MAKALAH
FOURIER TRANSFORM INFRARED (FTIR)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Analisa 2
Dosen Pengampu : Dian Yanuarita P, S.T., M.T
KELOMPOK 1:
1. AULIA SHERLY AYU P NPM : 08.2019.1.01860
2. FERDIANSYAH NPM : 08.2019.1.01861
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang
berarti
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Instrumen FTIR .......................................................................... 7
Gambar 3.2 Frekuensi Gelombang FTIR ....................................................... 9
Gambar 3.3 Cara Kerja Instrument FTIR .......................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
Atom-atom didalam suatu molekul itu tidak diam melainkan bervibrasi
(bergetar). Ikatan kimia yang menghubungkan dua atom dapat dimisalkan sebagai
dua bola yang dihubungkan oleh suatu pegas. Bila radiasi inframerah dilewatkan
melalui suatu cuplikan maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi)
energi dan terjadilah transisi di antara tingkat vibrasi dasar dan tingkat tereksitasi..
Pengabsorpsian energi pada frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer infra
merah yang memplot jumlah radiasi infra merah yang akan memberikan
informasi penting tentang tentang gugus fungsional suatu molekul.
Dasar lahirnya spektroskopi FT-IR adalah dengan mengasumsikan semua
molekul menyerap sinar infra merah, kecuali molekul-molekul monoatom (He, Ne,
Ar, dll) dan molekul-molekul homopolar diatomik (H2, N2, O2, dll). Molekul akan
menyerap sinar infra merah pada frekuensi tertentu yang mempengaruhi momen
dipolar atau ikatan dari suatu molekul.
Fourier transform-infra red spectroskopy atau yang dikenal dengan FTIR
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa komposisi kimia dari
senyawa-senyawa organik, polimer, coating atau pelapisan, material semikonduktor,
sampel biologi, dan sebagainya. FTIR mampu menganalisa suatu material baik secara
keseluruhan, lapisan tipis, cairan, padatan, pasta, serbuk, serat, dan bentuk yang
lainnya dari suatu material. Spektroskopi FTIR tidak hanya mempunyai kemampuan
untuk analisa kualitatif, namun juga bisa untuk analisa kuantitatif.
Fourier tansform infrared spectroscopy (FTIR) adalah sebuah teknik yang
digunakan untuk mendapatkan spectrum inframerah dari absorbansi, emisi,
fotokonduktivitas atau Raman Scattering dari sampel padat, cair dan gas.
FTIR digunakan untuk mengamati interaksi molekul dengan menggunakan radiasi
elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang 0,75-1000 μm atau pada
bilangan gelombang 13.000-10 cm-1.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Ditemukannya FTIR
Pada dasarnya spektrofotometer fourier transform infra red (FTIR)
adalah sama dengan Spektrofotometer infra reddispersi, yang membedakannya adalah
pengembangan pada sistem optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati
contoh. Dasar pemikiran dari adalah dari teknik FTIR persamaan gelombang yang
dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika
dari Perancis. Persamaannya adalah sebagai berikut, dari deret fourier tersebut
intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau daerah frekuensi.
Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah waktu
ke daerah frekuensi atau sebaliknya disebut transformasi fourier (Fourier Transform).
Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen fourier transform Infra red dipakai
dasar daerah waktu yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian
gelombang radiasi elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah
interferometer yang dikemukakan oleh Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831).
Pada sistim optik fourier transform infra red digunakan radiasi LASER (light
amplification by stimulated emmission of radiation) yang berfungsi sebagai radiasi
yang di interferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah
yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
(fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi
yang sama, pada daerah 2000 – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama
sehingga dapat disimpulkan bahwa dua senyawa adalah sama.
1. The source: energy infra red yang dipancarkan dari sebuah benda hitam
menyala. Balok ini melewati melalui logam yang mengontrol jumlah energi
yang diberikan kepada sampel.
2. Interoferometer : sinar memasuki interferometer “spectra encoding‟
mengambil tempat, kemudian sinyal yang dihasilkan keluar dari interferogram.
3. Sampel : sinar memasuki kompartemen sampel dimana diteruskan melalui
cermin dari permukaan sampel yang tergantung pada jenis analisis.
4. Detector : sinar akhirnya lolos ke detector untuk pengukuran akhir. detector
ini digunakan khusus dirancang untuk mengukur sinar interfrogram khusus.
detektor yang digunakan dalam spektrofotometer fourier transform infra red
adalah tetra glycerine sulphate (disingkat TGS) atau mercury cadmium
telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan
respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih
cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi
vibrasi yang diterima dari radiasi inframerah.
5. Komputer : sinyal diukur secara digital dan dikirim kekomputer untuk diolah
oleh Fourier Transformation berada. Spektrum disajikan untuk interpretasi
lebih lanjut.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulam
Kesimpulan yang didapatkan dari pembelajaran mengenai FTIR adalah
sebagai berikut :
1. Fourier transform-infra red spectroskopy (FTIR) merupakan suatu teknik
yang digunakan untuk menganalisa komposisi kimia dari senyawa-senyawa
organik dan anorganik.
2. Prinsip kerja spektroskopi FTIR adalah adanya interaksi energi dengan materi.
3. Spektroskopi inframerah digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam
industri yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol
kualitas.
3.2 Saran
Saran untuk pembelajaran mengenai FTIR adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran untuk mengenal fungsi FTIR dan bagaimana cara kerjanya,
supaya dilaksnakan pratikum penggunaan alat FTIR secara langsung, agar
mahasiswa lebih memahami lebih dalam mengenai FTIR.
DAFTAR PUSTAKA
Beasley, M. M., E. J. Bartelink, L. Tailor, & R. M. Miller. 2014. Comparison of transmission
FTIR, ATR, and DRIFT spectra: implications for assessment of bone bioapatite
diagenesis. Journal of Archaeological Science 46: 16-22.
Levine, M., & M.D. 1986. New Consepts in the Biology and Biochemistry of Ascorbic Acid.
Seminar in Medicine of the Beth Israel Hospital. Israel: Boston.
Panicker, C.Y., H. T. Varghese, & D. Philip. 2006. FT-IR, FT-Raman and SERS spectra of
Vitamin C. Spectrochimica Acta Part A 65: 802-804.
dilakukan kita tinggal mencocokkan data spektrum yang kita peroleh sama library
(pustaka) nya si alat tersebut. Jadi misal menguji suatu cairan isinya ternyata metana
atau senyawa lain, dia bisa langsung mengenali dari grafik spektrum yang terbentuk.
Saran : Udah bagus power pointnya tapi jika berkenan mohon istilah2 kayak
interferogram, spektra diberi detail penjelasannya, karena takutnya kalau dibaca sama
yang masih belom paham malah bingung