Anda di halaman 1dari 5

Penggunaan ETAP 12.

6 Sebagai Software Analisis Power


Quality
Sumitro Pandapotan 1

Teknik Elektro,Prodi Teknik Listrik,Politeknik Negeri Jakarta ,Jl Prof.Dr.G.A Siwabessy Kampus UI
Depok 16425

E-mail: sumitrops@gmail.com1

Abstrak

ETAP (Electrical Transient Analysis Program) merupakan sebuah software yang berfungsi sebagai
penganalisis sebuah sistem kelistrikan secara rinci. Mulai dari power, bahkan hingga network. ETAP 12.6
ini mampu bekerja secara offline untuk menganalisis load flow, short circuit,harmonic, maupun
pengaman pada motor. Bahkan ETAP 12.6 dapat bekerja secara online dan menganalisis data secara real
time (seperti SCADA). Hasil analisis pada plant tersebut jenis gangguan karena overload dapat terdeteksi
yaitu overload KHA pada Cable 1, Cable 12, dan Cable 5. Overload In pada CB 23, CB 8, dan CB 18.
Nilai THD arus pada plant sebesar 1,5% dan THD tegangan sebesar 2,5%.

Keywords: Pengaman, design , transient, ETAP

I. Pendahuluan II. Metode Penelitian


Dalam sebuah sistem kelistrikan, banyak hal
yang harus diperhatikan, diantaranya jaringan Metode penelitian yang digunakan adalah
distribusinya (mulai dari suplai sampai beban). litelatur dan membuat desain jaringan yang akan
Pada sistem tersebut daya yang dihasilkan dianalisis. Dan analisis sendiri dilakukan di
sumber (PLN ataupun genset) tidak 100% rumah. Untuk plant sendiri plant yang
persen terpakai pada beban. Hal ini disebabkan digunakan merupakan plant pada tempat PKL.
adanya impedansi pada saluran yang penulis yang sedang berlangsung juga, Namun
menyebabkan rugi-rugi daya berubah menjadi karena privasi perusahaan PKL, maka desain
kalor, maupun tipe beban yang tersambung pada plant tersebut diubah sedemikian rupa. Namun
jalur (tipe resistif, induktif, maupun kapasitif). tidak mengurangi poin yang akan dianalisis.

ETAP Power Station memungkinkan kita Plant yang akan diuji sendiri berupa motor
bekerja atau menganalisis banyak hal hanya koveyor, sensor (berupa camaera checker yaitu
dengan diagram satu garis, diantaranya sensor dimensi benda dari 6 sudut pandang),
menganalisis load flow, short circuit,harmonic, robot (Diwakili motor servo), maupun
maupun pengaman pada motor. Software ini penerangan dan air conditioner.
dirancang dengan tiga konsep utama. Yaitu:
virtual reality operation, total integration data,
dan simplicity in data entry.

Dalam ETAP 12.6 ini terdapat bebarapa standar


baku seperti: standar yang digunakan plant
(ANSI atau IEC), frekuensi, maupun jenis-jenis
elemennya (elemen AC, instrument, maupun
elemen DC)
Terutama pada lingkungan industry dimana
sistem tersebut harus jelas dari suplai sampai
beban. Berbagai mecam jenis gangguan, dan
jemis-jenis pengamannya Dan ETAP 12.6
merupakan software yang terbaik untuk Gambar 1. desain OLV dari plant
menganalisa secara keseluruhan sebuah sistem.

123
Dalam plant tersebut, penulis memasukkan fuse, III. Hasil dan Pembahasan
CB, kabel, alat ukur (Ammeter dan voletmeter)
sebagai pengaman, kemudian adanya trafo dan Dalam pembahasan plant tersebut, penulis
suplai PLN sebagai suplai. Dan kapasitor bank membahas tentang load flow dan THD. Berikut
dan filter harmonic yang dipasang pada beban adalah hasil laporan ETAP mengenai load flow
motor.

Gambar 2. keterangan busbar dan cabangnya

Dalam satu busbar terdapat 5 cabang titik. Yaitu 1 dari sumber dan 4 keluaran.

Gambar 3. Bus Input data

Pada gambar report tersebut, dapat diketahui KVA²=KW²+KVar²


konsumsi daya yang dari sumber dipakai busbar Dimana KVA konstan sebesar hasil akar dari
sebbesar 100%. Dan hasil KVA konstan adalah 148²+79²

124
Dan nilai dari impedansi totalnya ialah akar dari
0,012²+(-0.007)

Gambar 4. Data Kabel yang Digunakan

Kemudian ialah nilai hambatan dari tiap kabel.


Kabel yang pertama hambatannya lebih kecil
dibanding dengan kabel kedua dan ketiga
karena diameter inti kabel pertama lebih besar Gambar 6. load flow review
dari kabel kedua dan ketiga. Serta jarak kabel
pertama lebih jauh dari kabel kedua dan ketiga.
Berikut adalah hasil report dari setiap busbar
yang terpasang. Dimana, setiap busbar
mempunyai power factor yang berbeda akibat
beban yang dipasangkan. Beban seperti motor
sinron, beban statik seperti lampu dan air
conditioner bahkan beban lumped load seperti
mesin coller dengan motor dan inverternya.

Gambar 4. keterangan Trafo

Pada gambar 4 tersebut merupakan tipe trafo


yang akan diuji. Mulai dari daya, kemudian
Gambar 7. report busbar
tegangan masuk dan tegangan keluar, serta nilai
dari impedansinya sendiri. Trafo Dyn 1 (sudut
Pada report tersebut dijelaskan mengenai
30°).
impedansi dan arus yang dibutuhkan pada titik
busbar tersebut. Disebabkan karena beban yang
memebebani di plant tersebut. Nilai cos phi
setiap titik busbanya berbeda-beda.

Gambar 5. report dari cabang

Pada data Gambar 5, tersebut ialah kabel yang


terdapat pada branch connetctor. Yaitu pada
suplai yang tidak disuplai PLN, tapi disuplai
genset (seperti hidran, dan lampu emergency).
Karena pada sambungan busbar dari PLN ke
Genset CB yang menghubung dalam kondisi Gambar 8. kondisi busbar di branch supply
terbuka. Dengan impedansi yang tertera pada
report.

125
Pada report tersebut dijelaskan mengenai arus
yang akan dibutuhkan oleh beban yang akan Dalam zona marginal ada CB 18 (Pengaman
membebani supply genset. beban lumped load) yang langsung trip karena
arus beban sebesar 100% dari In CB.

Gambar 9. Vd dari branch supply

Pada report berikut dijelaskan mengenai daya


losses dan juga mengenai tegangan turun (Vd).
Pada report tersebut dijelaskan mengenai
persentase Vd sebesar 0,74% (untuk saluran 1) Gambar 10. summary of total result
0,48% (untuk saluran 2) dan 0,66% (untuk
saluran 3). Sementara daya losses sebesar 1,3 Pada report tersebut, dapat disimpulkan adanya
kW. power factor pada suplai PLN sebesar 99,75%
lagging (adanya beban induktif), kemudian pada
total demand sebesar 99,75% dan lagging. Pada
total motor load, sebesar 88,21% daya lagging
dan total static load sebesar 16,82 leading
(karena ada beban kapasitif)

Gambar 9. critical and marginal report

Dalam report tersebut, dijelaskan mengenai


bagian mana yang akan trip akibat overload
yaitu: Gambar 11. THD dari imput busbar
Dalam zona critical, ada Cable 1 yang
mengarah ke motor sinkron dengan persentase Pada report tersebut, dapat diketahui pada
overload sebesar 258,3% dari KHA. setiap busbarnya, nilai THD pada tegangan
Cable 12 yang mengarah ke lumped load sebesar 2,5% dan THD arus sebesar 1,5%.
(anggap motor servo) yang persentase overload Dengan kVA konstan sebesar
sebesar 443,2% dari KHA
Cable 5 yang mengarah ke motor (anggap kVA= . Dan impedansi
sebagai konveyor) yang persentase 288,5% dari sebesar:
KHA.
CB 23 (Pengaman untuk beban capasitor bank) Z=
yang langsung trip karena arus yang diminta
beban sebesar 144,3% dari In.
CB 8 (Pengaman untuk beban motor sinkron)
yang langsung trip karena arus beban sebesar
386,9% dari In.

126
Gambar 12. data mesin pada motor

nilai THD arus pada plant sebesar 1,5% dan


Pada report tersebut, dapat diketahui tipe THD tegangan sebesar 2,5%
grounding dan impedansi dari mesin-mesin
tersebut. Daftar Acuan

IV. Kesimpulan [1] Ir. Sulasno, Analisa Sistem Tenaga Listrik,


Satya Wacana, Semarang 1993.
Dari analisis plant dengan software ETAP 12.6
penulis dapat menyimpulkan adanya gangguan [2] Lesnato Multa, Restu Prima Modul
overload pada beberapa saluran di sebuah plant Pelatihan ETAP 11. Magatrika UGM,
akibat kurangnya rencana awal (tidak sesuainya September 2013
kabel, CB, dan beban yang dibebankan) yaitu
overload KHA Cable 1, Cable 12, Cable 5. Dan [3] Sumitro Pandapotan, Pemetaan Daya Listrik
overload In pada CB 23, CB 8, dan CB 18. Dan pada PT.INDOLAKTO. 2015

127

Anda mungkin juga menyukai