Percobaan No. 5
Pengukuran Karakteristik RF Mixer
Oleh:
Kelompok III/Kelas 3B
1.
131331041
2.
131331042
3.
131331043
4.
131331046
1. PERCOBAAN NO : 5
2. JUDUL PERCOBAAN : Pengukuran Karakteristik RF Mixer
3. TUJUAN :
Mengukur karakteristik RF Mixer: Conversion Loss, Isolasi LO-RF, Isolasi LOIF
4. TEORI PENDAHULUAN :
Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak digunakan,
dikarenakan suara yang dihasilkan jauh lebih bersih serta gangguan (noise) terhadap
sinyal informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain.
Radio komunikasi FM bekerja pada spektrum frekuensi VHF 88-108 MHz dengan
jenis modulasi frekuensi (FM).
Pada sistem penerima FM diperlukan pencampur (Mixer) yang berfungsi
mencampur sinyal yang diterima, dengan sinyal dari oscilator. Output pencampur
mempunyai keluaran yang kompleks karena terdiri dari banyak frekuensi, tetapi
karena ditala pada fIF (frekuensi IF) maka diperoleh sinyal dengan fIF = 10,7 MHz.
Local Oscillator (LO) berfungsi untuk membangkitkan gelombang listrik kontinu
dengan frekuensi tertentu.
4.1 Mixer
Rangkaian mixer adalah rangkaian yang berfungsi untuk mencampur beberapa
(dalam hal ini dua) sinyal masukan, yaitu sinyal informasi (Intermediate Frequency
IF) dan sinyal carrier (pembawa) local atau disebut radio frequency RF. Mixer
biasanya digambarkan dengan simbol perkalian (gambar 4.1). Mixer memiliki tiga
divais yang terdiri dari port Local Oscillator (LO), Radio Frequency (RF), dan
Intermediate Frequency (IF). Port LO dikendalikan oleh sebuah Local oscillator.
(4.2.1)
(4.2.2)
Keterangan:
fLO = frekuensi osilator local
fRF = frekuensi radio FM
fIF = intermediate frequency
Dalam pengukuran fIF terdapat redaman / conversion loss antara fRF dan fIF
(gambar 4.2) conversion loss dapat dihitung sebagai berikut:
Conversion loss = Redaman yang terbaca pada PC (aplikasiSignal Hound)
Redaman yang diatur pada Signal Generator fRF.
(4.2.3)
(4.2.4)
(4.2.5)
(2)
(1)
(1)
(1)
Kabel Coaxial 50
(3)
7. LANGKAH PERCOBAAN :
7.1 Mengukur Conversion Loss
1. Mengatur frekuensi radio (fRF) pada Signal Generator 1.
FIF
FLO = 0 dBm
-37,5 dBm
-30 dBm
FRF
FIF
MHz
Spektrum
Analizer
Spektrum
Analizer
Isolasi LO-RF dan LO-IF pada band frekuensi 134 MHz 164 MHz
FRF
Spektrum
Analizer
Spektrum
Analizer
Salah satu bayangan jatuh pada range frekuensi yang diinginkan, sehingga
local oscillator kita hanya bisa di-tunning pada frekuensi IF+ yaitu 170,7
MHz.
Untuk memeriksa frekuensi bayangan pada F RF = 160 MHz, kita mencoba melihat
salah satu frekuensi bayangannya yaitu 181,4 MHz, dengan memberikan FLO sebesar
170,7 MHz, maka akan muncul sinyal pada spectrum analyzer, seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 8.1 Spektrum keluaran Frekuensi bayangan dengan FLO = 170,7 MHz
Selain dari pada frekuensi LO yang telah ditetukan, bayangan tidak akan muncul.
Gambar 8.2 Spektrum keluaran Frekuensi bayangan dengan FLO selain 170,7 MHz
Bayangan tersebut akan muncul kembali pada frekuensi LO yang di-tunning sebesar
149,3 MHz. Namun, dikarenakan frekuensi bayangan yang dihasilkan jatuh pada
frekuensi 138,6 MHz, masuk ke dalam range frekuensi kita, maka untuk menghindari
adanya interferensi dengan pemancar lain, frekuensi LO 149,3 MHz tidak digunakan.
Gambar 8.2 Spektrum keluaran Frekuensi bayangan dengan FLO selain 149,3 MHz
9. KESIMPULAN:
Untuk mengetahui karakteristik mixer RF dapat dilihat dari besar conversion
digunakan.
Apabila receiver kita tidak menerima sinyal di semua frekuensi, maka
kemungkinan terbesar kesalahan berada pada local oscillator yang tidak
berfungsi dengan baik.