki positip biasanya
berukuran lebih panjang ketimbang kaki negatip), kabel penyidik (probes)
warna hitam (-) ke kaki negatip.
Modul ELKA-MR.UM.005.
57
i. Jarum pada papan skala bergerak jauh ke kanan untuk kemudian kembali
ke kiri, artinya : kapasitor polar masih baik dan dapat digunakan. (Jika
jarum pada papan skala bergerak ke kanan dan tidak kembali lagi ke kiri,
artinya : kapasitor polar sudah rusak dan tidak dapat digunakan).
j. Perhatikan kembali gambar 17. letakkan ujung kabel penyidik (probes)
warna merah (+) dan kabel penyidik (probes) warna hitam (-) secara
sembarang (acak) ke kaki kapasitor non polar.
k. Jarum pada papan skala tidak bergerak (atau bergerak sedikit), artinya :
kapasitor non polar masih baik dan dapat digunakan. (Jika jarum pada
papan skala bergerak jauh ke kanan, artinya : kapasitor non polar sudah
rusak dan tidak dapat digunakan).
6. Mengukur Transistor
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 20.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Untuk transistor tipe PNP : mengikuti gambar 20, letakkan ujung kabel
penyidik (probes) warna merah (+) pada kaki Basis, ujung kabel penyidik
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Emitor.
i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan menunjuk angka (misalnya
16,5), artinya : Dioda Basis-Emitor masih baik, transistor masih dapat
digunakan.
j. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+) pada kaki Basis,
ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki
Kolektor.
k. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, menunjuk angka (misalnya
16,5), artinya : Dioda Basis-Kolektor masih baik, transistor masih dapat
digunakan.
l. Untuk transistor tipe NPN : mengikuti gambar 20, letakkan ujung kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) pada kaki Basis, ujung kabel penyidik
(probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Emitor.
Modul ELKA-MR.UM.005.
58
TIPE
2SA671
PNP
NILAI TAHANAN
(RESISTANCE)
16,5
KONDISI
KOLEKTOR-BASIS
16
BAIK
EMITOR-BASIS
BAIK
KOLEKTOR-BASIS
BAIK
EMITOR-BASIS
12
BAIK
11,5
BAIK
BASIS-EMITOR
21
BAIK
BASIS-KOLEKTOR
20
BAIK
BASIS-EMITOR
22
BAIK
BASIS-KOLEKTOR
21
BAIK
BASIS-EMITOR
20
BAIK
19,5
BAIK
"DIODA"
EMITOR-BASIS
2SB54
PNP
2SA101
PNP
BC547B
NPN
BC108
NPN
FCS9014B
NPN
Modul ELKA-MR.UM.005.
KOLEKTOR-BASIS
BASIS-KOLEKTOR
BAIK
59
7. Mengukur Dioda
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 24.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 24, letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna
merah (+) pada kaki Anoda dari dioda, ujung kabel penyidik (probes)
warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda dari dioda.
i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : dioda masih baik dan
dapat digunakan.
j. Perhatikan kembali gambar 24, letakkan ujung kabel penyidik (probes)
warna merah (+) pada kaki Katoda dari dioda, ujung kabel penyidik
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Anoda dari dioda.
k. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : dioda sudah rusak
dan tidak dapat digunakan.
8. Mengukur Transformator
Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 26.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisix1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 26, letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara
sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan primer (P).
Modul ELKA-MR.UM.005.
60
i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan primer (P)
transformator masih baik dan dapat digunakan.
j. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ke titiktitik terminal dari gulungan skunder (S).
k. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan skunder (S)
transformator masih baik dan dapat digunakan.
l. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ketitik
terminal dari gulungan primer (P) dan gulungan titik terminal gulungan
skunder (S).
m. Jarum pada papan skala tidak bergerak, artinya : isolator yang mengisolasi
gulungan primer (P) dari gulungan skunder (S) masih berfungsi,
transformator masih baik dan dapat digunakan.
9. Mengukur Gulungan (Coil/Winding)
a. Perhatikan kembali gambar 28.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 28, letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara
sembarang (acak) terminal dari gulungan (coil/winding).
i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan
(coil/winding) masih baik dan dapat digunakan.
j. Jarum pada papan skala tidak bergerak ke kanan, artinya : gulungan
(coil/winding) sudah rusak dan tidak dapat digunakan.
Modul ELKA-MR.UM.005.
61
A
C
V
D
C
V
B C
DCmA
GAMBAR 30. MENETAPKAN KAKI TRANSISTOR
Modul ELKA-MR.UM.005.
62
Modul ELKA-MR.UM.005.
63
9. Misalkan, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada titik A
dari kaki transistor.
10. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan secara bergantian di
titik B dan C, jarum pada papan skala menunjukkan nilai tahanan
(resistance) yang hampir sama (lihat kembali tabel), berarti kaki transistor
pada titik A = kaki Basis.
11. Tetapkan kaki emitor, caranya :
c. Rangkuman 3.
1. Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance) mengandung dua
pengertian, yaitu ; Pertama, tahanan/resistan (resistance) sebagai sebuah
nama untuk salah satu komponen elektronika; resistan atau resistor,
dan, Kedua, perlawanan dan pembatasan yang diberikan oleh penghantar
terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan
yang dinyatakan dalam Ohm ().
2. Pada komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar, dan
setengah penghantar, (silikon dan germanium) seperti; transistor, dioda,
resistor, dan gulungan (coil) terdapat tahanan (resistance).
3. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menimpan dan
membuang arus listrik.
4. Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya dalam mengukur nilai
tahanan/resistan (resistance).
Modul ELKA-MR.UM.005.
64
Modul ELKA-MR.UM.005.
65
d. Tugas 3
1) Buatlah kelompok kerja, satu kelompok minimal 4 (empat) orang, maksimal
6 (enam) orang.
2) Pergilah ke pasar barang bekas (pasar loak) di kota Anda (jika ada),
dan/atau ke lingkungan Anda, carilah penguat audio bekas, atau radio
bekas.
3) Dengan menggunakan alat pencabut komponen (desoldering), lepaskan
komponen yang terpasang pada Papan Rangkaian Tercetak (PRT)/Printed
Circuit Board (PCB).
4) Ukurlah komponen-komponen tersebut dengan Multimeter, hasil
pengukuran diisi ke dalam format berikut ini.
NO
01
02
03
04
05
06
07
08
09
NAMA
KOMPONEN YANG
DIUKUR
RESISTOR
JUM
LAH
1 BUAH
POSISI
SAKLAR
JANGKAUAN
UKUR
POSISI
BATAS
UKUR
(RANGE)
HASIL
PENGUKURAN
KETERANGAN
SUDAH RUSAK
HASIL
PENGUKURAN
BERBEDA JAUH
DENGAN NILAI
RESISTOR
BERDASARKAN
PITA WARNA
THERMIST
OR
NTCR
PTCR
POTENSIOMETER
LDR
POLAR
KAPASI
TOR
NON
POLAR
TRANSISTOR
DIODA
TRANSFORMATOR
GULUNGAN
Modul ELKA-MR.UM.005.
66
e. Tes Formatif 3
1) Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti.
2) Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas, teratur dan jelas.
Modul ELKA-MR.UM.005.
67
Modul ELKA-MR.UM.005.
68
i. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kanan, artinya : variabel resistor
masih baik dan dapat digunakan.
j. Letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal b dan c dari
variabel resistor.
k. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk preset gunakan obeng
minus).
l. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kiri, artinya : variabel resistor
masih baik dan dapat digunakan.
k. Langkah kerja dalam mengukur kapasitor polar dan non polar di luar
rangkaian.
1) Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel
penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna
hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
2) Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset),
atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka
nol.
3) Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
4) Batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau k sesuai kebutuhan.
5) Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
6) Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
7) Letakkan kabel penyidik (probes) warna merah (+) pada kaki positip (+)
kapasitor non polar (kaki positip biasanya berukuran lebih panjang
ketimbang kaki negatip), kabel penyidik (probes) warna hitam (-) ke
kaki negatip.
8) Jarum pada papan skala bergerak jauh ke kanan untuk kemudian
kembali ke kiri, artinya : kapasitor polar masih baik dan dapat
digunakan. (Jika jarum pada papan skala bergerak ke kanan dan tidak
kembali lagi ke kiri, artinya : kapasitor polar sudah rusak dan tidak
dapat digunakan).
9) Letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+) dan kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) secara sembarang (acak) ke kaki
kapasitor non polar.
10) Jarum pada papan skala tidak bergerak (atau bergerak sedikit), artinya :
kapasitor non polar masih baik dan dapat digunakan. (Jika jarum pada
papan skala bergerak jauh ke kanan, artinya : kapasitor non polar sudah
rusak dan tidak dapat digunakan).
l. Sebuah kapasitor polar dikatakan baik dan masih dapat digunakan jika
jarum penunjuk skala menunjuk ke kanan dan kemudian kembali lagi ke
kiri, karena sifat dasar kapasitor yang dapat menyimpan dan membuang
Modul ELKA-MR.UM.005.
69
Modul ELKA-MR.UM.005.
70
Modul ELKA-MR.UM.005.
71
pada
NTCR
pada
NTCR
Modul ELKA-MR.UM.005.
72
g. Lembar Kerja 3
Mengukur Komponen
A. Pengantar
embar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana memahami dan
membuktikan kegunaan Multimeter untuk mengukur komponen lepas di luar
rangkaian (circuit).
Alat
1. Multimeter analog dengan kepekaan pengukuran 20k/v atau lebih.
2. Kabel penyidik (probes).
Bahan
1. Komponen pasif (resistor tetap, variabel resistor, thermistor, LDR,
kapasitor polar, kapasitor non polar, dioda, transformator, gulungan/coil)
2. Komponen aktif (transistor tipe PNP dan NPN)
C. Langkah kerja.
1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam satu kelompok,
disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan).
2. Sambungkan kabel penyidik (probes) ke lubang kabel penyidik. Kabel
penyidik (probes) yang berwarna merah di masukkan ke lubang positip
(output), dan kabel penyidik (probes) yang berwarna hitam di masukkan ke
lubang negatip (common).
3. Letakkan saklar jangkauan ukur pada posisi
4. Letakkan batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau k sesuai kebutuhan.
5. Dengan menggunakan Multimeter, dan mengikuti langkah-langkah
pengukuran seperti pada butir B (Langkah-langkah pengukuran dan hasil
pengukuran), ukurlah komponen pasif dan komponen aktif yang tersedia.
Masukkan data hasil pengukuran pada tabel berikut,
Modul ELKA-MR.UM.005.
73
Tabel
NO
HASIL PENGUKURAN
KETERANGAN
01
02
03
04
05
06
07
08
D. Kesimpulan.
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005.
74
b. Uraian Materi 4
alah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ampere-meter
dalam mengukur kuat arus listrik antara 0 1000 mili-Ampere (mA)
atau lebih tergantung spesifikasi Multimeter. Saklar jangkauan ukur
berada pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka 0,25, 25, atau
500 DcmA, sesuai kebutuhan. Hasil pengukuran dibaca pada papan
skala 0-250 DCV, A.
Pada posisi mengukur kuat arus, Multimeter diletakkan secara seri/deret dengan
baterai kering (dry cell) dan/atau rangkaian elektronik (electronics circuit) yang
akan diukur. Perhatikan gambar 31 dan gambar 32.
Modul ELKA-MR.UM.005.
75
A
C
V
D
C
V
DCmA
TP
TP
R1
A
C
V
D
C
V
I
R2
DCmA
Modul ELKA-MR.UM.005.
76
Modul ELKA-MR.UM.005.
77
6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca,
batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.
D. Membaca Hasil Pengukuran
Ada dua cara membaca hasil pengukuran kuat arus pada papan skala, Pertama,
menggunakan rumus :
Kuat Arus (I) = Penunjukan jarum x
batas ukur
skala
c. Rangkuman 4
1) Salah satu kegunaan Multimeter adalah mengukur arus listrik.
2) Kuat arus yang dapat diukur maksimum 1000 mA atau lebih tergantung
pada spesifikasi Multimeter.
3) Pada posisi mengukur kuat arus, Multimeter disambung seri dengan objek
yang akan diukur (baterai kering, rangkaian elektronik).
4) Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip
baterai, dan/atau pada titik uji (test point) rangkaian yang ter-koneksi
dengan alur positip catu daya.
5) Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip
baterai, dan/atau pada titik uji (test point) rangkaian yang ter-koneksi
dengan alur negatip catu daya.
6) Ada dua cara membaca hasil pengukuran, Pertama, dengan menggunakan
rumus, dan Kedua, pembacaan secara langsung.
Modul ELKA-MR.UM.005.
78
d. Tugas 4
1) Bentuklah kelompok belajar ( maksimum 4 orang).
2) Carilah 8 buah baterai kering (dry cell) bekas tipe UM-3 (baterai ukuran
besar).
3) Ukurlah kuat arus dari masing-masing baterai tersebut, masukkan hasil
pengukuran pada tabel berikut.
Nama Kelompok :.....................
Tabel
No
01
02
03
04
05
06
07
08
Baterai
ke
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Kuat Arus
(dalam mA)
mA
mA
mA
mA
mA
mA
mA
mA
Modul ELKA-MR.UM.005.
79
e. Tes Formatif 4
1. Kuat arus listrik dinyatakan dalam satuan.
2. Apa kaitan tegangan listrik dengan arus listrik.
3. Bagaimana posisi Multimeter (yang berfungsi sebagai Ampere-meter) dalam
mengukur kuat arus.
4. Saklar jangkauan ukur pada posisi DCmA, batas ukur (range) pada posisi
25, hasil pengukuran dibaca pada skala.
5. DCV, A adalah.
Modul ELKA-MR.UM.005.
80
g. Lembar Kerja 4
Mengukur Arus Listrik
A. Pengantar.
Alat
1. Multimeter.
2. Baterai/Catu Daya 9 Volt.
Bahan
1. Breadboard/Protoboard (dapat diganti dengan kabel yang memiliki jepitan
moncong buaya).
2. Spiker.
3. Kabel montage (kalau menggunakan breadboard/protoboard).
4. Saklar On-Off (Push Button).
Modul ELKA-MR.UM.005.
81
C. Langkah Kerja
1. Rakitlah rangkaian A, B, dan C seperti pada gambar 33 berikut.
A
www.deyes.sefton.sch.uk
GAMBAR 33. PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN
Arus dalam mA
Modul ELKA-MR.UM.005.
82
b. Uraian Materi
Vo
Vi
Dimana;
Po = P-out/Daya Keluar
Pi = P-in/Daya Masuk
Vo = V-out/Tegangan Keluar
Vi = V-in/Tegangan Masuk
Contoh perhitungan.
Lihat gambar 34.
Pi = 1 mW
Po = 1 W
Vo = 1 mV
Vo = 1 V
GAMBAR 34
Modul ELKA-MR.UM.005.
83
1
= 10 log 103= 10 dB
-3
10
1
= 20 log 103= 60 dB
-3
10
Bila nilai Pi, Po, dan Vi, Vo pada contoh dibalik, artinya Pi = 1 W, Po = 1 mW,
dan Vi = 1 V, Vo = 1 mV, Loss (peredaman) daya, serta Loss (peredaman)
tegangan masing-masing menjadi 30 dB dan 60 dB.
Dengan demikian dB adalah ungkapan logaritmik dari 2 satuan yang dibanding,
atau rasio suatu satuan sinyal listrik (Volt, Ampere, Watt).
Oleh karena Multimeter mengukur satuan Volt, Ampere dan Ohm, maka
pengukuran dB adalah mengubah (mengkalibrasi) satuan dB ke satuan Volt.
Seperti halnya dengan Volt, Ampere, dan Ohm telah disepakati sebagai
suatu standar dalam teknik listrik, maka di dibidang teknik audio disepakati pula
suatu standar yaitu dBm. Huruf m merujuk ke daya suara dari 1 mili-Watt pada
impedans 600 .
Oleh karena lebih mudah mengukur Volt dari pada Watt (yang memerlukan
Watt-meter khusus), maka unit standar 1 mili-Watt pada impedans 600 dapat
dialihkan ke satuan Volt, dengan menggunakan rumus :
P = E.I
2
P= E
R
atau E = P.R
Dimana ;
P = Daya dalam Watt
E = Tegangan dalam Volt
I = Arus dalam Ampere
Modul ELKA-MR.UM.005.
84
Mengikuti rumus,
E = 0,001 x 600 = 0,6 . Menghasilkan tegangan sebesar
0,775 Volt.
Jadi 0 dB pada Multimeter yang sebenarnya adalah 0 dBm yang
dikalibrasikan pada tegangan 0,775 Volt.
Contoh : Diukur dengan Multimeter, sebuah amplifier dapat mengolah
0,775 mili-Volt menjadi 0,775 Volt. gain (penguatan) amplifier ini adalah,
20 log
1
20= 20 log 103= 60 dB
10-3
atau telah terjadi penguatan 1000 x (dari 0,775 mV menjadi 0,775 V).
Mengukur desi-Bel dengan Multimeter sama seperti mengukur Tegangan
Listrik Arus Bolak balik (Alternating Current Voltage/ACV), oleh karena tegangan
sinyal suara yang diukur besifat bolak balik. Gambar 35 menunjukkan diagram
pengukuran dimaksud.
dB INPUT
600
600
dB OUTPUT
AMP
ASG
Modul ELKA-MR.UM.005.
85
c. Rangkuman 5
1) desi-Bel adalah satu nilai logaritma dari perbandingan antara dua sumber
daya atau dua sumber tegangan.
2) dB adalah ungkapan logaritmik dari 2 satuan yang dibanding, atau rasio
suatu satuan sinyal listrik (Volt, Ampere, Watt).
3) Volt, Ampere, dan Ohm disepakati sebagai suatu standar dalam teknik
listrik
4) Dibidang teknik audio disepakati suatu standar yaitu dBm. Huruf m
merujuk ke daya suara dari 1 mili-Watt pada impedans 600 .
5) Mengukur desi-Bel dengan Multimeter sama seperti mengukur Tegangan
Listrik Arus Bolak balik (Alternating Current Voltage/ACV), oleh karena
tegangan sinyal suara yang diukur bersifat bolak balik.
6) Pengukuran desi-Bel dari suatu amplifier membutuhkan Sinyal Audio/Audio
Signal Generator sebagai sumber sinyal. Hasil pengukuran dibaca pada
papan skala Multimeter. Untuk batas ukur (range) 10 ACV dan 50 ACV,
hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada skala desi-Bel (dB).
d. Tugas 5
1) Ukurlah desi-Bel dari amplifier yang digunakan oleh sekolah Anda untuk
upacara bendera.
2) Diketahui;
Pi = 2 mW, Po = 2 W
Vi = 1 mV, Vo = 2 V
Hitunglah jangkauan desi-Bel nya.
e. Tes Formatif 5
1) Apakah terdapat kaitan antara desi-Bel dengan tegangan?
2) 0 dB pada Multimeter sama dengan.
3) Pengukuan dB dari amplifier sama dengan mengukur tegangan bolak balik
kenapa?
4) Berapa daya (P) jika arus (I) = 0,005 A, E = 12 V?
Modul ELKA-MR.UM.005.
86
g. Lembar Kerja 5
A. Pengantar.
Mengukur Jangkaun desi-Bel
Alat
1. 1 (satu) buah Generator Sinyal.
2. 1 (satu) buah Amplifier
3. 1 (satu) buah Multimeter
C. Langkah Kerja
1. Mengacu pada gambar 35, buatlah rangkaian untuk pengukuran desi-Bel.
2. Berdasar rangkaian dimaksud, ukurlah jangkauan desi-Bel dari Amplifier.
D. Kesimpulan.
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005.
87
Modul ELKA-MR.UM.005.
88
b. Uraian Materi 6
Modul ELKA-MR.UM.005.
88
Modul ELKA-MR.UM.005.
89
1. VERTICAL INPUT;
Berfungsi sebagai input terminal untuk channel-A/saluran A.
2. AC-GND-DC.
Penghubung input vertikal untuk saluran A. Jika tombol AC-GND-DC
diletakkan pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC
akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor. Jika tombol AC-GND-DC
diletakkan pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang
bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded.
Jika tombol AC-GND-DC diletakkan pada posisi DC, input terminal akan
terhubung langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan
seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
3. MODE
CH-A : untuk tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
CH-B : untuk tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV 1 msec (milli
second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan
saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz.
Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV 0,2 sec/DIV saklar
jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol PULL
INVERT akan diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran
(channel)/CH-A. Jika tombol VARIABLE diputar ke kanan (searah jarum
jam), pada layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per DIV.
Pilihan per DIV tersedia dari 5 mV/DIV 20V/DIV.
6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan
dari puncak ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji
komponen (component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP
TIME/DIV di set pada posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC
pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
Modul ELKA-MR.UM.005.
90
Oscilloscope dilengkapi dengan kabel penyidik (probe) seperti yang terlihat pada
gambar 38.
Modul ELKA-MR.UM.005.
91
B. Persiapan Awal
Walau bagaimanapun Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang menggunakan
daya listrik bertegangan tinggi (220 VAC), kalau tidak dipakai dengan hati-hati
dapat merusak Oscilloscope, menyakiti badan pemakai, bahkan dapat
menimbulkan kematian.
perlu diperhatikan
Karena itu sebelum menghidupkan Oscilloscope
persiapan awal sebagaimana berikut ini.
1. Hubungkan dengan jaringan listrik 220 VAC. Salah satu dari tiga kabel
power (yang terbungkus jadi satu) dihubungkan dengan ground berupa
permukaan metal yang ada pada casis. Hubungkan kabel power dari
Oscilloscope dengan stopkontak yang juga memiliki sistem pertanahan
atau lazim disebut grounding, ini penting untuk menghindarkan sengatan
arus listrik.
2. Sebelum dihubungkan dengan stopkontak 220VAC, pastikan saklar power
dari Oscilloscope berada dalam posisi OFF.
3. Jika ingin memperbaiki atau membersihkan Oscilloscope pastikan bahwa
Oscilloscope tidak terhubung dengan jaringan listrik 220VAC.
4. Untuk membersihkan Oscilloscope dapat digunakan bensin atau minyak
terpentin.
C. Jenis-jenis Oscilloscope
Dilihat dari zat phospor yang digunakan, Oscilloscope dapat dibagi menjadi :
1. Storage Oscilloscope
Pada Oscilloscope jenis ini lapisan phospor yang digunakan mempunyai sifat
simpan (store), artinya cahaya yang timbul pada phospor bersinar beberapa
saat setelah berkas elektron yang ditembakkan dihilangkan.
2. Regulator Oscilloscope
Pada Oscilloscope jenis ini sinar phospor akan menghilang seketika apabila
berkas elektron apabila berkas elektron yang ditembakkan dihilangkan.
Dilihat dari HORIZONTAL TIME BASE nya dapat dibagi menjadi :
1. Sweep Range
Pada Oscilloscope jenis ini pada setiap posisi tombol pengatur frekuensi
horisontalnya tertera skala penunjuk jangkauan frekuensi (frequensi Range)
nya. Sebagai misal pada posisi pertama; 10 100 (10 Hz 100 Hz), posisi
kedua; 10k 100k (10k Hz 100k Hz).
Dengan Oscilloscope jenis ini akan dijumpai kesulitan ketika Oscilloscope akan
digunakan sebagai penghitung frekuensi (Oscilloscope sebagai frekuensi
meter). Untuk mengatasinya digunakan cara membandingkan frekuensi yang
akan dihitung dengan frekuensi yang telah diketahui.
Modul ELKA-MR.UM.005.
92
2. Sweep Time
Pada Oscilloscope jenis ini pada setiap posisi tombol pengatur frekuensi
horisontalnya tertera skala yang menunjukkan beam (sorotan sinar)
Oscilloscope. Oscilloscope jenis ini dapat langsung digunakan sebagai
frekuensimeter.
c. Rangkuman 6
1) Osscilloscope adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk
gelombang dari tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk
sinus maupun bukan sinus.
2) Dengan Oscilloscope dapat dilihat bentuk gelombang Tegangan Listrik
Suara (audio), bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik yang
berasal dari generator pembangkit tenaga listrik, maupun Tegangan Listrik
Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai.
3) Dari Zat Phospor yang digunakan Oscilloscope terbagi dua, (1) Storage
Oscilloscope, dan (2) Regulator Oscilloscope .
4) Dilihat dari HORIZONTAL TIME BASE nya Oscilloscope dapat dibagi dua,
(1) Sweep Range, dan (2) Sweep Time
d. Tugas 6.
1) Bentuklah kelompok belajar (maksimum 4 orang)
2) Pergilah ke toko penjual alat ukur elektronik di kotamu (jika ada), catatlah
kontrol dan indikator yang ada pada Oscilloscope yang dijual di toko
tersebut dan bandingkan dengan kontrol dan indikator Oscilloscope yang
ada pada modul ini.
3) Jika butir 2 tidak dapat dilaksanakan (karena toko penjual alat ukur
elektronik tidak ada), cermatilah kontrol dan indikasi (petunjuk)
Oscilloscope yang ada di sekolahmu, bandingkan dengan kontrol dan
indikator Oscilloscope yang ada pada modul ini.
4) Dengan mesin pencari www.google.com carilah di internet, gambar dan
petunjuk pemakaian Oscilloscope, bandingkan dengan Oscilloscope yang
ada pada modul ini.
5) Selamat bekerja.
e. Test Formatif 6
1)
2)
3)
4)
Oscilloscope adalah.
Dilihat dari zat phospor yang digunakan, Oscilloscope dapat dibagi menjadi.
Dilihat dari HORIZONTAL TIME BASE nya dapat dibagi menjadi.
Dengan Oscilloscope dapat dilihat bentuk gelombang.
Modul ELKA-MR.UM.005.
93
g. Lembar Kerja 6
Konfigurasi Oscilloscope
A. Pengantar.
Modul ELKA-MR.UM.005.
94
C. Langkah Kerja
1. Cermatilah dengan seksama Oscilloscope yang ada di sekolah Anda.
2. Bandingkanlah panel kontrol dan indikasi yang ada pada Oscilloscope
dengan panel kontrol dan indikasi Oscilloscope yang ada pada modul ini.
3. Catatlah perbedaan yang mungkin ada.
4. Tanyakan pada Guru kegunaan masing-masing kontrol dan indikator dari
Oscilloscope di tempat Anda.
5. Selamat bekerja.
D. Kesimpulan.
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005.
95
b. Uraian Materi 7
Modul ELKA-MR.UM.005.
96
A. Persiapan Awal
Persiapan awal yang penting diperhatikan dalam pengoperasian Oscilloscope
sebagai alat ukur adalah :
1. Tegangan AC
Tegangan AC harus memiliki toleransi sebesar 10% dari tegangan standar (110220VAC). Untuk tegangan 110 VAC, kalau lebih rendah dari 99 Volt atau lebih
tinggi 121 Volt, gambar akan kurang jelas atau akan mengakibatkan terbakarnya
catu daya. Untuk tegangan 220 VAC, kalau lebih rendah dari 198 Volt atau lebih
tinggi dari 242 Volt, gambar akan kurang jelas, untuk penggunaan yang lama
dapat mengakibatkan terbakarnya catu daya.
2. Voltage Input Max
Tegangan yang digunakan untuk berbagai hubungan input tidak boleh melebihi
nilai tegangan seperti yang ditampilkan tabel berikut.
Connector
Max Volt
V IN
600
H IN
100
SYNC IN
30
p-p
Modul ELKA-MR.UM.005.
97
B. Pengoperasian awal.
Langkah-langkah awal dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Modul ELKA-MR.UM.005.
98
2. Menghitung Frekuensi
Frekuensi = 1 T = Jumlah DIV pada tegangan puncak ke puncak x nilai wak
T
tu (dalam second) yang ditunjuk oleh SWEEP TIME/DIV.
Mengikuti uraian di atas;
Frekuensi =
1
5 msec x 4 (DIV)
1
= 20 x 10-3
= 50 Hz
3. Mengukur Tegangan DC
Cermati gambar 40.
DC
3 CM
GND
(0V)
GAMBAR 40
Modul ELKA-MR.UM.005.
99
GELOMBANG SINUS
Modul ELKA-MR.UM.005.
100
AB
X 100
A+B
Untuk keperluan ini putar tombol SWEEP TIME untuk peragaan gelombang
AC. Tombol SYNC pada posisi AC. Sinyal dari sumber audio luar masuk melalui Z
AXIS (pada Oscilloscope yang menjadi acuan dalam penulisan modul ini, Z AXIS
terdapat di belakang Oscilloscope)
6. Mengukur Keadaan Perubahan Aliran (Phase) dari Sinyal Input
Modul ELKA-MR.UM.005.
101
Sin =
B
A
Nx = 3
1
GAMBAR 44
Ny = 1
Fu = Fs
Modul ELKA-MR.UM.005.
Nx
Ny
102
Dimana,
Fs =
Fu =
Nx =
Ny =
Contoh Penggunaan,
Letakkan tombol SOURCE pada posisi LINE.
Tombol AC-GND-DC pada posisi AC.
Hubungkan sebuah Audio Variabel Oscilator ke ke INPUT Y/CH-A
Hubungkan RF Generator ke INPUT X/ CH-B
Gerakkan kontrol RF Generator pada frekuensi 50, 100, 150 Hz (atau dapat
juga pada posisi 60, 120, 180 Hz dan seterusnya).
6. Pola dengan simpul 1,2,3 akan tergambar ganda di jalur frekuensi.
1.
2.
3.
4.
5.
c. Rangkuman 7
1) Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang kerap digunakan untuk
menghitung perbedaan fasa dari beberapa gelombang listrik. Kemampuan
ini tergantung dari banyaknya trace (garis) pada layar monitor.
2) Oscilloscope dengan dual trace (dua garis) dapat menghitung perbedaan
fasa dua buah gelombang listrik sekaligus.
3) Oscilloscope juga digunakan untuk keperluan;
Modul ELKA-MR.UM.005.
103
d. Tugas 7
1) Bentuklah kelompok studi (maksimal 4 orang)
2) Jika tersedia di sekolah, mintalah buku pedoman (manual) penggunaan
Oscilloscope pada Guru Anda.
3) Terjemahkanlah buku pedoman yang tertulis dalam bahasa Inggris tersebut
ke dalam bahasa Indonesia.
4) Mintalah penilaian pada Guru Anda.
e. Tes Formatif 7
1) Disamping untuk melihat perbedaan fasa, Oscilloscope juga digunakan
untuk.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian Oscilloscope adalah.
3) Tombol VOLTS/DIV pada posisi 4V, 1 kotak/1 DIV pada layar CRT =
4) Jika tegangan puncak menggunakan 2 kotak, maka tegangan puncak ke
puncak =
5) Diketahui Sweep Time/DIV = 10 mSec. Tombol VOLTS/DIV pada posisi 2V.
Berapakah Volt tegangan puncak, dan berapa Hz frekuensi.
6) Oscilloscope mampu mengukur tegangan DC, apa manfaatnya dalam
perawatan dan perbaikan pesawat audio?
7) Tuliskan langkah-langkah penggunaan Oscilloscope untuk mengukur
tegangan DC.
Modul ELKA-MR.UM.005.
104
Modul ELKA-MR.UM.005.
105
8) 60%
9) 30.000 kHz
10) Kualitas kerja dibidang perawatan dan perbaikan perangkat audio akan terus
meningkat.
Modul ELKA-MR.UM.005.
106
g. Lembar Kerja 7
Fungsi Oscilloscope
A. Pengantar
Alat
a) 1 (satu) buah Oscilloscope dual trace.
b) 1 (satu buah Signal Generator
c) 1 (satu) buah Multimeter
Bahan
a) 1 (satu) buah baterai kering (dry cell) tipe UM-1
b) 1. (satu ) buat trafo catu daya (220 Volt 6 Volt/9 Volt)
C. Langkah Kerja
Bacalah petunjuk awal penggunaan Oscilloscope.
Hidupkan Oscilloscope.
Posisikan Oscilloscope untuk pengukuran tegangan AC.
Sambungkan trafo catu daya ke jaringan listrik AC 220 Volt.
Ukurlah tegangan AC yang dihasilkan skunder trafo (6 Volt AC atau 9 Volt AC)
Dengan menggunakan Multimeter, ukur tegangan AC yang dihasilkan skunder
trafo.
7. Catatlah hasil pengukuran.
8. Bandingkan hasil pengukuran Oscilloscope dengan hasil pengukuran
Multimeter.
9. Posisikan Oscilloscope untuk pengukuran tegangan DC.
10. Ukurlah tegangan sebuah baterai kering (dry cell) tipe UM-1.
11. Catatlah hasil pengukuran.
12. Posisikan Oscilloscope untuk menghitung frekuensi.
13. Hidupkan Signal Generator.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Modul ELKA-MR.UM.005.
107
Modul ELKA-MR.UM.005.
108
Modul ELKA-MR.UM.005.
109
b. Uraian Materi 8.
Modul ELKA-MR.UM.005.
109
www.bkprecision.com
Modul ELKA-MR.UM.005.
110
GAMBAR 46
Modul ELKA-MR.UM.005.
111
d. Tugas 8.
1) Buatlah kelompok (maksimal 4 orang).
2) Telitilah alat Insulation Tester atau Megger yang ada di sekolahmu.
3) Bandingkan alat yang ada dengan panel indikator Insulation Tester yang
tertulis pada modul ini.
e. Tes Formatif 8.
1) Tuliskan kegunaan umum dari Insulation Tester.
2) Tuliskan kegunaan tiap-tiap bagian dari panel indikator.
Modul ELKA-MR.UM.005.
112
g. Lembar Kerja 8
Konfigurasi Insulation Tester
A. Pengantar
embar kerja ini berisikan materi yang lebih bersifat menampilkan Insulation
Tester dan membangun sebuah pembanding melalui tugas mencari manual
instruction yang berisikan penggunaan Insulation Tester melalui internet.
Dengan kondisi ini diharapkan Anda akan mengetahui lebih banyak tentang
seluk beluk dan model Insulation Tester yang dikeluarkan oleh banyak perusahaan
pembuat alat ukur elektronik.
B. Alat dan Bahan.
Alat
Bahan
1. Alat tulis
2. Kertas A4.
3. Buku Tulis
Modul ELKA-MR.UM.005.
113
B. Langkah Kerja
1. Hidupkan komputer.
2. Sambungkan komputer dengan internet (jika komputer di sekolah Anda
belum terkoneksi dengan internet, gunakanlah warnet).
3. Masuklah ke www.google.co.id pada kolom tulis; Insulation Tester.
4. Dengan mesin pencari Google carilah data-data dan gambar yang
berkenaan dengan Insulation Tester .
5. Cetaklah data yang diperoleh (umumnya dalam bahasa Inggris).
6. Terjemahkanlah data yang ada kedalam bahasa Indonesia.
7. Bandingkan data dan gambar yang Anda peroleh dengan data dan
konfigurasi Insulation Tester yang ada pada modul ini.
8. Selamat bekerja.
C. Kesimpulan.
D. Saran.
Modul ELKA-MR.UM.005.
114
b. Uraian Materi 9
erkadang orang menyebut alat ini dengan nama megohmeter atau megger.
Ketika digunakan sebagai penguji kebocoran tegangan (karena bocornya
isolasi) alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh
6 buah baterai UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V.
Melalui DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga 1000V.
Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala. Alur
bagian atas digunakan untuk pembacaan pengukuran nilai tahanan/resistan
(resistance) dari 0-2000 M, alur bagian bawah digunakan untuk pembacaan hasil
pengukuran tegangan dari 0-600V.
Ketika mengukur kebocoran tegangan, hasil pembacaan yang ideal pada
papan skala adalah tak terhingga (), ini berarti tidak terdapat kebocoran pada
pemanfaatan tegangan listrik.
A. Persiapan Awal
1. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan meter
pada papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol atau ().
2. Jika dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur
posisi jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada
papan skala benar-benar menunjuk angka nol.
3. Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi baterai, setel saklar kiri
pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi M.
4. Jika diperlukan baterai dapat diganti.
5. Ketika mengukur tegangan AC jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel
penyidik (probes)! Anda dapat tersengat listrik bertegangan tinggi.
6. Ketika mengukur tegangan AC, baterai tidak dibutuhkan.
Modul ELKA-MR.UM.005.
115
B. Mengukur Isolasi
1. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi OFF dan tidak
terhubung dengan sumber tegangan AC.
2. Setel saklar kiri pada posisi ON M saklar kanan pada posisi M
POWER ON Indicator akan bekerja.
3. Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke
lubang (jack) yang bertanda M, kabel penyidik (probes) warna hitam ke
lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang bertanda
M).
4. Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator
clip) ke common atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk TV,
hubungkan ke casis TV.
5. Sentuhkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi ke titik yang akan
diukur (kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari
sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
6. Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran
kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik
(probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
7. Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik
(atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak
terhingga ().
8. Jika terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.
C. Pengukuran Tegangan AC
1. Setel saklar kiri pada posisi OFF (ACV), setel saklar kanan pada posisi
ACV.
2. Masukkan kabel penyidik (probes) ke lubang-lubang (jacks) ACV.
3. Hubungkan kabel penyidik (probes) ke titik yang mengandung tegangan
AC.
4. Hasil pengukuran dibaca pada papan skala.
D. Keselamatan Kerja dan Keselamatan Alat
1. Ingat satu hal! Sengatan listrik bertegangan tinggi dapat membuat arus
sebesar 10 mili-Ampere masuk menuju jantung dan menghentikan detak
jantung manusia. Tegangan DC maupun AC di bawah 35 Volt tetap
mengandung bahaya bagi manusia. Arus listrik yang tinggi bahkan lebih
berbahaya lagi.
Modul ELKA-MR.UM.005.
116
2. Tegangan output dari mode M bisa mencapai 1000V, namun arus yang
menyertainya tidak besar sehingga tidak begitu berbahaya, namun
demikian Insulation Tester mengandung kejutan listrik yang tinggi,
karenanya jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel penyidik (probes).
3. Jika ingin memperbaiki Insulation Tester dan membuka kotak (casing) nya,
ingatlah satu hal bahwa mungkin masih terdapat tegangan setinggi 1000
Volt di titik-titik rangkaian. Beberapa titik mungkin masih mengandung arus
yang besar, demikian juga kabel penyidik (probes) masih mengandung
tegangan yang tinggi, hindarilah kontak secara langsung.
4. Jangan gunakan Insulation Tester untuk mengukur tegangan AC di atas
600 Volt.
5. Ketika memeriksa apakah isolasi bocor (yang mengakibatkan terjadinya
kebocoran tegangan), pastikan rangkaian yang akan diperiksa sudah
terbebas dari jaringan listrik atau sumber daya lainnya.
6. Hindari kontak langsung dengan titik-titik pada rangkaian yang
mengandung tegangan tinggi seperti saklar ON-OFF, sekring (fuse),
transformator, dan lain-lain. Pada titik-titik ini terkadang masih terdapat
tegangan tinggi, walau pesawat yang akan diukur sudah dimatikan (OFF)
c. Rangkuman 9
1) Insulation Tester disebut juga megohmeter atau megger.
2) Alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh 6 buah
baterai UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V.
3) Melalui DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga
1000V.
4) Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala.
5) Hasil pembacaan yang ideal pada papan skala adalah adalah tak terhingga ().
6) Titik-titik rangkaian yang akan diuji terkadang masih mengandung tegangan
tinggi, walaupun rangkaian sudah dalam kondisi OFF
7) Arus sebesar 10 mili-Ampere dapat menghentikan detak jantung manusia.
d. Tugas 9
1) Buatlah ringkasan (resume) dari uraian materi Insulation Tester yang ada pada
modul ini.
2) Mintalah petunjuk dan penilaian pada Guru Anda.
Modul ELKA-MR.UM.005.
117
e. Tes Formatif 9
1) Tegangan DC 9 Volt dinaikkan menjadi DC 1000 Volt oleh alat yang
bernama.
2) Tuliskan langkah-langkah persiapan pengoperasian Insulation Tester.
3) Apa akibatnya jika kita terkena sengatan listrik yang mengandung arus
sebesar 10 mA?
4) Berapa tegangan AC maksimum yang dapat diukur dengan Insulation
Tester?
Modul ELKA-MR.UM.005.
118
f. Kunci Jawaban
1) DC to DC Converter
2) Langkah-langkah persiapan pengoperasian Insulation Tester.
Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi OFF dan
tidak terhubung dengan sumber tegangan AC.
Setel saklar kiri pada posisi ON M saklar kanan pada posisi M
POWER ON Indicator akan bekerja.
Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke
lubang (jack) yang bertanda M, kabel penyidik (probes) warna hitam
ke lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang
bertanda M).
Pastikan rangkaian yang akan diuji dalam keadaan OFF dan tidak
terhubung dengan sumber tegangan AC.
Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator
clip) ke common atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk
TV, hubungkan ke casis TV, selanjutnya sentuhkan kabel penyidik
(probes) tegangan tinggi ke titik yang akan diukur. Agar terhindar dari
sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang
pengaman.
Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil
pengukuran kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung
kabel penyidik (probes) dengan titik yang akan diukur kurang
sempurna.
g. Lembar Kerja 9
Fungsi Insulation Tester
A. Pengantar
Modul ELKA-MR.UM.005.
119
Alat
1. Insulation Tester
2. Kabel penyidik (probes)
Bahan
Modul ELKA-MR.UM.005.
120
Modul ELKA-MR.UM.005.
121
b. Uraian materi 10
www.bkprecision.com
Modul ELKA-MR.UM.005.
121
Function Generator dilengkapi dengan kontrol dan indikator yang dapat digunakan
sesuai dengan fungsi Function Generator itu sendiri.
Cermati gambar 48. Mengikuti nomor-nomor yang ada pada gambar;
1. Saklar ON-OFF.
Tekan saklar indikator LED akan menyala.
2. FREQUENCY CONTROL
Digunakan untuk mengatur batas ukur (range) frekuensi dengan faktor
pengali dari 0,04 4.0
3. SYNC OUTPUT
Men-sinkronkan permukaan sinyal TTL output yang berbentuk segi empat
dengan frekuensi yang dihasilkan oleh output utama (main output.)
15
14
11
13 12
16
17
10
18
19
4. SWEEP OUTPUT
Ayunan sinyal akan tersedia tanpa memperhatikan posisi saklar SWEEP
ON
5. MAIN OUTPUT
Sinyal output tersedia secara normal atau dalam mode ayunan tergantung
pada pilihan mode. Impedans output maksimun 50.
6. AMPLITUDE KNOB
Sinyal aplitudo dapat diatur dari 0,1Vp-p sampai 20Vp-p dalam kondisi tanpa
beban. Jika tombol ditekan, terjadi pelemahan sinyal sebesar 10 kali.
Modul ELKA-MR.UM.005.
122
7. DC OFFSET
Tombol pada DC OFFSET akan mengaktifkan tegangan DC pada sinyal
utama. Jika tombol diputar searah jarum jam akan dihasilkan tegangan
offset positip, diputar ke arah sebaliknya akan dihasilkan tegangan offset
negatip.
8. SWEEP RATE
Tombol ini berguna untuk mengatur kecepatan ayunan dari 5 detik ke 25
mili detik. Jika tombol ini ditekan, mode operasi ayunan sinyal akan
bekerja.
9. SWEEP WIDHT
Tombol ini digunakan untuk mengatur lebar ayunan sinyal.
10. FUNCTION SELECTOR
Saklar untuk memilih bentuk gelombang.
11. FREQUENCY RANGE SELECTOR SWITCH
Saklar pemilih batas (range) frekuensi dari 10 Hz sampai 1MHz.
12. Hz LED
Jika frekuensi output ada pada satuan Hz, LED warna hijau akan menyala.
13. kHz LED
Jika frekuensi output ada pada satuan kHz, LED warna merah akan
menyala.
14. 5 DIGIT DISPLAY
Tampilan angka digital untuk menunjukkan besarnya frekuensi yang
dihasilkan oleh patern generator, atau untuk menampilkan besarnya sinyal
input yang disambungkan pada bagian external input.
15. EXT COUNTER LED
Jika frekuensi luar dikoneksikan dengan Patern Generator, LED mulai
menghitung dan akan menampilkan angka tertentu.
16. COUPLING SWITCH
Saklar ini dapat diletakkan pada tiga posisi; frekuensi tinggi internal
(Internal High Frequency), frekuensi tinggi eksternal (External High
Frequency), dan frekuensi rendah eksternal (External Low Frequency).
17. CMOS ADJUST KNOB
Ketika tombol berada pada mode CMOS, level CMOS dari output SYNC
akan diatur.
18. EXTERNAL INPUT BNC
Konektor untuk menghitung sinyal frekuensi yang berasal dari luar.
19. VCF INPUT BNC
Untuk menghubungkan sinyal AC atau sinyal DC yang berasal dari luar, dari
0 hingga 10 Volt
Modul ELKA-MR.UM.005.
123
B. Persiapan Pendahuluan
Sebelum menggunakan Function Generator sebagai alat ukur elektronik, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Apakah alat ukur ini sudah tersambung dengan tegangan AC yang benar?
Apakah lubang-lubang ventilasi yang ada tidak tertutup oleh benda lain?
Ventilasi untuk kipas angin berfungsi dengan baik.
Jika dibutuhkan, sebelum dihubungkan dengan rangkaian elektronik
lainnya, dengan menggunakan Oscilloscope periksalah kinerja Function
Generator.
c. Rangkuman 10.
1) Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang yang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi
empat, dan bentuk gelombang pulsa.
2) Function Generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz
sampai 20 Mhz atau lebih.
d. Tugas 10
1) Cermatilah instrumen Function Generator yang ada di sekolah Anda,
bandingkan dengan konfigurasi Function Generator yang ada pada modul
ini.
2) Buatlah ringkasan materi Function Generator.
Modul ELKA-MR.UM.005.
124
FREQUENCY CONTROL
COUPLING SWITCH
FUNCTION SELECTOR
SWEEP RATE
EXTERNAL INPUT BNC
Modul ELKA-MR.UM.005.
125
B. Lembar Kerja 10
Konfigurasi Function Generator
A. Pengantar
erkadang terjadi suatu kasus; alat ukur elektronik yang dibeli dengan
harga mahal, rusak seketika, karena ketidaktahuan orang yang
mengoperasikannya. Karena itu lembar kerja di sini lebih diarahkan
kepada: Bagaimana Menggunakan Function Generator dengan Aman dan
Benar.
B. Alat dan Bahan
Alat
Function Generator
C. Langkah Kerja
1. Bacalah kembali uraian tentang Function Generator yang ada pada
modul ini.
2. Perhatikan dengan seksama kontrol dan indikator dari Function
Generator yang ada di sekolah Anda.
3. Catatlah hal-hal yang Anda anggap penting.
D. Kesimpulan
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005.
126
Modul ELKA-MR.UM.005.
127
sebagai
Frequency
Counter,
Modul ELKA-MR.UM.005.
128
c. Rangkuman 11
1) Function Generator adalah alat ukur elektronik yang dapat membangkitkan
gelombang sesuai dengan kebutuhan.
2) Alat ini juga dapat menghasilkan frekuensi tertentu, bersama Oscilloscope
merupakan alat utama dalam perawatan dan perbaikan perangkat audiovideo.
3) Function Generator dapat menghasilkan keluaran (output) ayunan
gelombang.
4) Function Generator dapat berfungsi sebagai Frequency Counter,
menghitung frekuensi.
d. Tugas 11
1) Bacalah uraian tentang Fungsi Function Generator dengan teliti.
2) Kerjakan tugas sebagaimana butir g (lembar kerja) yang ada.
e. Tes Formatif 11
1) Function Generator dapat difungsikan sebagai.
2) Urutan langkah kerja untuk mengoperasikan Function Generator sebagai
Function Generator Output adalah.
3) Urutan langkah kerja untuk mengoperasikan Function Generator sebagai
Sweep Generator Output adalah.
4) Urutan langkah untuk mengoperasikan Function Generator sebagai
Frequency Counter adalah.
Modul ELKA-MR.UM.005.
129
2)
3)
4)
a) Periksalah posisi saklar COUPLING, saklar pada posisi HF digunakan
untuk frekuensi lebih dari 100 kHz. Saklar pada posisi LF digunakan
untuk frekuensi di bawah 100 kHz.
b) Pada saat Function Generator berfungsi sebagai Frequency Counter,
(saklar pada posisi counting mode), EXT COUNTER LED akan menyala.
Hubungkan sinyal dari luar yang akan dihitung frekuensinya dengan EXT
COUNTER BNC.
Display akan menampilkan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.
Modul ELKA-MR.UM.005.
130
g. Lembar Kerja 11
Menggunakan Function Generator
A. Pendahuluan
embar kerja ini berisikan fungsi dari Function Generator, dan bagaimana cara
menggunakannya sebagai Function Generator Output, Sweep Generator
Output, dan Frequency Counter dalam bentuk praktek yang nyata.
Alat
1. Function Generator
2. Oscilloscope
C. Langkah Kerja
1. Baca kembali uraian tentang fungsi Function Generator yang terdapat apda
modul ini.
2. Bandingkan kontrol dan indikator dari Function Generator yang tertulis
pada modul ini dengan kontrol indikator dari Function Generator yang ada
di sekolah Anda.
3. Dengan menggunakan alat bantu Oscilloscope, jalankanlah fungsi Function
Generator sebagai Function Generator Output, Sweep Generator Output,
dan Frequency Counter.
4. Catatlah hasil-hasilnya dan konsultasikan dengan guru.
5. Mintalah penilaian pada guru.
D. Kesimpulan
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005.
131
Modul ELKA-MR.UM.005.
132
b. Uraian Materi 12
A. Warna Dasar
Gambar berwarna pada televisi dihasilkan oleh pancaran/emisi cahaya
yang dibangkitkan oleh lapisan posfor yang ada pada bagian dalam layar
kaca karena adanya benturan elektron, yang kemudian menghasilkan
warna-warna utama/warna dasar; Merah, Hijau, Biru (Red, Green, Blue/
RGB).
Warna-warna dasar di atas jika saling dicampur akan menghasilkan warna
yang lain. Perhatikan gambar 49.
Modul ELKA-MR.UM.005
132
Mencermati gambar 49, kita dapat melihat adanya kondisi dimana jika
warna biru, merah, dan hijau dicampur dengan komposisi yang
dipersyaratkan (disimbolkan dengan angka 1,1,1) akan menghasilkan
warna putih. Warna merah dicampur hijau (1,1) menghasilkan warna
kuning.
Pada siaran televisi, pola warna dapat dilihat manakala stasiun
pemancar akan memulai siaran. Gambar 50 memperlihatkan pola warna
dari stasiun pemancar televisi.
Modul ELKA-MR.UM.005
133
ada tahun 1951 NTSC menetapkan standar warna untuk televisi yang
kemudian menjadi acuan bagi industri televisi di Amerika Serikat dan
banyak negara lain di dunia. Ini bisa terjadi karena standar yang
dikeluarkan oleh NTSC cocok dengan industri televisi yang pada tahap awal
hanya memproduksi televisi hitam putih.
Tampilan muka dari komposisi sinyal video ditentukan oleh NTSC
Specifications. Dalam spesifikasi ini termasuk pembacaan 525 jalinan garis
horisontal yang dioperasikan pada frekuensi 15.734.26Hz, jalinan garis
vertikal yang dioperasikan pada frekuensi 59.94 Hz, dan frekuensi subcarrier
3.579.545 Mhz yang berisikan informasi warna.
C. Pattern Generator
Pattern Generator adalah alat ukur elektronik yang dapat menghasilkan pola
(pattern) warna yang berguna dalam memproduksi/memperbaiki pesawat
penerima televisi atau perangkat video tape recorders, sistem sirkit televisi
tertutup (Closed Circuit Television Systems/CCTV) serta video monitor
komputer. Gambar 52 memperlihatkan salah satu bentuk Pattern Generator
yang dimaksud.
www.bkprecision.com
Modul ELKA-MR.UM.005
134
4. Saklar CONVERGENCE.
Digunakan untuk memilih salah satu pola yang terpusat, jika :
a. Saklar LINE yang dipakai.
Satu garis vertikal dan horisontal saling berpotongan di tengahtengah layar.
b. Saklar LINE dan 7 x 11 yang dipakai.
Pada layar akan tampil 7 garis horisontal dan 11 garis vertikal.
c. Saklar DOT yang dipakai.
Di tengah-tengah layar akan tampil sebuah titik (dot)
Modul ELKA-MR.UM.005
135
136
14. 30 Hz Jack.
Menyediakan gelombang persegi TTL level output, frekuensi 30 Hz,
biasanya digunakan untuk pelacakan gangguan pada perekam gambar
(video recorders).
15. COMPOSITE SYNC Jack.
menyediakan pulsa-pulsa horisontal dan vertikal secara bersamaan
untuk kebutuhan luar seperti syn trigger pada oscilloscope. Pulsa pada
posisi negatip dan impedans output 75.
16. SYNC Vs Jack.
Menyediakan pulsa vertikal untuk penggunaan luar seperti horisontal
sync pada monitor RGB (Red Green Blue) atau sync trigger pada
oscilloscope. Pulsa pada posisi positip dan impedans output 75.
17. SYNC Hs Jack.
Menyediakan pulsa horisontal untuk penggunaan luar seperti horisontal
sync pada monitor RGB (Red Green Blue) atau sync trigger pada
oscilloscope. Pulsa pada posisi positip dan impedans output 75.
18. B Jack.
Menyediakan sinyal output warna biru (Blue/B) untuk keperluan
monitor RGB, impedans output 75. Batasan output dapat dipilih
dengan menggunakan saklar RGB TTL/LOW.
19. G Jack.
Menyediakan sinyal output warna hijau (Green/G) untuk keperluan
monitor RGB, impedans output 75. Batasan output dapat dipilih
dengan menggunakan saklar RGB TTL/LOW.
20. R Jack.
Menyediakan sinyal output warna merah (Red/R) untuk keperluan
monitor RGB, impedans output 75. Batasan output dapat dipilih
dengan menggunakan saklar RGB TTL/LOW.
21. RGB 9 Pin D -Type Sub-Miniature Connector.
Menyediakan warna merah, hijau, biru, sinyal vertikal, dan horisontal.
E. Persiapan Awal
Modul ELKA-MR.UM.005
137
c. Rangkuman 12
1. Gambar berwarna pada televisi dihasilkan oleh pancaran/emisi cahaya
yang dibangkitkan oleh lapisan posfor yang ada pada bagian dalam
layar kaca karena adanya benturan elektron.
2. Warna-warna utama/warna dasar yang dihasilkan; Merah, Hijau, Biru
(Red, Green, Blue/RGB).
3. Pada siaran televisi, pola warna dapat dilihat manakala stasiun
pemancar akan memulai siarannya.
4. Pada tahun 1951 NTSC (National Television System Comitee)
menetapkan standar warna televisi di Amerika Serikat yang kemudian
banyak dipakai banyak negara di dunia.
5. Tampilan muka dari komposisi sinyal video ditentukan oleh NTSC
Spesifications.
6. Pattern Generator adalah alat ukur yang dapat menghasilkan pola
(pattern) warna yang berguna dalam memproduksi/memperbaiki
pesawat penerima televisi atau perangkat video tape recorders, sistem
sirkit televisi tertutup (CCTV/Closed Circuit Television Systems) serta
video monitor komputer.
7. Alat ukur Pattern Generator memiliki kontrol dan indikator sebagai
berikut :
a. Power Indicator.
b. Saklar Power ON-OFF.
c. Saklar pilih RGB TTL/LOW/RGB output level.
d. Saklar CONVERGENCE.
e. Saklar RAST.
f. Saklar NTSC BARS.
g. Saklar COLOR OFF.
h. Saklar 4,5 Mhz.
i. Saklar IF/RF.
j. Saklar CH4/CH3.
k. COMPOSITE VIDEO LEVEL Control.
l. COMPOSITE VIDEO Jack.
m. IF/RF Jack.
n. 30 Hz Jack.
o. COMPOSITE SYNC Jack.
p. SYNC Vs Jack.
q. SYNC Hs Jack.
r. B Jack.
s. G Jack.
t. R Jack.
u. RGB Pin D Type Sub-Miniature Connector.
Modul ELKA-MR.UM.005
138
d. Tugas 12.
1. Melalui internet, carilah gambar dan petunjuk penggunaan (instruction
manual) Pattern Generator merk lain.
2. Bandingkan panel kontrol indikatornya dengan Pattern Generator yang
terdapat pada modul ini (merk BK Precision).
3. Terjemahkan petunjuk penggunaannya ke dalam Bahasa Indonesia.
4. Mintalah penilaian pada guru Anda.
7.
8.
9.
10.
Modul ELKA-MR.UM.005
139
Modul ELKA-MR.UM.005
140
Alat
Pattern Generator
C. Langkah Kerja
1. Baca kembali modul ini dengan seksama.
2. Bandingkan Pattern Generator yang ada pada modul ini dengan Pattern
Generator yang ada di sekolah Anda.
3. Bacalah petunjuk pengoperasian Pattern Generator yang ada di
sekolah Anda.
4. Dengan bimbingan guru, cobalah Anda hidupkan Pattern Generator
yang ada di sekolah Anda, pelajarilah kegunaan dari panel kontrol dan
indikatornya.
5. Catatlah hasil-hasilnya.
D. Kesimpulan
E. Saran
Modul ELKA-MR.UM.005
141
mampu
VECTORSCOPE MEASUREMENT
RF Output
I-F Output
COMPOSITE VIDEO OUTPUT
NTSC STANDARD COLOR BAR PATTERN
STAIRCASE PATTERN
COLOR BARS WITH 100% WHITE
STAIRCASE WITH 100% WHITE
CONVERGENCE PATTERN
BLACK RASTER PATTERN
RGB OUTPUT
WAVEFORM MONITORING
nformasi warna adalah campuran dari sebuah sinyal gambar yang terdiri
dari tiga elemen yaitu : warna, kuat cahaya (luminance), dan titik jenuh
(saturation).
Kuat cahaya atau kecerahan cahaya (brightness) yang ditangkap oleh
mata sebenarnya adalah amplitudo dari sinyal gambar. Kuat cahaya atau
luminans yang merupakan komponen dari sinyal warna adalah satu warna
tersendiri, yang tampil dalam warna abu-abu.
Kuning adalah warna cerah dan memiliki kuat cahaya pada level tinggi
yang hampir mendekati kuat cahaya warna putih, sementara biru
menampilkan warna gelap dan memiliki kuat cahaya level rendah mendekati
kuat cahaya dari warna hitam. Elemen warna dibagi dalam beberapa warnawarna, seperti merah, biru, hijau, dan lain-lain. Putih, hitam, dan abu-abu
tidak termasuk dalam kelompok warna. Sudut fasa dari 3,58 Mhz sebagai
pembawa pengganti (subcarrier) warna menentukan warna. Tiga warna
utama dari gambar yaitu merah, biru, dan hijau dapat dikombinasikan
sehingga menghasilkan warna lain. Pergeseran fasa sampai 3600 akan
menghasilkan warna-warna seperti warna pelangi. perhatikan gambar 54.
Modul ELKA-MR.UM.005
142
GAMBAR 54. DIAGRAM VEKTOR FASA WARNA STANDAR DAN KONSEP 3 DIMENSI WARNA
Modul ELKA-MR.UM.005
143
Modul ELKA-MR.UM.005
144
Modul ELKA-MR.UM.005
145
Modul ELKA-MR.UM.005
146
Modul ELKA-MR.UM.005
147
J. CONVERGENCE PATTERN
Pola yang terpusat dapat dihasilkan melalui langkah-langkah berikut :
1. Tampilkan prosedur INITIAL SET-UP
2. Beberapa dari empat pola terpusat dapat dipilih dengan menggunakan
saklar sebagaimana berikut ini.
a. Hanya menggunakan saklar LINE :
Garis vertikal dan horisontal akan berpotongan di tengah layar.
b. Menggunakan saklar LINE dan saklar 7 x 11 :
Dihasilkan 7 garis horisontal dan 11 garis vertikal
c. Hanya menggunakan saklat DOT :
Terdapat satu titik (dot) di tengah layar monitor.
3. Ketika saklar RGB TTL/LOW tidak digunakan pada pola terpusat,
digunakan pembacaan penjalinan pola. Ini memberi efek perampingan
pada tampilan pola. Pembacaan yang lebih baik dapat dilakukan
dengan menggunakan saklar RGB TTL/LOW.
K. BLACK RASTER PATTERN
Pola bintik-bintik hitam (black raster pattern) dapat ditampilkan melalui
langkah berikut :
1. Tampilkan prosedur INITIAL SET-UP
2. Tekan saklar RAST. Saklar COLOR OFF tidak akan memberi efek pada
tampilan layar.
3. Pada layar akan terlihat bintik-bintik (raster) hitam dalam jumlah
besar.
L. RGB OUTPUT
Guna keperluan pengujian dan pengaturan warna pada monitor, warna-warna
merah, hijau, dan biru dapat ditampilkan secara terpisah.
Beberapa monitor warna dapat menerima sinyal warna campuran dari
berbagai warna dan sinyal RGB (Red, Green, Blue), beberapa monitor lainnya
hanya dapat menerima sinyal RGB. Pada monitor RGB seringkali dibutuhkan
polaritas positip dan polaritas negatip yang sesuai.
Pemisahan output R, G, dan B dengan cara memilih TTL atau LOW
level tersedia pada konektor BNC yang terdapat pada panel depan Pattern
Generator pada modul ini. Sebagai tambahan, polaritas positip dari Vs
(vertical sync) dan Hs (horisontal sync) juga dapat diperoleh melalui konektor
BNC.
Modul ELKA-MR.UM.005
148
ke
Modul ELKA-MR.UM.005
149
c. Rangkuman 13.
1) Informasi warna adalah campuran dari sebuah sinyal gambar yang
terdiri dari tiga elemen yaitu : warna, kuat cahaya (luminance), dan
titik jenuh (saturation).
2) Kuat cahaya atau kecerahan cahaya (brightness) yang ditangkap oleh
mata sebenarnya adalah amplitudo dari sinyal gambar.
3) Kuning adalah warna cerah dan memiliki kuat cahaya pada level tinggi
yang hampir mendekati kuat cahaya warna putih.
4) Elemen warna dibagi dalam beberapa warna-warna, seperti merah,
biru, hijau, dan lain-lain.
5) Sudut fasa dari 3,58 Mhz sebagai pembawa pengganti (subcarrier)
warna menentukan warna.
6) Pergeseran fasa sampai 3600 akan menghasilkan warna-warna seperti
warna pelangi.
7) Titik jenuh (saturation) tidak menghidupkan satu warnapun, yang
menentukan jumlah warna yang dapat dihasilkan adalah cahaya putih.
8) Titik jenuh 100% adalah warna yang tidak ditambahkan dengan warna
putih.
9) Informasi dari titik jenuh berisikan amplitudo dengan frekuensi sebesar
3,58 MHz.
10) Kombinasi dari warna dan titik jenuh disebut chroma.
11) Titik jenuh ditandai dengan vektor yang memanjang, dan warna
ditandai dengan sudut fasa dari vektor.
12) Pengukuran dengan Vectorscope sangat membantu dalam menganalisa
gangguan melalui pola warna yang ditampilkan oleh tabung gambar.
13) RF Output dari Pattern Generator ini dapat digunakan untuk menguji
penerima televisi (TV Receiver)
14) I-F Output dari Pattern Generator ini dapat disuntikkan ke dalam
bagian IF dari penerima televisi (television receiver) , perekam gambar
(video tapes recorders) atau produk video lainnya yang menggunakan
frekuensi tengah (IF Frequency) sebesar 45,75 MHz.
15) Satu campuran sinyal gambar (composite video signal) bisa jadi
digunakan sebagai input yang disuntikkan ke titik uji (test point)
perangkat video yang tidak menggunakan frekuensi seperti monitor
gambar, penguat pembagi gambar (video distribution amplifier),
perangkat pemroses sinyal dan lain-lain.
16) Suatu campuran sinyal gambar bisa jadi hanya disuntikkan ke titik uji
pada pesawat penerima televisi setelah rangkaian detektor video,
hanya disuntikkan pada video tape recorders atau perangkat lainnya.
17) Guna keperluan pengujian dan pengaturan warna pada monitor,
warna-warna merah, hijau, dan biru dapat ditampilkan secara terpisah.
18) Guna keperluan pengujian dan pengaturan warna pada monitor,
warna-warna merah, hijau, dan biru dapat ditampilkan secara terpisah.
19) Terkadang dibutuhkan pemeriksaan bentuk gelombang melalui
Oscilloscope atau monitor yang dapat menampilkan bentuk gelombang.
20) Output IF dan RF yang ditumpangi bentuk gelombang yang sama
dapat diteruskan ke titik-titik dari perangkat yang sedang diuji.
Modul ELKA-MR.UM.005
150
21) Jika bentuk gelombang yang dihasilkan oleh detektor gambar tidak
sama dengan bentuk gelombang yang dihasilkan Pattern Generator
berarti ada gangguan pada sirkit detektor gambar.
d. Tugas 13.
1) Buatlah ringkasan dari uraian materi Pattern Generator.
2) Dengan menggunakan mesin pencari www.google.co.id di internet,
carilah petunjuk pengoperasian Pattern Generator merk lain.
bandingkan dengan petunjuk pengoperasian (instruction manual)
Pattern Generator merk BK Precision yang menjadi referensi modul
ini.
3) Dengan bantuan guru, kakak, abang, saudara, terjemahkanlah
petunjuk pengoperasian Pattern Generator yang Anda peroleh melalui
internet tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
4) Mintalah petunjuk guru, berapa hari yang Anda butuhkan untuk
menterjemahkan petunjuk pengoperasian dimaksud.
5) Mintalah penilaian pada guru Anda.
e. Tes Formatif 13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Modul ELKA-MR.UM.005
151
Modul ELKA-MR.UM.005
152
Pattern Generator adalah alat ukur elektronik yang dapat digunakan untuk
menghasilkan RF dan IF output yang kemudian dapat disuntikkan ke
rangkaian pesawat penerima televisi/video yang sedang diuji. Disamping itu
Pattern Generator juga dapat digunakan untuk membangkitkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alat
Pattern Generator
Oscilloscope
Bahan
Pesawat Penerima Televisi atau Perekam Gambar (Video Recorder)
C. Langkah Kerja
1. Hidupkanlah Pattern Generator dan Oscilloscope
2. Teliti dengan seksama fungsi dari kontrol dan indikator dari masingmasing alat ukur ini.
3. Lakukanlah langkah kerja dimana Pattern Generator dan Oscilloscope
dapat digunakan untuk membangkitkan pola-pola gambar :
Modul ELKA-MR.UM.005
153
Modul ELKA-MR.UM.005
154
BAB IV
PENUTUP
Modul ELKA-MR.UM.005
208
DAFTAR PUSTAKA
1. Achjar Chalil, Bina Ketrampilan Elektronika-DWI ETI UTAMA-1983.
2. HUNG CHANG 20 MHz Dual Trace Oscilloscope Model OS-620
Instruction Manual.
3. ELECTRONIC INSULATION TESTER Instruction Manual BK PRECISION
MAXTEC INTERNATIONAL CORP. CHICAGO.
4. NTSC GENERATOR Model 1249B Instruction Manual BK PRECISIONTest Equipment Depot-Washington
5. Fotronic Corporation
6. Evaluasi Pembelajaran Umum Hand-out, Putu Sudira MP, Universitas
Negeri Yogyakarta 2005.
7. www.directindustry.com
8. www.acmehowto.com
9. www.wisegeek.com
10. www.metrictest.com
11. www.sanwa-meter.co.jp
12. www.tequipment.net
13. www.kpsec.freeuk.com
14. www.vehicle-wiring-products.co.uk
15. www.doctronics.co.uk
16. www.patchn.com
17. www.commerce.com.tw
18. www.dansdata.com
19. :www.kpsec.freeuk.com/ components/tran.htm
20. :www.eepcworld.de/ Taschenrechner/s/ulthm5.htm
21. www.globaltestsupply.com
22. www.electronic-circuits-diagrams
23. www.jfk.herts.sch.uk
24. www.thermistor.com
25. www.rafoeg.de
26. http://www.schlotzhauer-versand.de
27. www.technik-zone.de
28. www.oldradioworld.de
29. www.isomatic.co.uk
30. www.perso.wanadoo.fr
31. www.coilwinder.com
32. www.coilgun.eclipse.co.uk
33. www.electronicsinfoline.com
34. www.kpsec.freeuk.com/meters.htm#ohmmeters
35. www.kpsec.freeuk.com/meters.htm#voltmeters
36. www.kpsec.freeuk.com/meters.htm#ammeters
37. www.syspec.com
38. http://www.testequipmentdepot.com/
39. www.h5.dion.ne.jp
40. http://www.henrys.co.uk
41. http://www.ultratechnology.com/updates.htm
42. www.deyes.sefton.sch.uk
43. www.bkprecision.com
44. http://www.support.radioshack.com/support_tutorials/glossary
45. http://www.cadkraft.com/ElectronicGlossaryUVXYZ.htm
46. www.electronicsinfoline.com
BAB III
EVALUASI
Sub Kompetensi 1 : Multimeter.
A. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Tes Tertulis Teori (skor 1, bobot nilai 1)
1. Multimeter Analog adalah.
2. Dalam membaca hasil pengukuran, terdapat perbedaan yang paling
mendasar antara Multimeter Digital dengan Multimeter Analog. Uraikan
perbedaan itu.
3. Multimeter adalah piranti ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
besaran listrik, yaitu.
4. Papan Skala pada Multimeter digunakan untuk.
5. Saklar jangkauan ukur digunakan untuk.
6. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset), digunakan untuk.
7. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment), digunakan
untuk.
8. Batas Ukur (Range) Kuat Arus, biasanya terdiri dari angka-angka.
9. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV), terdiri dari angka.
10. Batas Ukur (Range) Ohm, terdiri dari angka.
11. Baterai kering yang dipakai pada Multimeter adalah baterai kering tipe.
12. Kriteria sebuah Multimeter tergantung pada.
13. Bagaimana posisi saklar jangkauan Multimeter pada saat akan
mengukur besaran listrik.
14. Bagaimana posisi batas ukur (range) Multimeter pada saat akan
mengukur besaran listrik.
15. Hasil pengukuran tegangan listrik (ACV-DCV) dibaca pada bagian papan
skala.
16. Hasil pengukuran arus listrik (DCmA) dibaca pada bagian.
17. Hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada bagian.
18. Menurut jenisnya tegangan listrik terbagi dua, yaitu.
19. Sebutkan kegunaan Ohm-meter pada Multimeter.
20. Tahanan (resistance) adalah sebuah nama untuk salah satu komponen
elektronika yaitu resistan atau resistor, namun tahanan (resistance)
juga berarti perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar
(konduktor) atau bahan setengah penghantar (semikonduktor)
terhadap.
21. Kuat arus listrik dinyatakan dalam satuan.
22. Apa kaitan tegangan listrik dengan arus listrik.
23. Bagaimana posisi Multimeter (yang berfungsi sebagai Ampere-meter)
dalam mengukur kuat arus pada rangkaian.
155
24. Saklar jangkauan ukur pada posisi DCmA, batas ukur (range) pada
posisi 25, hasil pengukuran dibaca pada skala.
25. DCV, A adalah.
26. desi-Bel adalah.
27. dB adalah.
28. Apa makna huruf m pada dBm.
29. Pengukuan dB dari amplifier sama dengan mengukur tegangan bolak
balik kenapa?
30. Apakah ada hubungan antara kemampuan (kompetensi) mengukur
komponen di luar rangkaian dengan kemampuan memperbaiki sebuah
penguat audio? Jika ada jelaskan, jika tidak ada sebutkan alasannya.
Tes Tertulis Praktek (skor 1, bobot nilai 1)
1. Uraikan langkah-langkah mengukur tegangan AC pada jaringan/jala-jala
PLN.
2. Uraikan langkah-langkah mengukur tegangan AC dari gulungan skunder
transformator 9 Volt
3. Uraikan langkah-langkah mengukur tegangan 6 VDC yang dihasilkan oleh
catu daya.
4. Uraikan langkah kerja dalam mengukur resistor dan variabel resistor.
5. Uraikan langkah kerja dalam mengukur kapasitor polar dan non polar di
luar rangkaian.
6. Sebuah kapasitor polar dikatakan baik dan masih dapat digunakan jika
jarum penunjuk skala menunjuk ke kanan dan kemudian kembali lagi ke
kiri, kenapa?
7. Uraikan langkah kerja dalam mengukur sebuah dioda di luar rangkaian.
8. Sebuah dioda dikatakan baik dan masih dapat digunakan jika kabel
penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki katoda, kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki anoda, jarum
penunjuk papan skala akan bergerak ke kanan, benarkah? Jika benar
jelaskan alasannya, demikian juga jika salah.
9. Uraikan langkah kerja dalam mengukur transistor PNP dan NPN di luar
rangkaian.
10. Uraikan langkah kerja dalam mengukur NTC, PTC, Transformator, dan
Coil.
156
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
1. Multimeter Analog adalah Multimeter yang menggunakan kumparan putar
untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala.
2. Pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam
bentuk angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter Analog
hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.
3. Multimeter adalah piranti ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
besaran listrik, yaitu ; (a) tegangan, (b) arus, dan (c) tahanan
(resistance).
4. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran
5. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja
Multimeter, dan batas ukur (range).
6. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum
penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
7. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan
untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter
digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan.
8. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25
25 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat
diukur berkisar dari 0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus
yang dapat diukur berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range)
500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 500 mA.
9. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50
250 500 1000 ACV/DCV.
10. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k).
Untuk batas ukur (range) x1
11. Multimeter memakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3.
12. Kriteria sebuah Multimeter tergantung pada :
a. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance)
dibagi dengan tegangan, misalnya 20 k/v untuk DCV dan 8 k/v
untuk ACV. (20 k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA =
50 A). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50
A) untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50
A dari rangkaian yang diukur.
b. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk
menentukan hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus
listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas
kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair)
alat-alat elektronik.
13. Saklar jangkauan Multimeter harus berada pada posisi yang sesuai
dengan besaran listrik yang akan diukur.
14. Batas ukur (range) Multimeter harus berada pada posisi angka yang lebih
besar dari nilai besaran listrik yang akan diukur.
157
15.
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
Lihat
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
jawaban
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Tes
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
Formatif
2.
2.
2.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
3.
158
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
1.1.
1.2.
1. Menggunakan alat
ukur Multimeter
1.3.
1.4.
Petunjuk operasi
Multimeter dibaca dan
dipahami
Multimeter diatur pada
range dan pilihan
pengukuran sesuai dengan
keperluan pengukuran
yang akan dilakukan
Multimeter digunakan
sesuai dengan petunjuk
operasi kerja dan hasil
pengukuran dibaca
Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja.
0
2
Teliti
Persiapan Awal Peng
gunaan Multimeter
1
0
2
Cermat
KETERANGAN
Mendengarkan dengan sunguhsungguh
petunjuk
yang
diberikan guru dan mengajukan
pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Kurang
mendengarkan
petunjuk yang diberikan guru.
Melakukan
persiapan
awal
pengukuran sesuai petunjuk.
Melakukan
persiapan
awal
pengukuran
tidak
sesuai
petunjuk
Mengabaikan
sama
sekali
persiapan awal pengukuran.
Memasang
kabel
penyidik
(probes) dan memposisikan
batas ukur (range) dengan
benar.
Memasang
kabel
penyidik
dengan
benar,
(probes)
memposisikan
batas
ukur
(range) tidak benar.
Memasang
kabel
penyidik
(probes) dan memposisikan
batas ukur (range) tidak benar.
159
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1. Menggunakan alat
ukur Multimeter
1
0
2
Mengukur Tegangan
Listrik Bolak Balik/Al
ternating Current
Voltage (ACV).
Teliti
1
0
2
Cermat
1
0
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan sampai
> 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan > 2x <
3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan 1x.
Mengukur tegangan AC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur tegangan AC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat.
Mengukur tegangan AC dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
160
161
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Petunjuk operasi
Multimeter dibaca dan
dipahami
Multimeter diatur pada
range dan pilihan
pengukuran sesuai
dengan keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
Multimeter digunakan
sesuai dengan
petunjuk operasi kerja
dan hasil pengukuran
dibaca
Aspek-aspek
keamanan dilakukan
sesuai dengan
petunjuk kerja.
Tekun
1
0
2
Teliti
1
0
2
Cermat
1
0
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan sampai
> 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan > 2x <
3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan 1x.
Mengukur tegangan DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur tegangan DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat.
Mengukur tegangan DC dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
161
162
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
Petunjuk operasi
Multimeter dibaca dan
dipahami
Multimeter diatur pada
range dan pilihan
pengukuran sesuai
dengan keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
Multimeter digunakan
sesuai dengan
petunjuk operasi kerja
dan hasil pengukuran
dibaca
Aspek-aspek
keamanan dilakukan
sesuai dengan
petunjuk kerja.
Tekun
1
0
2
Teliti
Mengukur Arus Listrik
Searah/Direct Current (DC)
1
0
2
Cermat
1
0
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran arus sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran arus > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran arus 1x.
Mengukur arus DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur arus DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat.
Mengukur arus DC dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
162
163
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
1.9.
Petunjuk operasi
Multimeter dibaca dan
dipahami
1.10. Multimeter diatur pada
range dan pilihan
pengukuran sesuai
dengan keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
1.11. Multimeter digunakan
sesuai dengan
petunjuk operasi kerja
dan hasil pengukuran
dibaca
1.12. Aspek-aspek
keamanan dilakukan
sesuai dengan
petunjuk kerja.
Tekun
1
0
2
Teliti
Melakukan Pengukuran
Komponen di luar rangkaian
1
0
2
Cermat
1
0
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur komponen dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur komponen dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat.
Mengukur komponen dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
163
164
155
:
:
02
03
04
05
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT NILAI
2
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
>
>
>
>
KETERANGAN
Benar
Salah
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
SKOR
1
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
163
NO
06
07
08
09
10
11
12
13
14
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT NILAI
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
>
>
>
>
KETERANGAN
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
SKOR
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
1
0
2
0,5
0
1
1
0
2
1
0
2
1
0,5
> 3 menit
0
1
0,5
0
1
0,5
< 2 menit
1
0
0,5
0
164
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT
1
2
1
NILAI
40
28
30
98
KETERANGAN
Syarat lulus nilai mini
mal = 70
168
165
Modul ELKA-MR.UM.005
169
Mengukur tegangan AC
Mengukur tegangan DC
Mengukur frekuensi yang tidak diketahui.
Langkah-langkah awal dalam pengoperasian Oscilloscope
Menghindari terbakarnya ion
Modul ELKA-MR.UM.005
166
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori.
1. Oscilloscope adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk
gelombang dari tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk
sinus maupun bukan sinus.
2. Bentuk gelombang sinyal audio dan video, bentuk gelombang Tegangan
Listrik Arus Bolak Balik yang berasal dari generator pembangkit tenaga
listrik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu
daya/baterai
3. Ada tiga keuntungan, Pertama, tiap-tiap titik uji (test point) dari rangkaian
audio-video oleh pabrik pembuatnya telah diberikan bentuk sinyal standar
yang dapat dilihat dengan Oscilloscope dan dapat dijadikan pembanding
dalam pelacakan gangguan/perbaikan, Kedua, dengan melihat sinyal
standar kita dapat mengetahui apakah pada titik uji terdapat sinyal
standar tersebut atau tidak, jika tidak, dapat dipastikan komponen di
sekitar titik uji tersebut mengalami gangguan, dan Ketiga, kita dapat
melihat sinyal output standar yang dapat dijadikan pembanding dalam
pelacakan gangguan/perbaikan.
4. Ada dua jenis : Storage Oscilloscope dan Regulator Oscilloscope.
5. Bentuk gelombang gigi gergaji adalah sebagaimana gambar berikut.
Modul ELKA-MR.UM.005
167
8. 10%
9. 600 Volt
10. Karena playback TV mengeluarkan tegangan tinggi di atas 600 Volt yang
dapat merusak Oscilloscope.
Tes Tertulis Praktek
1. Langkah-langkah mengukur tegangan AC adalah sebagai berikut :
Modul ELKA-MR.UM.005
168
Modul ELKA-MR.UM.005
169
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Melakukan Persiapan
Pengoperasian Osci
lloscope
Teliti
0,5
0
Cermat
0,5
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian Oscillosco
pe sesuai petunjuk.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
sangat tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian sampai >
3x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal > 2x < 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian 1x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, dan alat.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan ha
nya memperhatikan keselama
tan dirinya.
170
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Teliti
Mengukur Tegangan
AC
0,5
0
1
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan sampai
> 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan > 2x <
3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan 1x.
Mengukur tegangan AC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur tegangan AC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat.
Mengukur tegangan AC dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
171
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Teliti
Mengukur Tegangan
DC
0,5
0
1
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan sampai
> 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan > 2x <
3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran tegangan 1x.
Mengukur tegangan DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Mengukur tegangan DC dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, dan alat.
Mengukur tegangan DC dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan dirinya.
172
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Teliti
Menghitung Frekuen
si
0,5
0
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran (untuk
menghitung frekuensi) dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur (untuk menghitung
frekuensi) dengan memperha
tikan keselamatan diri, alat,
dan lingkungan.
Mengukur (untuk menghitung
frekuensi) dengan memperha
tikan keselamatan diri, dan
alat.
Mengukur (untuk menghitung
frekuensi)
dengan
hanya
memperhatikan
keselamatan
dirinya.
173
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0.5
0
1
Teliti
Melihat Bentuk
Gelombang
0,5
0
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran (untuk
melihat bentuk gelombang)
dengan sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur (untuk melihat ben
tuk gelombang) dengan mem
perhatikan keselamatan diri,
alat, dan lingkungan.
Mengukur (untuk melihat ben
tuk gelombang) dengan mem
perhatikan keselamatan diri,
dan alat.
Mengukur (untuk melihat ben
tuk gelombang) dengan hanya
memperhatikan keselamatan
dirinya.
174
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Teliti
Mengukur Amplitudo
Modulasi
0,5
0
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran (untuk
mengukur amplitudo modulasi)
dengan sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur amplitudo modulasi
dengan memperhatikan kese
lamatan diri, alat, dan lingkung
an.
Mengukur dengan memperhati
kan keselamatan diri, dan alat.
Mengukur dengan hanya mem
perhatikan keselamatan diri
nya.
175
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Mengukur Keadaan
Perubahan Aliran
(phase) dari Sinyal
Input
Teliti
0,5
0
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran (untuk
mengukur keadaan perubahan
aliran sinyal input) dengan
sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur perubahan aliran si
nyal input dengan memperhati
kan keselamatan diri, alat, dan
lingkungan.
Mengukur perubahan aliran si
nyal input dengan memperhati
kan keselamatan diri, dan alat.
Mengukur perubahan aliran si
nyal input dengan hanya mem
perhatikan keselamatan diri
nya.
176
KOMPETENSI
2.
Menggunakan alat ukur
Oscilloscope
KRITERIA KINERJA
2.1. Petunjuk operasi Oscilloscope
dibaca dan dipahami
2.2. persiapan penggunaan
Oscilloscope
dilakukan sesuai dengan
keperluan
pengukuran yang akan
dilakukan
2.3. Oscilloscope digunakan sesuai
dengan petunjuk operasi dan
hasil pengukuran dibaca dan
dimengerti. Penggunaan tiap
fungsi panel depan di-demokan
sesuai dengan apa yang
diukur, misalnya V-div, T-div,
AC/DC coupling, trigger
internal/external, probe
teredam 10x, 100x, 0x, dsb.
2.4. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
(V-div dan T-div) untuk
mendapatkan hasil pengukuran
yang lebih baik
2.5. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
1
Tekun
0,5
0
1
Teliti
Mengukur Frekuensi
yang Tidak Diketahui
0,5
0
Cermat
0,5
KETERANGAN
Melakukan pengukuran (untuk
mengukur frekuensi yang tidak
diketahui) dengan sabar.
Melakukan pengukuran dengan
tergesa-gesa.
Melakukan pengukuran dengan
sangat tergesa-gesa.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran sampai > 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran > 2x < 3x.
Melakukan pembacaan hasil
pengukuran 1x.
Mengukur frekuensi yang tidak
diketahui dengan memperhati
kan keselamatan diri, alat, dan
lingkungan.
Mengukur frekuensi yang tidak
diketahui dengan memperhati
kan keselamatan diri, dan alat.
Mengukur frekuensi yang tidak
diketahui dengan hanya mem
perhatikan keselamatan diri
nya.
177
:
:
02
03
04
05
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT NILAI
KETERANGAN
SKOR
Benar
Salah
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
>2
>2
>2
>2
< 2 menit
menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
menit < 3 menit
> 3 menit
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
178
NO
06
07
08
BOBOT NILAI
2
1
0
2
1
0
2
1
0
KETERANGAN
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
SKOR
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT
2
2
1
NILAI
60
16
24
100
KETERANGAN
Syarat lulus nilai mini
mal = 70
179
Modul ELKA-MR.UM.005
180
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori.
1. Insulation Tester biasanya digunakan untuk mengukur nilai
tahanan/resistans (resistance) dari isolasi (insulation) yang membungkus
bahan penghantar yang digunakan pada kabel listrik.
2. 1000 Ohm ().
3. Industri trafo, pemasangan jaringan listrik, dan motor listrik.
4. Isolasi.
5. Pengukuran tegangan AC dan nilai tahanan/resistan (resistance).
6. 1000 Volt.
7. Papan Skala.
8. Pembacaan pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) dari 0-2000
M.
9. Tak terhingga ().
10. Nol atau ().
Tes Tertulis Praktek.
1. Jaringan listrik PLN atau Generator Pembangkit yang menghasilkan
tegangan tinggi.
2. Setel saklar kiri pada posisi ON M saklar kanan pada posisi M
POWER ON Indicator akan bekerja.
3. Ke common atau ground dari rangkaian yang akan diukur.
4. Jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga ().
5. Jarum akan bergerak ke kanan.
Modul ELKA-MR.UM.005
181
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
3
Tekun
2
1
3.
Menggunakan alat
uji Insulation Tester
3
Teliti
Persiapan Awal
1
Cermat
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian Insulation
Tester sesuai petunjuk.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
sangat tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian sampai >
3x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal > 2x < 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian 1x.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, alat, dan lingkungan.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan
memperhatikan
keselamatan
diri, dan alat.
Melaksanakan langkah-langkah
awal pengoperasian dengan ha
nya memperhatikan keselama
tan dirinya.
182
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
3
Tekun
2
1
3.
Menggunakan alat
uji Insulation Tester
3
Teliti
Mengukur Isolasi
2
1
Cermat
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran isolasi sesuai
petunjuk.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan tergesagesa.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan sangat
tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran sampai > 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran > 2x < 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran 1x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan memperha
tikan keselamatan diri, alat,
dan lingkungan.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan memperha
tikan keselamatan diri, dan
alat.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan hanya
memperhatikan keselamatan
dirinya.
183
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
3.
Menggunakan alat
uji Insulation Tester
2
Teliti
Mengukur
Tegangan AC
1
0
2
Cermat
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran tegangan AC sesu
ai petunjuk.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan tergesagesa.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan sangat
tergesa-gesa.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran sampai > 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran > 2x < 3x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran 1x.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan memperha
tikan keselamatan diri, alat,
dan lingkungan.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan memperha
tikan keselamatan diri, dan
alat.
Melaksanakan langkah-langkah
pengukuran dengan hanya
memperhatikan keselamatan
dirinya.
184
:
:
02
03
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT
4
4
3
NILAI
60
12
27
99
BOBOT NILAI
4
0
4
2
0
4
2
0
KETERANGAN
Benar
Salah
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
SKOR
1
0
1
0,5
0
1
0,5
0
KETERANGAN
Syarat lulus nilai mini
mal = 70
185
Modul ELKA-MR.UM.005
186
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
1. Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat,
dan bentuk gelombang pulsa.
2. 0,1V 20 Vp-p
3. Karena output dari Function Generator dapat dilihat melalui Oscilloscope.
4. Function Generator sebagai:
A. Function Generator Output,
B. Sweep Generator Output,
C. Frequency Counter.
5. 0,5 Hz sampai 20 Mhz.
6. Mengatur batas ukur (range) frekuensi dengan faktor pengali dari 0,04
4.0
7. Men-sinkronkan permukaan sinyal TTL output yang berbentuk segi empat
dengan frekuensi yang dihasilkan oleh output utama (main output.)
8. Tegangan DC.
9. Mengatur kecepatan ayunan dari 5 detik ke 25 mili detik. Jika tombol ini
ditekan, mode operasi ayunan sinyal akan bekerja.
10. Untuk mengatur lebar ayunan sinyal.
11. Memilih bentuk gelombang.
12. Saklar pemilih batas (range) frekuensi dari 10 Hz sampai 1MHz.
13. Penentu posisi; frekuensi tinggi internal (Internal High Frequency),
frekuensi tinggi eksternal (External High Frequency), dan frekuensi rendah
eksternal (External Low Frequency).
14. menghubungkan sinyal AC atau sinyal DC yang berasal dari luar, dari 0
hingga 10 Volt
15. Konektor untuk menghitung sinyal frekuensi yang berasal dari luar.
Modul ELKA-MR.UM.005
187
Modul ELKA-MR.UM.005
188
Modul ELKA-MR.UM.005
189
KRITERIA KINERJA
4.1.
4.2.
4.3.
4.
Menggunakan alat bantu
Function Generator
4.4.
4.5.
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
2
Teliti
Persiapan Awal Peng
gunaan Function Ge
nerator.
1
0
2
Cermat
KETERANGAN
Mendengarkan
dengan
sunguh- sungguh petunjuk
yang diberikan guru dan
mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Kurang
mendengarkan
petunjuk yang diberikan guru.
Melakukan persiapan awal
pengukuran sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal
pengukuran
tidak
sesuai
petunjuk
Mengabaikan sama
sekali
persiapan awal pengukuran.
Memasang kabel penyidik (pro
bes), kabel AC dan memposisi
kan kontrol indikator dengan
benar.
Memasang kabel penyidik
(probes), kabel AC dengan
benar, memposisikan kontrol
indikator tidak benar.
Memasang kabel penyidik (pro
bes), kabel AC dan memposisi
kan kontrol indikator tidak be
nar.
190
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
Petunjuk operasi Function
Generator dibaca dan
dipahami
4.2. Persiapan penggunaan
Function Generator dilakukan
sesuai dengan keperluan
pengujian yang akan
dilakukan
4.3. Function Generator
digunakan sesuai dengan
petunjuk operasi. Pilihanpilihan fungsi pada panel
depan di-demokan dengan
benar, misalnya sinyal apa
yang diharapkan (sinusoidal,
gigi gergaji, ramp,
rectangular, atau yang lain),
level DC dari sinyal output :
ada komponen DC atau tidak
ada, berapa level peak-topeak yang diinginkan,
frekuensinya tetap atau
variabel, termodulasi atau
tidak.
4.4. Dilakukan standar pengaturan
sederhana untuk
mendapatkan hasil pegujian
yang lebih baik
4.5 Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
4.1.
4.
Menggunakan alat bantu
Function Generator
Modul ELKA-MR.UM.005
2
Tekun
1
0
2
Teliti
Penggunaan Func
tion Generator seba
gai Function Genera
tor Output.
1
0
2
Cermat
KETERANGAN
Mendengarkan
dengan
sunguh- sungguh petunjuk
yang diberikan guru dan
mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Kurang
mendengarkan
petunjuk yang diberikan guru.
Melakukan persiapan awal
pengukuran sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal
pengukuran
tidak
sesuai
petunjuk
Mengabaikan sama
sekali
persiapan awal pengukuran.
Mampu menggunakan Functi
on Generator sebagai Functi
on Generator Output sesuai de
ngan petunjuk pengoperasian.
Sebagian
langkah-langkah
memposisikan Generator seba
Function
Generator
gai
Output. dilakukan dengan
benar, sebagian lagi salah.
Langkah-langkah memposisikan kontrol indikator Function
Generator sebagai Function
Generator Output salah.
191
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
4.1.
4.2.
4.3.
4.
Menggunakan alat bantu
Function Generator
4.4.
4.5
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
2
Penggunaan Func
tion Generator Seba
gai Sweep Generator
Output.
Teliti
1
0
2
Cermat
KETERANGAN
Mendengarkan
dengan
sunguh-sungguh
petunjuk
yang diberikan guru dan
mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Kurang
mendengarkan
petunjuk yang diberikan guru.
Melakukan persiapan awal
pengukuran sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal
pengukuran
tidak
sesuai
petunjuk
Mengabaikan sama
sekali
persiapan awal pengukuran.
Mampu menggunakan Functi
on Generator sebagai Sweep
sesuai
dengan
Generator
petunjuk pengoperasian.
Sebagian
langkah-langkah
memposisikan Generator seba
gai Sweep Generator Output.
dilakukan
dengan
benar,
sebagian lagi salah.
Langkah-langkah memposisikan kontrol indikator Function
Generator sebagai Sweep Ge
nerator Output salah.
192
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
4.1.
4.2.
4.3.
4.
Menggunakan alat bantu
Function Generator
4.4.
4.5.
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
2
Penggunaan Func
tion Generator Seba
gai Frequency Coun
ter.
Teliti
1
0
2
Cermat
KETERANGAN
Mendengarkan
dengan
sunguh- sungguh petunjuk
yang diberikan guru dan
mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Kurang
mendengarkan
petunjuk yang diberikan guru.
Melakukan persiapan awal
pengukuran sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal
pengukuran
tidak
sesuai
petunjuk
Mengabaikan sama
sekali
persiapan awal pengukuran.
Mampu menggunakan Functi
on Generator sebagai Frequen
cy Counter sesuai dengan
petunjuk pengoperasian.
Sebagian
langkah-langkah
memposisikan Generator seba
Frequency
Counter
gai
dilakukan
dengan
benar,
sebagian lagi salah.
Langkah-langkah memposisikan kontrol indikator Function
Generator sebagai Frequency
Counter salah.
193
01
:
:
02
03
04
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT NILAI
KETERANGAN
SKOR
Benar
Salah
4
2
0
4
2
0
4
2
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
> 3 menit
194
Modul ELKA-MR.UM.005
NILAI
45
15
16
24
100
KETERANGAN
Syarat lulus nilai
minimal = 70
195
Modul ELKA-MR.UM.005
196
Modul ELKA-MR.UM.005
196
Modul ELKA-MR.UM.005
Pattern
menjadi
Pattern
Pattern
197
Kunci Jawaban
Tes Tertulis Teori
1. Warna-warna utama/warna dasar; Merah, Hijau, Biru (Red, Green,
Blue/ RGB).
2. Putih.
3. V Sync, V Bias, dan V High bekerja dengan baik, gambar berada pada
posisi di tengah layar, interlace scaning yang berfungsi untuk
sinkronisasi warna bekerja dengan baik, frekuensi tengah untuk
gambar dan suara bekerja dengan baik.
4. Informasi warna.
5. Alat ukur elektronik yang dapat menghasilkan pola (pattern) warna
yang berguna dalam memproduksi/memperbaiki pesawat penerima
televisi atau perangkat video tape recorders, sistem sirkit televisi
tertutup (Closed Circuit Television Systems/CCTV) serta video monitor
komputer.
6. Menunjukkan bahwa Pattern Generator sudah bekerja.
7. Hasil pekerjaan memperbaiki televisi warna semakin berkualitas karena
Pattern Generator memberikan indikasi dengan jelas bagian mana dari
televisi yang mengalami gangguan.
8. Sebuah logika positip senilai 0,8 Volt berada pada jack output RGB.
9. Satu garis vertikal dan horisontal saling berpotongan di tengah-tengah
layar.
10. Pada layar akan tampil 7 garis horisontal dan 11 garis vertikal.
11. Pada layar akan terdapat 7 baris titik dan 11 kolom.
12. Digunakan untuk memilih pola (pattern) hitam atau pola raster kosong.
13. Digunakan untuk memilih pola warna NTSC.
14. Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan frekuensi subcarrier
yang berisikan suara. Jika saklar ini dipakai, frekuensi suara sebesar
4,5 MHz akan tergabung dalam sinyal output IF/RF. Jika saklar ini tidak
dipakai, pada sinyal output IF/RF tidak terdapat suara.
15. Saklar ini digunakan untuk mengatur modulasi sinyal output (IF/RF
output), apakah pada posisi RF atau IF. Ketika saklar ini digunakan,
sinyal yang terdapat pada jack IF/RF adalah sinyal RF pada frekuensi
45,75 MHz dan saklar CH4/CH3 tidak memberi efek apapun. Ketika
saklar ini tidak digunakan, sinyal yang terdapat pada jack IF/RF adalah
sinyal RF pada frekuensi 61,25 MHz (untuk CH3) atau 67,25 untuk
CH4.
16. Saklar ini dioperasikan bersamaan dengan posisi RF dari saklar IF/RF.
Mengatur frekuensi pembawa (RF output) berhubungan dengan CH4
atau CH3.
17. Mengatur level dan polaritas dari campuran sinyal gambar pada jack
output COMPOSITE VIDEO. Jika kontrol ini diputar berlawanan dengan
arah jarum jam, akan dihasilkan campuran warna dalam bentuk pulsa
yang menurun (negative going) atau sinyal standar. Jika kontrol
diputar berlawanan dengan arah jarum jam dalam skala penuh akan
tersedia output maksimum yang terkalibrasi pada 1 Volt p-p (Volt peak
Modul ELKA-MR.UM.005
198
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Modul ELKA-MR.UM.005
199
200
5.
Menggunakan alat bantu
Pattern Generator
KRITERIA KINERJA
5.1. Petunjuk operasi Pattern Gene
rator dibaca dan dipahami
5.2. Persiapan penggunaan Pattern
Generator dilakukan sesuai
dengan keperluan pengujian
5.3. Pattern Generator digunakan
sesuai dengan petunjuk
operasi
5.4. Di-demo-kan penggunaan yang
benar; pattern yang dipilih
harus sesuai dengan apa yang
akan di-uji, misalnya pattern
untuk menguji dan mengatur
color purity, pattern untuk
menguji dan mengatur fokus,
test warna merah (R), hijau
(G), dan biru (B), pattern
untuk menguji defleksi
vertikal/horisontal, dst.
5.5. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
untuk mendapat hasil
pengujian yang lebih baik
5.6. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
Modul ELKA-MR.UM.005
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
2
Teliti
1
0
2
1
KETERANGAN
Mendengarkan dengan sunguh- sungguh
petunjuk yang diberikan guru dan
mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan petunjuk yang diberikan
guru.
Kurang mendengarkan petunjuk yang
diberikan guru.
Melakukan persiapan awal pengukuran
sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal pengukuran
tidak sesuai petunjuk
Mengabaikan sama sekali persiapan awal
pengukuran.
Memasang kabel penyidik (pro
bes), kabel AC dan memposisi
kan kontrol indikator dengan benar.
Memasang kabel penyidik (probes), kabel
AC dengan benar, memposisikan kontrol
indikator tidak benar.
Cermat
201
KOMPETENSI
5.
Menggunakan alat bantu
Pattern Generator
KRITERIA KINERJA
5.1. Petunjuk operasi Pattern Gene
rator dibaca dan dipahami
5.2. Persiapan penggunaan Pattern
Generator dilakukan sesuai
dengan keperluan pengujian
5.3. Pattern Generator digunakan
sesuai dengan petunjuk
operasi
5.4. Di-demo-kan penggunaan yang
benar; pattern yang dipilih
harus sesuai dengan apa yang
akan di-uji, misalnya pattern
untuk menguji dan mengatur
color purity, pattern untuk
menguji dan mengatur fokus,
test warna merah (R), hijau
(G), dan biru (B), pattern
untuk menguji defleksi
vertikal/horisontal, dst.
5.5. Dilakukan standar
pengaturan/kalibrasi sederhana
untuk mendapat hasil
pengujian yang lebih baik
5.6. Aspek-aspek keamanan
dilakukan sesuai dengan
petunjuk kerja
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
Tekun
1
0
2
Penggunaan Oscillos
cope menjadi Vector
scope.
Teliti
1
0
2
Cermat
1
0
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
Memilih saklar pola NTSC BARS dan meng
gunakannya pada televisi yang sedang diuji
dengan benar dan sesuai petunjuk.
Memilih saklar pola NTSC BARS dan meng
gunakannya pada televisi yang sedang diuji
kurang benar dan kurang sesuai petunjuk.
Memilih saklar pola NTSC BARS dan meng
gunakannya pada televisi yang sedang diuji
tidak benar dan tidak sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal pengunaan
Oscilloscope sebagai Vectorscope sesuai
petunjuk.
Melakukan persiapan awal pengunaan
Oscilloscope sebagai Vectorscope tidak
sesuai petunjuk.
Mengabaikan
sama
sekali
persiapan
Oscilloscope
sebagai
pengunaan
Vectorscope
Memasang kabel penyidik (probes), kabel
AC dan memposisikan kontrol indikator de
ngan benar.
Memasang kabel penyidik (probes), kabel
AC dengan benar, memposisikan kontrol
indikator tidak benar.
Memasang kabel penyidik (probes), kabel
AC dan memposisikan kontrol indikator
tidak benar.
202
KOMPETENSI
5.
Menggunakan alat bantu
Pattern Generator
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
Menggunakan
RF
Output
menguji
penerima televisi (TV
Receiver).
Tekun
2
Teliti
1
0
Cermat
Modul ELKA-MR.UM.005
SKOR
KETERANGAN
Menyambung kabel kokasial, menyetel,
jack output IF/RF Pattern Generator ke
terminal antena dari televisi yang diuji,
menyetel kontrol indikator dari Pattern
Generator dengan benar dan sesuai
petunjuk.
Menyambung kabel kokasial, menyetel,
jack output IF/RF Pattern Generator ke
terminal antena dari televisi yang diuji,
dengan benar, menyetel kontrol indikator
dari Pattern Generator kurang benar dan
kurang sesuai petunjuk.
Menyambung kabel kokasial, menyetel,
jack output IF/RF Pattern Generator ke
terminal antena dari televisi yang diuji,
dengan tidak benar, menyetel kontrol
indikator dari Pattern Generator tidak benar
dan tidak sesuai petunjuk.
Melakukan persiapan awal penggunaan RF
Output dari Pattern Generator sesuai
petunjuk.
Melakukan persiapan awal penggunaan RF
Output dari Pattern Generator tidak sesuai
petunjuk.
Mengabaikan sama sekali persiapan awal
penggunaan RF Output dari Pattern
Generator
Memasang kabel penyidik (probes), kabel
AC dan memposisikan kontrol indikator de
ngan benar.
203
1
0
Modul ELKA-MR.UM.005
204
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
AKTIFITAS
ASPEK YANG
DINILAI
SKOR
2
5.
Menggunakan alat bantu
Pattern Generator
Tekun
2
Menggunakan
I-F
Output dari Pattern
Generator.
Teliti
1
0
2
Cermat
Modul ELKA-MR.UM.005
KETERANGAN
205
01
:
:
02
03
04
Modul ELKA-MR.UM.005
BOBOT NILAI
KETERANGAN
SKOR
Benar
Salah
4
2
0
4
2
0
4
2
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
> 3 menit
< 2 menit
> 2 menit < 3 menit
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
> 3 menit
206
Modul ELKA-MR.UM.005
NILAI
30
20
16
24
90
KETERANGAN
Syarat lulus nilai
minimal = 70
207