DISUSUN OLEH:
SOERIPTO BE
Asisten Laboratorium :
Susunan Jurnal :
1. COVER
2. JUDUL
4. PENDAHULUAN
5. LANDASAN TEORI
6. METODE PRAKTEK
- Langkah Prakek
- Analisa
- Tugas Akhir
9. UCAPAN TERIMAKASIH
JURNAL PRAKTEK
INSTALASI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
Nama :
NIM :
Kelas :
Tgl. Praktek :
Tgl. Presentasi :
Jurusan : D-III Teknologi Listrik
Asisten : Gerald Andika Septian Sitorus
TATA TERTIB PRAKTEK ONLINE LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
1. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dilaksanakan secara ONLINE pada
Microsoft Teams. Bagi para mahasiswa yang mengikuti praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik dan belum join dalam grup Microsoft teams silahkan menghubungi kordas Laboratorium
Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. (Gerald: 082260837100)
2. Praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik akan dimulai sesuai dengan jadwal
praktek yang sudah tertera sesuai jadwal kelas masing-masing.
3. Praktikan tidak diperkenankan terlambat (toleransi waktu 15 menit). Keterlambatan lebih dari 15 menit
maka dianggap tidak hadir.
4. Bagi praktikan yang berhalangan hadir saat jadwal praktek yang ditentukan dikarenakan bentrok dengan
praktek/mata kuliah lain, diharapkan menginformasikan maksimal H-1 sebelum praktek dimulai dengan
bukti dan keterangan yang jelas kepada kordas atau dosen praktek.
5. Pada saat mengikuti praktek online berlangsung diharapkan untuk praktikan untuk fokus dan interaktif
dalam mengikuti praktek online.
6. Tugas rumah praktek Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dikumpulkan sebelum
mulai praktek pertama (modul 1) berlangsung sesuai jadwal praktek masing-masing ke Assignment di
Microsoft Teams.
7. Tugas rumah dikerjakan pada lembar kerja Praktikan masing-masing dengan ditulis tangan, dikumpulkan
pada Assignment Ms. Teams dalam format PDF (jadikan 1 file).
8. Pelaksanaan praktek dilaksanakan 1 modul tiap minggu.
9. Praktikan diharapakan mempersiapkan jaringan internet yang stabil demi kelancaran praktek online.
10. Praktikan akan melaksanakan tes awal pada saat praktek modul pertama sesuai jadwal kelas, dimulai
melalui assignment Microsoft Teams untuk setiap kelasnya.
11. Pengumpulan jurnal maksimal H+6 setelah pertemuan. Bagi yang terlambat mengumpulkan jurnal akan
berlaku pengurangan nilai 1/7 per harinya. Dikumpulkan dalam format PDF.
PENILAIAN PRAKTEK :
• TUGAS RUMAH = 10 %
• TES AWAL = 10 %
• TES AKHIR = 10 %
• JURNAL = 20 %
• PRESENTASI = 30 %
TOTAL = 100%
I. PENDAHULUAN
Pemeliharan Instalasi Distribusi dilaksanakan untuk menjaga kondisi dan performance
sistem distribusi agar selalu mencapai nilai yang optimal dalam waktu yang ditentukan
Pelaksanaan pemeliharaan sangat efektip bila dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Dimulai dari pemeriksaan secara rutin melalui pemeriksaan secara visual
maupun berupa pengukuran-pengukuran.
Pelaksanaan pemeliharaan pada praktikum ini dilakukan secara simulasi dalam arti
konstruksi jaringan yang digunakan bukanlah jaringan yang benar-benar dioperasikan,
tetapi menggunakan konstruksi jaringan berupa simulasi. Namun demikian semua alat
kerja, material samapai dengan pengoperasian dan pemeliharaan selalu menggunakan
barang yang sebenarnya, sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan setelah praktikum tidak ada bedanya dengan pelaksanaan pekerjaan
sebenarnya di lapangan.
Sangat perlu diperhatikan bahwa potensi bahaya terhadap personil pelaksana pekerjaan
maupun peralatan adalah sangat tinggi, sehingga ketaatan terhadap prosedur atau
petunjuk praktikum harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
7
IT-PLN
III. IDENTIFIKASI PERALATAN
Pada setiap modul praktikum akan di informasikan peralatan praktikum, gambar
rencana kerja , media yang digunakan dan lokasi tempat pelaksanaan praktikum
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 1
INSPEKSI JARINGAN DISTRIBUSI
1. Tujuan Praktikum
Dapat menentukan kondisi peralatan distribusi maupun konstruksi secara keseluruhan,
apakah masih laik dioperasikan atau dipelihara atau diganti dengan yang baru
2. Peralatan yang dipakai
• Teropong
• Kertas dan alat tulis
4. Teori Dasar
Fungsi utama dari inspeksi adalah untuk mengevaluasi kondisi dan performance material atau
konstruksi masihkah laik untuk dioperasikan atau tidak.
5. Pelaksanaan inspeksi
5.1. Untuk jaringan udara : berjalan sepanjang lintasan saluran distribusi melihat secara
langsung ataupun menggunakan peralatan misal teropong atau Thermovision, kondisi
yang perlu diperhaikan antara lain :
1. Kondisi tiang : keropos, miring
2. Kondisi Cross-arm : keropos, miring
3. Isolator dan pengikat kawat :miring, pecah atau ikatan sudah tidak sesuai
5.2. Untuk peralatan operasi sistem :
1. Kondisi bangunan, tiang penunjang: kebersihannya, adanya kerusakan
2. Kondisi trafo, PHB-TR, Kubikel : diperiksa secara visual atau dengan pengukuran
8
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 2
PEMELIHARAAN / PENGGANTIAN TIANG
1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan penggantian tiang sesuai standar pemeliharaan
4. Teori Dasar
Mengganti tiang yang keropos, pecah atau bengkok biasanya dilakukan dalam keadaan tidak
bertegangan. Namun demikian masih ada potensi bahaya,yaitu pekerjaan mengganti tiang adalah
barang yang sangat berat, sedangkan untuk daerah yang tidak bisa dijangkau dengan mobil crane
harus menggunakan tenaga orang .
9
IT-PLN
5. Pelaksanaan Praktikum
5.1. Letakkan tiang pengganti di dekat tiang yang akan diganti
5.2. Lepas semua asesoris tiang dan kawatnya
5.3. Jika kondisi tiang yang diganti masih cukup menahan tiang baru, maka pasanglah katrol
pada tiang tersebut. Tetapi bila kondisinya sudah tidak memungkinkan, maka buat
galian baru untuk menanam tiang menggunakan tenaga manusia atau mobil crane,
5.4. Jika pilihannya adalah mengganti tiang menggunakan sarana tiang lama, ikatlah tiang
baru menggunakan tambang katun atau seling dan pasang pada rantai katrol untuk
dinaikkan.
5.5. Jika tiang sudah terpasang tegak lakukan pemadatan pada pondasi tiang.
LUBANG
GALIAN
10
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 3
PENGGANTIAN ISOLATOR
1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan penggantian Isolator sesuai standar pemeliharaan
4. Material
• Isolator suspension
• Isolator tumpu ( pin )
• Strain-clamp
• Pengikat kawat
5. Teori Dasar
Mengganti isolator sebenarnya dapat dilakukan secara on-line ( pemeliharaan dalam keadaan
bertegangan ), tetapi cara ini menggunakan peralatan yang khusus dengan tenaga khusus yang
sudah kompeten. Penggantian isolator dalam keadaan padam, tetap membutuhkan kehati-hatian,
diantaranya bekerja di ketinggian adalah merupakan potensi bahaya yang sangat tinggi
11
IT-PLN
6. Pelaksanaan Praktikum
6.1. Cara pemasangan isolator strain / suspension
1. Gunakan perkakas kerja sesuai kebutuhan.
2. Gunakan peralatan K3 sesuai kebutuhan
3. Tahan kawat dengan menggunakan tarikan takel dan camlong , sampai posisi isolator
kendor
4. Angkat isolator pengganti dan pasang pada travers.
5. Pasang kawat pada isolator
6. Kendorkan tarikan takel sampai takel bebas untuk dilepas lagi
12
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 4
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN ALAT HUBUNG TEGANGAN MENENGAH / TINGGI
1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan pemeriksaan dan pengujian alat hubung tegangan menengah /
tegangan tinggi sesuai standar pengoperasiannya
3. Alat Kerja
• Tool Kit
• Micro ohm meter
• Meger 5.000 s/d 10.000
• Multi Tester
• Grounding Set
• Tester 20 kV
5. Teori Dasar
Pemutus Tenaga ( PMT ) dan Pemutus Beban ( PMB atau sehari-hari disebut deangan
LBS = Load Break Switch ), keduanya merupakan alat hubung yang dapat dimasukkan dan
dikeluarkan dalam keadaan berbeban, bahkan khusus PMT dapat digunakan untuk
memutus beban pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
Pemutusan sirkit berbeban menimbulkan busur listrik pada saat pisau alat hubung
membuka bahkan menutup sekalipun. Busur listrik tersebut dapat dipadamkan oleh
media peredam, misalnya semprotan minyak isolasi, ruang hampa udara dan yang saat ini
paling banyak digunakan berupa gas SF 6.
Namun demikian keterlambatan salah satu atau bahkan ketiga alat hubung dalam
13
IT-PLN
membuka atau menutup, dapat menyebabkan terjadinya busur listrik yang lebih besar
dari semestinya secara normal, ini sangat merusak dan membahayakan bagi personel
maupun alat itu sendiri.
Selain itu kondisi isolasi isolasi yang menurun dan kondisi alat hubung yang kurang baik
juga mempunyai dampak yang sama seperti bahasan sebelumnya.
Untuk menghindar hal tersebut perlu diadakan beberapa pemeriksaan dan pengujian
pada alat hubung berupa :
Pemeriksaan visual dan pembersihan bagian luar.
Percobaan keluar masuk manual maupun dengan simulasi relai.
Pemeriksaan dan perawatan media pemadaman busur api (untuk minyak dan gas).
Pemeliharaan isolator
Pemeriksaan dan perawatan alat-alat kontak.
Pemeriksaan dan perawatan motor penggerak (bila ada).
Pengujian tahanan isolasi
Pengujhian tahanan kontak (maksimal 200 micro – ohm) .
Pengujian keserempakan alat kontak (selisih waktu maksimal 50 milli seconds)
Pengujian tahanan pentanahan kerangka
Pengujian tegangan uji 125 KV
6. Pelaksanaan Praktikum
6.1. Pengujian tahanan isolasi PMT, LBS dan PMS
Cara pengujian :
14
IT-PLN
pada SOP yang nilainya lebih kecil dibanding yang ditetapkan pabrik pembuat alat
hubung tersebut
Tabel Pengukuran
A1 - A2 = M
1 2 3
A
A1 - A3 = M
A2 - A2 = M
B
A1 – BODY = M
A2 - BODY = M
A3 – BODY = M
B1 - B2 = M
B1 - B3 = M
B2 - B3 = M
B1 – BODY = M
B2 - BODY = M
B3 - BODY = M
A1 - B1 = M
A2 - B2 = M
A3 - B3 = M
15
IT-PLN
Tabel Pengukuran
A1 – B1 = micro
A2 – B2 = micro
A3 – B3 = micro
Cara pengujian :
Posisi menutup
Fasa R = mili-detik
Fasa S = mili-detik
Fasa T = mili-detik
Posisi membuka
Fasa R = mili-detik
Fasa S = mili-detik
Fasa T = mili-detik
Cara pengujian :
Fasa R = mA
Fasa R = mA
Fasa T = mA
17
IT-PLN
Cara pengerjaannya
Tujuan Pemeriksaan
Agar kontak baik sehingga tidak menimbulkan panas saat dihungkan dengan sumer listrik dan
beban
Cara pengerjaannya
Tujuan Pemelriksaan
Agar kerangka tidak berkarat dan baut-baut penguat terhadap body terpasang semua debgan baik
18
IT-PLN
Cara pemeriksaan
Cara Pengerjaannya
1. Pemeriksaan kondisi pisau-pisau kontaknya.
2. Pengencangan pada baut-baut pengikat sambungan yang kendor.
3. Pemeriksaan pada bushing.
4. Pemeriksaan pada pegas-pegas kontaknya.
5. Percobaan keluar masuk.
19
IT-PLN
PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
MODUL 5
PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN TRANSFORMATOR
1. Tujuan Praktikum
Dapat melaksanakan pemeliharaan dan pengujian Trafo Daya /Tenaga untuk mengetahui
kondisi isolasi pada tegangan kerja dan jika terjadi gangguan tegangan lebih
3. Alat Kerja
• Tool Kit
• Meger 5.000 s/d 10.000
• Multi Tester
• Grounding Set
• Tester 20 kV
5. Teori Dasar
Kondisi trafo dinyatakan baik ukurannya adalah :
a. Kondisi isolasi kumparan masih berada di atas nilai minimal yang diijinkan, sehingga
kemampuan trafo bekerja pada tegangan kerja maupun tegangan lebih yang
ditetapkan.
b. Kondisi minyak trafo yang diukur besarnya tegangan tembus tidak kurang dari nilai
minimal yang ditetapkan.
c. Perbandingan transformasi antara kumparan primer dan skunder pada setiap sadapan
d. Ketidak sesuiani salah satudari tiga hal di atas berarti trafo dinyatakan rusak
20
IT-PLN
6. Pelaksanaan Praktikum
Alat penguji yang digunakan adalah Meger dengan tegangan 1.000 s/d 5000 V DC.Cara
pengukurannya adalah menghubungkan kebel ukur dari Meger ke terminal trafo antara
primer dengan skunder, primer dengan body/kerangka trafo dan sekunder dengan body /
kerangka trafo masing-masing selama 1 ( satu ) menit
Untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
hasil perhitungan.
Perhitungan nilai minimal tahanan isolasi trafo :
C x E
Ris pada suhu t c ≥ ------------------- ……………….MΩ
KVA x Ks
21
IT-PLN
Faktor koreksi suhu belitan ( ks )
Suhu belitan ( c ) Faktor koreksi
0 0,25
5 0,36
10 0,50
15 0,72
20 1,0
30 1,98
40 3,95
50 7,85
Tabel pengujian
22
IT-PLN
Kondisi isolasi
23
IT-PLN
. Tabel sifat minyak trafo
No Sifat-sifat minyak trafo Minyak trafo tua Setelah diolah Minyak trafo
urut dengan reaktor baru
minyak
Pengujian tegangan tembus minyak isolasi menggunakan perangkat ukur, berupa dua sela bola
tegangan jarak 2,5 mm, dan tegangan yang dapat menaikan sebesar 2 kv / sec. Sesuai standart iec
156 tahun 1995.
24
IT-PLN
Minyak yang akan diuji diambil dari katup pembuangan trafo, ditaruh dalam botol yang bersih botol
harus penuh dengan minyak, caranya setelah botol terisi, putarlah secara perlahan-lahn hingga
posisi terbalik. Amati adanya udara dan bila ternyata ada, botol diisi lagi dan ulangi membalik posisi
botol.
Bila perangkat penguji berada dekat trafo, pengujian dapat langsung dilaksanakan, tetapi bila
jaraknya jauh, pengujiannya menunggu 15 - 20 menit setelah minyak tiba di tempat
• Pelaksanaan pengujian
1. Ambil minyak trafo dari kran drainer sebanyak isi cawan penguji
2. Atur jarak sela bola sebesar 2,5 mm dengan alat kalibrasi
3. Minyak yang akan diuji, dituang kedalam cawan sampai 5 mm dibawah tutup cawan
4. Biarkan / tunggu selama 1 menit
5. Aduk minyak dengan alat pengaduk selama 1 menit
6. Matikan alat pengaduk dan biarkan minyak selama beberapa saat
7. Masukan tegangan uji dengan pilihan kenaikan tegangan 2 kv / sec. Kenaikan tegangan akan
berhenti bila tercapai tegangan tembusnya
8. Catat besarnya tegangan tembus
9. Lakukan pengujian sampai 6 (enam) kali dengan tahapan yang sama (pengadukan 1 menit,
menunggu beberapa saat
25
IT-PLN
V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6
Tegangan tembus rata-rata = ----------------------------------------
6
10.Hitung nilai tegangan tembus rata-rata sela isolasi 2,5 mm yaitu :
11.Menentukan nilai tegangan tembus minyak pada jarak 1 cm dengan menggunakan grafik
pembanding
26
IT-PLN
Kesimpulan :
Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan bekerja dengan tegangan keluaran yang
seimbang, bila tegangan masukkan seimbang. Trafo dengan kondisi kurang baik keseimbangan
tegangan dapat terjadi disebabkan adanya :
– Jumlah belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
– Ukuran penampang belitan sisi primer dan atau skunder tidak sama pada pembuatannya
– Adanya hubung singkat pada belitan primer dan atau skunder
Perlakuan pengujian perbandingan transformasi dilakukan pada trafo baru, pemeriksaan rutin
trafo yang sedang beroperasi dan trafo setelah direparasi.
• Cara pengujian :
27
IT-PLN
TABEL PENGAMATAN
TERMINAL TEGANGAN-
SADAPAN TEGANGAN TINGGI TEGANGAN RENDAH
U-V U-W V–W u-v u-w v–w
1
KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………
• Tujuan pengujian
Tujuannya sama dengan pengujian perbandingan transformasi dan penyebabnya juga sama
tetapi dapat juga keseimbangan beban terjadi oleh karena bahan / material kawat belitan ketiga
fasa tidak sama meski jumlah belitannya sama.
Trafo yang diuji adalah trafo baru dan trafo selesai direparasi
• Cara pengujian :
28
IT-PLN
ARUS
SADAPAN
FASA 1 FASA 2 FASA 3
1
KESIMPULAN :
……………………………………………………………………………………………
29
30