Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 2 REFRIGERASI DASAR (TEORI)

Ketentuan : Jawablah pertanyaan atau tugas berikut (termasuk soal-soal latihan), dan kumpulkan pada minggu ke -14 (tanggal 22 Mei 2011) Ditulis tangan pada kertas A4, Cover Mengikuti Format Laporan Praktikum Dasar Refrigerasi. (tidak sesuai dengan ketentuan akan dikembalikan) Tugas ini adalah wajib, dan merupakan syarat kelulusan. Bila TIDAK mengumpulkan, maka akan diberi nilai E untuk mata kuliah Refrigerasi Dasar. I. UMUM 1. JELASKAN PERKEMBANGAN DAN SEJARAH SISTEM PENDINGINAN

Sejarah teknik pendinginan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di wilayah sub-tropik. Secara alamiah, manusia yang tinggal di wilayah sub-tropik menyadari bahwa bahan pangan yang mudah rusak ternyata dapat disimpan lebih lama dan lebih baik pada saat musim dingin dibandingkan dengan pada saat musim panas. Kesadaran inilah yang memandu manusia pada saat itu mulai memanfaatkan es alam untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan yang mudah rusak.
Penggunaan es alam ini bahkan masih dilakukan hingga abad ke-20, dan bahkan menurut catatan IIR (Intenational Institute of Refrigeration) hingga awal abad ke20 penggunaan es alam masih lebih banyak dibandingkan es buatan. Es alam adalah es yang dihasilkan tanpa peralatan refrigerasi, baik yang diperoleh dari sungai atau danau yang membeku pada musim dingin atau yang sengaja dibekukan secara alamiah akibat radiasi termal dari permukaan air ke langit. Di wilayah dengan kelembaban udara yang rendah, seperti Timur Tengah, sejarah pendinginan dimulai dengan pendinginan evaporatif, yaitu dengan menggantungkan tikar basah di depan pintu yang terbuka untuk mengurangi panasnya udara dalam ruangan. Pada abad ke-15, Leonardo da Vinci telah merancang suatu mesin pendingin evaporatif ukuran besar. Konon, mesin ini dipersembahkan untuk Beatrice dEste, istri Duke of Milan (Pita, 1981). Mesin ini mempunyai roda besar, yang diletakkan di luar istana, dan digerakkan oleh air (sekali-sekali dibantu oleh budak) dengan katup-katup yang terbuka-tutup secara otomatis untuk Gambar 1-1. Mesin pendingin menarik udara ke dalam drum di tengah roda. Udara yang telah evaporatif rancangan Leonardo da dibersihkan di dalam roda dipaksa keluar melalui pipa kecil dan dialirkan Vinci (Pita, 1981) ke dalam ruangan (Gambar 1-1). Perkembangan teknik pendinginan selanjutnya masih terjadi secara tidak sengaja, yaitu penggunaan larutan air-garam untuk mendapatkan suhu yang lebih rendah. Menurut catatan Ibn Abi Usaibia, seorang penulis Arab, penggunaan

larutan air-garam ini sudah dilakukan di India sekitar abad ke-4. Garam yang digunakan pada larutan tersebut adalah potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang dokter Italia bernama Zimara pada tahun 1530 dan dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada tahun 1550. Fenomena pencampuran garam pada salju untuk mendapatkan suhu lebih rendah baru dapat dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan Trancredo pada tahun 1607. Teknik pendinginan mulai berkembang secara ilmiah sejak abad ke-17, dimulai dari penelitian tentang pemantulan melalui efek panas dan dingin yang dilakukan oleh Robert Boyle (1627-1691) di Inggris dan Mikhail Lomonossov (1711-1765) di Rusia. Selanjutnya, penelitian mengenai termometri yang dimulai oleh Galileo dikembangkan kembali oleh Guillaume Amontons (1663-1705) di Perancis, Isaac Newton (16421727) di Inggris, Daniel Fahrenheit (1686-1736) orang German yang bekerja di Inggris dan Belanda, Ren de Raumur (1683-1757) di Perancis dan Anders Celsius (1701-1744) di Swedia. Tiga ilmuwan yang disebutkan terakhir merupakan penemu sistem skala pengukuran suhu, dan masing-masing namanya diabadikan pada sistem skala tersebut yaitu Fahrenheit, Reaumur dan Celsius. Setelah Anders Celsius menemukan termometer skala centesimal pada tahun 1742 di Swedia, disepakati bahwa sistem skala yang digunakan pada Sistem Internasional adalah Celsius.

Gambar 1-2. Robert Boyle

Pada awal abad ke-18, William Cullen (1710-1790) menemukan terjadinya penurunan suhu pada saat ethyl ether menguap. Cullen, bahkan, pada tahun 1755 berhasil mendapatkan sedikit es dengan cara menguapkan air di labu uap. Murid dan penerus Cullen, yaitu seorang Scotland yang bernama Joseph Black (17281799) berhasil menjelaskan pengertian panas dan suhu, sehingga sering dianggap sebagai penemu kalorimetri. Bidang ini akhirnya dikembangkan dengan sangat baik oleh para ilmuwan Perancis, seperti Pierre Simon de Laplace (1749-1827), Pierre Dulong (1785-1838), Alexis Petit (1791-1820), Nicolas Clment-Desormes (1778-1841) dan Victor Regnault (1810-1878).

B. Perkembangan Mesin Pendingin Sistem Kompresi Uap

Tulisan Sadi Carnot (1796-1832), seorang Perancis, yang sangat terkenal pada tahun 1824 menjadi inspirasi bagi banyak penelitian yang dilakukan mengenai berbagai konsep termodinamika dan sistem pendinginan, termasuk James Prescot Joule (Inggris, 1818-1889), Julios von Mayer (Jerman, 1814-1878), Herman von Helmholtz (Jerman, 1821-1894), Rudolph Clausius (Jerman, 1822-1888), Ludwig Boltzmann (Austria, 1844-1906), dan William Thomson (Lord Kelvin, Inggris, 1824-1907).
Gambar 1-3. Sadi Carnot

Penemuan-penemuan di atas menjadi awal yang sangat berharga dalam sejarah penemuan mesin-mesin pendinginan dan zat-zat pendinginnya. Perkembangan ini dimulai dengan mesin pendingin mekanis, setelah seorang Amerika bernama Oliver Evans (1755-1819) mampu menjelaskan siklus refrigerasi kompresi uap. Pada tahun 1835, seorang Amerika lainnya yang bekerja di Inggris yaitu Jacob Perkins (17661849) berhasil mendapatkan paten untuk mesin pendingin temuannya yang bekerja berdasarkan siklus kompresi uap tersebut.
Gambar 1-4. Siklus Refrigerari Kompresi Uap

Fluida kerja (refrigeran) yang digunakan Perkins pada mesin pendinginnya tersebut adalah ethyl ether. James Harrison (1816-1893), seorang Skotlandia yang pindah ke Australia, berhasil membuat mesin pendingin yang dapat bekerja dengan baik pada skala industrial. Mesin tersebut dipatenkan oleh Harrison pada tahun 1855, 1856, dan 1857. Mesin pendingin Harrison, yang diproduksi di Inggris, masih menggunakan ethyl ether sebagai fluida kerja, dan mampu menghasilkan es maupun larutan pendingin (refrigeran sekunder). Dengan ditemukannya mesin pendingin sistem kompresi uap, terjadi perkembangan yang cepat dalam penemuan zat-zat pendingin (refrigeran). Charles Tellier (1828-1913), seorang Perancis, memperkenalkan penggunaan dimethyl ehter sebagai refigeran. Pada tahun 1862, Tellier juga meneliti penggunaan amonia (NH3) sebagai refrigeran, meskipun penggunaannya secara luas pada skala industrial baru dapat dilakukan oleh seorang Jerman Carl von Linde (1842-1934). Refrigeran amonia masih banyak digunakan hingga sekarang, khususnya pada industri pembekuan pangan. Thaddeus Lowe (1832-1913) mulai menggunakan karbon-dioksida (CO2) sebagai refrigeran. Meskipun sempat ditinggalkan, penggunaan karbon-dioksida belakangan ini kembali dikembangkan sebagai refrigeran yang ramah lingkungan. Sulfur-dioksida (SO2) pertama kali digunakan sebagai refrigeran oleh ahli fisika Swiss Raoul Pierre Pictet (1846-1929), tetapi akhirnya tidak digunakan lagi sesaat sebelum perang dunia II. Metil-klorida (Ch3Cl) juga digunakan oleh orang Perancis C. Vincent sebagai refrigeran pada tahun 1878, meskipun akhirnya hilang dari peredaran pada tahnun 1960-an. Didasarkan pada hasil penelitian Swarts yang dilakukan selama kurun 1893-1907 di Ghent, suatu tim peneliti Frigidaire Corporation di Amerika, yang dipimpin oleh Thomas Midgley berhasil mengembangkan refrigeran fluoro-carbon pertama pada tahun 1930. Refrigeran fluoro-carbon dianggap sebagai refrigeran yang aman karena tidak bersifat toksik dan tidak mudah terbakar. Refrigeran CFC (chlorofluoro-carbon) pertama, yaitu R12 (CF2Cl2) mulai dilepas ke pasar pada tahun 1931, diikuti dengan refrigeran HCFC (hidro-chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R22 (CHF2Cl) pada tahun 1934. Pada tahun 1961, campuran azeotropik pertama, yaitu R502 (R22/R115), diperkenalkan ke pasar sebagai refrigeran. Refrigeran CFC, khususnya R12, dianggap sebagai zat yang sangat istimewa sebagai fluida kerja mesin pendingin sistem kompresi uap, hingga pemenang Nobel dari Amerika (F.S. Rowland dan M.J. Molina) mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 1974. Rowland dan Molina menyimpulkan bahwa klorin yang dilepaskan oleh zat halogenasi hidrokarbon menyebabkan terjadinya

perusakan lapisan ozon di angkasa. Untuk menganggapi temuan ini, pada tahun 1987 telah disepakati Protokol Montreal mengenai pelarangan penggunaan zat-zat yang bersifat merusak lapisan ozon. Refrigeran CFC dan HCFC termasuk pada kategori zat perusak ozon, sehingga penggunaannya sebagai refrigeran juga dilarang. Sebagai gantinya, disarankan penggunaan HFC (hidro-fluoro-carbon), yaitu refrigeran yang dihalogenasi tapi tidak diklorinasi. Akan tetapi, refrigeran HFC, baik yang murni (R134a) maupun campurannya (R410A, R407A, R404A, dll), juga menimbulkan efek lingkungan yaitu pemanasan global. Pada Protokol Kyoto, yang ditanda-tangani pada 11 Desember 1997, refrigeran HFC termasuk zat yang dilarang peredarannya karena menyebabkan pemanasan global. Indonesia, sebagai negara yang ikut meratifikasi Protokol Montreal maupun Protokol Kyoto, berkewajiban untuk melaksanakan setiap fasal dalam protokol yang disepakati tersebut.

Perkembangan lain dalam sistem kompresi uap adalah pada komponen peralatannya. Pada awalnya mesin pendingin sistem kompresi uap menggunakan kompresor dengan piston yang besar dan lambat, tetapi sejak akhir abad ke-19 berubah menjadi lebih ringan dan cepat. Pada tahun 1934 A. Lysholm berhasil mengembangkan kompresor ulir dengan rotor ganda di Swedia, sedangkan pada tahun 1967 B. Zimmern mengembangkan kompresor ulir rotor tunggal di Perancis.
Gambar 1-5. Kompresor

Kompresor scroll sebenarnya telah dipatenkan oleh seorang Perancis bernama Leon Creux pada tahun 1905, tetapi baru dapat dikembangkan pada tahun 1970an. Kompresor sentrifugal dikembangkan atas dasar penelitian seorang Perancis bernama Auguste Rateau tahun 1890 dan orang Amerika bernama Willis Carrier tahun 1911. Kompresor hermetik dikembangkan untuk mengatasi kebocoran refrigeran oleh Father Audiffren pada tahun 1905 di Perancis, dan digunakan sangat banyak saat ini.

C. Perkembangan Sistem Pendingin Lainnya


Perkembangan sistem pendingin selain sistem kompresi uap dipicu oleh kemajuan yang dicapai dalam bidang termodinamika yang sangat pesat pada abad ke19. Kemajuan ini dimulai dari penelitian mengenai gas oleh ahli fisika Inggris Boyle, disusul oleh Edme Mariotte (1620-1684), Jacques Charles (1746-1823) dan Louis Joseph Gay-Lussac (1778-1850), hingga penelitian mengenai mesin uap yang dilakukan oleh orang Skotlandia bernama James Watt (17361819). Ilmuwan Perancis Sadi Carnot (1796-1832) akhirnya mempublikasikan hasil karyanya yang menjadi inti Hukum Termodinamika Kedua pada tahun 1824. Berbagai penelitian mengenai teknik pendinginan sangat banyak dilakukan sebagai dampak dari kemajuan termodinamika ini. Disamping mesin pendingin sistem kompresi uap, sebagaimana dijelaskan di atas, berbagai sistem pendingin lain juga ditemukan selama abad ke-19. Salah satu diantaranya adalah sistem pendingin siklus gas yang muncul akibat penemuan mesin udara siklus terbuka oleh John Gorrie (1803-1855), seorang dokter

Amerika. Gorrie mematenkan penemuan tersebut setelah berhasil mendiningkan brine ke suhu -7 oC pada tahun 1850 dan 1851. Alexander Kirk (1830-1892) berhasil mengembangkan mesin siklus tertutup yang dapat mendinginkan hingga suhu -13 oC pada tahun 1864. Mesin ini didasarkan pada motor udara panas yang dikembangkan oleh pastor Skotlandia Robert Stirling pada tahun 1837.

Pada tahun 1834, Ahli fisika Perancis Jean Charles Peltier (17851845) menemukan bahwa aliran arus searah yang melalui jembatan dua logam dapat menyebabkan pendinginan pada salah satu logam dan pemanasan pada logam lainnya. Sampai tahun 1940-an, sistem termoelektrik hanya dianggap sebagai keingin-tahuan ilmiah, hingga berkembangnya pengetahuan mengenai semi-konduktor. Akan tetapi, hingga sekarang penggunaan sistem pendingin termoelektrik secara komersial relatif sangat kecil.

Gambar 1-6. Termoelectric cooling

Salah satu sistem pendingin yang berkembang dengan baik, disamping sistem kompresi uap, adalah sistem absorbsi. Mesin pendingin sistem absorbsi kontinyu yang pertama ditemukan pada tahun 1859 oleh seorang Perancis bernama Ferdinand Carr (1824-1900). Mesin temuan Carr ini menggunakan air sebagai absorber dan amonia sebagai refrigeran. Sistem absorbsi tak-kontinyu sebenarnya lebih dulu dikembangkan (hasil temuan saudara Ferdinand Carr yang bernama Edmond Carr pada tahun 1866), tetapi tidak terlalu berhasil. Pada tahun 1913, seorang Jerman bernama Edmund Altenkirch berhasil mempelajari dan menjelaskan sifat termodinamik sistem ini dengan rinci. Pada tahun 1940-an, sistem absorbsi dengan litium-bromida sebagai absorber dan air sebagai refrigeran berhasil dikembangkan di Amerika, sebagai modifikasi dari sistem yang dikembangkan oleh Carr. Sistem absorbsi litium-bromida-air ini banyak digunakan dalam bidang pengkondisian udara.

2. Jelaskan Metoda-metoda pendinginan yang ada.


Dewasa ini dikenal beberapa metode pendinginan untuk bahan pangan, yaitu: 1. Air cooling Air cooling menggunakan suhu pendingin lebih dari 0C dengan debit udara 150m3/jam. Metode pendinginan air cooling dapat digolongkan menjadi:

a. Room cooling Room cooling biasanya menggunakan ruang dengan insulasi yang dilengkapi dengan alat pendingin. Umumnya digunakan untuk berbagai macam produk segar tapi kurang efektif untuk segera memindahkan field heat produk Cara penyimpanan produk dalam ruangan berpendingin sangat dipengaruhi oleh:

Debit aliran udara (diusahakan sekitar 100 cfm per ton produk) Tumpukan produk Ventilasi antar kotak Suhu udara terendah

Penerapan metode pendinginan room cooling adalah untuk proses pendinginan produk pada skala kecil maupun besar

Roo cooling

b. Air forced cooling Pada pendinginan air forced cooling, udara pendingin didorong dengan kipas. Udara bersirkulasi dengan kecepatan tinggi 75-90% lebih cepat dibanding room cooling. Penggunaan air forced cooling harus dengan pengontrolan RH yang berkisar antara 90-98%. Metode pendinginan ini efektif untuk produk yang dikemas.

Air force cooling

2. Hydrocooling Pada pendinginan hydrocooling, panas produk dipindahkan melalui media air. Metode ini banyak digunakan untuk sayuran untuk mempertahankan tekstur dan kesegaran daun dan dapat digunakan sekaligus untuk membersihkan produk dimana dapat dicampur dengan klorin sebagai disinfectant. Kelemahannya adalah sering terjadi mechanical injury dan hanya bisa digunakan untuk komoditi yang tidak sensitif terhadap air. Hydrocooling untuk sayur biasanya dilakukan setelah dikemas.

Hydrocooling

3. Vacuum Cooling

Pendinginan vakum adalah salah satu metoda yang umum digunakan untuk prapendinginan sayuran berdaun. Efek pendinginan terjadi akibat penguapan cepat sejumlah air dari bahan yang akan didinginkan pada ruang bertekanan rendah. Panas laten yang dibutuhkan untuk penguapan tersebut diambil dari produk itu sendiri sehingga terjadi penurunan panas sensibelnya dan sebagai akibatnya terjadi penurunan suhu. Pendinginan vakum sangat popular pada pra-pendinginan sayuran berdaun karena dua keunggulannya yang utama, yaitu laju pendinginan cepat dan sebaran suhu seragam pada seluruh bahan Efek pendinginan melalui panas laten penguapan. Metode pendinginan vakummerupakan metod ependinginan yang paling cepat. Tekanan udara di ruang pendinginnya berkisar 4.6 mm Hg. Metode pendinginan vakum banyak diterapkan untuk mendinginkan sayuran daun seperti lettuce, cabbage, wortel, pepper, jamur, cauliflower.

Vacuum cooling

3. Pada bidang apa saja aplikasi teknik pendinginan yang ada, jelaskan apa fungsinya. 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah berikut : a. kerja dan energi, b. sifat meteri, c. proses gas ideal, 5. Bagaiman konversi satuan temperatur dari Celsius ke Kelvin atau Rankin atau sebaliknya. 6. Apa yang dimaksud dengan tekanan gauge, tekanan absolut dan tekanan vakum. 7. Jelaskan bagaimana energi dapat berpindah, tuliskan persamaan empiris atau persamaan dasarnya. 8. Bila membekukan 10 kg air dari temperatur 24 oC hingga menjadi es yang bertemperatur -10 oC. Tentukan jumlah energi yang harus keluarkan dari 8

air tersebut. Bila air tersebut harus membeku dalam 2 jam, tentukan daya kemampuan alat minimal yang dibutuhkan untuk melakukan hal tersebut. 9. Bila diketahui 5 m3 udara dapat dikompresi dari tekanan 5 bar gauge menjadi 10 bar gauge, tentukan volume di akhir proses, bila diketahui koefisien politropiknya adalah 1,3. Tentukan kerja yang dilakukan untuk menekan udara tersebut. II. SIKLUS REFRIGERASI KOMPRESI UAP 10. Apa yang dimaksud dengan siklus Carnot untuk sistem refrigerasi 11. Gambarkan Siklus Carnot sistem refrigerasi pada diagram TS dan diagram P-h. 12. Sebutkan komponen sistem refrigerasi kompresi uap, jelaskan cara kerjanya/fungsinya. 13. Gambarkan siklus refrigerasi kompresi uap pada diagram P-h, jelaskan proses yang terjadi pada tiap komponen dan tentukan besaran energi yang dilepas atau diserap pada tiap komponen. 14. Tentukan ukuran prestasi dari suatu mesin refrigerasi. 15. Apa yang dimaksud (definisi) dari COP Carnot, COP aktual dan efisiensi refrigerasi. Jelaskan 16. Apa yang dimaksud dengan superheated dan subcooled pada sistem refrigerasi kompresi uap. Bagaimana pengaruhnya pada kinerja sistem. 17. Apa yang dimaksud dengan rasio kompresi, efek refrigerasi, kapasitas pendinginan, kalor dibuang di kondensor, kapasitas pemanasan dan kerja kompresor. Jelaskan 18. Bila diketahui refrigeran R-22 digunakan pada suatu sistem refrigerasi kompresi uap yang bekerja dengan tekanan evaporasi 3 bar gauge dan rasio kompresi 4,5. Bila kapasitas pendinginannya adalah 25 kW, Tentukanlah : a. Gambarkan siklus pada diagram P-h (lakukan secara manual, tidak boleh menggunakan program) b. COP Carnot, COP aktual, dan efisiensi refrigerasi dari sistem, c. Laju aliran refrigerasn dalam sistem d. Kerja yang dilakukan oleh Kompresor, 19. Apa yang akan terjadi dengan kinerja sistem, bila : a. tekanan kerja berlebih, b. kekurangan refrigeran, c. terdapat non kondensabel gas dalam sistem 9

d. terjadi peningkatan temperatur lingkungan. e. Tekanan evaporasi berkurang. III. KOMPRESOR 20. Sebutkan fungsi dari kompresor 21. Sebutkan jenis-jenis kompresor 22. Bagaimana cara/prinsip kerja kompresor 23. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : a. Piston displacement b. Efisiensi volumetrik c. Clearence factor dari kompresor 24. Bagaimana hubungan antara volume refrigeran yang dikompresi dengan kerja yang dilakukan oleh kompresor. 25. Bila diketahui suatu kompresor terdiri dari 4 silinder dengan bore (diameter silinder) dan stroke (langkah piston) masing-masing silinder adalah 3 cm dan 4 cm, dengan putaran kompresor sebesar 900 RPM, tentukan piston displacement kompresor. Bila kompresor digunakan pada sistem yang bekerja pada temperatur evaporasi -5 oC bar dan temperatur kondensasi 40 oC , tentukan kapasitas pendinginan sistem tersebut. Hitunglah jumlah panas yang dibuang di Kondensor persatuan waktu. 26. Bagaimana memilih kompresor dari katalog yang ada. (contoh kasus, katalog terbitan Bitzer) IV. KONDENSOR 27. Sebutkan fungsi kondensor, jelaskan. 28. Sebutkan jenis-jenis kondensor. 29. Gambarkan sistem refrigerasi yang dilengkapi dengan kondensor berpendingin air (water cooled condenser). 30. Jelaskan prinsip kerja cooling tower. 31. Sebutkan jenis cooling tower berdasarkan proses pertukaran kalor antara tetesan air dan udaranya. 32. Bila diketahui kapasitas kondensor, bagaimana menentukan besarnya/ukuran kondensor . 33. Apa yang dimaksud dengan heat rejection factor. 34. Apa yang dimaksud dengan beda temperatur kondensor (Condesor Temperatur Difference) ? Bagaimana cara menentukan beda temperatur tersebut. 10

35. Bila diketahui sistem refrigerasi dengan R-134 bekerja pada temperatur kerja evaporasi -10 oC, dan temperatur kondensasi 40 oC. bila kapasitas pendinginan besarnya adalah 2,5 kW, tentukanlah : a. kalor yang dilepas di kondensor, b. Bila udara mengalir pada kondensor mengalami kenaikan temperatur sebesar 9 K, tentukanlah laju aliran volume udara yang mengalir pada kondensor tersebut. c. Bila kondensor diganti dengan jenis berpendingin air, berapa ukuran pipa yang dibutuhkan, bila disyaratkan kecepatan air pada pipa adalah 2 m/s. Anggaplah kenaikan temperatur air sebesar 5 K. 36. Jelaskan bagaimana cara memilih kondensor pada suatu katalog. (contoh kasus, gunakan katalog yang dikeluarkan oleh Bitzer) V. EVAPORATOR 37. Sebutkan fungsi evaporator 38. Sebutkan jenis-jenis evaporator 39. Apa yang dimaksud dengan ETD (Evaporator Temperature Difference) ? Jelaskan bagaimana cara menentukannya. 40. Tentukan langkah pemilihan evaporator dari katalog. (contoh kasus, gunakan katalog Buffalo atau yang ada). Lampirkan katalog tersebut pada lembar tugas anda, dan beri tanda. 41. Bila diinginkan suatu kabin pendingin sebesar -15 oC, dengan kelembaban 95%, tentukanlah besarnya temperatur evaporasi. Bila refrigeran yang digunakan adalah R22, tentukan besarnya tekanan evaporasinya. VI. ALAT EKSPANSI 42. Sebutkan fungsi dari alat ekspansi pada sistem refrigerasi. 43. Jelaskan jenis-jenis alat ekspansi 44. Bagaimana cara menentukan panjang pipa kapiler 45. Jelaskan bagaimana cara pemasangan sensing bulb TXV yang benar 46. Sebutkan keunggulan dan kekurangan TXV dibanding dengan kapiler 47. Apa yang dimaksud dengan PCE (Point of Complete Evaporation), jelaskan 48. Bagaimana cara men-set derajat superheat pada TXV. VII. REFRIGERAN 49. Sebutkan fungsi dari refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi uap. 50. Bagaimana cara menentukan/penamaan refrigeran 11

51. Jelaskan jenis refrigeran dan kode warna tabung yang digunakan. 52. Apa yang dimaksud dengan NBP pada suatu refrigeran, dan apa pentingnya ? 53. Apa yang dimaksud dengan ODP dan GWP, jelaskan 54. Sebutkan refrigeran alternatif pengganti CFC atau HCFC, yang ramah lingkungan 55. Apa yang dimaksud dengan bahan antifreez, Jelaskan 56. Jelaskan yang dimaksud dengan refrigeran sekunder. 57. Sebutkan beberapa contoh refrigeran sekunder. 58. Kapan (apa persyaratan) dalam suatu sistem digunakan refrigeran sekunder. VIII. PEMIPAAN SISTEM 59. Apa fungsi pemipaan. 60. Jelaskan bagaimana cara menentukan ukuran liquid line dan suction line. 61. Jelaskan bagaimana cara penyambungan pipa refrigeran 62. Bagaimana cara mencegah oksidasi pada pipa bagian dalam saat dilakukan pengelasan? Jelaskan ! 63. Jelaskan bagaimana dan untuk apa dipasang riser pada sistem refrigerasi. 64. Bagaimana langkah-langkah : a. Flushing, b. Cek kebocoran, (Sebutkan cara-cara pengecekan kebocoran) dan jelaskan. c. Pemvakuman sistem d. Pengisian refrigeran 65. Bagaimana menentukan jumlah refrigeran yang harus dimasukan ke dalam sistem. IX. KOMPONEN PENDUKUNG 66. Sebutkan prinsip kerja dan fungsi dari komponen berikut : a. Termostat b. Pressurestat c. Overload d. Starting relay e. Evaporator Pressure Regulator f. Check Valve 12

g. Oil Separator h. Liquid Receiver i. j. l. Sight Glass Filter dryer Defrost timer

k. Accumulator 67. Jelaskan cara pemasangan komponen pendukung di atas, jelaskan pula maksud pemasangan tersebut. 68. Gambarkan kelistrikan untuk pemasangan termostat dan pressurestat untuk tujuan NO ataupun NC. 69. Gambarkan pemasangan starting relay dan overload pada kompresor hermetik satu fasa. 70. Gambarkan skema kelistrikan sederhana pemasangan defrost timer yang mengatur hidup matinya kompresor serta heater pemanas saat defrost. (Soal no 68, 69 dan 70 dapat digambarkan pada satu gambar/skema yang disertai penjelasan untuk tiap-tiap nomor soal) X. SOAL-SOAL LATIHAN Baca soal baik dan teliti, jawablah dengan benar, bila tidak ada jawaban, tuliskan saran saudara untuk soal yang benarnya. 71. Gambarkan siklus refrigerasi kompresi uap sederhana, tuliskan

komponen-komponen utamanya, dan jelaskan cara kerja sistemnya. Sketsalah proses/siklus tersebut pada diagram p-h. 72. (a) Suatu siklus refrigerasi Carnot mempunyai COP pendinginan sebesar 5. Tentukanlah rasio temperatur Tk/To. (b) Jika daya yang dikonsumsi oleh siklus adalah 5,5 kW, tentukalah kapasitas pendinginan dari mesin dalam TR. (c) Jika mesin digunakan sebagai pompa kalor, tentukanlah COP pemanasannya, dan berapa besar panas yang dapat dipompakan (dilepaskan oleh kondensor) ? (Arora, 2.2) 73. (a) Tentukan daya yang dibutuhkan oleh suatu mesin kulkas (dengan refrigeran R12) jika kapasitas pendinginannya (refrigerating capacity) adalah 1/8 TR. Kulkas tersebut beroperasi pada temperatur lingkungan 30
oC

. Temperatur dalam freezer dijaga pada -15 oC. COP sistem sebenarnya

adalah setengah dari COP siklus Carnotnya. Anggaplah beda temperatur evaporasi ataupun kondensasi dengan temperatur lingkungannya masing13

masing sekitar 5 K dan 15 K. (b) Tentukanlah laju aliran volume refrigeran masuk ke kompresor. (c) Tentukanlah rasio kompresi dari sistem. 74. Apakah syarat-syarat pemilihan refrigeran yang anda ketahui ?. 75. Tentukan apakah refrigeran R134B1 ada atau tidak ada. Jelaskan jawaban saudara. 76. Tuliskan semua nama refrigeran yang mungkin untuk rumus kimia berikut : C2HClF3Br 77. Suatu sistem refrigerasi menggunakan R-12 dengan kompresor jenis Hermetik, beroperasi pada temperatur penguapan dan pengembunan masing masing -10 oC dan 38 oC. Bila kapasitas pendinginan adalah 10 kW, maka : a. Tentukanlah disirkulasikan. b. Hitung kalor dilepaskan di kondensor berdasarkan perhitungan menggunakan tabel jenuh R-12 dan menggunakan Tabel Heat rejection Factor. 78. Bila suatu sistem refrigerasi kompresi uap bekerja dengan kapasitas pendinginan 5 kW dan COP 3,4, ditempatkan di kota Bandung yang bertemperatur 25 oC. Kondensor yang digunakan berdasarkan spesifikasi mempunyai koefisien perpindahan kalor menyeluruh 0,3 kW/m2.K dan luas penampang aliran udara melewati kondensor 0,48 m2. Kondensor mempunyai fan yang memapu mensirkulasikan udara dengan debit 0,8 m3/s maka : a. Tentukan kenaikan temperatur udara saat melewati kondensor. b. Tentukan kecepatan udara melewati kondensor. 79. Jika suatu sistem refrigerasi dengan R-12 mempunyai kompresor yang bekerja dengan putaran 900 RPM, dengan bore dan stroke masing-masing 5 cm. Jumlah piston dalam kompresor sebayak 2. Sistem bekerja sehingga mempunyai rasio kompresi 4. Bila temperatur evaporasinya adalah -10 oC, tentukanlah kapasitas pendinginan dari sistem tersebut. (Hint, Gunakan gambar 12-4 pada Dossat dan tabel jenuh R-12) 80. Perkirakan efisiensi volumetrik dan piston displacement dari kompresor yang digunakan pada soal no 75. 14 besarnya laju aliran massa refrigeran yang

81. Suatu TXV dengan seting derajat superheat 5 K, digunakan pada sistem refrigerasi dengan R-12 dan kapasitas 6 kW. Diinginkan ruangan dalam kabin mempunyai temperatur -18 oC, maka tentukanlah : a. Beda temperatur evaporator (ETD), b. Tekanan gauge (tekanan terukur) di discharge kompresor bila rasio kompresi sistem adalah 7, c. Temperatur dan entalpi refrigeran saat masuk kompresor (dengan asumsi sepanjang suction line tidak terjadi kenaikan temperatur) d. Temperatur dan entalpi refrigeran saat keluar kompresor e. Panas yang dibuang di kondensor f. Laju aliran refrigeran dalam sistem g. COP sebenarnya dan efisiensi refrigerasi sistem. h. Efisiensi refrigerasi dari sistem i. j. Ukuran pipa suction line yang digunakan bila kecepatan aliran gas didalamnya yang diinginkan adalah 6 m/s. Ukuran pipa liquid line, bila kecepatan alirannya adalah 0,5 m/s.

82. Suatu sistem refrigerasi yang terdiri dari dua evaporator dan satu kondensing unit. Evaporator A mempunyai temperatur evaporasi -10 oC dan evaporator B adalah 0
oC,

dengan kapasitas pendinginan masing-

masing adalah 4 kW dan 3 kW. Ruang tersebut dipertahankan pada temperatur -5 oC dan 5 oC. Udara berhembus meniggalkan evaporatornya masing-masing pada temperatur 7 oC dan 3 oC. Bila refrigeran yang digunakan adalah R-12 dan temperatur kondensasi dipertahankan sebesar 40 oC. Dengan asumsi siklusnya adalah sederhana, maka : a. Gambarkanlah b. Tentukan laju sistem aliran tersebut massa beserta dengan yang komponen pada kelengkapannya agar sistem bekerja dengan baik. refrigeran mengalir kompresor A. c. Besarnya LMTD di evaporator A dan B, d. Estimasi debit udara melewati evaporator A. 83. Suatu siklus refrijerasi dengan R12 beroperasi pada temperatur evaporator dan kondensor masing-masing -15oC dan 35oC. Dengan menganggap siklusnya adalah sederhana, hitunglah volume refrijeran saat masuk kompresor dan daya kompresor yang dibutuhkan persatuan TR beban refrijerasi. Tentukan pula COPnya. 84. Apa yang dimaksud dengan NBP (Normal Boiling Point) ? Jelaskan pentingnya dalam menentukan refrijeran yang dipakai dalam suatu sistem Refrijerasi. 15

85. Suatu ketika anda ditanya oleh seseorang bahwa kulkasnya tidak dingin. Kira-kira jawaban apakah yang akan anda berikan pada orang tersebut. 86. Sistem refrijerasi kompresi uap sederhana dengan R22 bekerja pada temperatur Evaporator -25
oC

dan 45

oC

temperatur kondensasi di

kondensor. Total panjang pipa dari Kondensing Unit ke Cooling Unit adalah 15 m . di liquid line refrijeran mengalami subcooled sebesar 10 oC, dan di suction line mengalami superheat dengan menyerap kalor sebanyak 20 kJ/kg refrijeran. Anggaplah refrijeran saat keluar evaporator maupun kondensor dalam keadaan jenuh. Besarnya beban pendinginan adalah 10 TR. a. Gambarkan/sket siklus tersebut pada diagram p-h. dan tentukan besarnya entalpi spesifik pada masing-masing titik. (10%) b. Hitunglah jumlah kalor yang dibuang persatuan waktu di kondensor. (5%) c. Tentukanlah efisiensi refrijerasi (Perbandingan COP aktual terhadap COP Carnot). (5%) d. Jika kompresor dipakai dengan 2 silinder dan bekerja pada 900 RPM, efisiensi volumetriknya 0,7 serta perbandingan bore/stroke 1:1, tentukan dimensi piston kompresor. 87. Gambarkan skema sistem refrigerasi (komponen-komponen utamanya), gambarkan pula sistem tersebut pada diagram T-s dan P-h. (Berilah tanda/nomor pada gambar anda). 88. Suatu sistem refrigerasi dengan kapasitas tertentu bekerja pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu pula. Jika tekanan/temperatur kerja di evaporator diturunkan, dibandingkan dengan keadaan semula, apa yang tejadi dengan : a. Kapasitas refrigerasi b. Kerja kompresi c. COP 89. Suatu sistem refrijerasi mekanik dengan R12 beroperasi pada temperatur evaporator dan kondensor masing-masing -5oC dan 27oC. Jika laju aliran massa refrigeran pada sistem 0,78 kg/s, tentukanlah : a. Gambarkan/sketsalah sistem tersebut pada diagram p-h, serta tentukan besaran/harga harga entalpinya. b. Efek pendinginan untuk tiap kg massa refrigeran yang 16 disirkulasikan.

c. Kapasitas refrigerasi dari sistem. d. Tentukan temperatur refrijeran keluaran kompresor. e. Tentukan COP dan efisiensi refrigerasinya. 90. Sistem refrijerasi kompresi uap sederhana dengan R12 bekerja pada tekanan Evaporator 15 Psig dan 40
oC

temperatur kondensasi di

kondensor. Di liquid line refrijeran mengalami subcooled dengan hingga temperaturnya turun 10 oC, dan di suction line mengalami superheat sebesar 50 Kj/kg. Anggaplah refrijeran saat keluar evaporator maupun kondensor dalam keadaan jenuh. Beban pendinginan adalah 3.5 kilowatt. a. Gambarkan/sket siklus tersebut pada diagram p-h. dan tentukan besarnya entalpi spesifik pada masing-masing titik. b. Hitunglah kondensor. c. Tentukanlah laju aliran volume refrigeran saat masuk kompresor. 91. Dengan mengabaikan gaya gesek dan lain-lain, tentukan daya dalam kW, yang dibutuhkan untuk memompakan air sebanyak 0,8 m3/s hingga mencapai ketinggian vertikal 30 m. 92. Uap R-12 mempunyai temperatur jenuh 42 oC dan dipanaskan hingga temperatur 72 oC. Tentukan tekanan, volume spesifik, entalpi, entropi, dan energi dalam dari uap tersebut. (Gunakan tabel superheat). 93. Suatu sistem refrigerasi dengan R12 bekerja pada temperatur penguapan 18 oC dan refrigeran masuk ke TXV pada temperatur 41 oC. Jika sistem mempunyai kapasitas 15 kW, tentukan : a. Efek refrigerasi persatuan massa refrigeran yang disirkulasikan b. Laju aliran massa dalam kg/s per kWatt beban pendinginan c. Laju aliran massa refrigeran dalam sistem. d. Laju aliran volume refrigeran saat masuk kompresor e. Tentukan COP dan efisiensi refrigerasinya. 94. Beban pendinginan suatu tangki brine chiller adalah 1,9 kW. Fluida/brine dijaga pada temperatur -18 oC dengan temperatur evaporator -23 oC. Anggaplah tidak ada pengaruh pengadukan pada brine. Jika pipa terbuat dari pipa besi dengan ukuran nominal 25 mm, hitunglah panjang linier pipa evaporator yang dibutuhkan. 95. Suatu kompresor mempunyai dimensi panjang langkah (stroke) 30 mm dan diameter dalam (bore) 30 mm digunakan pada sistem refrigerasi dengan 17 jumlah kalor yang dibuang persatuan waktu di

R-12, yang bekerja pada temperatur evaporator - 10 oC dan temperatur kondensor 38 oC. Hubungan antara efisiensi volumetrik dan rasio kompresi kompresor dinyatakan dengan persamaan :

v 1,051e 0, 0872 R
rasio kompresi. 1740 RPM, tentukanlah :

dimana v = efisiensi volumetrik dan Rk =

Jenis kompresor adalah hermetik dengan putaran motor yang dipakai adalah a. Piston displacement teoritis dari kompresor. b. Efisiensi volumetrik dari kompresor c. Laju aliran volume refrigeran sebenarnya saat masuk kompresor d. Kapasitas pendinginan dari kompresor dalam kW. 96. Beban pendinginan suatu mesin refrigerasi sebesar 12,7 kW. Jika COP sistem sebesar 4,3 perkirakan besarnya kalor yang harus dilepas di kondensor. 97. Suatu sistem pendingin R-22 dengan kompresor open type, bekerja pada temperatur evaporator 5 oC dan temperatur kondensor 49 oC, mempunyai beban pendinginan 61,5 kW. Udara disirkulasikan dengan kecepatan 6,1 m3/s. Jika temperatur udara masuk kondensor 32 oC, tentukan temperatur udara keluar kondensor. 98. Menara pendingin (Cooling tower) dan kondensor berpendingin air (dengan bypass) beroperasi pada beban kondensor 70 kW. Tiga liter air per detik disirkulasikan ke kondensor, dan satu liter per detik di bypass. Jika temperatur bola basah (Twb) 25,5 oC dan hampiran (approach) menara pendingin sebesar 4 K, tentukan : a. temperatur air masuk kondensor b. temperatur air keluar kondensor c. temperatur air masuk menara pendingin d. kisaran (range) menara pendingin. 99. Jawab dengan kalimat yang singkat : a. Apa yang dimaksud dengan NBP ? (bukan kepanjangan dari singkatannya) b. Apa pentingnya NBP dalam memilih refrigeran ? c. Tentukan apakah refrigeran berikut ini ada atau tidak : (1) R-12B2, (2) R-125a, (3) R-1112

18

100. Gambarkan dan jelaskan cara kerja katup servis (service valve) yang terdapat pada kompresor. 101. Hubungan antara densitas dan volume spesifik adalah : ...... 102. Rapat massa air dalam keadaan standar adalah :....... ......... (kg/m3) 103. Besarnya tekanan atmosferik di permukaan laur adalah : .......... cmHg atau sama dengan = ................... kPa. 104. Bila terbaca tekanan suatu sistem pada angka 3,4 bar, dan pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut, maka tekanan absolut dari sistem adalah : ................................ kPa. 105. Proses termodinamika dimana temperaturnya konstan disebut proses ........................... 106. Kalor sensibel adalah : .................................................. 107. Kalor laten adalah : .................................................... 108. Temperatur saat fluida berubah fasa dari cair menjadi uap disebut : .................................... 109. Bila suatu sistem refrigerasi Carnot mempunyai temperatur kerja pada temperatur rendahnya -10 110.
oC

dan temperatur tingginya 40

oC,

COP

Carnotnya adalah : ..................... Bila diketahui di suatu dengan temperatur lingkungan 27 oC dan kelembaban 60 % RH akan dibangun suatu cold storage dengan ketentuan sebagai berikut : a. Ruangan direncanakan bertemperatur -20 oC b. Kapasitas mesin yang dibutuhkan 30 TR c. Sistem menggunakan water cooled condenser d. Refrigeran yang digunakan R22 e. Cooling Tower yang digunakan mempunyai Approach sebesar 5 K. Perkirakanlah : a. Temperatur evaporasi dari sistem b. Temperatur Tdb dan Twb udara lingkungan c. Temperatur air pendingin masuk kondensor (asumsikan tidak ada rugi-rugi kalor sepanjang perpipaan) d. Besar kalor yang harus dilepas di kondensor. e. Laju aliran air bersirkulasi di kondensor f. Temperatur air pendingin keluar kondensor. g. COP sistem dan efisiensi refrigerasi h. Laju aliran massa refrigeran pada sistem i. Bila digunakan kompresor torak, tentukanlah besarnya Piston Displacement kompresor Selamat Mengerjakan. 19

Bekerjalah dengan cerdas dan cermat. Bandung, 27 Februari 2012 Windy Hermawan Mitrakusuma Catatan : DILARANG MENGERJAKAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COOLPACK atau sejenisnya. Plagiat ataupun mencontek adalah kegiatan tidak terpuji dan merugikan banyak fihak terutama diri sendiri, oleh karenanya hasil pekerjaan tidak berharga.

20

Anda mungkin juga menyukai