Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISOMER

Nama Kelompok:
 Ibnu Hatta
 Firda Rangga Setiawan
 Tri Nuril Rizky

SMA NEGERI 3 BANGKALAN


Tahun Pelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan perlindungan, keselamatan, hidayah dan karunianya. Sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISOMER”.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kasih kepada guru pembimbing yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini serta kepada semua pihak baik yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan.
Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat
kami perlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini
dapat menjadi bahan informasi yang menambah wawasan dan dapat berguna bagi kita semua

Bangkalan, 12 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Isomer.....................................................................................................................2

2.2 Isomer Posisi ..........................................................................................................4

2.3 Isomer Fungsi.........................................................................................................5

2.4 Isomer Geometri.....................................................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7

3.2 Saran.......................................................................................................................7

Daftar Pustaka..........................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan


sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda.
Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Suatu senyawa memiliki
rumus molekul dan rumus struktur. Rumus molekul adalah rumus umum yang dimiliki oleh
suatu senyawa yang dalam hal ini kadang kala sama dengan rumus molekul pada senyawa
organik yang lain. Rumus struktur adalah rumus yang dimiliki oleh suatu senyawa yang
membedakannya sengan senyawa organik yang lain.
Isomer dibagi menjadi 2 bentuk : Isomer struktural (konstitusional) dan Stereo isomer.
Isomer struktural (konstitusioanal) adalah suatu molekul yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi rumus srtruktur berbeda. dan ciri-ciri yang bisa digambarkan dari isomer
struktural adalah dengan melihat pola ikatanya yang berbeda. Sedangkan Stereo isomer
adalah suatu molekul yang mempunyai pelekatan atom yang sama tetapi berbeda susunan
atomnya diruangan 3 dimensi. dan ciri-ciri yang bisa digambarkan dari stereo isomer adalah
dengan melihat pola ikatanya yang sama.

1.2 Rumusan Masalah

1.1 Pengertian Isomer ?

1.2 Isomer Struktur (konstitusional) ?

1.3 Isomer Ruang (Konfigurasional) ?

1.3 Tujuan

1.1 Untuk mengetahui Pengertian Isomer

1.2 Untuk mengetahui Isomer Struktur (konstitusional)

1.3 Untuk mengetahui Isomer Ruang (Konfigurasional)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Isomer

Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki
pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang
diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan
tunggal).

Sebagai contoh, keduanya adalah molekul yang sama. Dan keduanya bukan isomer.
Keduanya merupakan butan.

Isomer juga tidak terjadi pada rotasi di ikatan ikatan tunggal.

Jika kita memiliki sebuah model molekul didepan mata, kiita harus mempretelinya dan
menyusung ulang kembali untuk menghasilkan isomer dari molekul tersebut. Jika hanya
memutar-mutar ikatan tunggal, yang dihasilkan bukanlah isomer, molekul tersebut sama
sekali tidak berubah. (Clarck, 2000)
Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. Isomer yang terjadi akibat
perbedaan struktur disebut isomer struktur, sedangkan keisomeran karena perbedaan
konfigurasi disebut isomer ruang. Isomer struktur terdiri dari isomer rangka, isomer posisi,
dan isomer fungsi, sedangkan isomer ruang terdiri dari isomer geometris dan isomer optis.

2.2 Isomer Struktur (konstitusional)

Dalam isomer struktur, atom diatur dalam susunan yang berbeda-beda. Jika senyawa-
senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang berlainan, maka
mereka mempunyai stuktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural satu
terhadap yang lain. (Fessenden dan Fessenden, 1986)
Isomer struktural terjadi ketika dua atau lebih senyawa organik memiliki rumus
molekul sama, tetapi struktur yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini cenderung
memberikan molekul kimia dan sifat fisik yang berbeda . 

Ada tiga jenis isomer struktural, yaitu:


isomer rantai , isomer posisi dan isomer fungsional. Ada tipe keempat, yang dikenal sebagai
tautomerisme (dimana ada dua isomer dikenal sebagai keto dan enol isomer) (Saunders,
2008).

2
 Isomer Rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon.
Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C 4H10. Pada salah satunya rantai karbon
berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon
bercabang.
Contoh :
Keisomeran 1-butanol dengan 2-metil-propanol
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1-butanol

CH3 – CH – CH2 – OH 2-metil-propanol

CH3

Pentane, C5H12, mempunyai tiga rantai isomer. Jika anda berpikir anda bisa menemukan yang
lain, maka yang anda temukan hanyalah molekul yang sama yang diputar. Jika anda masih
meragukannya gunakanlah sebuah model. (Clarck, 2000)

2-butana

n-pentana

isopropana

Isomer rantai muncul karena susunan yang berbeda dari atom karbon yang mengarah ke
n-pentana rantai linear dan bercab ang. Isomer rantai memiliki rumus molekul yang sama tetapi
berbagai jenis rantai yaitu, linier dan bercabang.

Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi sifat fisik yang
berbeda. Sebagai contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih rendah daripada
rekan-rekan linier mereka. Hal ini karena, yang linier memiliki luas permukaan lebih banyak
kontak dan karenanya kekuatan tarik antarmolekul yang maksimum. Misalnya isomer rantai
Dua mungkin dengan rumus molekul, C 4 H 12. yaitu, n-butana: suatu isomer rantai linier.
Isobutana (atau 2-metilpropana): suatu isomer bercabang (adicchemistry.com)

3
2.2 Isomer Posisi

Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang
penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah satunya
bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.

Jika anda membuat model, tidak mungkin anda bisa mendapatkan molekul yang kedua
dari molekul yang pertama dengan hanya memutar ikatan2 tunggal. Anda harus memutuskan
ikatan bromin dibagian ujung dan memasangkannya ke bagian tengah. Pada saat yang sama
anda harus memindahkan hidrogen dari tengah ke ujung. (Clarck, 2000)

Contoh lain terjadi pada alkohol, seperti pada C4H9OH

Hanya kedua isomer ini yang bisa anda dapatkan dari rantai dengan empat buah karbon
bilamana anda tidak mengubah rantai karbon itu sendiri. (Clarck, 2000)

Isomer posisi juga bisa diperoleh dari rantai benzen. Contoh pada formula molekul C7H8Cl.
Ada empat isomer berbeda yang bisa anda buat tergantung pada posisi dari atom klorin. Pada
sebuah kasus terikat pada atom dari karbon yang berikatan dengan cincin, dan ada tiga buah
lagi kemungkinan saat berikatan dengan cincin karbon. (Lihat Gambar). (Clarck,2000)

4
Contoh Soal 1:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C4H8 butena?

Pembahasan:
(1). 1-butena
H2C = CH – CH2 – CH3
(2). 2-butena
H3C – CH = CH – CH3
(3). 2-metil-propena

2.3 Isomer Fungsional

Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula
molekul C3H6O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton). (Clarck, 2000)

Ada kemungkinan yang lain untuk formula molekul ini. Sebagai contoh anda dapat mengikat
rangkap rantai-rantai karbon dan memanbahkan -OH di molekul yang sama. (Clarck, 2000)

Contoh yang lain diilustrasikan dengan formula molekul C 3H6O2. Diantaranya terdapat
struktur isomer yaitu asam propanoik(asam karboksilat) dan metil etanoat (ester).(Clarck,
2000)

5
Contoh Soal:
1. Isomer gugus fungsi dari 1-propanol 2. Senyawa C3H6O dengan struktur
adalah…. senyawa CH3CH2CHO dan
A. asam propanoat CH3COCH3 disebut isomer….
B. propanal A. kerangka
C. propanol B. posisi
D. propanon C. optik
E. etil metil eter D. gugus fungsi
E. geometri

2.4 Isomer Geometris


Van’t Hoff (1874) tidak hanya mengembankan teori dasar dari isomer optik, tetapi ia
meramalkan adanya bentuk kedua dari stereoisomer yang didasarkan dari sifat-sifat yang
karakteristik tetrahedral dari atom karbon yang tak tergantung daripada bentuknya yang
asimetris dan juga tidak menunjukan sifat aktip optik. Ia menyatakan bahwa dua atom karbon
yang dihubungkan oleh ikatan rangkap hampir tidak adapat berputar disekitar ikatn rangkap,
dan membentuk satun tetrahedron-tetrahedron, serta jika gugus-gugus yang diikat oleh
masing-masing karbon jenuh berbeda satu sama lain, maka dapat terjadi dua susunan ruang
yang berbeda.

Contoh:
H3C CH3 H3C H
C C dan C C
H H H3C H

cis-2-butena trans-2-butena
Isomer geometrik (juga dikenal sebagai isomer cis-trans atau EZ isomer) adalah suatu bentuk
stereoisomer.

Contoh Soal :

Senyawa-senyawa berikut ini mempunyai isomer geometri atau tidak? Jika ya, nyatakan
bentuk cis atau trans!

Pembahasan:

(a). Tidak, karena salah satu atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(b). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
(c). Tidak, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(d). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda. Isomer terbagi menjadi dua yakni isomer struktur (dibedakan menurut susunan
strukturnya) dan isomer ruang (dibedakan menurut konfigurasinya).

Isomer struktur dibagi menjadi tiga yakni rantai (dibedakan menurut kerangka atomnya),
posisi (dibedakan menurut letak dari gugus fungsi pada rantai induk), dan gugus fungsi
(memiliki gugus fungsional yang berbeda).

Isomer ruang terbagi menjadi dua yakni isomer geometri (memiliki penataan atom yang
berbeda) dan isomer optik (dapat memutar bidang polarisasi cahaya dan memiliki atom C
asimetris/kiral)

Isomer geometri memiliki sub bagian yakni isomer cis-trans yang terdapat ikatan rangkap
dua dan tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom
yang berbeda.

7
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com. 3/12/2011

www.scribd.com. 3/12/2011

http://www.adichemistry.com/organic/basics/isomerism/structural/structural-isomerism.html.
10/12/2011

http://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/VirtTxtJml/sterisom.htm. 10/12/2011

Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

http://www.chemguide.co.uk/basicorg/isomerism/structural.html. 10/12/2011

http://www.creative-chemistry.org.uk/molecules/isomers.htm. 10/12/2011

Anda mungkin juga menyukai