BAB I
PENDAHULUAN
Pada laporan ini focus sasaran yaitu pada PLTGU keramasan. Pada
PLTGU keramasan bekerja dengan bahan bakar gas dengan system
combine cycle dimana gas buang ( exhaust ) dari PLTGU dimanfaatkan
untuk memanaskan air diboiler atau HRSG ( Heat Recovery System
Generator ) dimana hal akan membuat steam turbin berputar.
1
Politeknik Negeri Sriwijaya
2
Politeknik Negeri Sriwijaya
3
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB I : PENDAHULUAN
4
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil kerja
yang diperoleh selama kerja praktik pada PT.PLN
(Persero) UPDK Keramasan.
5
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN UMUM
6
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Persegi
Gambar 2. 2 Persegi
7
Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Petir
Gambar 2. 3 Petir
Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah
runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat
melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilka oleh PLN. Selain itu, petir juga mengartikan
kerja cepat dan tepat para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik
bagi pelanggannya. Warna merah memberikan representasi kedewasaan
PLN selaku perusahaan listrik pertama di Indonesia dan dinamisme gerak
laju PLN berserta insan perusahaan, serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan zaman.
Gambar 2. 4 Gelombang
8
Politeknik Negeri Sriwijaya
tiga bidang usaha utama yang digeluti oleh PLN yaitu pembangkitan,
penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Warna
biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk menuju
dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pembangunan dan trial operasi PLTU unit 1 dan unit 2. Awal mula
PLN UPDK Keramasan dibentuk ketika ada rencana pembangunan unit
PLTU Keramasan pada tahun 1962, dimana pada saat itu permintaan
tenaga listrik para konsumen tidak dapat terpenuhi secara utuh oleh PLTD
Boom baru (dibawah pengelolaan PLN Cabang Palembang) atas dasar
itulah pada tahun 1963 dimulailah perencanaan pembangunan pembangkit
keramasan yang diawali dengan pembebasan lahan didaerah
pembangunan, penimbunan rawa-rawa, dan penyediaan tempat
penampungan bahan baku yang didatangkan dari Yugoslavia, namun pada
tahun 1964 hingga tahun 1968 dana pembangunan yang minim
mengakibatkan pembangunan mengalami keterlambatan.
9
Politeknik Negeri Sriwijaya
10
Politeknik Negeri Sriwijaya
11
Politeknik Negeri Sriwijaya
Setelah pembangunan dan uji coba operasi PLTU unit 1 dan unit 2
selesai dilaksanakan, maka dibentuk satuan organisasi dengan nama PLN
Sektor Pembangkitan Keramasan dibawah pengendalian Perum PLN
Wilayah IV Palembang, dengan wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi
dan Bengkulu. Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1996, PT. PLN
(Persero) UPDK Keramasan berada dibawah PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan. Sejalan dengan
bertambahnya kebutuhan energi listrik di Sumatera Bagian Selatan, PT.
PLN (Persero) UPDK Keramasan mulai membangun sektor pembangkit
listrik lainnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
12
Politeknik Negeri Sriwijaya
2.4.1 Visi
A. Perusahaan Listrik
13
Politeknik Negeri Sriwijaya
C. Pilihan Pelanggan
D. Solusi Energi
2.4.2 Misi
14
Politeknik Negeri Sriwijaya
2.4.3 Moto
2.4.4 Tujuan
2.4.5 Produk
15
Politeknik Negeri Sriwijaya
Lampung sebesar 11,5 kV. Kedua bagian ini diatur oleh Unit Penyaluran
Transmisi (UPT). Distributor kota Palembang menurunkan tegangan listrik
sebesar 20 kV. Setelah diturunkan ke setiap penjulang (trafo) yang kemudian
disalurkan ke rumah-rumah masyarakat sebesar 380/220 V.
2.5 Lokasi dan Tata Letak PT. PLN ( Persero ) UPDK Keramasan
16
Politeknik Negeri Sriwijaya
A. Struktur Organisasi
MANAGER
PERUSHAAN
PENGENDALIAN
ANALISIS ADMINISTRASI
OPERASI DAN PJK4L
KIMIA UMUM
PEMELIHARAAN
17
Politeknik Negeri Sriwijaya
Waktu Kerja
Lembaga Jadwal
Hari Waktu
Shift 07.30 – 16.00
( Operator Senin – Minggu 16.00 – 23.00
CCR/Operator 23.00 – 07.30
Lokal/Operator WTP )
Non Shift Senin – Kamis 07.30 – 16.00
( Adminitrasi/ Karyawan Istirahat 12.00 – 13.00
OPHAR/Karyawan Jum’at 07.30 – 16.00
Engineering/Karyawan Istirahat 11.30 – 13.00
Sektor/ Pejabat kantor Sabtu Libur
sector /Pejabat kantor
pembangkit )
Sistem kerja yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) UPDK
Keramasan Palembang adalam sistem kerja shift dan non shift, adapun
peraturan kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan
adalah seperti yang dijelaskan pada tabel dibawah ini.
18
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Battery
Suplai AC
charger
Bus Beban
Battery
19
bank
Politeknik Negeri Sriwijaya
Baterai sendiri umumnya terdiri dari dua jenis utama yaitu baterai
primer yaitu baterai yang hanya bisa sekali atau single use battery. Lalu
ada juga baterai sekunder yaitu jenis baterai yang dapat diisi ulang atau
rechargeable battery, pada baterai sekunder ini mengguanakan perangkat
charging untuk mengisi ulang baterai.
20
Politeknik Negeri Sriwijaya
21
Politeknik Negeri Sriwijaya
22
Politeknik Negeri Sriwijaya
23
Politeknik Negeri Sriwijaya
24
Politeknik Negeri Sriwijaya
25
Politeknik Negeri Sriwijaya
26
Politeknik Negeri Sriwijaya
27
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Elektrolit Baterai
2. Kotak Baterai
28
Politeknik Negeri Sriwijaya
3. Plat Baterai
29
Politeknik Negeri Sriwijaya
Pada baterai terdapat dua buah jenis yaitu plat negative dan plat
positif. Bahan dari plat positif yang digunakan yaitu antimoni yang
dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah ( lead dioxide, PbO2 )
dengan wrna cokelat. Semantara itu plat negarid berasak dari bahan
sponge lead ( Pb ) dengan warna abu. Kemampuan baterai untuk dapat
mengalirkan arus dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah dari plat baterai
tersebut, semakin banyak plat – plat dan semakin besar ukuran dari
plat – plat tersebut maka baterai akan mengahasilkan arus yang lebih
besar.
4. Separator
5. Penghubung Sel
6. Pemisah Sel
7. Tutup Baterai
30
Politeknik Negeri Sriwijaya
31
Politeknik Negeri Sriwijaya
3.7.3 Equalizing
32
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB IV
PEMBAHASAN
33
Politeknik Negeri Sriwijaya
Merk : HOPPECKE
Tipe : SB2V400
34
Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Spesifikasi Baterai
Basah Gas Turbin
Keramasan
Unit
: PLTGU Power
Station
Merk : HOPPECKE
35
Politeknik Negeri Sriwijaya
Merk : AEG
Tipe : 23863
Tahun : 2012
Frekuensi : 50 Hz
36
Politeknik Negeri Sriwijaya
Gambar 4.3 Charger 1 dan 2 Model AEG Power Solution Model 125 TPRE
100 Pada Gas Turbin 1 dan 2
Gambar 4.4
Bagian
Dalam Pada
Charger Model
AEG Power
Solution Model
125 TPRE
100 Pada Gas
Turbin 1 dan 2
2. Charg
er
model STARTON 125 BDT500
Merk : STARTON
Tipe : 125BDT500
37
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun : 2012
38
Politeknik Negeri Sriwijaya
39
Politeknik Negeri Sriwijaya
o Arus charging 4A
Jumlah cell 57
40
Politeknik Negeri Sriwijaya
Jumlah cell 57
41
Politeknik Negeri Sriwijaya
Jumlah Cell 58
Tegangan 130,3 V
42
Politeknik Negeri Sriwijaya
43
Politeknik Negeri Sriwijaya
diberi beban selama waktu tertentu. Pada percobaan dummy load ini
digunakan waktu selama 5 jam karena sebagai daya cadangan jika
terjadi gangguan baterai akan bekerja selama 5 jam.
44
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB V
5.1 Kesimpulan
45
Politeknik Negeri Sriwijaya
5.2 Saran
46
Politeknik Negeri Sriwijaya
47