Puji dan syukur kami panjatkan kehadapn Tuhan Yang Maha Esa atas nerkat dan rahmat-
Nya semua aktifitas dan kegiatan perkuliahan lapangan serta prosespenyusunan laporan
dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dan dipergunakan sebagai
bahan Ujian Tengah Semester (UTS).
Kegiatan perkuliahan lapangan yang dilaksanakan diperumahan Cempaka, Belo dengan
obyek yang dipelajari, yaitu Konstruksi Jaringan distribusi SUTM. Banyak manfaat yang
dapat diambil dari kegiatan perkuliahan lapangan, selain dapat mengenal secara langsung
knstruksi jaringan distribusi SUTM, kami juga dapat mengaplikasikan secara langsung yang
telah kami pelajari sebelumnya dibangku perkuliahan.
Dalam pelaksanaan perkuliahan lapangan maupun dalam penyusunan laporan ini, tidak
terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam penyusunan
laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memenuhi persyaratan untuk memenuhi ujian tengah semester
pada tahun ajaran 2018/2019, dan dapat berguna bagi kita semua, walaupun kami menyadari
laporan ini jauh dari sempurna. Oleh kerena itu saran dan kritik pembaca sangat kami
harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
Simpulan .................................................................................................................. 12
LAMPIRAN ............................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui komponen dan kontruksi tiang pada jaringan tegangan menegah
1.3.2 Mengetahui tata letak dari gardu tiang dan gardu trafo tiang
1.3.3 Mampu menentukan pemeliharaan apa yang diperlukan pada sistem jaringan
menengah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Konstruksi Jaringan Distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM ) terdiri dari
material utama antara lain :
A . Tiang
1. Tiang Kayu
SPLN 115 : 1995 berisikan tentang Tiang Kayu untuk jaringan distribusi,
kekuatan, ketinggian dan pengawetan kayu sehingga pada beberapa wilayah
pengusahaan PT PLN Persero bila suplai kayu memungkinkan, dapat digunakan
sebagai tiang penopang penghantar penghantar SUTM.
2. Tiang Besi
Adalah jenis tiang terbuat dari pipa besi yang disambungkan hingga diperoleh
kekuatan beban tertentu sesuai kebutuhan. Walaupun lebih mahal, pilihan tiang besi
untuk area/wilayah tertentu masih diijinkan karena bobotnya lebih ringan
dibandingkan dengan tiang beton. Pilihan utama juga dimungkinkan bilamana total
biaya material dan transportasi lebih murah dibandingkan dengan tiang beton akibat
diwilayah tersebut belum ada pabrik tiang beton.
3. Tiang Beton
Untuk kekuatan sama, pilihan tiang jenis ini dianjurkan digunakan di seluruh PLN
karena lebih murah dibandingkan dengan jenis konstruksi tiang lainnya termasuk
terhadap kemungkinan penggunaan konstruksi rangkaian besi profil.
Sedangkan berdasarkan konstruksi tiang terdiri dari 3 macam yaitu antara lain :
• Tiang lurus : untuk menyangga jaringan dalam posisi lurus.
• Tiang Sudut : untuk menyangga jaringan dalam posisi belok
3
• Tiang akhir : untuk menyangga jaringan dalam posisi aKhir.
Ket :
1. Kawat baja
2. Isolator telur
Kawat baja
digunakan untuk menahan tiang sudut, tiang awal, dan tiang akhir agar tetap pada
posisinya walaupun ada gaya tarik dari jalur penghantar yang tidak lurus.
4
Pemasangan Treck Schoor (Topang Tarik)
Topang Tarik adalah kawat galvanized yang digunakan untuk menahan tiang sudut,
tiang awal, dan tiang akhir agar tetap pada posisinya walaupun ada gaya Tarik
Track schoor /topang tarik dipasang pada sudut tarikan 45º sampai dengan 60º untuk
melawan arah tarikan konduktor. Kontruksir pemasanagan treck schoor dapat dilihat
pada gambar berikut:
Kontruksi skur tarik dengan tiang (kontramast) jika tarikan menyeberang jalan.
Seperti pada gambar berikut :
5
2.3 TOPANG TEKAN (STRUT POLE)
Topang tekan (Strut Pole) berfungsi untuk menopang tiang penyangga
6
pemasangan druck schoor (topang tekan)
pemasangan druck schoor digunakan untuk melawan arah tarikan konduktor dengan
menggunakan tiang untuk menekan tiang utama. Tiang topang yang digunakan sama
dengan tiang yang dipasang. Cara pemasangan dan material yang digunakan dapat
dilihat pada gambar:
7
2.4 TOPANG TARIK DENGAN TIANG BANTU
Horizontal Guywire adalah guywire yang ditarik antara tiang penyangga dan tiang bantu
2
1
Keterangan gambar:
1. Horizontal guywire
2. Tiang bantu
3. Guywire
8
PERALATAN KONTRUKSI UNTUK SKTM
Kabel
Pelaksanaan Penggalian
Sementara pelaksanaan galian dilakukan, material kabel telah disiapkan. Lebar galian
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan dala m pelaksanaan pekerjaan yaitu
45 cm. Kedalaman galian dan perletakan kabel (b erdasarkan kemampuan hantar arus
100%), yaitu pada kedalaman 70 cm (sesuai spesifikasi pabrikan/SNI 04-02252000),
namun ada kemungkinan pengaturan lain oleh pemerintah daerah, dengan
konsekwensi makin dalam perletakan kabel dapat mengurangi kemampuan hantar
arus kabel tersebut.
Persiapan Penggelaran Kabel
Pelaksanaan peng gelaran kabel bawah tanah melalui beberapa proses mulai dari
persiapan material sampai dengan peng gelaran diang gap selesai. Hal-hal yang perlu
dilakukan :
Persiapan pelaksanaan meliputi gambar rencana, alat kerja, alat K3, prosedur 1)
komunikasi, izin pelaksanaan, persiapan material, persiapan petugas lapangan, dan alat-
alat transportasi. Pelaksanaan sur vey lapangan dengan kegiatan–kegiatan penentuan
route/2) jalur galian, pembersihan jalur, pengamanan lingkun gan/transportasi umum,
penyuntian jalur, peng galian jalur, persiapan kabel material / pasir / batu pengaman dll,
peng gelaran, dan pemulihan jalur galian.
Pelaksanaan penggelaran kabel dilakukan segera setelah selesai peng galian, 3) kabel
langsung ditanam dan jalur galian dipulihkan dan diberi tanda patok tanda pada tiap–
tiap 30 ter. Pengujian isolasi kabel dengan alat uji isolasi .4)
Penggelaran Kabel dan Penandaan
Berdasarkan spesifiasi kabel yang tercantum pada SNI 04-0225-2000, kabel digelar di
bawah tanah pada kedalaman 70 cm. Jika digelar lebih dari satu kabel berjajar vertial
ataupun horizontal, jarak antar kabel sekurang-kurangnya dua kali diameter luar kabel.
Tiap 2 (dua) meter diberi bata.
9
Pemberian Tanda Pengenal Kabel
Kabel diberi tanda pengenal dengan timah label ang diberi identifasi: Nama kabel,
Jenis/ukuran, Tanggal peng gelaran, Nama pelaksana. Tanda pengenal ini dipasang
tiap 6 meter panjang kabel, dimulai dari terminal PHB dan di terminal PHB sisi
hilir.
Pemberian Tanda Jalur Kabel
Penandaan jalur kabel dengan patok jalur kabel setiap 30 meter panjang kabel.
Pemakaian patok dapat dibedakan menjadi : Patok di jalur di luar trotoara) Patok pada
trotoar jalan) Patok juga dipasang berdekatan pada belokan kabel dan titi
penyeberangan jalan utama.
Penyambungan Kabel
Mengingat jangkauan distribusi tegangan rendah ± 300 ( tiga ratus ) meter, kabel tanah
tegangan rendah/menegah tidak direkomendir meng gunakan sambungan. Terminating
dilakukan pada Perlengkapan Hubung Bagi (PHB). Sebelum masuk PHB, kabel diberi
”sling ” dahulu sepanjang 2 (dua) meter untuk cadangan akibat kemungkinan kesalahan
terminating
Pengurugan Kembali
Untuk mengurangi pengaruh beban mekanis pada kabel, maka seluruh bagian luar kabel
didalam galian disel imuti dengan pasir (bukan pasir laut) setebal 5 cm.. Pasir yang
dipakai adalah pasir halus atau pasir urug. Secara umum, tebal pasir pada galian kabel
adalah 20 cm Tidak boleh memakai pasir laut. Selanjutnya, di atas pasir dipasang atau
ditutup dengan pelindung mekanis (batu peringatan) terbuat dari plat beton tebal 6 cm
atau terbuat dari bahan lain yang setara Pelindung ini menutupi seluruh jalur parit galian
kabel. Di atas batu peringatan, tanah urug diperkeras, selanjutnya diberi lapisan batu
jalan. Bila meng gunakan pipa plastiksebagai pelindung kabel tidakperlu memakai pasir
sebagai pelindung mekanis, namun, batu pelindung tetap dipakai.
Penyelesaian akhir (finishin )
Sarana jalan atau tanah bekas galian kabel harus di rapikan/diurug sedemikian rupa
sehing ga kembali kepada keadaan sepertikondisi semula (sebelum pekerjaan galian &
penanaman kabel)
Peralatan kontruksi untuk SUTM
a. Tiang listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu
tiang menggunakan tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang pada tepi jalan
baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakain
sistem sluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa
makin keatas makin kecil diameternya, jadi tiang bawa memiliki diameter yang besar
Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
Perencanan material dan kura tiang listrik ditentukan oleh faktor-fator mekanis seperti
momen , kecepatan angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiangdan
sebagainya.
Jenis tiang lstrik dan penggunaanya:
Tiang awal/akhir
Tiang penyangga
Tiang sudut
Tiang peregang / tiang tarik
Tiang topang
10
b. Cross arm(lengan tiang)/ travers
Cross arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang dipasang diatas
tiang. Material cross arm tersebut dari besi. Cross arm dipasang pada tiang.
Pemasangan dapat dengan memasang klem-klem, skrup dengan baut dan mur secara
langsung. Pada cross arm dipasang pada baut-baut penyangga isolator dengan
peralatan lainya, biasanya peralatan cross armini di bor terlebih dahulu untuk
membuat lubang-lubang baut.
c. Isolator.
Isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau cross arm.
Jenis-jenis isolator yang digunakan biasaya dipakai untuk SUTM adalah isolator
tumpu. Isolator tarik biasanya dipasnag pada tiang tarik atau akhir dan isolator
tumpubiasanya dipasang pad atiang penyangga.
11
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI SUTM
Konstruksi Jaringan Distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah (
SUTM ) terdiri dari material utama antara lain :
Tiang
Berdasarkan bahan tiang jaringan tegangan menengah pada umumnya
yang sering kita jumpai terbuat dari:
Tiang Kayu
Tiang Besi
Tiang Beton
12
LAMPIRAN
13