Anda di halaman 1dari 9

Nama : Firdaus Surya Pratama

NIM : 201344013

Kelas : 3NK
PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL 2
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEMESTER 6
MODUL 6: Discrete Fourier Transform (DFT) 2

Pendahuluan.
Pada percobaan sebelumnya, kita telah mencoba melakukan transformasi Fourier dari sinyal
terbatas (tinjau kembali modul praktikum 5):

(1)
Dari modul 5, kita juga telah berhasil menurunkan besaran2 berikut ini:

1. Discrete Time Fourier Transform X(ejω):

(2)
2. Magnitude nya :

(3)
3. Fasanya:

(4)

4. 4 koefisien DFT dari x(n), atau X4(k):

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


(5)

Hasilnya menjadi:

(6)

Frekuensi2 yg diwakili X4(k), diberikan oleh persamaan berikut ini:

(7)
Interval ω1 = 2π/N disebut sebagai sampling interval pada domain frekuensi, atau disebut resolusi
frekuensi karena menunjukkan kerapatan antar sampling frekuensi. Jadi, frekuensi utk X4(0)
adalah . Dengan perhitungan yg sama, kita dapat menghitung frekuensi2 untuk

X4(k), k =0, 1, 2, 3, yaitu pada ω = {0, 2π/4, π,

3π/4}, intervalnya adalah ω1 = 2π/4 = π/2.

Lalu, bagaimana kalau kita ingin menampilkan sample2 pada frekuensi yg lain? Kita harus
mencupliknya pada interval yg lebih rapat, misalnya pada N = 8. Kita dapat melakukannya dengan
menambah 4 nilai 0 setelah x(n) yg lama, menjadi:

Teknik ini disebut operasi zero-padding, yang sangat diperlukan bila kita ingin mendapatkan
spektrum sinyal yg lebih rapat. Misalkan X8(k) adalah DFT 8-titik, maka:

(8)

Dalam kasus ini, resolusi frekuensinya adalah ω1= 2π/8 atau π/4.

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


Bila kita plot grafiknya, maka akan didapatkan spektrum yg lebih rapat bisa dibandingkan dengan
X4(k), seperti yg ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Pada gambar ini, rentang frekuensinya tetap dari 0 s/d 2π, tetapi sekarang dicuplik pada interval
π/4, sehingga kita dapatkan spektrum frekuensi dengan 8 “pulsa” frekuensi. Jadi, kita sekarang
memiliki tool untuk men”cuplik” sinyal dalam domain frekuensi. Dengan teknik yg sama, kita
juga dapat melakukan pencuplikan dengan interval yang lebih rapat (dengan menambah zero pada
x(n)),

Tugas Pendahuluan Diketahui:

(9)
Turunkanlah persamaan untuk X(ejω), |X(ejω)|, dan X8(k).

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan
Percobaan
1. Buat program untuk menampilkan |X8(k)|, tetapi pada kerapatan ω1=π/8. Hasilnya harus seperti
gambar dibawah ini:

• Program Fungsi DFT


function [Xk] = dft(xn,N)
n = [0:1:N-1]; % row vector for n
k = [0:1:N-1]; % row vector for k
WN = exp(-j*2*pi/N); % Wn factor
nk = n.'*k; % creates a N by N matrix of nk values
WNnk = WN .^ nk; % DFT matrix
Xk = xn * WNnk; % row vector for DFT coefficients
endfunction
• Program
x = [1,1,1,1,1,1,1,1,0,0,0,0,0,0,0,0]
N = 16

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


X = dft(x,N)
magX = abs(X)
stem(magX)

• Hasil Program

2. Grafik diatas menampilkan spektrum |X(ejω)|, dalam rentang frekuensi ω=[0,2π], dengan
interval π/8, yg diwakili oleh |X8(k)|. Lalu, perhatikan angka2 pada sumbu mendatarnya.
Karena pada Octave, index harus dimulai dari 1, maka pulsa frekuensi pada grafik bergeser 1
pulsa ke kanan. Buatlah program untuk memperbaiki sumbu mendatarnya, sehingga pulsa2nya
ada pada frekuensi yg tepat seperti pada perhitungan. Hasilnya harus seperti gambar di bawah
ini:

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


• Program
x = [1,1,1,1,1,1,1,1,0,0,0,0,0,0,0,0]
w = [0:1:15]*pi/8
N = 16
X = dft(x,N)
magX = abs(X)

stem(w/pi,magX,'r')
grid on
xlabel("Frequency in pi units")
• Hasil Program

3. Kemudian, buatlah program untuk menampilkan spektrum |X(ejω)|, menggunakan teknik


seperti yg dilakukan pada percobaan 1 (Gunakan panjang pulsa 501). Buktikan bahwa posisi
pulsa2 pada spektrum |X8(k)| di atas berimpit dengan posisi2 yg sama pada spektrum |X(ejω)|.

• Program
w = [0:1:500]*pi/250
Y = (sin(4*w).*exp(-j*7*w/2))./sin(w/2)
magY = abs(Y);

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


X = [1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0];
W = [0:1:15]*pi/8
N = 16
y = dft(X,N)
magX=abs(y)

plot(w/pi,magY)
grid on
hold on
stem(W/pi,magX);
xlabel("frequency in pi units")
ylabel("Magnitude")
title("Magnitude Part")
• Hasil Program

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan


Kesimpulan:

Dari praktikum pada modul Discrete Fourier Transform 2 didapatkan hasil plot spekttrum |X(ejω)|
di atas,dapat dibuktikan bahwa posisi pulsa-pulsa pada spektrum |X8(k)| di atas berhimpit dengan
posisi yg sama pada spektrum |X(ejω)|.

Hertog Nugroho, Nila Novitasari, M Yusuf Fadhlan

Anda mungkin juga menyukai