JUDUL
FREQUENCY SHIFT KEYING( FSK)
1
Daftar Isi
Halaman
1. TUJUAN .................................................................................................................... 1
7. KESIMPULAN ....................................................................................................... 14
I
FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)
I. TUJUAN
a. Menginterpretasikan istilah FSK.
b. Membangun rangkaian untuk memodulasi dan demodulasi FSK.
c. Dapat membangun sistem transmisi FSK, mengamati proses modulasi dan
demodulasi, menyelusuri pemrosesan sinyal pada masing-masing tingkat dan
menerangkan proses sinyal tersebut.
1
- Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi.
Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang
modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi
antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak
mempunyai fasa terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi
gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya
sinyal informasi digital.
- FSK merupakan metode modulasi yang paling popular. Dalam proses ini gelombang
pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini
masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data
sesuai dengan rekomendasi CCIT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off
pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang
pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap.
- Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya
dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa
umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja. Bentuk dari modulated
carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah
modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi/deviasi ataupun
frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu more atau less (High atau Low,
Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (Pengambilan kembali dari kandungan
Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error
rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk
komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti
untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2,4
kbps).
2
IV. DIAGRAM RANGKAIAN
3
Diagram Rangkaian Demodulasi / Hard Keying
4
V. DATA PERCOBAAN
V.1. FSK Hard Keying
Menyusun rangkaian seperti pada gambar di bawah ini.
Mengatur output TTL pada 20 kHz, memasukkan pada input amplifier (1)
Gambar:
- Sinyal input modulator (2)
- Sinyal output modulator (3)
Mencatat spectrum frekuensi output modulator (3)
Memberikan komentar terhadap data yang didapat
Gambar:
5
V.3. Demodulasi / Hard Keying
6
Mengamati dan gambar sinyal pada titik berikut dengan prosedur di bawah ini:
Mengamati dan gambar sinyal pada titik berikut dengan prosedur di bawah ini:
7
VI. DATA PERCOBAAN
FSK Hard Keying
Sinyal input dan output hard keying
8
FSK Soft Keying
9
Demodulasi Hard Keying
10
Demodulasi Soft Keying
11
12
VII. ANALISA
Dari hasil percobaan kali ini, digunakan function generator untuk membangkitkan
frekuensi gelombang TTL (gelombang kotak/digital) dengan frekuensi 20KHz. Gelombang
ini digunakan sebagai sinyal keying. Sinyal keying digunakan sebagai sinyal input.
Sedangkan untuk membangkitkan sinyal carrier menggunakan local generator dengan
frekuensi carrier sebesar 108,77 KHz. Secara teori, sinyal keying akan berfungsi sebagai
clock yang mengatur pergantian frekuensi pada gelombang carrier. Gelombang carrier akan
mengeluarkan frekuensi yang berubah-ubah, yaitu f1 dan f2 secara bergantian. Frekuensi pertama (f1)
mewakili bit 1 pada sinyal keying sedangkan frekuensi kedua (f2) mewakili bit 0 pada sinyal
keying. Hal ini terlihat pada gelombang hasil modulasi.
Pada gelombang output terlihat adanya frekuensi rapat dan renggang yang keluar
bergantian. Frekuensi yang lebih besar menandakan terdapat informasi input yang diwakili
dengan bit (1) dan frekuensi yang lebih kecil menandakan tidak adanya informasi yang
diwakili dengan bit (0). Pada percobaan dengan Hard Keying, sinyal input yang digunakan berupa
gelombang kotak (digital). Pada sinyal ini memiliki transisi dari bit 1 ke 0 dengan cepat dan sebaliknya. Hal
ini mempengaruhi perubahan frekuensi gelombang output. Pada gelombang output terjadi
perubahan/pergantian yang cepat antara f1 dan f2.
Pada percobaan dengan Soft Keying, sinyal input dimasukkan ke filter lowpass.
Hasilnya, sinyal ini memiliki transisi yang lambat dari bit 0 ke bit 1 atau sebaliknya. Sinyal input tersebut
tidak lagi memiliki bentuk gelombang kotak, akan tetap i berbentuk seperti siriphiu. Hal ini
mempengaruhi perubahan/pergantian frekuensi pada gelombang output.Pada gelombang
output, frekuensi f1 dan f2 bergantian perlahan, sehingga terdapat frekuensi tengah, yaitu
frekuensi antara rapat dan renggang. Pada gelombang output, baik Hard Keying maupun Soft
Keying, dilakukan pengukuran dengan spectrum analyzer untuk mengetahui spectrum frekuensinya.
Pada hasil pengukuran ditemukan adanya level tegangan pada frekuensi carrier dan frekuensi sideband.
Gelombang output kemudian dimasukkan ke rangkaian demodulator. Padarangkaian ini
gelombang hasil modulasi dimasukkan ke mixer untuk diproses dengan gelombang dari VCO.
Gelombang dari VCO ini merupakan gelombang output mixer yang dimasukkan ke low pass
filter kemudian digunakan kembali. Gelombang output mixer berbentuk gelombang kotak,
sedangkan gelombang yang keluar dari low pass filter berbentuk seperti sirip hiu. Gelombang dari low pass
13
filter ini kemudian diproses kembali agar menjadi gelombang TTL (gelombang kotak/digital) ,
yaitu gelombang input/informasi seperti semula.
VIII. KESIMPULAN
1. Sinyal Keying (Sinyal Informasi) berfungsi sebagai clock yang mengatur
pergantianfrekuensi f1 dan f2 pada sinyal carrier, sehingga frekuensi f1 mewakili bit 1sedangkan f2
mewakili bit 0.
2. Pada Hard Keying, sinyal informasi memiliki transisi yang cepat dari bit 1 ke 0 atausebaliknya, sehingga
pada gelombang output terjaadi pergantian frekuensi f1 dan f2dengan cepat.
3. Pada Soft Keying, sinyal informasi memiliki transisi yang lambat dari bit 1 ke 0 atausebaliknya,
sehingga pada gelombang output terjaadi pergantian frekuensi f1 dan f2yang lambat dan
terdapat frekuensi tengah, yaitu frekeunsi antara f1 dan f2
14