Anda di halaman 1dari 5

SINGLE LINE DIAGRAM DISTRIBUTION

LISTRIK UNTUK PROYEK APARTEMEN

Disusun Oleh :
Didik Sugiharto
Defarga Hartadiansyah
Rivayanto
Farhan R Hidayat
Alfian Zukfikar
Erick Wijaya
Dinda Ayu Paramitha

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tenaga listrik memiliki peran yang sangat penting dalam suatu industry, semakin
berkembangnya suatu industry semakin besar pula tenaga listrik yang dibutuhkan industry
tersebut. Setiap bangunan memerlukan energy listrik seperti sekolah, kampus, perkantoran,
geedung hotel, apartemen dll.
Instalasi listrik kerja adalah listrik yang digunakan pada saat pelaksanaan proyek.
Listrik kerja digunakan untuk menssuplai daya listrik peralata-peralatan yang digunakan asa
saat pelaksanaan proyek. Dalam gedung-gedung tersebut memerlukan system perancangan
distribusi daya listrik yang baik dan berkualitas.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana merancang instalasi listrik dengan membuat single line Distribution pada
proyek Apartemen.

1.3. Tujuan
Agar Mengetahui rancanngan instalasi listrik dengan single line Distribution pada proyek
apartemen.
PEMBAHASAN

Pada system distribusi Tenaga listrik dapat diartikan sebagai system sarana
penyampaian tenaga listrik dari sumber ke pusat beban. Sementara untuk system Instalasi
adalah cara pemasangan penyaluran tenaga listrik atau peralatan listrik untuk semua barang
yang memerlukan tenaga listik dimana pemasangannya harus sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan didalam PUIL. Kondisi dan persyaratan yang dimaksud adalah :
1. Setiap peralatan listrik dirancanng memiliki rating tegangan, frekuensi dan daya
nominal tertentu
2. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu berdekatan.
3. Pada pengoperasian peralatan listrik perlu dijamin keamanan bagi peeralatan dan
manusia pengguna.
Dalam upaya antisipasi ketiga hal tersebut, maka untuk system penyampaian tenaga
listrik dituntut bebrapa kriteria :
1. Diperlukan saluran daya (tenaga) yang handal, efektif, ekonomis dan efisien.
2. Diperlukan tersedianya daya (tenaga) listrik dengan kapasitas yang cukup, tegangan
yang stabil. Atau penyediaan daya yang kualitas baik
3. Diperlukan sarana system pengaman yang baik,sesuai persyaratan pengaman.

Pada sistem tenaga listrik ada tiga komponen utama dari system tenaga listrik yaitu
Pembangkit, Transmisi dan Distribusi. Apabila saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik
bertegangan tinggi ke pusat pusat beban dalam tegangan tinggi atau menengah, maka saluran
distribusi berfungsi membagi tenaga listrik ke beban untuk saluran tengangan rendah.
Diindonesia generator di pusat pembangkit menghasilkan tegangan antara 6 sampai 20 kV,
dengan bantuan transformator step up tegangan tersebut dinaikan menjadi 150 s/d 500 kV.
Saluran transmisi tegangan tinggi menyalurkan tenaga listrik menuju pusat-pusat beban
dengan tegangan tinggi, untuk mengantisipasi adanya kerugian daya yang hilang kemudian
tempat tegangan akan diturun kan bertahap.
Pada GI tenaga listrik yang diterima kemudian dikirimkan menuju transformator
distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui transformator step down
diberbagai pusat beban,tegangan diturunkan menjadi tegangan rendah 230/400 V yang
akhirnya diterima konsumen.
Fungsi dari saluran distribusi adalah untuk mendistribusikan energy listrik dari gardu
distribusi ke beban dengan mengalirkan tegangan rendah sehingga siap untuk dipakai perlatan
listrik disisi konsumen. Dalam pelaksanaan, system distribusi tegangan rendah disalurkan ke
fasa tiga ke konsumen dan fasa satu ke beban. Dalam gedung memiliki sub distribusi sendiri
dimana pasokan tenaga listrik langsung dipasok dari gardu distribusi dengan tegangan
menengha 20 KV dari distrubusi didaerah atau lokasi regional gedung tersebut. Lalu tegangan
menengah akan diturunkan oleh masing masing gedung dan didistribusikan melalui panel
utama tegangan rendah.

2.1. Distribusi Tenaga listrik proyek apartemen


Distribusi tenaga listrik pada proyek apartemen dimulai dari sub gardu distribusi pada
gedung tersebut setelah melalui tahap distribusi tenaga listrik dari pusat pembangkit tenaga
listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik yang ada disalurkan oleh PLN hingga sampai pada
gardu distribusi dengan tegangan menengah 20 kV pada masing-masing daerah.
Setelah dari jaringan TM 20 Kv masuk ke kubikel TM PLN yang mana berfungsi
pemabgi, pemutus, penghubung, pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga listrik
tegangan 20 kV. Tenaga listik disalurkan dari gardu beton (proses pengirimanan energy listrik
dari gardu distribusi milil PLN) ke panel tegangan menengah (MVMDP) sebagai hubung bagi
dan pengaman pertama sebelum masuk ke system kelistrikan gedung atau sebelum masuk
kedalam system transormator distibusi. Trafo penurun tegangan dipasang stelah MVMDP,
damana berfungsi untuk menurunkan tengangan ke LVMDP sebelum digunakan ke panel
distribusi. Dalam suatu system kelistrikan dengan daya listrik besar maka harus memiliki
sisyem konversi dengan berupa transformator step down dengan kapasitas 1000 kV untuk
merubah tengangan menengah menjadi tengangan rendah 220/380 V. Untuk diubah dari
tengangan menengah menjadi tegangan rendah yang akan disalurkan ke peralatan listrik pada
suatu gedung melalui panel utama tegangan rendah (LVMDP) disini juga terdapat Suplai
Tenaga listrik darurat (Genset) dengan kapasitas 1000 kV untuk menentukan bagian-bagian
mana yang akan dibackup full atau hanya sebagian tergantung kebutuhan dan memproteksi
yang akan dipakai. Panel LVMDP (low voltage main distribution panel) lah mengatur
pembagian daya listrik ke masing-masing panel sub distribusi, sebagai pengatur sampai dengan
sirkuit berakhir. Pada setiap lantai terdapat satu buah panel beban kecuali lantai dasar memiliki
tiga buah panel yang terdiri dari satu panel pompa, satu panel hydrant dan satu panel dasar.
Single line Diagram Distribusi Listrik pada proyek Apartemen

Anda mungkin juga menyukai