Anda di halaman 1dari 14

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

3. TEKNIK PEMELIHARAAN JTM

3.1. PENGERTIAN PEMELIHARAAN

Pemeliharaan yaitu suatu kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan,


pencegahan, perbaikan dan penggantian peralatan pada sistem distribusi yang
dilakukan secara terjadwal (schedule) ataupun tanpa jadwal.
Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan keandalam pada sistem
distribusi dlam rangka mengurangi kerusakan peralatan yang sifatnya
mendadak, menurunkan biaya pemeliharaan dan mendapatkan simpati serta
kepuasan pelanggan dalam pelayanan tenaga listrik.

Untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai


berikut :
- Sistem distribusi harus direncanakan dengan baik dan benar, memakai
bahan/peralatan yang berkualitas baik sesuai dengan standar yang berlaku.
- Sistem distribusi yang baru dibangun harus diperiksa secara teliti, apabila
terdapat kerusakan kecil segera diperbaiki pada saat itu juga.
- Staf / petugas dan pemeliharaan harus terlatih baik dengan jumlah petugas
cukup memadai.
- Mempunyai peralatan kerja yang baik dengan jumlah cukup memadai untuk
pemeliharan dalam keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam
keadaan bertegangan.
- Mempunyai buku / brosur peralatan dari pabrik pembuat dan dipelihara untuk
bahan pada pekerjaan pemeliharaan berikutnya.
- Jadwal yang telah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat
kemungkinan penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
- Harus diamati tindakan pengaman dalam pelaksanaan pemeliharaan,
gunakan peralatan keselamatan kerja yang baik dan benar.

3.2. MACAM-MACAM PEMELIHARAAN

Pada dasarnya pemeliharaan terbagi menjadi dua bagian yaitu :


• Pemeliharaan rutin (terjadwal)
• Pemeliharaan tanpa jadwal / mendadak

a. Pemeliharaan rutin
Dalam pelaksanaannya pemeliharaan rutin ini terdiri dari dua katagori
pekerjaan yaitu :
- Pemeliharaan servis, pemeliharaan dengan jangka waktu pendek
meliputi pekerjaan ringan kecil.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Misalnya : memberishkan ROW jaringan.

- Pemeliharaan inpeksi, pemeliharaan jangka waktu panjang meliputi


pekerjaan penyetelan, perbaikan dan penggantian peralatan dab bagian
– bagian dari sistem distribusi.

b. Pemeliharaan tanpa jadwal / mendadak


Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini berakibat
gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain diluar kemampuan kita,
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan/pengecekan perbaikan ataupun
penggantian peralatan, tetapi masih dalam kurun waktu pemeliharaan.

3.3. JADWAL PEMELIHARAAN

Dalam pelaksanaan pemeliharaan perlu direncanakan dengan baik berdasrkan


hasil pengamatan dan catatan serta pengalaman dari pemeliharaan terdahulu,
sehingga akan mendapatkan hasil yang baik, untuk itu perlu dibuat jadwal
pemeliharaan.
Jadwal pemeliharaan dapat dibuat dengan kurun waktu yang berbeda sesuai
dengan kebutuhan dan umur dari peralatan yang akan dipelihara waktu tersebut
adalah sebagai berikut :
- Pemeliharaan Mingguan
- Pemeliharaan Bulanan
- Pemeliharaan Semesteran
- Pemeliharaan Tahunan

3.4. INSPEKSI JARINGAN

Inspeksi jaringan berutujuan untuk :


a] Mengetahui secara dini kerusakan – kerusakan atau gejala kerusakan
dijaringan yang akan menganggu kelangsungan pelayanan,
membahayakan masyarakat dan operator.
b] Mengetahui adanya kelainan-kelainan diluar standard yang terjadi
dipelanggan (seperti tegangan terlalu rendah, seringnya terjadi kedip)
ataupun pada jaringan PLN.
c] Meneliti sebab-sebab terjadi hal-hal seperti disebut dalam butir 1 dan 2
diatas dan usulan perbaikannya.

Inpeksi yang dilakukan dapat bersifat :


- Inspeksi rutin
Inspeksi yang dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun seperti pengukuran
teganan awal dan ujung, dan pengukuran beban inspeksi keliling.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 41
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

- Inspeksi berdasarkan laporan.


3.5. TEKNIK PEMELIHARAAN JTM

Peralatan Grounding
Gunanya untuk menghubungkan saluran yang sudah tidak bertegangan lagi
kebumi, tehindar adanya kecelakaan akibat ada tegangan pada saluran yang
timbul karena :
• Salah operasi
• Terinduksi jaringan
• Sambaran petir

Bagian – bagian SUTM yang perlu diperiksa / diperlihara adalah :


• Kawat penghantar
• Tiang
• Isolator
• Cross arm (traverse)
• Joint dan jumper

Sedangkan bagian – bagian SKUTM yang perlu dipelihara adalah :


• Kabel
• Tiang
• Pole bracket dan perlengkapannya
• Suspension / Strain Clamp
• Sambungan – sambungan
• Pembumian

3.6. PEMELIHARAAN PENGHANTAR

Sebagai alat penyalur tenaga listrik, penghantar, baik kawat ataupun kabel
harus terpasang dengan baik, yaitu tidak menyebabkan kerugian lsitrik yang
besar serta aman terhadap peralatan dan orang dari bahaya akibat listrik
(tegangan menengah)
Untuk hal tersebut, maka pelaksanaan peemliharaan penghantar hal-hal yang
perlu mendapat perhatian adalah :
• Jarak aman
• Andongan kawat / lendutan
• Kondisi fisik
• Jumper / joint
• Pengikat penghantar pada isolator / klem.

Sedangkan pekerjaan yang dilakukan untuk pemeliharaan penghantar antara


lain :
• Penggantian penghantar
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 42
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

• Perbaikan kondisi / pemasangan penghantar

3.6.1. Karakteristik Hantaran


Karakterisktik mekanik Hantaran Udara Aluminium Campuran (A3C)

Luas Luas Jumla Diameter Diamete Berat Kuat


Penampan Penampan h Kawt kawat r Hantara Tarik
g Nominal g Aluminiu Hantara n Kira- Putus
Sebenarny m n kira hantaran
a nominal Nominal (Secara
(mm2) Hitungan
(mm) ( kg/km) )
(mm2) (mm) (kp)*)
1 2 3 4 5 6 7

16 15,89 7 1,7 5,1 44 290


25 24,25 7 2,1 6,3 67 425
35 34,36 7 2,5 7,5 94 585

50 49,48 7 3,0 9,0 135 810


50 48,36 19 1,8 9,0 133 860
70 65,82 19 2,1 10,5 181 1150

95 93,27 19 2,5 12,5 256 1595


120 117,0 19 2,8 14,0 322 1910
150 147,1 37 2,25 15,7 406 2570
185 181,6 37 2,5 17,5 501 3105
240 242,5 61 2,25 20,2 670 4105
300 299,4 61 2,5 22,5 827 4850

400 400,1 61 2,89 26,0 1105 6190


500 499,8 61 2,23 29,1 1381 7600
625 626,2 91 2,96 32,6 1733 9690

800 802,1 91 3,35 36,8 2219 12055


1000 499,7 91 3,74 42,1 2766 14845
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Karakteristik Listrik Hantaran Udara Karakteristik Listrik Hantaran Udara


Aluminium Campuran (A2C) Aluminium Campuran (A3C)
KHA terus KHA terus
Luas Penampang Luas penampang
menerus menerus
mm2 mm2
A A

16 110 16 110
25 145 25 145
35 180 35 180
50 225 50 225
70 270 70 270
95 340 95 340
120 390 120 390
150 455 150 455
185 520 185 520
240 625 240 625
300 710 300 710
400 855 400 855
500 990 500 990
625 1.140 625 1.140
800 1.340 800 1.340
1000 1.540 1000 1.540

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

3.6.2. Jarak Aman

Jarak aman adalah jarak minimal yang diperoleh antara bagian peralatan listrik
yang bertegangan (kawat, pemisah, rel dan sebagainya) dengan benda
disekitarnya.

Contoh – contoh jarak aman pada saluran listrik

Paralel dua atau lebih saluran udara.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

E = 2M A = SUTM B = SUTR

Saluran Udara yang di Pasang sepanjang jalan Raya

6M

JALAN RAYA

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Saluran Kabel udara melintasi jalan umum yang dilalui kendaraan bermotor

Saluran kabel udara melintasi sungai yang bisa dilayari

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Saluran kabel udara yang melintasi disebelah jembatan

Saluran kabel udara melintasi sungai yang tidak bisa dilayari


Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Saluran kabel udara melintasi jalur listrik saluran udara

Kabel udara yang melalui kabel udara telekomunikasi

Kabel Udara yang Melintasi Rel Kereta Api

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Melintasi Lewat Bawah

Melintasi Lewat Sebelah Atas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

3.6.3. Andongan

Yang dimaksud dengan andongan ialah jarak antara posisi terendah dari
penghantar yang direntangkan dengan posisi dimana penghantar tersebut
ditumpang / sangga / digantung pada tiang.

Bagan lendutan (SAG) menurut Tegangan tarik (Tension) dan Rentangan


(SPAN) sebenarnya.

7,0 m 5,8 m
4,0 m

50 m

Andongan harus disesuaikan dengan standard kuat tarik hantaran, jarak antar
hantaran, lebar bentangan antar tiang.

Andongan harus senantiasa dijaga agar tidak terlalu kencang maupun terlalu
kendor. Karena jika terlalu kencang dapat mengakibatkan tarikan hantaran
mempengaruhi impedansi/ daya hantar akibat pemuluran pada saat penghantar
panas oleh beban listrik pelanggan. Dan jika terlalu kendor antar penghantar
dapat berhimpit/ hubung singkat karena angin/ benang layangan.

3.7. PEMELIHARAAN TIANG

Sebagai penyangga penghantar, kedudukan tiang adalah untuk diperhatikan,


karena gangguan yang disebabkan oleh rusaknya robohnya tiang adalah
merupakan hal yang sangat membahayakan, terutama terhadap keselamatan
umum.

Hal – hal yang biasa dilakukan pada pelaksanaan pemeliharaan tiang adalah

• Pemeriksaan / pemeliharaan terhadap kondisi fisik tiang, yaitu adanya


kemungkianan keroposnya tiang besi oleh karena karat atau adanya
keretakan pada tiang terbuat dari beton.
• Pemeriksaaan / perbaikan terhadap letak kedudukan tiang yang berubah
karena tidak kuatnya pondasi
• Pemeriksaaan / perbaikan terhadap kemiringan karena tarikan penghantar
• Penggantian tiang yang rusak/ keropos.
• Pengecatan tiang besi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

• Perbaikan/ pemberian nomor tiang sesuai ketentuan.

3.8. PEMELIHARAAN PERALATAN

Yang dimaksud dengan peralatan disini adalah peralatan mendukung lainnya


selain peghantar dan tiang pada JTM.
Pada hakekatnya pemeliharaan rutin dari peralatan tersebut biasanya selalu
dilaksanakan secara bersamaan ketika mengadakan pemeliharaan penghantar
dari tiang.

Isolator
Fungsi isolator dapat ditinjau dari 2 (dua) segi yaitu :
a] Fungsi dari segi listrik
• Untuk menyekat mengisolasi antar kawat phasa dengan tanah
• Untuk menyekat mengisolasi antar kawat phasa dengan kawat phasa
b] Fungsi dari segi mekanik
• Menahan berat dari penghantar / kawat
• Mengatur jarak dan sudut antar penghantar / kawat dan kawat
• Menahan adanya perubahan kawat akibat perbedaan temperature dan
angin.

Bahan Isolator
Bahan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada sistem
distribusi antara lain :
1. Isolator Gelas
2. Isolator Keramik

3.9. PEMELIHARAAN PEMBUMIAN

Pembumian pada peralatan ditiang diperlukan untuk tujuan :


1. Membatasi besar tegangan yang disebabkan petir
2. Membatasi besar tegangan yang disebabkan oleh terjadinya hubung tidak
sengaja dengan bagian yang bertegangan .
3. Menstabilkan tegangan ke tanah dalam kondisi normal.

Karena itu pemasangan sistem pembumian harus dilakukan dengan standard


sesuai ketentuan yang berlaku sebagai elektroda pembumian biasanya
digunakan elektroda batang berbentuk pipa baja galvanis diameter 25 mm atau
baja berdiameter 15 mm yang dilapisi tembaga setebal 2,5 meter dengan
panjang 2,5 m atau 3 m. untuk penghantr bumi biasanya digunakan tembaga 50
mm2 dan sampai dengan 2,5 meter dari atas tanah harus dilindungi dengan
pipa baja dari kerusakan mekanis.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 52


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan DIS/Har JTM/P3.Teknik Har JTM

Pada beberapa tiang beton penghantar bumi sudah merupakan komponen dari
tiang dan untuk menghubungkannya dengan penghantar bumi diluar tiang beton
digunakan mur baut yang dipasang pada bagian atas dan bawah tiang.

Tahanan pembumian yang dapat dicapai sangat tergantung pada jenis


elektroda, jenis tanah dan ke dalaman penanaman elektroda. Pada tanah kering
yang berbatu tidak mungkin untuk mendapatkan harga di bawah 100 ohm bila
hanya ditanam 1 batang elektroda 3 m.
Walaupun dengan memasang beberapa elektroda secara parallel dapat
menurunkan harga tahanan pembumian, tetapi kenyataannya penurunannya
tidaklah menjadi R/n (R tahanan untuk 1 elektroda, n jumlah elektroda seperti
diperkirakan. Bila peralatan dan kondisi tanah setempat memungkinkan akan
lebih menguntungkan bila elektroda ditanam secara seri. Keuntungan lain
dengan cara ini adlah pengaruh musim dapat diperkecil karena dicapainya air
tanah.

Bila kondisi tanah tidak memungkinkan untuk menanam secara seri beberapa
batan pipa, maka untuk memperoleh harga tahanan yang rendah pipa – pipa
elektroda dapat dipasang secara parallel. Jarak antar elektroda tersebut
minimum harus dua kali panjang elektroda (PUIL 1987 pasal 3221 A4).

Pemeliharaan Pembumian antara lain yang dilakukan pada :


• Pemeriksaan secara visual kondisi pembumian
• Pemeriksaan / perbaikan terhadap baut kelm yng kendor, lepas atau putus
• Membersihkan bagian–bagian dari kotoran dan benda–benda yang bersifat
menyekat
• Menganti kabel yang sudah rusak.

3.10. PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER

Selain Instalasi pembumian untuk Lightning Arrester (LA), yang perlu dipelihara
untuk pengaman pada JTM adalah Lightning Arrester itu sendiri dipelihara
secara periodik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan Lightning Arrester adalah :

1. Pengujian tahanan isolasi/ tegangan tembus dari Lightning Arrester,


2. Pemeriksaan kondisi fisik dari Lightning Arrester, apakah isolasi keramiknya
pecah/ retak atau siripnya gompel, jika perlu diganti baru.
3. Jika fifik LA ada kotoran debu / lumut/ penggaraman/ karat, maka
dibersihkan.
4. Pengencangan klem/ baut-baut pengikat dan jumper.
5. Pengukuran tahanan pembumian, diupayakan perbaikan nilai tahanan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 53

Anda mungkin juga menyukai