REV : 00
Percobaan No. 4
Pengukuran Karakteristik RF Mixer
Oleh :
Kelompok IV / Kelas 3NK-1
Firdaus Surya Pratama - 201344013
Ihsan Anugerah - 201344015
Iqbal Dzhurfan Hidayat - 201344016
4. Teori Pendahuluan :
Mixer adalah sebuah sistem non-liner yang berfungsi mencampur dua buah sinyal
dalam rangka untuk mendapatkan komponen frekuensi jumlah atau selisih. Mixer
memiliki tiga buah port yaitu kanal RF, IF dan LO. RF atau radio frequency merupakan
frekuensi dari sebuah pemancar radio yang akan dicampurkan dengan LO atau Local
Frequency untuk menghasilkan IF atau intermediate frequency. LO berfungsi untuk
membangkitkan gelombang listrik kontinu dengan frekuensi tertentu.
5. Setup Pengukuran :
5.1.Pengukuran Conversion Loss
5.2.Pengukuran Faktor Isolasi
5.2.1. Isolasi LO-RF
4. Amati level daya pada aplikasi signal Hound, lalu atur level daya pada signal
generator hingga mendapatkan nilai -30dBm dengan pada frekuensi RF 106.3
MHz dengan cara klik tombol incr.set lalu set menjadi +0.1 dBm agar dapat dinaik
atau diturunkan setiap kelipatan 0.1 dan atur hingga 4.2 dBm.
7.3 Convertion Loss
1. Rangkailah setup pengukuran convertion loss seperti yang ditunjukan pada
gambar dibawah . Tujuannya adalah untuk melihat berapa perubahan pada level
daya RF yang hilang setelah dirubah ke IF.
2. Catat level daya setelah men-set frekuensi center pada aplikasi signal hound
sebesar 10.7MHz.
3. Dengan mengetahui frekuensi center sebesar 10.7MHz dengan level daya -
50dBm, maka nilai Convertion Loss dapat diketahui dengan rumus:
3. Set frekuensi center pada aplikasi signal hound sebesar IF atau 10.7MHz,
kemudian catat level dayanya.
"# 0
LO RF FLO1 63
63
"# 0
LO RF FLO2 57,7
57,7
Dengan set-up pengukuran Faktor Isolasi untuk LO-IF menggunakan FLO1 yang
bernilai 117 MHz :
"# 0
LO IF FLO1 53,8
53,8
"# 0
LO IF FLO2 48,2
48,2
Selisih
Frekuensi )*+ Frekuensi LO
Frekuensi RF
(MHz) (MHz)
dan LO (MHz)
127,7 117 10,7
127,7 95,6 32,1
84,9 117 32,1
84,9 95,6 10,7
9. Kesimpulan :
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Conversion Loss merupakan nilai dari sebuah perbandingan antara daya output mixer
(Daya IF) terhadap daya input mixer (Daya RF). Pada parameter convertion loss,
dapat diketahui bahwa semakin kecil convertion loss maka semakin baik kualitas dari
sinyal yang diterima.
2. Faktor isolasi merupakan kemampuan tiap port mixer untuk mengisolasi atau
membatasi kontak antar port yang satu dengan yang lain. Dapat diketahui bahwa
semakin besar nilai isolasi antar port mixer maka semakin baik kualitas mixer tersebut.
3. Frekuensi bayangan dapat menyebabkan adanya interferensi antara sinyal radio pada
frekuensu tertentu dengan sinyal radio berbeda. Untuk menghilangkan sinyal IF pada
frekuensi bayangan nilai penjumlahan atau pengurangan dari RF dan LO harus
menghasilkan frekuensi IF.
DAFTAR PUSTAKA