Anda di halaman 1dari 32

PETUNJUK PRAKTEK

PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI


TENAGA LISTRIK

DISUSUN OLEH:

SOERIPTO BE

INSTITUT TEKNOLOGI PLN


MENARA PLN, JL. LINGKAR LUAR BARAT,
DURI KOSAMBI, CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11750
Telp. 021-5440342, 5440344, ext 1306
Website : www.itpln.ac.id
INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Kepala Laboratorium : Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc

Dosen Praktek : Christine Widyastuti S.T., M.T.

Asisten Laboratorium :

1. Salsa Nara Raudah 2018-71-021


2. Febryan BillyGrehem Sihite 2018-71-022
3. Bintang Prima Anzaeny 2018-71-035
4. Wahyu Nurwidyanto 2018-71-111
5. Muhammad Nur Kausar 2018-71-041
6. Muhammad Rifqi Hanif 2018-71-058
7. Fikri Rachmanda 2018-71-089
8. Doni Christoper Sitorus 2018-71-104
9. Gerald Andika Septian Sitorus 2018-71-105
10. Ana Meylia Puspita Dwinda 2018-71-015
11. Rafi Kurniatama Ramadhani 2018-71-142
12. Master Robert Simanjuntak 2018-71-147
13. M.Luthfiansyah Romadhoni 2018-71-148
14. Fikri Aldi Prakas 2018-71-154
15. Dega Prastyo Utama 2018-71-156
INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Susunan Jurnal :

1. COVER

2. JUDUL

3. ABSTRAK INDONESIA & ENGLISH

4. PENDAHULUAN

5. LANDASAN TEORI

6. METODE PRAKTEK

- Alat dan Perlengkapan Praktek

- Langkah Prakek

7. HASIL DAN PEMBAHASAN

- Data (jika ada)

- Analisa

- Tugas Akhir

8. KESIMPULAN DAN SARAN

9. UCAPAN TERIMAKASIH

10. DAFTAR PUSTAKA

Laporan diketik di kertas berukuran standar A4 dalam jumlah maksimum 10 halaman


(cover tidak dihitung). Dengan ketentuan font Times New Roman ukuran 11pt, margin (kiri
atas bawah 3cm, kanan 2.5cm), Justify, Line Spacing 1.15

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 1


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

TATA CARA PENULISAN JURNAL PRAKTEK

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 2


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 3


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 4


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Dan berikut adalah contoh cover jurnal praktek :

JURNAL PRAKTEK
INSTALASI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

Nama :
NIM :
Kelas :
Tgl. Praktek :
Tgl. Presentasi :
Jurusan : D-III Teknologi Listrik
Asisten : Gerald Andika Septian Sitorus

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2020

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 5


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

TATA TERTIB PRAKTEK ONLINE LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
1. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dilaksanakan secara ONLINE pada
Microsoft Teams. Bagi para mahasiswa yang mengikuti praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik dan belum join dalam grup Microsoft teams silahkan menghubungi kordas Laboratorium
Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. (Gerald: 082260837100)
2. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dimulai sesuai dengan jadwal
praktek yang sudah tertera sesuai jadwal kelas masing-masing.
3. Praktikan tidak diperkenankan terlambat (toleransi waktu 15 menit). Keterlambatan lebih dari 15 menit
maka dianggap tidak hadir.
4. Bagi praktikan yang berhalangan hadir saat jadwal praktek yang ditentukan dikarenakan bentrok dengan
praktek/mata kuliah lain, diharapkan menginformasikan maksimal H-1 sebelum praktek dimulai dengan
bukti dan keterangan yang jelas kepada kordas atau dosen praktek.
5. Pada saat mengikuti praktek online berlangsung diharapkan untuk praktikan untuk fokus dan interaktif
dalam mengikuti praktek online.
6. Tugas rumah praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dikumpulkan sebelum
mulai praktek pertama (modul 1) berlangsung sesuai jadwal praktek masing-masing ke Assignment di
Microsoft Teams.
7. Tugas rumah dikerjakan pada lembar kerja Praktikan masing-masing dengan ditulis tangan, dikumpulkan
pada Assignment Ms. Teams dalam format PDF (jadikan 1 file).
8. Pelaksanaan praktek dilaksanakan 1 modul tiap minggu.
9. Praktikan diharapakan mempersiapkan jaringan internet yang stabil demi kelancaran praktek online.
10. Praktikan akan melaksanakan tes awal pada saat praktek modul pertama sesuai jadwal kelas, dimulai
melalui assignment Microsoft Teams untuk setiap kelasnya.
11. Pengumpulan jurnal maksimal H+6 setelah pertemuan. Bagi yang terlambat mengumpulkan jurnal akan
berlaku pengurangan nilai 1/7 per harinya. Dikumpulkan dalam format PDF.
PENILAIAN PRAKTEK :

• TUGAS RUMAH = 10 %

• TES AWAL = 10 %

• KETERAMPILAN DAN ETIKA = 20 %

• TES AKHIR = 10 %

• JURNAL = 20 %

• PRESENTASI = 30 %
TOTAL = 100%

Praktek Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik | 6


IT-PLN
PETUNJUK UMUM PRAKTIKUM
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

I. PENDAHULUAN
Pemeliharan Instalasi Distribusi dilaksanakan untuk menjaga kondisi dan performance
sistem distribusi agar selalu mencapai nilai yang optimal dalam waktu yang ditentukan
Pelaksanaan pemeliharaan sangat efektip bila dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Dimulai dari pemeriksaan secara rutin melalui pemeriksaan secara visual
maupun berupa pengukuran-pengukuran.
Pelaksanaan pemeliharaan pada praktikum ini dilakukan secara simulasi dalam arti
konstruksi jaringan yang digunakan bukanlah jaringan yang benar-benar dioperasikan,
tetapi menggunakan konstruksi jaringan berupa simulasi. Namun demikian semua alat
kerja, material samapai dengan pengoperasian dan pemeliharaan selalu menggunakan
barang yang sebenarnya, sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan setelah praktikum tidak ada bedanya dengan pelaksanaan pekerjaan
sebenarnya di lapangan.
Sangat perlu diperhatikan bahwa potensi bahaya terhadap personil pelaksana pekerjaan
maupun peralatan adalah sangat tinggi, sehingga ketaatan terhadap prosedur atau
petunjuk praktikum harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

II. PETUNJUK UMUM MENGGUNAKAN PERALATAN PRAKTEK


Ada 3 kelompok alat praktek yang digunakan , yaitu :
a. Alat kerja
b. Alat ukur
c. Alat Pelindung Diri ( APD )
Pemilihan spesifikasi alat praktek tersebut di atas harus didasarkan pada kebutuhan yang
sebenarnya dalam pelaksanaan praktikum, sehingga adanya kemungkinan kecelakaan kerja
termasuk kerusakan peralatan dapat dihindari. Waktu pengambilan barang sebelum
dipakai, pastikan barang tersebut kondisinya baik dan bisa digunakan sesuai
penggunannya.
Penyimpanan kembali setelah selesai praktikum barang harus dalam keadaan bersih dan
khusus alat ukur yang menggunakan batere posisi selector switch harus pada posisi “off “

7
IT-PLN
III. IDENTIFIKASI PERALATAN
Pada setiap modul praktikum akan di informasikan peralatan praktikum, gambar
rencana kerja , media yang digunakan dan lokasi tempat pelaksanaan praktikum

PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 1
INSPEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

1. Tujuan Praktikum
Dapat menentukan kondisi peralatan distribusi maupun konstruksi secara keseluruhan,
apakah masih laik dioperasikan atau dipelihara atau diganti dengan yang baru
2. Peralatan yang dipakai
• Teropong
• Kertas dan alat tulis

3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri


• Topi pengaman / Helm
• Kaca mata pelindung sinar matahari
• Sepatu kerja

4. Teori Dasar
Fungsi utama dari inspeksi adalah untuk mengevaluasi kondisi dan performance material atau
konstruksi masihkah laik untuk dioperasikan atau tidak.

5. Pelaksanaan inspeksi
5.1. Untuk jaringan udara : berjalan sepanjang lintasan saluran distribusi melihat secara
langsung ataupun menggunakan peralatan misal teropong atau Thermovision, kondisi
yang perlu diperhaikan antara lain :
1. Kondisi tiang : keropos, miring
2. Kondisi Cross-arm : keropos, miring
3. Isolator dan pengikat kawat :miring, pecah atau ikatan sudah tidak sesuai
5.2. Untuk peralatan operasi sistem :
1. Kondisi bangunan, tiang penunjang: kebersihannya, adanya kerusakan
2. Kondisi trafo, PHB-TR, Kubikel : diperiksa secara visual atau dengan pengukuran

8
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 2
PEMELIHARAAN / PENGGANTIAN TIANG

1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan penggantian tiang sesuai standar pemeliharaan

2. Peralatan yang dipakai


• Katrol
• Linggis
• Cangkul
• Sekop pengangkat tanah galian
• Tambang
• Tangga 10 -12 meter

3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri


• Topi pengaman / Helm
• Sepatu Kerja
• Sabuk Pengaman
• Pakaian kerja

4. Teori Dasar
Mengganti tiang yang keropos, pecah atau bengkok biasanya dilakukan dalam keadaan tidak
bertegangan. Namun demikian masih ada potensi bahaya,yaitu pekerjaan mengganti tiang adalah
barang yang sangat berat, sedangkan untuk daerah yang tidak bisa dijangkau dengan mobil crane
harus menggunakan tenaga orang .

9
IT-PLN

5. Pelaksanaan Praktikum
5.1. Letakkan tiang pengganti di dekat tiang yang akan diganti
5.2. Lepas semua asesoris tiang dan kawatnya
5.3. Jika kondisi tiang yang diganti masih cukup menahan tiang baru, maka pasanglah katrol
pada tiang tersebut. Tetapi bila kondisinya sudah tidak memungkinkan, maka buat
galian baru untuk menanam tiang menggunakan tenaga manusia atau mobil crane,
5.4. Jika pilihannya adalah mengganti tiang menggunakan sarana tiang lama, ikatlah tiang
baru menggunakan tambang katun atau seling dan pasang pada rantai katrol untuk
dinaikkan.
5.5. Jika tiang sudah terpasang tegak lakukan pemadatan pada pondasi tiang.

LUBANG
GALIAN

10
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 3
PENGGANTIAN ISOLATOR

1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan penggantian Isolator sesuai standar pemeliharaan

2. Peralatan yang dipakai


• Tool Kit
• Takel
• Kamlong
• Katrol
• Tambang
• Tangga 10 -12 meter

3. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri


• Topi pengaman / Helm
• Sepatu Kerja
• Sabuk Pengaman
• Pakaian kerja

4. Material
• Isolator suspension
• Isolator tumpu ( pin )
• Strain-clamp
• Pengikat kawat

5. Teori Dasar
Mengganti isolator sebenarnya dapat dilakukan secara on-line ( pemeliharaan dalam keadaan
bertegangan ), tetapi cara ini menggunakan peralatan yang khusus dengan tenaga khusus yang
sudah kompeten. Penggantian isolator dalam keadaan padam, tetap membutuhkan kehati-hatian,
diantaranya bekerja di ketinggian adalah merupakan potensi bahaya yang sangat tinggi

11
IT-PLN
6. Pelaksanaan Praktikum
6.1. Cara pemasangan isolator strain / suspension
1. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.
2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
3. Tahan kawat dengan menggunakan tarikan takel dan camlong , sampai posisi isolator
kendor
4. Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers.
5. Pasang kawat pada isolator
6. Kendorkan tarikan takel sampai takel bebas untuk dilepas lagi

6.2. Cara pemasangan isolator pin


1. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.
2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
3. Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers.
4. Pasang kembali kawat pada isolator pasang pengikatnya

12
IT-PLN

PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 4
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN ALAT HUBUNG TEGANGAN MENENGAH / TINGGI

1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian alat hubung tegangan menengah /
tegangan tinggi sesuai standar pengoperasiannya

2. Peralatan yang dipakai


• PMT atau LBS

3. Alat Kerja
• Tool Kit
• Micro ohm meter
• Meger 5.000 s/d 10.000
• Multi Tester
• Grounding Set
• Tester 20 kV

4. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri


• Topi pengaman / Helm
• Sepatu Isolasi 20 kV
• Sarung tangan Isolasi 20 kV
• Pakaian kerja

5. Teori Dasar
Pemutus Tenaga ( PMT ) dan Pemutus Beban ( PMB atau sehari-hari disebut deangan
LBS = Load Break Switch ), keduanya merupakan alat hubung yang dapat dimasukkan dan
dikeluarkan dalam keadaan berbeban, bahkan khusus PMT dapat digunakan untuk
memutus beban pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
Pemutusan sirkit berbeban menimbulkan busur listrik pada saat pisau alat hubung
membuka bahkan menutup sekalipun. Busur listrik tersebut dapat dipadamkan oleh
media peredam, misalnya semprotan minyak isolasi, ruang hampa udara dan yang saat ini
paling banyak digunakan berupa gas SF 6.
Namun demikian keterlambatan salah satu atau bahkan ketiga alat hubung dalam
13
IT-PLN
membuka atau menutup, dapat menyebabkan terjadinya busur listrik yang lebih besar
dari semestinya secara normal, ini sangat merusak dan membahayakan bagi personel
maupun alat itu sendiri.
Selain itu kondisi isolasi isolasi yang menurun dan kondisi alat hubung yang kurang baik
juga mempunyai dampak yang sama seperti bahasan sebelumnya.
Untuk menghindar hal tersebut perlu diadakan beberapa pemeriksaan dan pengujian
pada alat hubung berupa :
 Pemeriksaan visual dan pembersihan bagian luar.
 Percobaan keluar masuk manual maupun dengan simulasi relai.
 Pemeriksaan dan perawatan media pemadaman busur api (untuk minyak dan gas).
 Pemeliharaan isolator
 Pemeriksaan dan perawatan alat-alat kontak.
 Pemeriksaan dan perawatan motor penggerak (bila ada).
 Pengujian tahanan isolasi
 Pengujhian tahanan kontak (maksimal 200 micro – ohm) .
 Pengujian keserempakan alat kontak (selisih waktu maksimal 50 milli seconds)
 Pengujian tahanan pentanahan kerangka
 Pengujian tegangan uji 125 KV

6. Pelaksanaan Praktikum
6.1. Pengujian tahanan isolasi PMT, LBS dan PMS

Cara pengujian :

1. Lepaskan semua kabel atau rel penghubung


2. Posisi kontak terbuka semua
3. Ukur tahanan isolasi dengan menggunakan Megger 5.000 Volt atau 10.000 Volt
4. Hasil ukur dibandingkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pengguna alat
hubung tersebut.
Untuk diketahui allat hubung baru biasanya ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik
pembuat adalah minimal 5.000 Mega Ohm, tetapi oleh pengguna biasanya ditetapkan

14
IT-PLN
pada SOP yang nilainya lebih kecil dibanding yang ditetapkan pabrik pembuat alat
hubung tersebut

Tabel Pengukuran

 A1 - A2 = M
1 2 3
A
 A1 - A3 = M
 A2 - A2 = M
B
 A1 – BODY = M
 A2 - BODY = M
 A3 – BODY = M
 B1 - B2 = M
 B1 - B3 = M
 B2 - B3 = M
 B1 – BODY = M
 B2 - BODY = M
 B3 - BODY = M
 A1 - B1 = M
 A2 - B2 = M
 A3 - B3 = M

6.2. Pengujian tahanan kontak


A 1 2 3
Cara pengujian :
B
1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung
2. Posisi kontak tertutup semua
3. Ukur tahanan kontak dengan menggunakan
micro ohm meter 100-200 Amper

15
IT-PLN
Tabel Pengukuran

 A1 – B1 = micro 
 A2 – B2 = micro 
 A3 – B3 = micro 

6.3. Pengujian keserempakan

Cara pengujian :

1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung


2. Posisi kontak terbuka
3. Ukur keserempakan posisi menutup
4. Ukur keseempakan posisi membuka
Tabel Pengujian

 Posisi menutup
 Fasa R = mili-detik
 Fasa S = mili-detik
 Fasa T = mili-detik
 Posisi membuka
 Fasa R = mili-detik
 Fasa S = mili-detik
 Fasa T = mili-detik

6.4. Pengujian dengan tegangan uji 50 KV DC

Cara pengujian :

1. Lepaskan semua kabel dan rel penghubung


2. Hubungkan terminal positip alat uji pada fasa yang diuji
3. Hubungkan kedua fasa yang tidak diuji dengan grounding
16
IT-PLN
4. masukkan tegangan uji sebesar 50 KV selama 1 menit
5. Lakukan hal serupa untuk kedua fasa lainnya
Tabel pengujian

 Fasa R = mA
 Fasa R = mA
 Fasa T = mA

6.5. Pemeriksaaan Isolator Busbar

 Menghilangkan debu yang menempel


 Menghilangklan bekas rambatan arus listrik

Cara pemeriksaan

1. Masukkan saklar pentanahan


2. Buka tutup dan pintu kubikel
3. Bersihkan kotoran / debu / bekas rambatan yang menempel pada isolator dengan menggunakan
kuas / kain lap
4. Oleskan sakafen di sel;uruh permukaan isolator
5. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
6. Lepas kembali saklar pentanahan

6.6. Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Mekanis

Tujuan pemeriksanan dan pengujian

 Agar kerja keluar-masuk PMT / PMB tidak macet


 Agar sistem interlock bekerja

17
IT-PLN
Cara pengerjaannya

1. Masukkan saklar pentanahan


2. Buka tutup dan pintu kubikel
3. Bersihkan kotoran / debu pada alat mekanis dengan menggunakan kuas dan was-bensin
4. Semprotkan bagian yang karat atau macet dengan menggunakan WD 40 dan bersihkan kembali
5. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
6. Lepas kembali saklar pentanahan
6.7. Pemeriksaan bagian kontak busbar dan kabel

Tujuan Pemeriksaan

 Agar kontak baik sehingga tidak menimbulkan panas saat dihungkan dengan sumer listrik dan
beban
Cara pengerjaannya

1. Masukkan saklar pentanahan


2. Buka tutup dan pintu kubikel
3. Lepaskan kontak dengan busbar dan kabel
4. Bersihkan kotoran / debu pada terminal kubikeldengan busbar dan sepatu kabel keluar
menggunakan Sabut plastik hijau
5. Bersihkan permukaan kontak dengan was-bensin atau WD 40
6. Oleskan vaselin-elektrik pada permukaan bagian kontak
7. Pasang kembali busbar dan kabel keluar
8. Kencangkan mur-baut pengikat
9. Pasang kembali tutup dan pintu kubikel
10.Lepas kembali saklar pentanahan

6.8. Pemeriksaan kerangka Alat Hubung ( Kubikel )

Tujuan Pemelriksaan

Agar kerangka tidak berkarat dan baut-baut penguat terhadap body terpasang semua debgan baik

18
IT-PLN
Cara pemeriksaan

1. Bersihkan permukaan tutup kerangka kerangka kubikel dengan lap / kuas


2. Bersihkan permukaan dan pintu kubikel dengan alkohol

6.9. Pemeriksan PMS pentanahan dan peralatan interlocknya


Tujuan Pemeriksaan
Agar diketahui bahwa PMS pentanahan dan pertalatan interlock bekerja scara normal

Cara Pengerjaannya
1. Pemeriksaan kondisi pisau-pisau kontaknya.
2. Pengencangan pada baut-baut pengikat sambungan yang kendor.
3. Pemeriksaan pada bushing.
4. Pemeriksaan pada pegas-pegas kontaknya.
5. Percobaan keluar masuk.

19
IT-PLN

PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 5
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN TRANSFORMATOR

1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan pemeliharaan dan pengujian Trafo Daya /Tenaga untuk mengetahui
kondisi isolasi pada tegangan kerja dan jika terjadi gangguan tegangan lebih

2. Peralatan yang dipakai


• Transformator

3. Alat Kerja
• Tool Kit
• Meger 5.000 s/d 10.000
• Multi Tester
• Grounding Set
• Tester 20 kV

4. Alat Keselamatan Kerja dan Pelindung Diri


• Topi pengaman / Helm
• Sepatu Isolasi 20 kV
• Sarung tangan Isolasi 20 kV
• Pakaian kerja

5. Teori Dasar
Kondisi trafo dinyatakan baik ukurannya adalah :
a. Kondisi isolasi kumparan masih berada di atas nilai minimal yang diijinkan, sehingga
kemampuan trafo bekerja pada tegangan kerja maupun tegangan lebih yang
ditetapkan.
b. Kondisi minyak trafo yang diukur besarnya tegangan tembus tidak kurang dari nilai
minimal yang ditetapkan.
c. Perbandingan transformasi antara kumparan primer dan skunder pada setiap sadapan
d. Ketidak sesuiani salah satudari tiga hal di atas berarti trafo dinyatakan rusak
20
IT-PLN

6. Pelaksanaan Praktikum

5.3. Pengujian tahanan isolasi


Tujuannya adalah untuk menmgetahui ketahanan isolasi terhadap tegangan kerja.

Alat penguji yang digunakan adalah Meger dengan tegangan 1.000 s/d 5000 V DC.Cara
pengukurannya adalah menghubungkan kebel ukur dari Meger ke terminal trafo antara
primer dengan skunder, primer dengan body/kerangka trafo dan sekunder dengan body /
kerangka trafo masing-masing selama 1 ( satu ) menit
Untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
hasil perhitungan.
Perhitungan nilai minimal tahanan isolasi trafo :

C x E
Ris pada suhu t  c ≥ ------------------- ……………….MΩ
 KVA x Ks

C = faktor belitan yang terendam isolasi minyak = 0,8


E = tegangan tertinggi ………. Volt
KVA = daya trafo ……… kVA.
Ks = faktor koreksi suhu belitan

21
IT-PLN
Faktor koreksi suhu belitan ( ks )
Suhu belitan (  c ) Faktor koreksi
0 0,25
5 0,36
10 0,50
15 0,72
20 1,0
30 1,98
40 3,95
50 7,85

Tabel pengujian

Menit TR – Body TR - TM TM – Body


(M) (M) (M)

Megger 2.500 v Megger 5.000 atau 10.000 v


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

22
IT-PLN

5.4. Pengujian Polaritas Index


Tujuannya untuk mengetahui ketahanan isolasi terhadap gangguan tegangan lebih.
Merupakan perbandingan nilai tahanan isolasi belitan pada menit ke 10 dibanding dengan
tahanan isolasi menit ke 1.
Ris menit 10
Pi = -----------------------
Ris menit 1

Kondisi isolasi

Polaritas index Kondisi isolasi

Kurang dari 1 Berbahaya

1.0 - 1.1 Kurang

1.1 - 1,25 Meragukan

1.25 - 2.0 Cukup

Lebih dari 2 Bagus

5.5. Pemeriksaan dan pengujian minyak trafo


Untuk mencegah gangguan trafo karena minyaknya, maka diperlukan secara periodik pemeriksaan
minyak di laboratorioum guna mengatahui :

 Nilai tegangan tembus


 Kadar asam dan air
 Nilai viskositas
 Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan) hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak
lanjut yaitu :

23
IT-PLN
. Tabel sifat minyak trafo

No Sifat-sifat minyak trafo Minyak trafo tua Setelah diolah Minyak trafo
urut dengan reaktor baru
minyak

1 Kadar asam  1.00 0.03 0.03


( mg koh / g minyak )

2 Tegangan tembus < 80  120  120


( kv / cm )

3 Kadar air > 0.05 0.00 0.00

4 Kadar kotoran > 1.10 0.00 0.00


Visositas
5 ( milli poises ) > 30 19.24 18.45

6 Warna Coklat merah Kuning Kuning muda


tak berwarna

7 Bau Sangat Tak berbau Tak berbau


merangsang

Hasil pemeriksaan digunakan untuk melakukan tindak lanjut yaitu :

 Minyak masih dapat dipakai


 Minyak harus diproses / disaring agar dapat dipakai lagi
 Minyak harus diganti dengan yang baru

5.6. Pelaksanaan pengujian tegangan tembus minyak isolasi


• Persiapan pengujian

Pengujian tegangan tembus minyak isolasi menggunakan perangkat ukur, berupa dua sela bola
tegangan jarak 2,5 mm, dan tegangan yang dapat menaikan sebesar 2 kv / sec. Sesuai standart iec
156 tahun 1995.

24
IT-PLN
Minyak yang akan diuji diambil dari katup pembuangan trafo, ditaruh dalam botol yang bersih botol
harus penuh dengan minyak, caranya setelah botol terisi, putarlah secara perlahan-lahn hingga
posisi terbalik. Amati adanya udara dan bila ternyata ada, botol diisi lagi dan ulangi membalik posisi
botol.

Bila perangkat penguji berada dekat trafo, pengujian dapat langsung dilaksanakan, tetapi bila
jaraknya jauh, pengujiannya menunggu 15 - 20 menit setelah minyak tiba di tempat

• Pelaksanaan pengujian

Perangkat pengujian menggunakan merk “ baur “dengan standarisasi vde

Jarak sela bola dan jenis elektroda

CEB UTE BSS VDE ASA


ASE

12 5 mm 4 mm 2.5 mm 1/10 "


mm

Prosedur pengujian sebagai berikut :

1. Ambil minyak trafo dari kran drainer sebanyak isi cawan penguji
2. Atur jarak sela bola sebesar 2,5 mm dengan alat kalibrasi
3. Minyak yang akan diuji, dituang kedalam cawan sampai 5 mm dibawah tutup cawan
4. Biarkan / tunggu selama 1 menit
5. Aduk minyak dengan alat pengaduk selama 1 menit
6. Matikan alat pengaduk dan biarkan minyak selama beberapa saat
7. Masukan tegangan uji dengan pilihan kenaikan tegangan 2 kv / sec. Kenaikan tegangan akan
berhenti bila tercapai tegangan tembusnya
8. Catat besarnya tegangan tembus
9. Lakukan pengujian sampai 6 (enam) kali dengan tahapan yang sama (pengadukan 1 menit,
menunggu beberapa saat

25
IT-PLN

V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6
Tegangan tembus rata-rata = ----------------------------------------
6
10.Hitung nilai tegangan tembus rata-rata sela isolasi 2,5 mm yaitu :
11.Menentukan nilai tegangan tembus minyak pada jarak 1 cm dengan menggunakan grafik
pembanding

26
IT-PLN

Kesimpulan :

 Tegangan tembus rata-rata dari alat penguji =.....................kv


 Tegangan tembus rata-rata per 1 cm, sesuai dengan grafik pembanding = ....................kv
Maka minyak dinyatakan :

 Masih dapat dipakai


 Harus diolah / disaring sampai tegangan tembusnya memenuhi
 Harus diganti dengan minyak baru

5.7. Pengujian perbandingan transformasi


• Tujuan pengujian

Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan bekerja dengan tegangan keluaran yang
seimbang, bila tegangan masukkan seimbang. Trafo dengan kondisi kurang baik keseimbangan
tegangan dapat terjadi disebabkan adanya :

– Jumlah belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
– Ukuran penampang belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
– Adanya hubung singkat pada belitan primer dan atau skunder
Perlakuan pengujian perbandingan transformasi dilakukan pada trafo baru, pemeriksaan rutin
trafo yang sedang beroperasi dan trafo setelah direparasi.

• Cara pengujian :

1. Lepaskan kabel penghubung trafo.


2. Pada sisi tegangan tinggi di beri tegangan 231 / 400 volt
3. Atur sadapan trafo.
4. Ukur tegangan pada terminal-terminal

27
IT-PLN
TABEL PENGAMATAN

TERMINAL TEGANGAN-
SADAPAN TEGANGAN TINGGI TEGANGAN RENDAH
U-V U-W V–W u-v u-w v–w
1

KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………

6.6. Pengujian keseimbangan beban

• Tujuan pengujian

Tujuannya sama dengan pengujian perbandingan transformasi dan penyebabnya juga sama
tetapi dapat juga keseimbangan beban terjadi oleh karena bahan / material kawat belitan ketiga
fasa tidak sama meski jumlah belitannya sama.

Trafo yang diuji adalah trafo baru dan trafo selesai direparasi

• Cara pengujian :

1. Hubung singkatkan ke tiga terminal tegangan rendah.


2. Masukkan tegangan 231 / 400 v pada terminal tegangan tinggi
3. Atur sadapan trafo.
4. Ukur arus pada masing-masing fasa sisi primer dengan menggunakan tiang - amper meter.

28
IT-PLN

ARUS
SADAPAN
FASA 1 FASA 2 FASA 3
1

KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………………

29
30

Anda mungkin juga menyukai