Anda di halaman 1dari 76

Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

MODUL
PRAKTIKUM
SISTEM TENAGA LISTRIK

Disusun Oleh:

Dian Budhi Santoso, S.T., M.Eng.


NIDN. 0020069102

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 1


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

PENGANTAR
ETAP merupakan software yang digunakan untuk melakukan desain/perencanaan
sistem kelistrikan yang ada di suatu Industri atau Wilayah. Software ini sangat
bermanfaat untuk melakukan berbagai analisa yang sangat membantu untuk
mempermudah pekerjaan. Seorang electrical power engieer wajib untuk bisa memakai
software etap mulai dari mendisain SLD sampai menganalisa sistem secara keseluruhan.
Didalam modul ini akan dibahas mengenai:
1. Pengenalan ETAP
2. Jaringan Distribusi
3. Perbaikan Tegangan dengan Load Tap Changer dan Capacitor Bank
4. Analisis Aliran Daya
5. Analisis Hubung Singkat
6. Analisis Starting Motor Induksi
7. Perancangan dan Analisis Sistem Proteksi Tenaga Listrik
ETAP hanyalah alat bantu untuk mempermudah, jadi teman-teman sekalian harus
sudah bisa dan faham akan semua materi di atas terlebih dahulu sehingga diharapkan
mempunyai kemampuan penguasaan materi dan penguasaan software.
Semoga modul ETAP sederhana ini bisa bermafaat.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 2


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Tampilan program ETAP dan keterangan singkat

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 3


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

PETUNJUK PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK


TAHUN 2023
A. Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum Sistem Tenaga Listrik
1. Praktikum dilakukan secara luring di kampus 2 Gedung Laboratorium
Bersama.
2. Kelas praktikum dibagi menjadi 5 kelompok dengan pembagian kelompok
berisikan 3-4 mahasiswa yang dapat dilihat di google classroom.
3. Daftar hadir praktikum dapat diisi melalui link google form saat hari
praktikum berlangsung
4. Batas pengisian daftar hadir 1 hari untuk setiap pertemuan praktikum, setelah
diinfokan oleh asisten praktikum bahwa praktikum dimulai.
5. Praktikan yang tidak menghadiri atau telat mengisi daftar hadir dianggap
tidak mengikuti praktikum dan dianggap nilai praktikum pada unit tersebut
nol (0).
6. Setiap kelompok tidak boleh mengganti jadwal praktikum, kecuali ada
keperluan yang sama sekali tidak bisa ditingalkan.
7. Tidak menghadiri praktikum atau menggati jadwal tanpa konfirmasi dianggap
tidak mengikuti praktikum.
8. Tugas pendahuluan dan Pre-Test dapat dilihat di google classroom.
9. Praktikan WAJIB membuat tugas tambahan dan menyerahkan sendiri tugas
tambahan yang diberikan.
10. Semua jenis tugas, laporan dll ditulis dengan tulisan tangan menggunakan
ballpoint warna biru pada kertas Folio dan dilampirkan pada laporan
praktikum. Kerapian termasuk dalam penilaian
11. Waktu pengumpulan laporan dan tugas tambahan adalah 7 x 24 jam setelah
praktikum. Tidak ada toleransi keterlambatan.
12. Tugas tambahan yang diserahkan melebihi batas waktu penyerahan tidak
diterima, dan pada modul tersebut maka praktikan dinyatakan gagal.
13. Bobot penilaian Praktikum Sistem Tenaga Listrik adalah sebagai berikut :
• Dasar Teori = 20%
• Analisis = 15%
• Tugas Tambahan = 10%
• Kedisiplinan = 5%
• Tugas Pendahuluan = 10%
• Kemampuan Materi = 20%
• Kemampuan Praktikum = 20%
14. Praktikum Sistem Tenaga Listrik terdiri atas unit berikut :
Unit 1 : Pengenalan program ETAP
Unit 2 : Jaringan Distribusi
Unit 3 : Perbaikan Tegangan dengan Load Tap Changer dan Capacitor Bank
Unit 4 : Analisis Aliran Daya
Unit 5 : Analisis Hubung Singkat
Unit 6 : Analisis Starting Motor Induksi
Unit 7 : Perancangan dan Analisis Sistem Proteksi Tenaga Listrik

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 4


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Unit 8 : Post-test
15. Segala tindakan PLAGIARISME oleh praktikan berbuah sanksi berupa nilai
dari laporan praktikan yang bersangkutan akan dibagi sesuai dengan jumlah
orang yang bersangkutan.
16. Peraturan lain yang tidak disebutkan dalam tata tertib ini akan diberitahukan
kemudian.

B. Kelengkapan Praktikum Sistem Tenaga Listrik


1. Membawa modul praktikum
2. Praktikan wajib membawa satu (1) unit laptop yang sudah terinstall software
ETAP.
3. Membawa print out lembar pengamatan setiap unit praktikum
4. Membawa alat tulis

C. Persiapan Sebelum Praktikum


Sebelum pelaksanaan praktikum dimulai, praktikan harus mempersiapkan diri
dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Praktikan wajib mempelajari modul sebelum praktikum dimulai.
2. Praktikan dapat mempelajari praktikum dengan cara menonton video di
youtube secara full (karena semua informasi disampaikan dalam video)
sebelum pelaksanaan praktikum.
3. Praktikan harus sudah mengumpulkan tugas pendahuluan dan Pre-Test
sebagai syarat wajib mengikuti praktikum.

D. Pelaksanaan Praktikum
1. Pelaksanaan praktikum dibagi menjadi 4 sesi dalam 1 hari, dimana jadwal
pelaksanaan tiap sesinya diatur sesuai kesepakatan kelasnya masing-masing.
2. Dalam tiap sesinya dilaksanakan 4 unit praktikum (unit1 – unit4 dan unit 5 –
unit 8).
3. Terdapat 1 kelas di dalam 1 sesi yang terbagi menjadi 5 kelompok berisikan
3-4 orang peserta, dimana setiap peserta bertanggung jawab mengerjakan 1
unit praktikum.
4. Di dalam ruangan praktikum, tempat duduk yang sudah diatur dan di
kelompokkan per unitnya. Praktikan dapat duduk sesuai unit yang dikerjakan.
5. Durasi praktikum berlangsung selama 90 menit. Apabila ada yg terlambat
tidak ada toleransi penambahan waktu, kerjakan praktikum dengan durasi
yang tersisa pada setiap sesinya.
6. Sebelum memulai praktikum, praktikan wajib mengisi absensi praktikum
melalui google form yang tersedia.
7. Pembagian sesi praktikum :
- Sesi 1 = 08.00 – 09.30 WIB
- Sesi 2 = 09.35 – 11.05 WIB
- Sesi 3 = 13.00 – 14.30 WIB
- Sesi 4 = 14.35 – 16.05 WIB

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 5


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

E. Setelah Pelaksanaan Praktikum


1. Peserta memastikan dirinya telah melakukan absensi praktikum sebelum
meninggalkan ruangan.
2. Segala bentuk pengerjaan laporan praktikum dan tugas-tugas sudah diatur
pada tata tertib diatas.

Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Sistem Tenaga Listrik

Dian Budhi Santoso, S.T., M.Eng.


NIDN. 0020069102

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 6


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 1
PENGENALAN PROGRAM ETAP

A. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP.
2. Dapat menggambar diagram segaris sistem tenaga listrik dan setting beberapa
komponennya pada software ETAP.
3. Dapat menjalankan simulasi aliran daya (Load Flow) untuk menganalisis turun
tegangan dan rugi daya yang terjadi pada sistem yang dibuat.
B. Gambar Sistem

Komponen sistem tenaga listrik

B.1. Komponen sistem tenaga listrik yang digunakan


1. Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber tegangan
yang mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang
diserap cukup besar. Power Grid dapat berupa sebuah generator yang besar,
atau sebuah Gardu Induk yang merupakan bagian dari sebuah sistem tenaga
listrik interkoneksi yang cukup besar.
2. Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo
adalah:
• Kapasitas trafo yaitu daya maksimum yang dapat bekerja pada trafo terus-
menerus tanpa mengakibatkan kerusakan.
• Tegangan primer dan sekunder trafo.
• Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat dan
reaktansi kumparan trafo.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 7


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• Tap trafo yang dapat digunakan untuk mengubah perbandingan antara


kumparan primer dengan kumparan sekunder dari perbandingan semula.

3. Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa


komponen sistem tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power
Grid, beban atau generator). Level tegangan bus disesuaikan dengan level
tegangan yang dihubungkan dengan bus tersebut.
4. Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari
jaringan. Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load,
merupakan beban yang tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga
tidak banyak mempengaruhi tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang
pokok pada sebuah Static Load adalah kapasitas daya dan faktor daya atau cos
Ɵ.

B.2. Daya listrik dan faktor daya


Pada listrik arus bolak-balik dikenal tiga besaran daya yang biasanya
disebut segitiga daya yang digambarkan dengan sebuah segitiga siku-siku, yaitu:
• Daya aktif atau daya nyata, merupakan daya yang diserap beban yang
selanjutnya diubah menjadi energi lain. Daya aktif mempunyai satus watt
(W). Daya aktif ini digambarkan sebagai sisi mendatar segitiga daya.
• Daya reaktif, merupakan daya yang diserap beban yang mengandung lilitan
yang selanjutnya diubah menjadi medan magnet pada motor atau trafo.
Daya reaktif mempunyai satuan volt-amper-reaktif (VAR). Daya aktif ini
digambarkan sebagai sisi tegak segitiga daya.
• Daya semu, merupakan gabungan atau penjumlahan kedua besaran daya
tersebut. Daya semu mempunyai satus volt-amper (VA). Daya aktif ini
digambarkan sebagai sisi miring segitiga daya. Daya inilah yang harus
dikirim oleh sumber ke beban melalui saluran atau jaringan.

Segitiga daya

Hubungan ketiga besaran daya tersebut dinyatakan dengan:

atau sering dinyatakan dalam bentuk S = P + j Q.


Pada segitiga daya, antara daya semu (S) dan daya aktif (P) akan
membentuk sudut tertentu (Ɵ), yang besarnya dipengaruhi oleh nilai masing-
masing daya tersebut. Sudut inilah yang menjadikan adanya nilai faktor daya atau
cos Ɵ yang merupakan perbandingan antara daya aktif dengan daya semu. Daya

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 8


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

semu (S) inilah yang mempengaruhi nilai arus yang mengalir pada jaringan.
Hubungan antara tegangan dan arus jaringan adalah:
Daya semu = tegangan sistem x arus yang mengalir pada jaringan

atau S = V x I

Daya aktif = daya semu x faktor daya

atau P = S x cos Ɵ

C. Data Percobaan
Untuk Percobaan 1, data komponen sistem tenaga listrik yang di-setting sbb.:
a) Power Grid 150 kV
b) Bus Bar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;
c) Transformator Step-down 150/20 kV; Kapasitas 50 MVA
d) Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e) Static Load 40 MVA; power faktor atau faktor daya (pf) 90%

D. Langkah Percobaan ke-1


1. Untuk membukan program ETAP klik icon ETAP

2. Beri nama file sesuai nama Anda

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 9


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Klik OK
4. Pada layar akan muncul tampilan seperti dibawah

5. Double click tombol maximize window, tampilan menjadi seperti di bawah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 10


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

6. Pada menu bar, klik Project → Information lalu isikan data seperti di bawah

7. Pada menu bar, Project → Standards lalu isikan data seperti di bawah (f =
50Hz)

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 11


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

8. Klik Power Grid satu kali pada AC element, lalu klik satu kali pada one line
diagram untuk meletakkannya

9. Double click pada Power Grid, lalu isikan data pada tab Info dan Rating Power
Grid 150 kV sesuai dengan data percobaan di atas

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 12


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

10. Pada project toolbar, klik circuit continuity

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 13


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

11. Klik Bus Bar satu kali pada AC element, lalu klik satu kali pada one line diagram
untuk meletakkannya

12. Hubungkan Power Grid dengan Bus Bar dengan meng-click and drag ujung
Power Grid ke Bus Bar. Jika benar, warna Bus Bar akan berubah, tidak abu-abu
lagi

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 14


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

13. Double click pada Bus, lalu isi kan data pada tab Info sesuai dengan data
percobaan di atas

14. Tempatkan 2-Winding Transformer dari AC element lalu hubungkan dengan


Bus dengan cara menarik dari ujung Transformer ke Bus bar hingga terbentuk
gambar di bawah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 15


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

15. Double click pada2-Winding Transformer, lalu isikan data pada tab Info dan
setting Rating sesuai dengan data percobaan di atas, dengan tegangan
sekunder 20 kV dan kapasitas daya 50 MVA, kemudian klik typical Z&X/R dan
akan muncul secara otomatis nilai impedansi trafo

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 16


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Tempatkan kembali bus bar, lalu tarik dari ujung trafo ke bus bar sehingga
terbentuk gambar d ibawah

16. Tempatkan Static Load dari AC element lalu hubungkan dengan Bus bar

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 17


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

17. Double click pada Static Load, lalu isikan data pada tab Info dan loading sesuai
dengan data percobaan di atas

18. Click study case load flow bergambar koper dibawah ini

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 18


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

19. Isikan parameter Study load flow seperti pada gambar di bawah, atau sesuai
kebutuhan dimana simulasi akan dilakukan

20. Lakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dengan menekan ikon

diikuti dengan ikon

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 19


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Penjelasan:
Ketika melakukan simulasi (Load Flow), besaran-besaran yang akan

ditampilkan dapat dipilih melalui ikon Display pada sisi kanan:


• Yang mengalir pada jaringan bisa dipilih, apakah arus ataukah daya dan
faktor dayanya.
• Tegangan pada bus dapat ditampilkan berupa nilai prosentase terhadap
tegangan sumber ataukah nilai tegangannya.
Untuk mendapatkan data tertulis tentang aliran daya, tegangan bus dan rugi
daya pada masing-masing komponen dapat dibuat report laporannya melalui
Report Manager.

21. Klik report manager , lalu akan muncul window seperti dibawah, pilih
Summary dan klik OK

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 20


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Kemudian catat data dari hasil report manager, meliputi:


• Nilai tegangan pada masing-masing bus
• Rugi daya pada masing-masing komponen yang ada.
Perhitungan dan analisis:
Setelah dilakukan simulasi dan pengambilan data, maka perlu dilakukan
analisis berkenaan dengan rugi daya dan turun tegangan sistem.
• Hitunglah rugi daya yang terjadi pada sistem dengan menghitung
selisih antara daya yang dikirim oleh sumber tegangan dengan daya
yang diterima beban.
• Hitunglah turun tegangan yang terjadi pada sistem dengan menghitung
selisih antara tegangan pada bus sumber dengan tegangan pada bus
beban.
• Berikan penjelasan mengapa terjadi rugi daya dan turun tegangan.

E. Langkah Percobaan ke-2


Setelah percobaan 1 selesai, ubahlah data-data yang ada pada percobaan 1 dengan
data yang ada pada percobaan 2, lalu lakukan simulasi dan percatatan data.
Lakukan analisis turun tegangan dan rugi daya seperti pada percobaan 1.
Data Percobaan 2:
a. Power Grid 150 kV
b. Bus Bar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;
c. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
d. Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e. Static Load 10 MVA; pf 90%
F. Langkah Percobaan ke-3

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 21


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Lakukan percobaan 3 ini mirip dengan perobaan 2 dengan menggunakan data


percobaan 3. Lakukan analisis turun tegangan dan rugi daya seperti pada
percobaan 1.
Data Percobaan 3:
a. Power Grid 150 kV
b. Bus Bar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;
c. Transformator Step down 150/20 kV; 20 MVA
d. Bus Bar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
e. Static Load 10 MVA; pf 90%
G. Tugas Analisis
Bandingkan nilai rugi daya dan turun tegangan pada ketiga sistem yang
dicobakan, kemudian berikan penjelasan atas adanya perbedaan nilai-nilai
tersebut.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 22


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 1

1. Transformator : 50 MVA; load 40 MVA


Pengamatan tegangan dan daya pada busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar ... (atas)
Busbar ... (bawah)

Pengamatan arus dan losses pada trafo dan beban


Komponen Arus (A) Losses (kW)
Transformator
Static Load

2. Transformator : 50 MVA; load 10 MVA


Pengamatan tegangan dan daya pada busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar ... (atas)
Busbar ... (bawah)

Pengamatan arus dan losses pada trafo dan beban


Komponen Arus (A) Losses (kW)
Transformator
Static Load

3. Transformator : 20 MVA; load 10 MVA


Pengamatan tegangan dan daya pada busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar ... (atas)
Busbar ... (bawah)

Pengamatan arus dan losses pada trafo dan beban


Komponen Arus (A) Losses (kW)
Transformator
Static Load

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 23


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 2
JARINGAN DISTRIBUSI

A. Tujuan Praktikum
1. Dapat mengetahui jenis-jenis kabel jaringan dan beban Lumped
2. Mengetahui pengaruh panjang dan jenis kabel jaringan terhadap jatuh
tegangan dan rugi daya sistem.
3. Dapat menganalisis perubahan keadaan sistem tenaga listrik akibat adanya
perubahan panjang dan jenis kabel jaringan.
B. Gambar Sistem

C. Data Percobaan
C.1. Data Percobaan ke-1
• Power Grid 150 Kv
• Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
• Lumped Load 10 MVA; pf 85%
• Cable 1 km; 6 mm2; 1 - 3/C
• Transformator Step down 20/0.38 kV; 200 kVA
• Static Load 10 kVA; pf 100%
C.2. Data Percobaan ke-2

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 24


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• Power Grid 150 kV


• Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
• Lumped Load 10 MVA; pf 85%
• Cable 40 km; 6 mm2; 1- 3/C
• Transformator Step down 20/0.38 kV; 200 kVA
• Static Load 10 kVA; pf 100%
C.3. Data Percobaan ke-3
• Power Grid 150 kV
• Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
• Lumped Load 10 MVA; pf 85%
• Cable 40 km; 16 mm2; 1 - 3/C
• Transformator Step down 20/0.38 kV; 200 kVA
• Static Load 10 kVA; pf 100%

Penjelasan:
• Jenis beban sistem tenaga listrik yang lain adalah Lumped Load,
merupakan beban yang banyak mengandung motor listrik, sehingga dapat
mempengaruh tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada
sebuah Lumped Load adalah level tegangan dan kapasitas daya lengkap
dengan faktor dayanya.
• Kabel penghantar, merupakan media untuk menghantarkan arus listrik
yang dipakai pada saluran transmisi dan jaringan distribusi. Spesifikasi
yang penting pada kabel adalah: bahan, luas penampang, panjang kabel
dan tegangan kerjanya.

D. Langkah Percobaan ke-1


1. Setting Project standard dengan f = 50 Hz
2. Skema kan kembali gambar pada Unit 1 dengan pengecualian tanpa diberi
beban, lalu Busbar 2 di perpanjang dengan cara men ‘drag’ ujung kanan/kiri
dari Busbar, setting disesuaikan dengan data percobaan 1, berikut adalah
gambar skema :

3. Klik component cable untuk mendeskripsikannya sebagai jaringan


distribusi, lalu sambungkan dengan Busbar 2 seperti gambar dibawah :

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 25


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

4. Klik 2 kali kabel yang sudah terpasang, klik Library, lalu settinglah sesuai
dengan data percobaan 1, sehingga nampak seperti gambar dibawah

Lalu setting panjang jaringan sesuai dengan data percobaan 1 dengan satuan
km

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 26


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

5. Tambahkan Transformator seperti gambar dibawah

6. Setting nilai ratio dan rating trafo setting sesuai dengan data percobaan 1,

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 27


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

7. Tambahkan Busbar setelah transformator untuk menghubungkan beban


dengan trafo seperti gambar dibawah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 28


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

8. Tambahkan komponen static load dan lumped load pada AC


component sehingga nampak seperti gambar dibawah

9. Setting nilai rating dari masing-masing beban seuai data percobaan 1

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 29


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 30


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

10. lakukan load flow dengan click , lalu run click , akan muncul hasil
load flow seperti gambar dibawah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 31


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

11. Untuk mengatur hasil tampilan load flow, seperti menampilkan arus, tegangan
dalam bentuk Volt, aliran daya dalam bentuk VA, cukup click display option
12. Klik report manager , untuk mendapatkan data tegangan dan daya bus, lalu
akan muncul window seperti dibawah, pilih Summary

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 32


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

13. Catat nilai tegangan dan daya pada masing-masing bus.


14. Lakukan percobaan sperti di atas untuk data percobaan 2 dan data percobaan
3
E. Tugas Analisis
• Menghitung turun tegangan dan rugi daya untuk data percobaan 1
• Menghitung turun tegangan dan rugi daya untuk data percobaan 2
• Menghitung turun tegangan dan rugi daya untuk data percobaan 3
• Bandingkan nilai tegangan dan rugi daya yang terjadi pada ketiga percobaan
tersebut.
• Berikan komentar atas hasil analisis tersebut berkaitan dengan pengaruh
panjang dan ukuran kabel jaringan terhadap sistem.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 33


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 2

1. Panjang kabel : 1 km; luas penampang kabel 6 mm2


Pengamatan tegangan dan daya pada Busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar … (150 kV)
Busbar … (sebelumkabel)
Busbar … (setelah kabel)
Busbar … (0,38 kV)

Pengamatan arus dan losses pada komponen


Komponen Arus primer (A) Losses (kW)
Trafo 50 MVA
Lumped load
Kabel
Trafo 200 kVA
Static Load

2. Panjang kabel : 40 km; luas penampang kabel 6 mm2


Pengamatan tegangan dan daya pada Busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar … (150 kV)
Busbar … (sebelumkabel)
Busbar … (setelah kabel)
Busbar … (0,38 kV)

Pengamatan arus dan losses pada komponen


Komponen Arus primer (A) Losses (kW)
Trafo 50 MVA
Lumped load
Kabel
Trafo 200 kVA
Static Load

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 34


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Panjang kabel : 40 km; luas penampang kabel 16 mm2


Pengamatan tegangan dan daya pada Busbar
Komponen Tegangan (kV) Daya keluar busbar (kW)
Busbar … (150 kV)
Busbar … (sebelumkabel)
Busbar … (setelah kabel)
Busbar … (0,38 kV)

Pengamatan arus dan losses pada komponen


Komponen Arus primer (A) Losses (kW)
Trafo 50 MVA
Lumped load
Kabel
Trafo 200 kVA
Static Load

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 35


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 3
PERBAIKAN TEGANGAN
DENGAN LOAD TAP CHANGER DAN CAPACITOR BANK

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui setting Beban Motor Induksi pada ETAP
2. Dapat mengetahui fungsi Load Tap Changer dan Capacitor Bank untuk
perbaikan tegangan beban
3. Dapat menganalisis turun tegangan dan rugi daya sebelum dan setelah
pemasangan Capacitor Bank
B. Dasar Teori
Motor induksi, merupakan satu jenis beban yang banyak menyerap daya reaktif
karena mengandung lilitan sehingga faktor daya beban menjadi rendah. Load Tap
Changer (LTC) adalah peralatan pada trafo yang digunakan untuk merubah
perbandingan antara kumparan primer dengan kumparan sekunder trafo.
Capasitor Bank (bank kapasitor) merupakan komponen yang berfungsi untuk
menghasilkan daya reaktif untuk mengkompensasi kebutuhan daya reaktif pada
beban.

B.1. Load tap changer (LTC)


Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari
tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Untuk memenuhi kualitas
tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen (PLN Distribusi), tegangan
keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk
memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua sisi belitan
transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi
(rasio) trafo. LTC ini ada pada kumparan primer dan pada kumparan sekunder .
Ada dua cara kerja tap changer:
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang hanya
bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan
transformator tidak berbeban, disebut “Off Load Tap Changer” dan hanya
dapat dioperasikan manual.
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat
beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan
transformator berbeban, disebut “On Load Tap Changer (OLTC)” dan dapat
dioperasikan secara manual atau otomatis
Untuk jaringan distribusi yang sebagian besar bebannya adalah rumah
tangga, maka faktor daya relatif tinggi, karena jumlah beban yang berupa motor
listrik relatif sedikit. Dengan demikian untuk memperbaiki tegangan bus pada
ujung beban cukup dilakukan dengan menambah luas penampang kabel atau
mengubah tap trafo dengan menggunakan LTC.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 36


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

B.2. Capacitor bank


Capasitor Bank merupakan peralatan listrik yang mempunyai sifat
kapasitif yang terdiri sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara
parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.Besaran parameter yang
sering dipakai adalah KVAR (Kilovolt ampere reaktif) meskipun pada kapasitor
sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad.

Fungsi utama dari kapasitor bank yaitu sebagai penyeimbang beban


induktif, Seperti yang kita ketahui beban listrik terdiri dari beban reaktif (R),
induktif (L) dan capasitif(C).Dimana peralatan listrik yang sering digunakan dan
dijumpai memiliki karakteristik induktif, sehingga untuk menyeimbangkan
karakteristik beban tersebut perlu digunakan kapasitor yang berperan sebagai
beban kapasitif. Dengan kata lain, Kapasitor Bank merupakan komponen yang
berfungsi untuk menghasilkan daya reaktif untuk mengkompensasi kebutuhan
daya reaktif pada beban.
Untuk jaringan distribusi yang bebannya berupa industri yang
banyakvmenggunakan motor listrik, maka faktor daya beban menjadi rendah. Bila
faktor daya rendah, maka daya semu yang harus dikirim dari sumber untuk
melayani daya nyata beban menjadi lebih besar. Hal ini mengakibatkan arus yang
mengalir pada jaringan menjadi besar juga. Untuk memperkecil arus jaringan,
dapat dilakukan dengan menaikkan faktor daya beban. Menaikkan faktor daya
dengan cara menambah Kapasitor Bank pada bus beban. Dengan faktor daya yang
lebih tinggi, maka arus yang mengalir pada jaringan untuk melayani daya nyata
beban dapat berkurang. Dengan demikian turun tegangan dan rugi daya yang
terjadi pada jaringan akan berkurang.
Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari kapasitor bank:
• Memperbaiki Power Factor (faktor daya)

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 37


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• Mensuply daya reaktif sehingga mamaksimalkan penggunaan daya komplek


(KVA)
• Mengurangi jatuh tegangan (Voltage drop)
• Menghindari kelebihan beban transformer
• Memberikan tambahan daya tersedia
• Menghindari kenaikan arus/suhu pada kabel
• Menghemat daya / efesiensi
• mengawetkan instalasi & Peralatan Listrik
• Kapasitor bank juga mengurangi rugi – rugi lainnya pada instalasi listrik.

C. Gambar Sistem

D. Data Percobaan
• Cable1 = 0.6 kV 3-3/C 16 mm2 20km
• Cable3 = 0.6 kV 1-3/C 16 mm2 1km

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 38


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• T1 (Transformator1) = 40 MVA Liquid-Fill OA/FA 150 kV / 20 kV


• T2 (Transformator2) = 10 MVA Liquid-Fill OA/FA 20 kV / 0.38 kV
• Mtr1 = 5000HP 20 kV
• Mtr2 = 5000HP 20 kV
• Lump1 = 2 MVA 20 kV (80% Motor 20% Static) pf 0.85
• Load1 = 4 MVA 0.38 kV pf 0.85
• Load2 = 4 MVA 0.38 kV pf 0.85

E. Langkah Percobaan
1. Dalam mensetting beban motor induksi, pertama-tama klik komponen motor
induksi:

2. Masukkan parameter-parameter yang dibutuhkan dalam komponen motor


induksi (connections, status, quantity)

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 39


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Klik Nameplate dan isi Daya dari motor induksi (HP atau kW). Lalu klik OK

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 40


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

4. Lakukan Load flow dengan setting display tegangan bus dalam kV, aliran daya
kVA. Berikut hasil load flow nya. Catat nilai tegangan masing-masing bus:

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 41


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

5. Click alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang
beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau maginal).

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 42


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

6. Lakukan setting Tap Changer pada Transformator 1 dengan setting % Tap


untuk kumparan sekunder seperti dibawah:

7. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
8. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang
beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau maginal).

9. Lakukan setting tap changer pada Transformator 2 dengan setting %Tap


untuk kumparan primer seperti dibawah.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 43


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

10. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
11. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang
beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau maginal).

12. Tambahkan capacitor pada bus 4

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 44


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

13. Lakukan setting tegangan dan Mvar capacitor seperti dibawah ini:

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 45


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

14. Lakukan Load flow kembali setelah setting Tap changger. Catat nilai tegangan
masing-masing bus, bandingkan dengan hasil sebelumnya!
15. Click Alert lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja yang
beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau maginal).

F. Tugas Analisis
Lakukan analisis perubahan tap changger pada transformator dan penambahan
capasitor untuk memperbaiki tegangan beban, meliputi:
• Bandingkan nilai turun tegangan yang terjadi pada ketiga kondisi di atas.
• Bus mana saja yang mengalami keadaan tidak normal pada tiap kondisi.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 46


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• Berikan komentar berkenaan dengan berubahnya jumlah bus yang


mengalami keadaan tidak normal setelah perbaikan tegangan.
• Mengapa setting Tap trafo perlu dilakukan lebih dahulu, baru kemudian
pemasingan Bank Kapasitor?

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 47


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

LEMBAR PENGAMATAN
UNIT 3

1. Keadaan sebelum ada perbaikan tegangan


Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun Input daya Losses (kW)
tegangan (V) kW + kVAR
Cable 1
Transformator 1
Cable 3
Transformator 2

Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:


a. ................................................... status .........................................
b. ................................................... status .........................................
c. ................................................... status .........................................
d. ................................................... status .........................................
e. ................................................... status .........................................

2. Load tap changing 1 (kumparan sekunder transformator 1)


Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun Input daya Losses (kW)
tegangan (V) kW + kVAR
Cable 1
Transformator 1
Cable 3
Transformator 2

Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:


a. ................................................... status .........................................
b. ................................................... status .........................................
c. ................................................... status .........................................
d. ................................................... status .........................................
e. ................................................... status .........................................

3. Load tap changing 2 (kumparan primer transformator 2)


Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun Input daya Losses (kW)
tegangan (V) kW + kVAR
Cable 1
Transformator 1
Cable 3
Transformator 2

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 48


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:


a. ................................................... status .........................................
b. ................................................... status .........................................
c. ................................................... status .........................................
d. ................................................... status .........................................
e. ................................................... status .........................................

4. Setelah pemasangan capacitor bank


Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun Input daya Losses (kW)
tegangan (V) kW + kVAR
Cable 1
Transformator 1
Cable 3
Transformator 2

Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:


a. ................................................... status .........................................
b. ................................................... status .........................................
c. ................................................... status .........................................
d. ................................................... status .........................................
e. ................................................... status .........................................

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 49


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 4
ANALISIS ALIRAN DAYA

A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik.
2. Menganalisa masalah-masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik dengan
ETAP 12.6.0
3. Mempelajari voltage drop pada sisi penerima dan bagaimana
mengkompensasi voltage drop tersebut
4. Mempelajari pengaruh beban, rugi-rugi transmisi terhadap karakteristik
aliran daya.
B. Dasar Teori
Aliran daya merupakan peristiwa mengalirnya daya aktif (P) dan daya
reaktif (Q) dari sisi pengirim (pembangkit) ke sisi penerima (beban). Analisis
aliran daya digunakan untuk mengetahui kondisi sistem, sehingga dibutuhkan
dalam perencanaan sistem untuk masa yang akan datang serta sebagai
pertimbangan evaluasi terhadap sistem yang ada.
Besarnya daya yang disuplai generator meliputi daya real dan daya aktif (P
dan Q), akan mengalami pengurangan setelah melalui transmisi dikarenakan
adanya rugi-rugi transmisi.
Pengaruh variasi beban pada suatu sistem tenaga listrik berkaitan
langsung dengan drop tegangan pada sisi penerima. Hal ini dapat dijelaskan
dengan diagram vektor dibawah ini.

Diagram Vektor untuk Beban Induktif

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 50


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Diagram Vektor untuk Beban Kapasitif

Untuk memperbaiki atau mengkopensasi drop tegangan agar tegangan


pada sisi penerima di usahakan tetap maka ada beberapa cara yang dapat
dilakukan seperti:
• Penambahan kapasitor bank
• Tranformer Tap Changing
• Penambahan Eksitasi pada generator

C. Langkah Percobaan
1. Buka file, new project
2. Beri nama file sesuai yang diminta asisten
3. Buat rangkaian seperti gambar berikut:

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 51


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Single Line Diagram


4. Masukkan rating sesuai data berikut:
• U1 = 1250 MVAsc
• Bus1 = 13.8 kV
• Bus3 = 4.16 kV
• Lump1 = 2.2 MVA (PF = 90 %)
• Cable1 = 160 m
• Buka library, etaplib700.lib, lalu pilih size = 16 mm2
• T1 = 5 MVA
• Masukkan nilai %Z dan X/R dengan mengklik Typical Z & X/R

5. Klik ikon Load Flow Analysis pada bagian toolbar


6. Klik ikon Run Load Flow pada bagian sidebar
7. Catat data yang terdapat pada Tabel 1, atur rasio motor : static pada lump
motor
8. Tambahkan 6 Bank Capasitor masing-masing sebesar 150 kvar secara paralel
terhadap Bus2
9. Catat data yang terdapat pada Tabel 2, atur juga rasio motor : static pada
lump motor
10. Bila ada parameter elemen yang kurang jelas tanyakan pada asisten.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 52


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

11. Bila sudah selesai, praktikan boleh membuat rangkaian tambahan yang
diberikan oleh asisten
12. Simpan file ke dalam folder yang lokasinya ditentukan oleh asisten.

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 53


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 5
ANALISIS HUBUNG SINGKAT

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui dan mengerti pengertian dan jenis-jenis gangguan yang terjadi
pada sistem tenaga listrik.
2. Mempelajari karakteristik arus gangguan
3. Mempelajari simulasi gangguan pada ETAP 12.6.0
4. Mempelajari manfaat analisis gangguan
B. Dasar Teori
Gangguan yang sering terjadi dan berbahaya bagi sistem tenaga listrik
adalah gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat ini termasuk
gangguan penghantar ketanah, hubung singkat diantara penghantar yang
menyebabkan mengalirnya arus yang cukup besar melalui sistem tenaga listrik
dan peralatan-peralatan didalamnya. Akibat dari terjadinya gangguan ini dapat
merusakan peralatan-peralatan listrik dan terganggunya penyaluran listrik pada
konsumen.
Analisis gangguan atau perhitungan-perhitungan gangguan sangat penting
dilakukan, karena dengan adanya analisa gangguan tersebut maka akan
memungkinkan kita untuk membuat pengamanan (memasang peralatan proteksi)
yang cocok untuk suatu sistem tenaga listrik.

B.1. Jenis gangguan


Berdasarkan besar magnitude dan fasa dari tegangan dan arus gangguan
yang dihasilkan, gangguan hubung singkat dibagi menjadi dua:
1. Gangguan Simetris
Gangguan simetris merupakan jenis gangguan yang menghasilkan magnitude
dan fasa tegangan dan arus gangguan yang memiliki nilai yang sama antara
ketiga fasanya. Gangguan ini terdiri dari gangguan tiga fasa dan gangguan tiga
fasa ke tanah.
• Gangguan tiga fasa

• Gangguan tiga fasa ke tanah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 54


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Dengan I fault nya;

2. Gangguan Asimetris
Gangguan asimetris adalah jenis gangguan yang menghasilkan magnitude dan fasa
tegangan dan arus gangguan yang memiliki nilai yang berbeda antara ketiga
fasanya. Untuk menganalisa gangguan asimetris digunakan konsep komponen
simetris yang dicetuskan C.L. Fortesque pada tahun 1918.
• Gangguan satu fasa ke tanah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 55


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

• Gangguan dua fasa

• Gangguan dua fasa ke tanah

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 56


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

B.2. Hubung singkat


Pada suatu sistem tenaga listrik tidak dapat dihindari adanya gangguan,
walaupun sudah didesain sebaik mungkin. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya hubung singkat. Adanya hubung singkat menimbulkan arus lebih yang
pada umumnya jauh lebih besar daripada arus pengenal peralatan dan terjadi
penurunan tegangan pada sistem tenaga listrik.
Berdasarkan jenis arus gangguannya, gangguan pada sistem tenaga listrik
dibagi menjadi dua bagian yaitu gangguan simetris dan gangguan tak simetris.
Yang dimaksud dengan gangguan simetris adalah gangguan yang arus
gangguannya seimbang dan sebaliknya gangguan tak simetris adalah gangguan
yang arus gangguannya tak seimbang.

C. Langkah Percobaan
C.1. Percobaan Analisis Gangguan
Rangkaian Percobaan

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 57


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Rangkaian Analisa Gangguan

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 58


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Rangkaian Network1
Gen1 dan Gen2 Typical data

C.2. Percobaan Gangguan Tiga Fasa Dengan Tidak Ada Arus Beban

1. Buat rangkaian sesuai dengan gambar 1 dan 2 dengan menggunakan ETAP


12.6.0
2. Tulis rating generator, circuit breaker dan kabel yang ada pada gambar seperti
yang telah disediakan.
3. Buka semua circuit breaker yang mengarah ke beban
4. Amati arus yang mengalir pada rangkaian percobaan dengan menggunakan
load flow analysis
5. Kemudian berikan gangguan pada bus dengan menggunakan short circuit
study case.
6. Amati arus gangguan yang terjadi.
7. Catat besarnya arus gangguan.
8. Periksa Short Circuit Analysis View
9. Ulangi percobaan dengan menutup circuit breaker dari gen2.

C.3. Percobaan Gangguan Tiga Fasa Dengan Adanya Arus Beban


1. Buat rangkaian sesuai dengan gambar 1 dan 2 dengan menggunakan ETAP
12.6.0
2. Tulis rating generator, circuit breaker dan kabel yang ada pada gambar seperti
yang telah disediakan.
3. Tutup semua circuit breaker yang mengarah ke beban
• Perubahan Jumlah Kapasitas Suplai
✓ Gangguan I, Atur CB Generator 20 MW dalam keadalan close dan CB
Generator 500 kW dalam keadaan open

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 59


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

✓ Gangguan II, Atur CB Generator 20 MW dalam keadalan close dan CB


Generator 500 kW dalam keadaan close
• Perubahan jumlah beban pada Generator 20 MW & 500 kW
✓ Gangguan I, Atur CB Composite Network dalam keadaan open
✓ Gangguan II, Atur CB Composite Network dalam keadaan close
• Perubahan Tegangan Pada Bus (kV)
✓ Gangguan I, ubah Bus 1 menjadi 10 kV, dan nilai bus 2 serta bus 3
menjadi 3 kV.
✓ Gangguan II, ubah Bus 1 menjadi 15.8 kV, dan nilai bus 2 serta bus 3
menjadi 5.6 kV.
• Perubahan Impedansi saluran Kabel
✓ Gangguan I, Kabel 1 & 2 berada pada nilai awalnya yaitu dengan nilai R
= 1,353 X= 0.1241 serta panjang kabel 1 = 250 m, panjang kabel 2 = 100
m
✓ Gangguan II, Kabel 1 & 2 berada pada nilai R = 100 X= 56 serta panjang
kabel 1 = 400 m, panjang kabel 2 = 200 m
• Perubahan Tap Trafo Pada kapasitas Generator 20MW & 500 kW
✓ Gangguan I, Trafo 1 & 2 berada pada nilai awalnya yaitu Tap 0 %
✓ Gangguan II, Trafo 1 & 2 berada pada nilai yaitu Tap -2.5 %
• Perubahan Kapasitas Trafo Pada kapasitas Generator 20MW & 500 kW
✓ Gangguan I, Trafo 1 & 2 berada pada nilai 5 MVA
✓ Gangguan II, Trafo 1 & 2 berada pada nilai 10 MVA

4. Amati arus yang mengalir pada rangkaian percobaan dengan menggunakan


load flow analysis
5. Kemudian berikan gangguan pada bus dengan menggunakan short circuit
study case.
6. Amati arus gangguan yang terjadi.
7. Catat besarnya arus gangguan.
8. Periksa Short Circuit Analysis View

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 60


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 6
ANALISIS STARTING MOTOR INDUKSI

A. Tujuan Praktikum
1. Mensimulasikan dan menganalisis kondisi dan voltage drop saat starting
motor induksi dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0
2. Mempelajari karakteristik arus saat starting, running, dan stopping pada
motor induksi dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0
3. Mengetahui cara-cara mengurangi lonjakan arus starting
B. Dasar Teori
Selama periode waktu starting, motor pada sistem akan dianggap sebagai
sebuah impedansi kecil yang terhubung dengan sebuah bus. Motor akan
mengambil arus yang besar dari sistem, sekitar enam kali arus ratingnya, dan bisa
menyebabkan voltage drop pada sistem serta menyebabkan gangguan pada
operasi beban yang lain
Torsi percepatan motor bergantung pada tegangan terminal motor, oleh
karena itu untuk motor dengan tegangan terrminal yang rendah di beberapa
kasus akan menyebabkan starting motor tidak akan mencapai nilai kecepatan
ratingnya.
Data-data yang diberikan oleh pabrik untuk operasi full load motor
biasanya berupa : tegangan line to line (V), arus line (A), output daya Po (kW),
power factor cosø (per unit), efisiensi η (per unit atau percent), slip s (per unit
atau percent). Dengan memeriksa nilai impedansi motor atau data dari pabrik,
dapat kita lihat nilai arus starting bervariasi antara 3,5 kali arus full-load untuk
motor tegangan tinggi dan sekitar 7 kali arus full-load untuk tegangan rendah.
Selain itu arus starting bisa dihitung dari rangkaian ekivalen dengan
menset nilai slip nol. Setelah didapat nilai arus starting maka nilai starting kVA
dan PF bisa didapat. Variasi arus starting terhadap kecepatan untuk motor 22 kW
dan 200 kW diperlihatkan grafik di bawah ini.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 61


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Sebagian besar beban-beban mekanik di industri diklasifikasikan ke dalam


2 grup yaitu: torsi kuadratik versus kecepatan dan torsi konstan versus kecepatan
Karakteristik kuadratik ada pada beban seperti pompa sentrifugal,
kompressor sentrifugal, kipas, dan lain-lain. Secara umum karakteristiknya ada
dua yaitu bagian statik dan bagian dinamik. Bagian statik menghitung torsi inisial
yang dibutuhkan saat kecepatan nol dan kecepatan sangat rendah. Sekitar 5
sampai 15 % torsi full-load dibutuhkan untuk menggerakkan batang. Torsi inisial
ini biasa disebut stiction. Jika batang mulai berotasi torsi ini berkurang. Saat
kecepatannya di atas sekitar 10%, torsi statik bisa diabaikan. Bagian dinamik torsi
berhubungan dengan energi yang dibutuhkannya. Karkteristik dinamiknya dapat
dirumuskan

di mana N adalah kecepatan batang


Sebagian besar pompa sentrifugal dan kompressor sentrifugal di start saat
kondisi no-load. Artinya mesin membutuhkan energi dan torsi minimum dari
motor. Torsi full-speed untuk operasi no-load antara 40% - 0% torsi full-load.
Untuk beban dengan karakteristik torsi konstan versus kecepatan seperti
conveyor, lifting, crushers, dan lain-lain. Dari kecepatan nol ke kecepatan penuh,
torsinya tetap konstan. Mesin tipe ini sulit untuk start dan mencapai kecepatan
penuhnya. Beban seperti ini biasanya menggunakan motor tipe double cage, yang
rotornya mempunyai dua lilitan rotor, satu di luar, satu di dalam dalam satu slot
atau slot yang terpisah. Dengan memilih rasio X per R untuk lilitan ini, membuat
motor bisa menghasilkan dua torsi untuk slip tertentu. Kombinasi torsi bisa
konstan selama periode acceleration. Namun, yang perlu diperhatikan harus

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 62


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

dijamin juga bahwa motor memiliki torsi yang cukup untuk mempercepat beban
saat tegangan terminalnya jatuh.
Pada saat starting maka besarnya torsi akan mencapai 2 kalinya besar
beban penuh, sehinga untuk mengurangi lonjakan arus dibutuhkan metode
starting. Metode-metode starting tersebut antara lain.
• Direct online starting (DOL)
• Y-Δ starting
• Soft starting
• Auto trafo starting
• Kapasitor

C. Langkah Percobaan
C.1. Percobaan Starting Motor Induksi
1. Rangkaian Percobaan
Ubah jadi IEC 50 Hz

Starting Motor Induksi


2. Buat rangkaian sesuai dengan gambar 3 dengan menggunakan ETAP 12.6.0
3. Tulis rating peralatan sesudai lembar pengamatan
4. Klik Motor Acceleration Analysis
5. Klik Case Study

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 63


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

6. Pilih Menu Event dan Add Event ID nya


7. Beri nama Event ID dan Isi Time nya sebesar 0.1
8. Klik Add pada Action by Element
9. Pilih Motor pada Element Type, Pilih Start pada Action dan Pilih ID nya Mtr1
dan Ok
10. Klik Add lagi pada Action by Element
11. Pilih Motor pada Element Type, Pilih Start pada Action dan Pilih ID nya Syn1
dan Ok
12. Isi kolom Total Simulation Time sebesar 3 Second dan Ok
13. Klik Display Option dan Klik Bus Magnitude
14. Klik Run Static Motor Starting
15. Klik Motor Starting Plot
16. Pilih Motor pada Device Type dan Pilih Mtr1 dan Syn1 pada Device ID, semua
Plot Type dipilih dan Klik Ok
17. Gambar grafik pada lembar pengamatan.

C.2. Simulasi percobaan dinamic starting motor induksi


1. Buat rangkaian sesuai dengan gambar 3 dengan menggunakan ETAP 12.6.0
2. Tulis rating peralatan sesudai lembar pengamatan
3. Klik Case Study
4. Pilih Menu Event, Add Event ID nya
5. Beri nama Event ID dan Isi Time nya sebesar 0.1
6. Klik Add pada Action by Element
7. Pilih Motor pada Element Type, Pilih Start pada Action dan Pilih ID nya Mtr1
dan Ok
8. Klik Add lagi pada Action by Element
9. Pilih Motor pada Element Type, Pilih Start pada Action dan Pilih ID nya Syn1
dan Ok
10. Isi kolom Total Simulation Time sebesar 7 Second dan Ok
11. Klik Display Option dan Klik Bus Magnitude
12. Klik Run Dynamic Motor Starting
13. Klik Motor Starting Plot
14. Pilih Motor pada Device Type dan Pilih Mtr1 dan Syn1 pada Device ID, semua
Plot Type dipilih dan Klik Ok
15. Gambar grafik pada lembar pengamatan.
Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,
Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 64


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 7
PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari penggunaan sistem proteksi tenaga listrik
2. Mempelajari fungsi proteksi sistem tenaga listrik
3. Mempelajari syarat-syarat sistem proteksi tenaga listrik yang baik dan benar
4. Mempelajari jenis-jenis proteksi pada sistem tenaga listrik
5. Mensimulasikan dan menganalisissistem proteksi tenaga listrik menggunakan
perangkat lunak ETAP 12.6.0

B. Dasar Teori
Suatu sistem tenaga listrik tidak selamanya dapat berjalan dengan normal
karena sering terjadinya kondisi ketidaknormalan (seperti ganggiam) pada sistem
yang berasal dari luar maupun dalam sistem. Kondisi ketidaknormalan ini dapat
mengganggu dan membahayakan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem yang melindungi sistem tenaga listrik tersebut yang
disebut dengan sistem proteksi tenaga listrik. Diharapkan dengan menggunakan
sistem ini dapat meminilisasi efek dari kondisi abnormal. Kondisi abnormal atau
gangguan ini dapat terjadi pada pembangkit, jaringan transmisi, dan distribusi.
Dengan adanya proteksi ini dapat mengidentifikasi dan memisahkan bagian yang
terganggu secepat mungkin.
Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa
komponen yang dirancang dapat mengidentifikasi gangguan tersebut dengan
melihat besar arus, tegangan ataupun sudut fasa. Dengan informasi inilah yang
akan digunakan untuk membandingkan besaran ambang batasnya pada peralatan
proteksi dengan nilai yang terjadi saat terjadinya kondisi abnormal. Jika nilai yang
terjadi melebihi ambang batas yang diizinkan, makan sistem proteksi akan
bekerja.

C. Langkah Percobaan
• Rangkaian Percobaan

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 65


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

C.1. Percobaan koordinasi proteksi pada peralatan proteksi gambar tersebut


1. Buat rangkaian sesuai dengan gambar
2. Tulis rating generator, trafo, load dan kabel yang ada pada gambar seperti yang
dibawah ini:
• Power Grid dengan 1285 MVAsc, 150 kV, X/R 2.4, Swing mode
• Trafo (T1) Step Down 60 MVA, 150 kV ke 20 kV, dan typical Z,X,R
• Cable 1 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 22 kV, Caled
BS6622 XLPE 3/C, Size 50, lenght 500 m
• Cable 2 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 22 kV, Caled
BS6622 XLPE 3/C, Size 50, lenght 500 m
• Load 1 dengan rating 20 kV, 200 A, PF 85%
• Load 2 dengan rating 20 kV, 200 A, PF 85%
3. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
4. Catatlah besar arus listrik yang mengalir pada lembar pengamatan.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 66


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

5. Jalankan analisis hubung singkat (Short Circuit Analysis) dengan edit study case
nya, semua bus di buat fault.
6. Catatlah besar arus hubung singkat yang terjadi pada lembar pengamatan
7. Aturlah besar masing-masing CT sesuai dengan pengaturan rating dibawah ini:
• Ratio CT 1 : Primary/Secundary = 450:5 A
• Ratio CT 3 : Primary/Secundary = 450:5 A
• Ratio CT 4 : Primary/Secundary = 200:5 A
8. Aturlah besar settingan relay sesuai dengan data berikut ini:
Relay 1
Pada menu OCR, pilih settingan relaynya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
• Manufacturer : GE Multilin, Protection type : Feeder, Function : Overcurrent,
Model : F60, Kemudian Ok
• Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq
• Pilih curve time : IEEE-Extremely Inverse
• Pada menu output, lakukan add, pilih relay elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 1, Action: open
Relay 2
Pada menu OCR, pilih settingan relaynya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
• Manufacturer : GE Multilin, Protection type : Feeder, Function : Overcurrent,
Model : F60, Kemudian Ok
• Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq
• Pilih curve time : IEEE-Moderately Inverse
• Pada menu output, lakukan add, pilih relay elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 2, Action: open
Relay 3
Pada menu OCR, pilih settingan relaynya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
• Manufacturer : GE Multilin, Protection type : Feeder, Function : Overcurrent,
Model : F60, Kemudian Ok
• Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq
• Pilih curve time : IEEE-Vey Inverse
• Pada menu output, lakukan add, pilih relay elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 3, Action: open

9. Aturlah besar settingan circuit breaker dengan data berikut ini:


• Pada CB 1, buat besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 630 A
• Pada CB 2, besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 630 A.
• Pada CB 3, besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 400 A.
10. Pilih menu, pilih star – Protective Device Coordination
11. Block desain yang sudah dibuat
12. Kemudian, Create Star View

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 67


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

13. Kemudian settinglah kurva relay sedemikian rupa desain dapat bekerja dengan
baik
Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,
Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 68


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 8
PERBAIKAN UNJUK KERJA SALURAN DENGAN SISTEM INTERKONEKSI

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui fungsi jaringan interkoneksi
2. Mengetahui setting generator dan interkoneksinya dengan grid
3. Dapat menganalisis perubahan unjuk kerja sistem sebelum dan sesudah
interkoneksi

B. Dasar Teori
Di Indonesia, system jaringan distribusi primer dikenal dengan Saluran
Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV. Saluran ini menyalurkan tenaga listrik
dari gardu induk distribusi (Distribution Substation) menuju konsumenyang
terlebih dahulu diturunkan tegangannya menjadi 220 / 380 Volt oleh transformer
distribusi 20 kV / 220 – 380 Volt. Di dalam mendesain suatu system jaringan
distribusi primer harus bisa menanggung beban hingga batas maksimum. Oleh
karena itu disesuaikan dengan perkembangan beban. Batas maksimum
tergantung dari kapasitas trafo daya, kemampuan saluran penghantar dan
kerugian tegangan (disipasi teganga) yang diijinkan antara sisi pengirim dan sisi
penerima. Jaringan Distribusi Primer Menurut Susunan Rangkaiannya dibagi
menjadi 2 yakni Sistem Radial dan Sistem Loop.
1. Sistem Radial
Tipe ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari semua jenis sistem
jaringan distribusi lainnya.Penyalurannya secara radial dari penyulang gardu
induk hingga konsumen (baik SUTM maupun SUTR).Namun kemungkinan
terjadinya padam sangat besar, yang biasanya disebabkan oleh gangguan trafo
distribusi atau salurannya. Nilai drop tegangan sangat besar, terutama pada
saluran yang jauh dari penyulangnya. Maka untuk jenis ini dipakai di daerah
pedesaan atau daerah beban yang tidak membutuhkan kontinuitas tenaga
yang tinggi.
2. Sistem Loop
Bentuk jaringan dari sistem ring (loop) merupakan rangkaian tertutup dan
seperti cincin (ring). Dengan menggunakan sistem ini, beban bias disupply
dari dua penyulang jika salah satu saluran mengalami ganguan. Sehingga
kontinuitas penyaluran tenaga listrik lebih baik dari sistem radial dan panjang
jaringan yang ditanggung oleh dua penyulang tersebut bias lebih pendek,
sehingga voltage dropnya semakin kecil. Gambar di halaman berikut
menunjukkan sistem open loop.
Sistem ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
• Sistem Open Loop
Pada tipe ini, dilengkapi dengan saklar yang normaly open (NO)
diantara saluran penyulang yang satu dengan saluran penyulang
lainnya.
• Sistem Close Loop
Pada tipe ini, dilengkapi dengan saklar Normaly Close (NC).

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 69


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

C. Gambar Sistem

D. Data Percobaan
SISTEM 1 (bagian kiri)
• Generator 1 = 13.8kV; 50 MW; pf 0.85; 1500 rpm
• Cable 1 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 16 mm2; 50 km
• Cable 2 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 25 mm2; 5 km
• T1 (Transformator1) = 100 MVA Liquid-Fill OA/FA 13.8 kV / 150 kV
• T2 (Transformator2) = 100 MVA Liquid-Fill OA/FA 150 kV / 20 kV
• Lump1 = 45 MVA 20 kV (50% Motor 50% Static) pf 0.85
SISTEM 2 (bagian kanan)
• Grid 150 kV
• Cable 3 = 0.6 kV; 1-3/C; CU; 10 mm2; 1 km
• T3 (Transformator3) = 30 MVA Liquid-Fill OA/FA 150 kV / 20 kV
• T4 (Transformator4) = 50 kVA Liquid-Fill OA/FA 20 kV / 0.38 kV
• Lump2 = 5 MVA 20 kV (50% Motor 50% Static) pf 0.85
• Load1 = 30 kVA 0.38 kV pf 1
• Load2 = 20 kVA 0.38 kV pf 1
SISTEM 3 (bagian tengah)
• T5 (Transformator5) = 3 MVA Liquid-Fill OA/FA 150 kV / 20 kV
• Lump 3 = 50 kVA 20 kV (25% Motor 75% Static) pf 0.85
• Cable 4 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 25 mm2; 5 km
• Cable 5 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 25 mm2; 5 km
• Cable 6 = 0.6 kV; 3-3/C; CU; 25 mm2; 5 km
• Switch: SW-1, SW-2 dan SW-3

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 70


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

E. Langkah Percobaan
1. Pastikan project standard dengan frekuensi 50
2. Lakukan setting generator sebagai berikut

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 71


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Lakukan setting SW-1 close , SW-2 open dan SW-3 open dengan cara:

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 72


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

4. Jalankan load flow pada gambar sistem, dengan display option tegangan bus
dalam kV, dan load flow dalam MVA hingga hasilnya sama dengan gambar
dibawah ini:

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 73


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

5. Click Alert , lalu catatlah keadaan tidak normal yang terjadi (bus mana saja
yang beroperasi pada tegangan tidak normal, critical atau maginal).

6. Ubahlah setting switch menjadi SW-1 close , SW-2 close dan SW-3 open Load
flow kan, lihat alert, catatlah keadaan tidak normal yang terjadi.

7. Ubahlah setting switch menjadi SW-1 close , SW-2 close dan SW-3 close, Load
flow kan, lihat alert, catatlah keadaan tidak normal yang terjadi.

F. Tugas Analisis
• Perubahan aliran daya yang terbagi pada setiap bus, dan apa pengaruhnya
terhadap kapasitas saluran.
• Bandingkan keadaan tegangan bus dan arus yang mengalir pada kabel
pada setiap kondisi SW yang berbeda.
• Berikan komentar atas keadaan sebelum dan sesudah interkoneksi.

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 74


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 75


Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang

UNIT 9
POST TEST

ini berisi post test mengenai materi yang telah diujikan dalam praktikum Sistem
Tenaga Listrik. Seluruh praktikan wajib untuk mengikuti Post Test, karena termasuk
dalam komponen penilaian. Waktu dan tempat pelaksanaan akan diberi tahu lebih
lanjut.

Tanggal : ……………………… Acc. Ass./Spv.,


Nama mahasiswa : ………………………
No. Mahasiswa : ………………………
……………………………………….

Praktikum Sistem Tenaga Listrik ©2020 76

Anda mungkin juga menyukai