Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Begitu banyak jenis dan bentuk permen yang menarik dijual di pasaran. Umumnya, rasa dasar
permen ini adalah manis. Rasa manis permen berasal dari pemanis turunan senyawa poliol, yaitu
silitol dan sorbitol. Poliol sendiri, merupakan senyawa alkohol yang merupakan turunan alkana.
Selain alkohol, masih banyak senyawa turunan alkana lainnya, seperti ester contohnya yang
menghasilkan aroma wangi buah-buahan. Rasa asam nya berasal dari asam karboksilat, dan
manisnya dari fruktosa
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktikum
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Isomer

Isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis
ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai
sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain.

2.2 Jenis Isomer

Isomer rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai
contoh, ada dua buah isomer dari butan, C5H12. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam
dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula
molekul C3H7Br. Pada salah satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi
pada bagian tengah dari rantai.

Isomer grup fungsional


Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul
C3H6O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).

Isomer geometris atau cis-trans

Isomer geometri atau cis trans

Isomer cis-trans, disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang. Pada
senyawa kompleks, isomeri semacam ini terjadi pada kompleks dengan struktur dua substituen
atau dua macam ligan. Substituen dapat berada pada posisi yang bersebelahan atau berseberangan
satu sama lain. Jikagugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer tersebut merupakan
isomer cis. Sebaliknya jika substituen berseberangan satu sama lain, isomer yang terjadi
merupakan isomer trans.

Isomer optis
Isomer optis
;)

Isomer optis adalah isomer yang dicirikan dari perbedaan arah pemutaran bidang polarisasi
cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya dikatakan sebagai senyawa optis
aktif. Isomer yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan (searah jarum jam)
disebut dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari senyawa yang sama dan memutar bidang
polarisasi ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut levo (l atau -). Terdapat juga
isomeri E, Z dan isomeri a,

Isomer Ionisasi
Isomerisasi jenis ini menunjukkan isomer-isomer dari suatu kompleks yang jika dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion yang berbeda. Misalnya kompleks [Co(NH3)5Br]SO4 yang berwarna
merah-violet. Suatu larutan berair dari kompleks ini akan menghasilkan endapan putih
BaSO4dengan larutan BaCl2, yang memastikan adanya ion SO42- bebas. Sebaliknya
[Co(NH3)5SO4]Br berwarna merah.

Isomer Koordinasi
Suatu senyawa kompleks dapat memiliki isomer koordinasi jika senyawa kompleks tersebut
terbentuk dari ion positif dan negatif yang keduanya merupakan ion kompleks. Dengan kata lain
senyawa kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang merupakan ion kompleks dapat
membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat terjadi melalui pertukaran sebagian atau seluruh
ligannya.

Isomer Ikatan
Sejumlah senyawa kompleks memiliki ligan yang merupakan ligan ambidentat. Karena ligan
semacam ini memiliki lebih dari satu atom yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas
dalam pembentukan ikatan, maka logam pusat dapat terikat dengan atom yang berbeda pada ligan
tersebut. Dengan demikian terbentuklah isomer ikatan.

Pentingnya Isomer Kimia


Seperti disebutkan sebelumnya, isomer dari molekul yang sama memiliki potensi untuk memiliki
sifat fisik atau kimia yang berbeda. Perbedaan ini dapat memiliki beberapa implikasi penting.
Tentu saja.

Mari kita lihat terutama pada kasus isomer optik. Kedua isomer yang mungkin juga bisa disebut
sebagai 'enansiomer' satu sama lain. Misalnya enansiomer dengan sifat yang berbeda adalah
bahwa senyawa 'carvone'. Dalam bentuk R, ditemukan dalam daun mint, dan merupakan
penyumbang bau/aroma. Namun, dalam bentuk S, ia ditemukan dalam biji jintan, dan memiliki
bau yang sangat berbeda. Hanya karena beda isomer. (Beda namanya juga ding)

Isomer talidomida

Ada juga yang tak begitu mencolok. Contoh yang paling terkenal adalah thalidomide. Obat ini
diresepkan pada 1950-an dan 60-an untuk mengobati morning sickness pada ibu hamil; Namun,
tidak diketahui kemudian adalah bahwa (S) enansiomer bisa diubah dalam tubuh menjadi
senyawa yang menyebabkan deformitas pada embrio. Dua enansiomer juga tidak bisa diterima
dalam tubuh, yang berarti bahwa bahkan jika hanya (R) enansiomer dapat diisolasi, masih akan
menghasilkan efek yang sama. Ini menekankan pentingnya menguji semua efek obat yang
dibuat dari isomer optik, dan merupakan bagian dari alasan mengapa penelitian farmasi harus
melalui tes sangat ketat, supaya memastikan bahwa mereka aman. (Apalagi sasaran obat tersebut
adalah manusia.

2.3
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Plastisin
2. Alas untuk menyusun seperti kertas

3.2 Tata cara penelitian

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Buatlah atom-atom dari plastisin, dan simbolkan dengan warna atau bentuk nya
3. Susun

2.1 Isomer Rantai dan Isomer Posisi Pentanol

2.2 Isomer Rantai dan Isomer Posisi Metoksi Butana

2.3 Isomer Rantai dan Isomer Posisi Pentanon

2.4 Isomer Rantai dan Isomer Posisi Metil Butanoat

2.5 Isomer Rantai dan Isomer Posisi Asam Pentanoat

2.6 Isomer Rantai Pentanoat

2.7 Isomer Rantai Pentanal


BAB IV

PENUTUP

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai