Anda di halaman 1dari 10

PT PLN (PERSERO)

UPT CAWANG
ULTG TANGSEL

Nama : Zulfikar Fidan Tukuboya


No.Tes : 1808/MDO/63/S1-ELE/09711
Proyeksi Jabatan : Assistant Engineer Pemeliharaan Proteksi, Meter dan Otomasi ‘
Lokasi OJT : Unit Layanan Transmisi & Gardu induk
Rencana tanggal : 11 April 2019 - 12 April 2019
Elemen Kompetensi : Merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan perhitungan
proteksi sistem
KUK : Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
jadwal yang ditetapkan
Uraian :

Rencana Operasi adalah suatu rencana mengenai bagaimana suatu sistem tenaga listrik
akan dioperasikan untuk kurun waktu tertentu. Tergantung kepada masalah yang harus
dipersiapkan maka ada beberapa macam rencana operasi, yaitu :

1. Rencana Tahunan
Masalah-masalah yang penyelesaiannya memerlukan waktu kira-kira satu tahun
dicakup dalam rencana ini, misalnya rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit yang
memerlukan persiapan satu tahun sebelumnya karena pengadaan suku cadangnya
memerlukan waktu satu tahun. Di lain pihak pemeliharaan unit-unit pembangkit
dalam sistem tenaga listrik perlu dikoordinir agar unit- unit pembangkit yang tidak
mengalami pemeliharaan dan siap operasi dapat cukup menyediakan daya bagi beban.
Rencana Operasi tahunan juga meliputi perencanaan alokasi energi yang akan
diproduksi dalam satu tahun dalam setiap Pusat Listrik dalam kaitannya dengan
rencana pemeliharaan unit pembangkit tersebut diatas, perkiraan beban tahunan,
beroperasinya unit-unit pembangkit baru serta perkiraan hujan atau perkiraan produksi
PLTA dalam tahun yang bersangkutan. Alokasi energi yang akan diproduksi Pusat
Listrik Termis berarti pula alokasi biaya bahan bakar yangmerupakan biaya terbesar
dalam Perusahaan Listrik pada umumnya demikian pula halnya pada Perusahaan
Umum Listrik Negara (PLN) Rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit
sesungguhnya merupakan bagian dari rencana pemeliharaan peralatan secara
keseluruhan dan biaya pemeliharaan unit-unit pembangkit menelan

Zulfikar Fidan Tukuboya


1808/MDO/63/S1-ELE/09711
PT PLN (PERSERO)
UPT CAWANG
ULTG TANGSEL

biaya terbesar dari biaya pemeliharaan peralatan PLN. Dari uraian diatas kiranya jelas
bahwa Rencana Operasi Tahunan merupakan bahan utama bagi penyusunan Rencana
Anggaran Biaya Tahunan suatu Perusahaan Listrik.

2. Rencana Bulanan
Selain merupakan koreksi terhadap Rencana Triwulanan untuk horison waktu
satu bulan ke depan, Rencana Operasi Bulanan mulai mengandung rencana yang
menyangkut langkah-langkah operasionil dalam sistem, sedangkan Rencana Operasi
Tahunan dan Triwulanan lebih banyak mengandung hal-hal yang bersifat manajerial.
Hal-hal yang bersifat operasionil yang dicakup dalam Rencana Operasi Bulanan
adalah : Peninjauan atas jam kerja unit-unit pembangkit yang bersifat peaking units
terutama dalam kaitannya dengan rencana pemeliharaan. Hal ini diperlukan untuk
membuat jadwal operasi unit-unit pembangkit yang bersangkutan. Alokasi produksi
Pusat-pusat Listrik Termis dalam kaitannya dengan pemesanan bahan bakar kepada
perusahaan Bahan Bakar.

3. Rencana Mingguan
Dalam Rencana Operasi Mingguan tidak ada lagi hal-hal yang bersifat
manajerial karena masalah-masalah manajerial tidak mungkin diselesaikan dalam
jangka seminggu. Rencana Operasi Mingguan mengandung rencana mengenai
langkah-langkah operasional yang akan dilakukan untuk jangka waktu satu minggu
yang akan datang dengan memperhatikan pengarahan yang tercakup dalam rencana
bulanan dan mempertimbangkan perkiraan atas hal-hal yang bersifat tidak menentu
untuk jangka waktu satu minggu yang akan datang.

4. Rencana Harian
Rencana Operasi Harian merupakan koreksi dari Rencana Operasi Mingguan
untuk disesuaikan dengan kondisi yang mutakhir dalam sistem tenaga listrik Rencana
Operasi Harian merupakan pedoman pelaksanaan Operasi Real Time.

Zulfikar Fidan Tukuboya


1808/MDO/63/S1-ELE/09711
PT PLN (PERSERO)
UPT CAWANG
ULTG TANGSEL

Berikut contoh gambar Rencana Operasi Periode Mingguan di TJBB :

Setelah penjadwalan pemeliharaan keluar, saat melaksanakan kegiatan ROM


maupun ROB idealnya petugas pelaksana Pemeliharaan harus mempunyai IK (Instruksi
Kerja), sebagai memimalisirkan kesalahan saat bekerja dan memperlancar pekerjaan
sehingga sesuai dengan rencana pekerjaan tersebut. Contoh IK (Instruksi Kerja) ada
dibawah ini :

Zulfikar Fidan Tukuboya


1808/MDO/63/S1-ELE/09711
INSTRUKSI KERJA PENGUJIAN STABILITY & UJI
FUNGSI TRIPPING PROTEKSI BUSBAR 2
TERINTEGERASSI EXISTING 150 KV GIS
BINTARO II

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN BARAT
UPT CAWANG ULTG TANGSEL
II. LEMBAR PENGESAHAN.

TANDA
NAMA JABATAN / UNIT TANGGAL
TANGAN
SENIOR
JENNEDI BUSTAMAN
ENGINEER
DIBUAT
PROJECT
RINDI RINDIYANTO
ENGINEER
PUSPITA FEBI DANIATI HSE OFFICER

SPV GIS
M. SYAIFUL WAHYU N.
BINTARO II
RAHMANUL IKHSAN SPV PROTEKSI
EG ENGINE
DIPERIKSA SUTRISNO
JARGI
EKO SETIAWAN EG HAR GI

MANAGER ULTG
GUNTER ELWARDI
TANGSEL
MANAGER
DISETUJUI KERRY DARMAWAN KONSTRUKSI
UPT CAWANG
MANAGER UPT
AMIRRUDIN
CAWANG

III. DAFTAR DISTRIBUSI

No Bidang/Unit/Pelaksana Personil

1 Koneksi kabel control ke exsisting 2 orang


2 Pengujian Buspro dengan Bay existing 2 orang
3
4
5
6
7
8
9
10
VI. ANALISA RESIKO
1. Resiko yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan
a. Terjatuh/terpeleset dari atas GIS.
b. Tersengat Listrik 220 VAC.
c. Terjadinya trip seluruh bay di GIS Bintaro II pada saat pengujian busbar proteksi
150 kV.

2. Tindakan pencegahan yang harus dilakukan


a. Menggunakan bodyhardness and PPE.
b. Memakai PPE.
c. Dilakukan pengeblokan rangkaian tripping pada kubikel yang dipakai sebagai
reference Bay dan kubikel yang baru.

VII. CAKUPAN INSTRUKSI KERJA

1. TUJUAN
Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pengamanan sistem tripping dari overcurrent,
breaker failure, busbar proteksi maupun SF6 pada pekerjaan pengujian busbar proteksi
yang terintegrasi dengan Bay exsisting 150 kV GIS Bintaro II .

2. RUANG LINGKUP
Instruksi Kerja ini meliputi aktivitas pelaksanaan pengamanan sistem tripping dari pekerjaan
pengujian busbar proteksi yang terintegrasi dengan Bay exsisting 150 kV GIS Bintaro II ,
PT. PLN (PERSERO) UIT JBB UPT Cawang.

3. GAMBAR
1. Gambar single line diagram GIS Bintaro II.
2. Gambar wiring diagram GIS Bintaro II.

4. REFERENSI
1. PT.PLN (Persero), Keputusan Direksi No.114.K/DIR/2010.“Himpunan Buku Petunjuk
Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik“, 2010.
2. Aturan jaringan Jawa Madura Bali edisi Juni 2004
3. SPLN 52-1 tahun 1984.
4. Surat PT PLN (Persero) P3B JB No.371/150/P3B/2006 tanggal 04 Oktober 2006 perihal
Peningkatan Mutu Pemeliharaan

5. PERALATAN KERJA DAN PERLENGKAPAN K3 :


A. ALAT KERJA :
1. Tool set : 1 set
2. AVO meter : 1 buah
3. Tang Ampere : 1 buah
4. Roll cable : 1 buah
5. Blangko uji : 1 set
6. Wiring diagram : 1 set
7. Handy talky / Handphone : 1 set
8. Primary Injector : 1 unit

B. PERLENGKAPAN K3 :
1. Pakaian Kerja
2. Helm
3. Rambu-rambu
4. Tagging
6. PELAKSANAAN :
Langkah-langkah Pelaksanaan pekerjaan
A. Pelaksanaan Pengamanan sebelum pekerjaan

1. Pastikan lokasi yang akan dikerjakan di panel LCC Pengawas


Trafo #3 dan Existing

2. Bintaro #2 (Bay reference) & BUSBAR 2 GIS Bintaro


Pengawas
II telah padam.

3. Kontrol & Proteksi Panel (+EF1004) Bintaro #2


a. Hubung singkat rangkaian CT untuk overcurrent Pengawas
dan Breaker Failure.
Terminal : X220 No. 1, 2, 3, 4
b. Hubung singkat rangkaian CT untuk UGC Differential.
Terminal : X210 No 1, 2, 3, 4

4. Kontrol & Proteksi Panel (+EF1005) Trafo #3 .


Pengawas
a. Hubung singkat rangkaian CT untuk overcurrent
dan Breaker Failure.
Terminal : X220 No. 1, 2, 3, 4
b. Hubung singkat rangkaian CT untuk Transformer Differential (F87T + REF)
Terminal : X210 No. 1, 2, 3, 4

5. Lakukan identifikasi pada kabel kontrol yang dilepas Pengawas


untuk memudahkan saat penormalan /
penyambungan kembali

6. Untuk menghindari kesalahan pembacaan marking,


pasang penerangan yang memadai di area kerja. Pengawas

7. Memasang safety line dan taging tanda sedang ada


pekerjaan di area kerja. Pengawas

8. Usahakan bekerja berdua dengan tugas :


a) 1 orang untuk pembacaan skema diagram. Pengawas
b) 1 orang sebagai eksekutor pelepasan kabel di TB.

9. Line Bay Bintaro #2.


Close DS Rel 2, Close PMT 150KV, Close Pengawas
Sementara earthing point ESQ35 dan lepas kopel
grounding.

10. Bay Trafo #3.


Close DS Rel 2, Close PMT 150KV, Close Pengawas
Sementara earthing point ESQ35 dan lepas kopel
grounding.

11. Block semua triping Buspro dengan cara rackout lockout relai K401 pada Bay:
1. Bay Trafo 1
Pengawas
2. Bay UGC Bintaro 1
3. Bay Trafo 2
B. Pelaksanaan Pekerjaan

Pengujian kondisi stabil dan unstabil :

1. Injeksi arus primer Bay Trafo 3 R-S-T (bergantian) Pengawas

2. Ukur nilai arus setiap phasa pada terminal CT


Buspro di LCC masing-masing Bay Line Bintaro #2 Pengawas
dan Bay Trafo #3

3. Capture Measurement Hasil Uji di Relay Buspro


setiap phasa Pengawas

4. Pengujian kondisi unstabil Balik polaritas CT


Pengawas
BUSPRO Bay Trafo #3
- Panel LCC X11: No....

Pengujian uji fungsi tripping Buspro :

1. Injeksi sekunder Relay Buspro 2 pada test block Pengawas


X25: 22-24-26-28

2. Catat indikasi Relay yang muncul Pengawas

3. Pastikan PMT Bay Trafo #3 dan Bay Bintaro #2


Pengawas
trip

4. Reset indikasi Pengawas

C. Selesai Pekerjaan
1. Pastikan pekerjaan pengujian Busbar proteksi telah Pengawas
selesai.

2. Normalkan kembali earthing bar ESQ35 Line Bay Pengawas


BINTARO #2.

3. Normalkan kembali earthing bar ESQ35 Bay Trafo Pengawas


#3

4. Kontrol & Proteksi Panel (+EF1004) Line Bay Bintaro


#2 Pengawas
a. Normalkan hubung singkat rangkaian CT untuk
overcurrent dan Breaker Failure.
Terminal : X220 No. 1, 2, 3, 4

b. Normalkan singkat rangkaian CT untuk UGC Differential.


Terminal : X210 No 1, 2, 3, 4

5. Kontrol & Proteksi Panel (+EF1005) Bay Trafo #3


Pengawas
1. Normalkan rangkaian CT untuk overcurrent dan
Breaker Failure.
Terminal : X220 No. 1, 2, 3, 4
2. Normalkan rangkaian CT untuk Transformer Differential (F87T + REF)
Terminal : X210 No. 1, 2, 3, 4
6. Normalkan semua triping Buspro dengan cara rackin Pengawas
lockout relai K401 pada
1. Bay Trafo 1
2. Bay UGC Bintaro 1
3. Bay Trafo 2

Injector

11. DOKUMENTASI

Instruksi Kerja ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy (kertas) dengan nama
‘PENGUJIAN PROTEKSI BUSBAR TERINTEGRASI EXISTING 150 KV GIS BINTARO II BARU’

Anda mungkin juga menyukai