Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SCRUB ANTISEPTIK LIMBAH BEKICOT


BERFORMULASI MINYAK BIJI ALPUKAT

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

1. ADELIA HANIFAH M.R. 08.2017.1.01775 Angkatan 2017


2. ADHEA SEFTI N. C. 08.2017.1.01763 Angkatan 2017
3. M. FAISHAL T. 08.2018.1.01829 Angkatan 2018

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


SURABAYA
2020
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN EKSAKTA

1. Judul Kegiatan : SCRUB ANTISEPTIK LIMBAH BEKICOT


BERFORMULASI MINYAK BIJI ALPUKAT
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adelia Hanifah M. R
b. NIM : 08.2017.1.01775
c. Program Studi : S1 Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
e. Alamat Rumah dan : Perumahan Taman Candiloka blok E2-24, Desa
No Tel./HP Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo,
telp. , hp. 0895380131579
f. Alamat email : mutiararetya@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 2 orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan : DIAN YANUARITA PURWANINGSIH S.T, M.T
Gelar
b. NIDN : 0714018307
c. Alamat Rumah dan : Jl. Kedung Tarukan Baru 2C/21 Surabaya, telp.
No Tel./HP 0315921028, hp. 081333158979
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12,500,000
b. Sumber lain (sebutkan...) : Rp 0 ; Sumber lain:
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan.
. .
. .
Surabaya, 28 - 12 - 2019
Menyetujui
Dekan FTI, Ketua Pelaksana Kegiatan,
.

(Dr. Lukmandono S.T., M.T.) (Adelia Hanifah M. R)


NIP/NIK. 981081 NIM. 08.2017.1.01775
Wakil Rektor III Dosen Pendamping,
.

(Ir. Bambang Setyono, M.T.) (DIAN YANUARITA P. S.T., M.T.)


NIP/NIK. 921027 NIDN. 0714018307

ii
RINGKASAN
Cangkang bekicot yang diolah sebagai scrub memiliki manfaat dalam mengangkat
sel kulit mati, melancarkan proses regenerasi sel, melancarkan aliran darah, mengangkat
kotoran dari pori kulit dan memiliki kandungan kitin dan kitosan yang dapat memberikan
daya tahan lebih lama terhadap scrub. Biji alpukat mengandung senyawa metabolit
sekunder yang meliputi, alkaloid, tannin, flavonoid, polifenol, saponin, dan triterpenoid
yang mempunyai sifat antimikroba. Tujuan penelitian ini yaitu menciptakan produk scrub
antiseptik dari limbah bekicot dan minyak biji alpukat sebagai inovasi produk kecantikan
yang aman dan ramah lingkungan. Tahapan penelitian dimulai dengan pengambilan
sampel bekicot dan biji alpukat. Lalu, pembuatan chitosan dari bekicot. Setelah itu,
pembuatan minyak dengan meng-ekstraksi biji alpukat. Selanjutnya, pembuatan scrub
organik. Lalu, dilakukan uji resistensi, uji keamanan produk dan uji organoleptik. Indikator
capaian dari penelitian ini adalah dapat mengetahui efektivitas dari scrub dan konsentrasi
perbandingan isolat kitosan dari limbah bekicot dengan ekstrak biji alpukat yang paling
efektif sebagai scrub antiseptik dan paling sesuai secara uji organoleptik.

Kata kunci : Cangkang bekicot, Biji alpukat, Scrub.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i


Halaman Pengesahan..........................................................................................ii
Ringkasan ........................................................................................................ .iii
Daftar Isi ....................................................................................................……iv
Daftar Tabel ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian ....................................................................... 2
1.3 Urgensi Penelitan .................................................................................. 2
1.4 Luaran Penelitian .................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kandungan Cangkang Bekicot ............................................................. 3
2.2 Efektivitas Kitosan................................................................................ 3
2.3 Kandungan Biji Alpukat ....................................................................... 3
2.4 Mekanisme Senyawa Aktif pada Biji Alpukat ..................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 5
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 5
3.3 Tahapan Penelitian................................................................................ 5
3.4 Indikator Pencapaian ............................................................................ 7
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 7
3.6 Cara Penarikan Kesimpulan ................................................................. 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ...................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........... 20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian ................................................................ 8


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................... 8

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekian banyak jenis molusca yang digunakan oleh manusia, ada salah satu
jenis molusca yang kurang dimanfaatkan oleh manusia yaitu bekicot (Achatina
fulica). Hal ini terjadi karena bekicot terkesan menjijikan serta adanya pro
kontra mengenai kehalalan bekicot dalam penguunaannya oleh manusia.
Bekicot sendiri sering dianggap sebagai hama karena sifatnya yang polifag
(memakan lebih dari satu jenis makanan), cenderung rakus akan dedaunan dan
perkembang biakan bekicot yang sangat cepat sekitar 75 – 300 butir sekali
bertelur, tergantung umur produktif
Pemanfaatan bekicot di Indonesia tergolong kurang efektif. Bekicot lebih
sering dibasmi karena dianggap hama. Tanpa banyak diketahui sebenarnya
bahwa cangkangnya mengandung kalsium dan zat kitin. Lendir bekicot
memiliki kandungan mineral seperti tembaga, zinc, dan zat besi.
Upaya dalam pemanfaatan kandungan kalsium dalam cangkang
bekicot dan juga manfaat baik dalam lendir bekicot dapat berupa scrub
antiseptik yang ditambahkan dengan minyak dari biji alpukat sebagai
antibakteri. Produk berupa scrub antibakteri diharapkan dapat diterima
oleh masyarakat dari segala usia dan menjadi salah satu solusi dalam
merawat kulit tubuh.
Cangkang bekicot yang diolah sebagai scrub alami memiliki manfaat
dalam mengangkat sel kulit mati, melancarkan proses regenerasi sel,
melancarkan aliran darah, dan mengangkat kotoran dari pori kulit.
Cangkang bekicot juga memiliki kandungan kitin dan kitosan yang dapat
memberikan daya tahan lebih lama terhadap scurb organik, namun tetap
lebih aman karena tidak melebihi nilai ADI yang aman untuk manusia
(Agustini dkk., 2011).
Limbah yang masih kurang dimanfaatkan juga adalah biji alpukat.
Menurut Zuhrotun (2007), biji alpukat diketahui mengandung senyawa
kimia seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin. Menurut Mahmiah
(2006), biji alpukat diketahui memiliki efek hipoglikemik dan dapat
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati ginjal, maag kronis,
hipertensi, dan diabetes melitus. Biji alpukat adalah sumber saponin yang
baik dan mempunyai sifat antimikroba.
Inovasi mengenai pemanfaatan limbah bekicot dan biji alpukat belum
dikembangkan sebagai produk yang berguna dan ekonomis dalam
penelitian ilmiah. Nilai guna yang ditawarkan pada penelitian ini yaitu:
menciptakan produk scrub antiseptik dari limbah bekicot dan minyak biji
alpukat sebagai inovasi produk kecantikan yang aman dan ramah
lingkungan.
2

1.2 Permasalahan Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah klasifikasi secara morfologi bekicot (Achatina fulica)?
2. Bagaimana efektivitas scrub antiseptik limbah bekicot dengan minyak
biji alpukat?
3. Berapakah konsentrasi perbandingan isolat kitosan dari limbah bekicot
(Achatina fulica) dengan minyak biji alpukat yang paling efektif sebagai
scrub antiseptik dan paling sesuai secara uji organoleptik?
1.3 Urgensi Penelitian
Urgensi penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas dari scrub
antiseptik limbah bekicot berformulasikan minyak biji alpukat (Persea
americana mill) sebagai upaya penanggulangan limbah bekicot, dan
optimalisasi pemanfaatan biji alpukat. Scrub antiseptik ini diharapkan dapat
menjadi suatu inovasi produk alami yang aman dipakai dan ramah
lingkungan karena memanfaatkan kandungan senyawa aktif dari kitosan
dan minyak dari biji alpukat.
1.4 Luaran Penelitihan
Luaran penelitian ini berupa scrub antiseptik yang merupakan inovasi
produk alami yang efektif sebagai antibakteri dan sesuai selera masyarakat.
Scrub antiseptik ini juga akan diajukan hak cipta agar orisinalitas dan
keamanan produk lebih terjamin. Selain itu luaran penelitian ini juga
berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan secara nasional, hasil yang
dicapai juga akan diikutkan seminar nasional.
1.5 Manfaat penelitian
1. Usaha penanggulangan limbah bekicot dan biji alpukat yang umumnya
dibuang dan dianggap limbah dapat dioptimalkan menjadi scrub
antiseptik.
2. Untuk menciptakan produk Scrub yang alami, bernilai ekonomis, aman
digunakan dan ramah lingkungan.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kandungan Cangkang dan Lendir Bekicot


Lendir bekicot memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang baik
untuk kulit. Lendir bekicot memiliki kandungan mineral seperti tembaga, zinc,
zat besi, copper peptides, hyaluronic acid, glycolic acid, glycoprotein
enzymes, proteoglycans, dan antimicrobial peptides. Seluruh senyawa tersebut
baik untuk kesehatan kulit. Lendir bekicot bersifat antimikroba dan cepat
menyembuhkan luka. Cangkang bekicot mengandung sekitar 98% kalsium
karbonat dan 2% kandungan organik, termasuk khitin. (Agustini dkk.,
2011)
2.2 Efektivitas Zat Kitosan
Kitosan merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
pengawet pengganti formalin, yaitu dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme perusak dan melapisi produk yang diawetkan. Kitosan
dihasilkan dari hewan berkulit keras terutama dari laut seperti kulit udang,
rajungan, kepiting, bekicot dan kupang dengan kadar kitosan antara 10-
15%, serta dapat diperoleh dari dinding seljamur seperti Aspergillus niger
(Agustini dkk., 2011). Manfaat kitosan yaitu menghambat perbanyakan
sel kanker pada lambung manusia. Berdasarkan rata- rata berat badan 50
kg, maka konsumsi kitosan yang diperbolehkan tanpa menimbulkan efek
samping adalah 66.5 g/hari. Bila dibandingkan dengan data penggunaan
kitosan sebagai pengawet antara 0.01 -1% yaitu 0.1 sampai 10 g/L atau
g/Kg, maka dosis kitosan sebagai pengawet masih jauh dari nilai ADI,
sehingga aman untuk manusia. (Palrusip, 2014)
2.3 Kandungan Biji Alpukat
Biji alpukat merupakan biji buah yang tergolong besar, terdiri dari dua
keping (cotyledon), dan dilapisi oleh kulit biji yang tipis. Biji tersusun
oleh jaringan arenchyma yang mengandung sel-sel minyak dan butir
tepung sebagai cadangan makanan. (Kalie, 1997)
Menurut Zuhrotun (2007), biji alpukat diketahui mengandung senyawa
kimia seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin. Menurut Mahmiah
(2006), biji alpukat diketahui memiliki efek hipoglikemik dan dapat
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati ginjal, maag kronis,
hipertensi, dan diabetes melitus.
Biji alpukat terdiri dari 65% daging buah (mesokarp), 20% biji
(endocarp), dan 15% kulit buah (perikarp). Biji alpukat mengandung 15-20%
minyak. Minyak biji alpukat dapat diperoleh dengan metode ekstraksi
maupun metode pengepresan. Metode ekstraksi menyebabkan kehilangan
minyak dalam proses lebih sedikit, sehingga minyak yang dihasilkan lebih
banyak. (Prasetyowati, 2010) 4

2.4 Mekanisme Senyawa Aktif pada Biji Alpukat


Menurut Zuhrotun (2007), biji alpukat diketahui mengandung senyawa
kimia seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin. Biji alpukat diketahui
memiliki efek hipoglikemik dan dapat digunakan sebagai obat tradisional
untuk mengobati ginjal, maag kronis, hipertensi, dan diabetes melitus.
genik. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap isolat triterpenoid
menunjukkan bahwa isolat dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan Staphilococcus aureus pada konsentrasi 1000 ppm.
Terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan koloni bakteri diduga
disebabkan karena kerusakan yang terjadi pada komponen struktural
membran sel bakteri. (Nito, 2009)
5

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perbandingan dan dilakukan
tiga ulangan. Metode yang digunakan adalah metode uji resistensi bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, uji keamanan, dan uji
organoleptik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penanganan sampel isolat chitosan bekicot (Achatina fulica) dan ekstrak
biji alpukat dilakukan di Laboratorium Dasar Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Institut Adhi Tama Surabaya. Penelitian ini
dilaksanakan selama lima bulan, terhitung mulai bulan Juli hingga
November 2020.
3.3 Tahapan Penelitian
3.3.1 Bahan dan alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi:
- Bekicot (Achatina fulica) : 5 kg
- Biji alpukat (Persea americana) : 7 kg
- Setil alkohol : 30 mL
- Paraffin cair : 50 mL
- Propilenglikol : 100 mL
- Metil paraben : 1,8 mL
- Tween 80 : 50 mL
- Span 80 : 50 mL
- Asam stearat : 120 mL
- Trietanolamin : 30 mL
- α-tocopherol : 0,2 mL
- Aquadest ` :1L
- Alkohol 96% :5L
- Nutrient Agar : 9 mL
- n-heptana : 300 mL :
Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi:
- Gelas ukur
- Erlenmeyer
- Spatula
- Autoclave
6
- LAF
- Colony counter
- Cawan petri
- Blender
- Shaker
- Kain saring
- Kertas saring whatman 41
- Rotary vacuum evaporator
- Baskom
- Toples
- Labu ukur
- Refluks kondensor
- Sokhlet
- Termometer
- Hot plate
3.3.2 Prosedur Kerja
1. Tahap pengambilan sampel
a. Bekicot (Achatina fulica) diambil sebanyak 5 kg dari daerah
Sidoarjo.
b. Biji alpukat diambil sebanyak 7 kg di daerah sekitar Surabaya.
2. Tahap pembuatan chitosan dari bekicot
a. Tahap deproteinasi: cangkang bekicot (Achatina fulica) dibersihkan
lalu dihaluskan, dan direndam dengan NaOH 3%. Kemudian
dipanaskan pada suhu 850C selama 30 menit. Setelah itu disaring,
residu dicuci dengan aquades sampai netral dikeringkan dalam
oven dengan suhu 200C selama 24 jam.
b. Tahap demineralisasi: larutan HCl 1,25 N 1:10 digunakan dan
dipanaskan pada suhu 750C selama 1 jam. Hasil reaksi disaring
dan dicuci, dikeringkan pada suhu 200C selama 24 jam. Tahap
deasetilasi, rendam dengan larutan NaOH 45% 1:20 dan
dipanaskan pada suhu 1400C selama 1 jam. Hasilnya disaring dan
dicuci dengan aquades sampai netral. Kitosan dikeringkan dalam
oven dengan suhu 800 selama 24 jam.
3. Tahap pembuatan minyak biji alpukat
a. Biji alpukat ditimbang 7 kg, dikupas kulit arinya, kemudian dicuci.
b. Biji alpukat dipotong-potong, lalu dikeringkan.
c. Biji alpukat yang sudah kering, dihaluskan dengan blender.
d. Biji alpukat yang sudah halus dikeringkan dengan menggunakan
oven dengan suhu ± 100 oC, kemudian diayak dengan ayakan 50
7

mesh. Sehingga diperoleh bubuk biji alpukat.


e. Bubuk biji alpukat diumpankan kedalam ekstraktor, diikuti dengan
penambahan n-heptana dengan rasio sesuai rancangan penelitian.
Kemudian, dipanaskan hingga suhu titik didihnya dan dihitung waktu
ekstraksi sesuai rancangan penelitian.
f. Diperoleh ekstrak berupa campuran minyak biji alpukat dan pelarut n-
heptana.
g. Kemudian dilakukan distilasi untuk memisahkan pelarut n-heptana
dan diperoleh ekstrak minyak biji alpukat.
4. Tahap uji resistensi
a. Sterilisasi terlebih dahulu alat-alat lab (Erlenmeyer dan cawan
petri)
b. Nutrient agar (NA) 9 gr dicampur dengan air 300 mL.
c. Sterilisasi media menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama
15 menit.
d. Siapkan 12 cawan petri, isi dengan media NA. Biakkan bakteri
Escherichia colidan Staphylococcus aureus di. Inkubasi 1x24 jam.
e. Uji menggunakan metode cakram. Inkubasi 3x24 jam dan zona
hambat (clear zone) diamati di setiap cawan petri.
5. Uji keamanan produk
Uji ini dilakukan untuk mengurangi resiko berbahaya penggunaan
scrub dengan pengolesan scrub pada 3 kulit hewan uji (mencit)
terhadap 1 konsentrasi berbeda. Pemberian dan pengecekan dilakukan
secara rutin 2x sehari selama 2 minggu.
6. Uji organoleptik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan selera masyarakat
terhadap produk scrub. Terdapat 20 sampel/perbandingan dengan
masing-masing 10 gram.
3.4 Indikator Capaian
Tercapainyanya penelitian ini dilihat dari diketahuinya:
1. Klasifikasi dapat diperoleh dari identifikasi karakter morfologi
bekicot.
2. Didapatkan efektivitas scrub antiseptik limbah bekicot dengan
minyak biji alpukat yang paling efektif sebagai scrub antiseptik.
3. Didapatkan konsentrasi perbandingan isolat kitosan dari limbah
bekicot dengan minyak biji alpukat yang paling efektif sebagai scrub
antiseptik dan paling sesuai secara uji organoleptik.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan questioner (skala
pengukuran yang hidonik) yang dibagikan pada beberapa orang yang
telah mencoba scrub antiseptik.
8

3.6 Cara Penarikan Kesimpulan


Penarikan kesimpulan data diperoleh dari uji resistensi bakteri
dengan mengukur diameter zona hambat dan uji keamanan pada hewan
uji (mencit). Ketika hasil uji keamanan menyatakan bahwa scrub aman
digunakan, maka dilanjutkan dengan uji organoleptik.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan


1. Perlengkapan yang Diperlukan Rp 5.040.000
2. Bahan Habis Pakai Rp 3.155.000
3. Perjalanan Rp 1.500.000
4. Biaya Lain – Lain Rp 2.400.000
JumlahBiaya Total Penelitian Rp 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan
No. Uraian
7 8 9 10 11
1 Koordinasi tim dan pengurusan ijin penelitian,
dan penyewaan alat.
2 Tahap persiapan alat dan bahan penelitian
3 Tahap pengambilan sampel
5 Tahap pembuatan isolat chitosan dan minyak biji
alpukat
6 Tahap pembuatan scrub antiseptic
7 Tahap uji antiseptik dan uji keamanan produk
8 Tahap uji organoleptic
9 Tahap pengamatan
10 Analisis data
11 Tahap pelaporan penelitian, submit jurnal nasional,
dan
pembuatan poster
12 Penyusunan laporan penelitian, pengurusan hak cipta,
dan
seminar nasional
10

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Tri Winarni., Fahmi1, A.Suhaeli., Widowati,, Ita., Agus


Sarwono.,. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Simping
(Amusium pleuronectes) Dalam Pembuatan Cookies Kaya
Kalsium. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia,Volume XIVNomor 1 Tahun 2011: 8-13.
Kalie, M.B. 1997. Alpukat, Budidaya, dan Pemanfaatannya. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Mahmiah . 2006. ”Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Kulit
Batan Tumbuhan saccopetalum horsfieldii Benn Laboratory of
Chemistry”. Hang Tuah University, Surabaya.
Marlinda, M. 2013. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji
Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Alpukad (Persea americana Mill
)”.
Nito. 2009. Khasiat Buah Alpukat. http:www.conectique.com. diakses 19
November 2019
Palrusip, 20l4. Klrasiat Sehat Biji Pepaya. Rumah Tangga dan Kesehatan.
Majalah Nasional Untuk Hidup Sehat dan Bahagia No.0l
Ekstrak Biji Pepaya Muda Menghambat Spermatogonia Mencit
(Mus musculus) Jantan”. Jurnal Separation Science and
Technology, 40. Pp 1483-1495.
Prasetyowati, Retno Pratiwi, Fera Tris O., “Pengambilan Minyak Biji
Alpukat (Persea Americana Mill) dengan Metode Eksraksi,”
Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol 17, April 2010.
Zuhrotun, Ade. 2007. Aktivitas Anti Diabetes Ekstrak Etanol Biji Buah
Alpukat (Persea Americana Mill) Bentuk Bulat. Universitas
Padjajaran. Fakultas Farmasi. Jatinagor.
11

10
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Biodata Ketua dan Anggota

1. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Adelia Hanifah Mutiara Retya

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1 Teknik Kimia

4 NIM 08.2017.1.01775

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 07 April 2000

6 E-mail mutiararetya@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 0895380131579

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SDN
Nama Institusi SMPN 2 Candi SMAN 2 Sidoarjo
Ngampelsari

Jurusan - - MIPA

Tahun Masuk-
2006 – 2012 2012 - 2015 2015 - 2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Surabaya, 21 Desember 2019

Pengusul,

( Adelia Hanifah M. R
12

10
2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Adhea Sefti Nur Cahyani

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 08.2017.1.01763

5 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan,25 September 1999

6 E-mail seftiadhea@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089678947726

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SD Putra SMP Negeri 17 SMA Dharma


Nama Institusi
Indonesia Surabaya Wanita Surabaya

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surabaya, 21 Desember 2019

Pengusul,

(Adhea Sefti Nur Cahyani)


13

10
3. Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Faishal Toisuta

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 08.2018.1.01829

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 21 Desember 2000

6 E-mail faishaltoisuta@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089678050295

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SMP Dharma SMA Dharma


SDI Raudlatul
Nama Institusi Wanita 1 Wanita 1
Jannah
Gedangan Gedangan

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-
2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Surabaya, 21 Desember 2019

Pengusul,

(Muhammad Faishal Toisuta


14

10
Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap Dian Yanuarita Purwaningsih
Jenis Kelamin Perempuan
Jabatan Fungsional Asisten Ahli
NIP 153110
NIDN 0714018307
Tempat dan tanggal Surabaya, 16 Januari 1983
lahir
E-mail dianyanuarita@gmail.com
Nomor Telepon/HP 081333158979
Alamat Kantor Jl. Arief Rahman Hakim No 100 Surabaya
Nomor Telepon 0315945043 ext 827

Riwayat Pendidikan

S1 S2
Nama Perguruan ITS ITS
Tinggi
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2001- 2006 2007-2009
Judul Skripsi/Tesis Pembuatan Biogas dari Pengaruh Kinerja Enzim Alfa-
Sludge amylase Dan Glucoamylase
Pada Proses Hidrolisa Limbah
Padat Tapioka Terhadap Yield
Glukosa
Nama Pembimbing Ir. Farid Effendi, M.Eng Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti,
M.Eng

Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber Jlm (Rp)
1. 2016 Pemanfaatan Bittern Sebagai ITATS 1.000.000,00
Koagulan Limbah Cair Industri
Pengolahan Ikan
2. 2018 Peningkatkan Mutu Minyak Goreng Ristek 17.221.000,00
Curah Dengan Penambahan Ekstrak Dikti
Kulit Pisang Raja Sebagai Antioksidan
Alami
15

10

Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun


1. Pengaruh Penambahan Bittern Jurnal 21/2017
Pada Limbah Cair Dari Proses IPTEK
Pencucian Industri Pengolahan
Ikan
2. Adsorption Of Pb2+ Ion In Pollution 37/ Issue 4/2018
Water Well With Amberlite Ir Research
120 Na Resin
3. Peningkatkan Mutu Minyak Reka Buana : 4/2019
Goreng Curah dengan Jurnal Ilmiah
Penambahan Ekstrak Kulit Teknik Sipil
Pisang Raja Sebagai dan Teknik
Antioksidan Alami Kimia
4. Pembuatan karbon aktif dari Jurnal 23/2019
arang bakau menggunakan IPTEK
gabungan aktivasi kimia dan
fisika dengan microwave

Pemakalah Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Ilmiah/Seminar Tempat
1 Seminar Nasional dan Pemanfaatan Bittern Malang 2017
aplikasi Teknologi di Sebagai Koagulan Pada
Industri Limbah Cair Proses
Pencucian Industri
Pengolahan Ikan
2. Seminar Nasional Sains Pengaruh Penambahan Surabaya, 2017
dan Teknologi Terapan V Kitosan Dalam Penurunan
TSS Pada Limbah Cair
Industri Minuman Ringan
3. Seminar Nasional Sains Removal Pb (Ii) Dari Air Surabaya, 2017
dan Teknologi Terapan V Sumur Di Kota Pasuruan
Menggunakan Proses
Cation Exchanger
4. IOP Conference Materials The Effect of Raja Banana 2018
Science and Engineering Peel Extract on Acid and
Peroxide Numbers in Bulk
Frying Oil
16

10
5. Seminar Nasional Sains Penurunan Kadar Tss Dan Surabaya, 2019
dan Teknologi Terapan Cod Pada Limbah Cair
Industri Batik Dengan
Metode Gabungan
Koagulasi Dan Adsorbsi
17

10
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan(Rp) Nilai (Rp)

- Gelas ukur, 16 buah 10.000 160.000

- Rotary vacuum 3 hari 50.000 150.000


evaporator
- Neraca digital 5 hari 20.000 100.000

- Shaker 2 hari 50.000 100.000

- LAF 15 hari 30.000 450.000

- Autoclave 2 hari 100.000 200.000

- Colony counter 5 kali 100.000 500.000

- Cawan petri 25 buah 30.000 750.000

- Lampu spirtus 2 buah 35.000 70.000

- Erlenmeyer 25 buah 22.000 550.000

- Spatula 16 buah 20.000 320.000

- Blender 1 600.000 600.000

- Kertas saring whatman 1 pack 135.000 135.000


41
- Kain saring 1 100.000 100.000

- Baskom 5 15.000 75.000

- Toples Kaca 6 10.000 60.000

- Oven 1 375.000 375.000

- Kompor 1 350.000 350.000

SUBTOTAL (Rp) 5.045.000

2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

- Bekicot 5kg 20.000 100.000

- Buah Alpukat 7 kg 20.000 140.000


10

18

- Setil alkohol 30 ml 60.000 60.000

- Paraffin cair 50 ml 50.000 50.000

- Propilenglikol 100 ml 150.000 150.000

- Metil paraben 1,8 ml 35.000 35.000

- Tween 80 dan span 80 50 ml 175.000 175.000

- Asam stearate 120 ml 125.000 125.000

- Trietanolamin 30 ml 100.000 100.000

- α-tocopherol 0,2 ml 260.000 260.000

- NaOH 3% 5 ml 50.000 250.000

- Aquades 10 L 48.000 480.000

- Alkohol 96 % 5L 40.000 200.000

- Nutrien agar 9 ml 20.000 180.000

- Label 1 pack 10.000 10.000

- Air 20 L 1000 20.000

- Gas Elpiji 5 20.000 100.000

- Larutan NaOH 45% 250 ml 150.000 150.000

- Larutan HCl 100 ml 25.000 250.000

- Kapas 1 pack 20.000 20.000

- Aluminium foil 1 pack 60.000 60.000

- Mencit 16 ekor 40.000 640.000

SUBTOTAL (Rp) 3.555.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Survey lokasi di 3 100.000 300.000
Sidoarjo
- Pengambilan sampel 2 200.000 400.000

- Penelitian di ITATS 25 34.000 850.000


10
19

SUBTOTAL (Rp) 1.500.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

- Penggandaan Laporan
Kemajuan dan 4 kali 25.000 100.000
Laporan Akhir
- Penjilidan Laporan
Kemajuan dan 4 kali 10.000 40.000
Laporan Akhir
- Kertas HVS 2 Rim 50.000 100.000

- Tinta Printer 3 pack 50.000 150.000

- Lock Book 3 pack 100.000 300.000

- ATK 3 pack 50.000 150.000

100
3.000 300.000
- Biaya percetakan lembar

- Pembuatan Poster 3 buah 120.000 360.000

- Seminar Ilmiah 3 300.000 900.000

SUBTOTAL (Rp) 2.400.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.500.000

(Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)


10
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Penanggung
jawab dan
koordinator tim
2. Menyiapkan
Adelia 16 peralatan
1 Hanifah / Teknik Teknik jam/minggu penelitian dan
08.2017.1.0 Kimia Kimia perijinan
1775 3. Memanajemen
kegiatan
4. Komunikasi
dengan dosen
ahli
1. Membuat
pelaporan dan
penyusunan
Adhea Sefti hasil penelitian
16
2 / 2. Pengolahan data
jam/minggu
08.2017.1.0 3. Bendahara
1763 penelitian
4. Komunikasi
dengan dosen
ahli
1. Membuat
pelaporan dan
penyusunan
hasil penelitian
Muhammad
3 16jam/minggu 2. Pengolahan data
Faishal
3. Menyiapkan
Toisuta/08.
peralatan dan
2018.1.018
bahan penelitian
29
4. Komunikasi
dengan dosen
ahli
10 21

YAYASAN PENDIDIKAN TEKNIK SURABAYA


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA
SURABAYA
(ITATS)
J l . Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117  (031) 5945043, 5946331, Fax (031) 5994620

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Adelia Hanifah Mutiara Retya


NPM : 08.2017.1.01775
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul


SCRUB ANTISEPTIK LIMBAH BEKICOT BERFORMULASI EKSTRAK
MINYAK ALPUKAT yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Surabaya, 27-12-2019
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

Dian Yanuarita Purwaningsih, S.T., M.T. Adelia Hanifah Mutiara Retya


NIDN. 0714018307 NPM. 08.2017.1.01775

Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Arsitektur, Teknik Perkapalan, Teknik Informatika, Teknik Industri, Teknik Kimia,
Teknik Lingkungan, Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Desain Produk, Sistem Informasi, Sistem Komputer,
Magister Teknik Industri, Magister Teknik Lingkungan
10
10

Anda mungkin juga menyukai