ISOMER
Nama Kelompok:
Ibnu Hatta
Firda Rangga Setiawan
Tri Nuril Rizky
Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan perlindungan, keselamatan, hidayah dan karunianya. Sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISOMER”.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kasih kepada guru pembimbing yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini serta kepada semua pihak baik yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan.
Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat
kami perlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini
dapat menjadi bahan informasi yang menambah wawasan dan dapat berguna bagi kita semua
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Isomer.....................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki
pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang
diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan
tunggal).
Sebagai contoh, keduanya adalah molekul yang sama. Dan keduanya bukan isomer.
Keduanya merupakan butan.
Jika kita memiliki sebuah model molekul didepan mata, kiita harus mempretelinya dan
menyusung ulang kembali untuk menghasilkan isomer dari molekul tersebut. Jika hanya
memutar-mutar ikatan tunggal, yang dihasilkan bukanlah isomer, molekul tersebut sama
sekali tidak berubah. (Clarck, 2000)
Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. Isomer yang terjadi akibat
perbedaan struktur disebut isomer struktur, sedangkan keisomeran karena perbedaan
konfigurasi disebut isomer ruang. Isomer struktur terdiri dari isomer rangka, isomer posisi,
dan isomer fungsi, sedangkan isomer ruang terdiri dari isomer geometris dan isomer optis.
Dalam isomer struktur, atom diatur dalam susunan yang berbeda-beda. Jika senyawa-
senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang berlainan, maka
mereka mempunyai stuktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural satu
terhadap yang lain. (Fessenden dan Fessenden, 1986)
Isomer struktural terjadi ketika dua atau lebih senyawa organik memiliki rumus
molekul sama, tetapi struktur yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini cenderung
memberikan molekul kimia dan sifat fisik yang berbeda .
2
Isomer Rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon.
Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C 4H10. Pada salah satunya rantai karbon
berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon
bercabang.
Contoh :
Keisomeran 1-butanol dengan 2-metil-propanol
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1-butanol
CH3
Pentane, C5H12, mempunyai tiga rantai isomer. Jika anda berpikir anda bisa menemukan yang
lain, maka yang anda temukan hanyalah molekul yang sama yang diputar. Jika anda masih
meragukannya gunakanlah sebuah model. (Clarck, 2000)
2-butana
n-pentana
isopropana
Isomer rantai muncul karena susunan yang berbeda dari atom karbon yang mengarah ke
n-pentana rantai linear dan bercab ang. Isomer rantai memiliki rumus molekul yang sama tetapi
berbagai jenis rantai yaitu, linier dan bercabang.
Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi sifat fisik yang
berbeda. Sebagai contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih rendah daripada
rekan-rekan linier mereka. Hal ini karena, yang linier memiliki luas permukaan lebih banyak
kontak dan karenanya kekuatan tarik antarmolekul yang maksimum. Misalnya isomer rantai
Dua mungkin dengan rumus molekul, C 4 H 12. yaitu, n-butana: suatu isomer rantai linier.
Isobutana (atau 2-metilpropana): suatu isomer bercabang (adicchemistry.com)
3
2.2 Isomer Posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang
penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah satunya
bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.
Jika anda membuat model, tidak mungkin anda bisa mendapatkan molekul yang kedua
dari molekul yang pertama dengan hanya memutar ikatan2 tunggal. Anda harus memutuskan
ikatan bromin dibagian ujung dan memasangkannya ke bagian tengah. Pada saat yang sama
anda harus memindahkan hidrogen dari tengah ke ujung. (Clarck, 2000)
Hanya kedua isomer ini yang bisa anda dapatkan dari rantai dengan empat buah karbon
bilamana anda tidak mengubah rantai karbon itu sendiri. (Clarck, 2000)
Isomer posisi juga bisa diperoleh dari rantai benzen. Contoh pada formula molekul C7H8Cl.
Ada empat isomer berbeda yang bisa anda buat tergantung pada posisi dari atom klorin. Pada
sebuah kasus terikat pada atom dari karbon yang berikatan dengan cincin, dan ada tiga buah
lagi kemungkinan saat berikatan dengan cincin karbon. (Lihat Gambar). (Clarck,2000)
4
Contoh Soal 1:
Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh C4H8 butena?
Pembahasan:
(1). 1-butena
H2C = CH – CH2 – CH3
(2). 2-butena
H3C – CH = CH – CH3
(3). 2-metil-propena
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula
molekul C3H6O dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton). (Clarck, 2000)
Ada kemungkinan yang lain untuk formula molekul ini. Sebagai contoh anda dapat mengikat
rangkap rantai-rantai karbon dan memanbahkan -OH di molekul yang sama. (Clarck, 2000)
Contoh yang lain diilustrasikan dengan formula molekul C 3H6O2. Diantaranya terdapat
struktur isomer yaitu asam propanoik(asam karboksilat) dan metil etanoat (ester).(Clarck,
2000)
5
Contoh Soal:
1. Isomer gugus fungsi dari 1-propanol 2. Senyawa C3H6O dengan struktur
adalah…. senyawa CH3CH2CHO dan
A. asam propanoat CH3COCH3 disebut isomer….
B. propanal A. kerangka
C. propanol B. posisi
D. propanon C. optik
E. etil metil eter D. gugus fungsi
E. geometri
Contoh:
H3C CH3 H3C H
C C dan C C
H H H3C H
cis-2-butena trans-2-butena
Isomer geometrik (juga dikenal sebagai isomer cis-trans atau EZ isomer) adalah suatu bentuk
stereoisomer.
Contoh Soal :
Senyawa-senyawa berikut ini mempunyai isomer geometri atau tidak? Jika ya, nyatakan
bentuk cis atau trans!
Pembahasan:
(a). Tidak, karena salah satu atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(b). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
(c). Tidak, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama.
(d). Ya, karena kedua atom C ikatan rangkap mengikat gugus berbeda, termasuk bentuk trans.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda. Isomer terbagi menjadi dua yakni isomer struktur (dibedakan menurut susunan
strukturnya) dan isomer ruang (dibedakan menurut konfigurasinya).
Isomer struktur dibagi menjadi tiga yakni rantai (dibedakan menurut kerangka atomnya),
posisi (dibedakan menurut letak dari gugus fungsi pada rantai induk), dan gugus fungsi
(memiliki gugus fungsional yang berbeda).
Isomer ruang terbagi menjadi dua yakni isomer geometri (memiliki penataan atom yang
berbeda) dan isomer optik (dapat memutar bidang polarisasi cahaya dan memiliki atom C
asimetris/kiral)
Isomer geometri memiliki sub bagian yakni isomer cis-trans yang terdapat ikatan rangkap
dua dan tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom
yang berbeda.
7
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com. 3/12/2011
www.scribd.com. 3/12/2011
http://www.adichemistry.com/organic/basics/isomerism/structural/structural-isomerism.html.
10/12/2011
http://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/VirtTxtJml/sterisom.htm. 10/12/2011
http://www.chemguide.co.uk/basicorg/isomerism/structural.html. 10/12/2011
http://www.creative-chemistry.org.uk/molecules/isomers.htm. 10/12/2011