MIKROBIOLOGI FARMASI
Disusun oleh :
Anif Nur Artanti, M.Sc., Apt
Dian Eka Ermawati, M.Sc., Apt
I. Tujuan
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama alat-alat
yang digunakan di dalam laborator ium farmasi dan mengetahui fungsinya serta mengetahui cara
penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.
II. Teori
Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna
kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan
gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
25. Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan.
30. Kawat Kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen
31. Klem Utilitas Alat untuk Penjepit dan penyangga tabung
erlemeyer saat dipanaskan
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan pemeriksaan mikroskopik bakteri
2. Melakukan pengecatan bakteri, khususnya dapat membedakan bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif
Untuk melakukan pengecatan haruslah terlebih dahulu dibuat suatu preparat yang baik,
tidak terlalu tebal dan difiksasi dengan baik.
Pengecatan Sederhana
Cara ini hanya menggunakan satu macam cat saja. Biasanya baik bakteri maupun
lingkungan sekitarnya akan mempunyai warna yang sama, hanya intensitasnya yang
Setelah itu preparat dicuci dan dikeringkan dalam suhu kamar dan kemudian
diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran kuat.
Hasil Pengamatan :
Nama Pengecatan :
Nama Bakteri :
Keterangan :
STERILISASI
A. TUJUAN
1. Mengetahui metode sterilisasi
2. Membebaskan alat maupun media dari jasad renik
B. DASAR TEORI
Persyaratan penting pada percobaan mikrobiologi adalah proses sterilisasi, yaitu tindakan
membebaskan alat maupun media dari jasad renik. Semua perlengkapan untuk pembuatan,
distribusi, dan penyimpanan media harus disterilkan terlebih dahulu untuk mencegah
kontaminasi.
Bila pada penanaman material dalam media, dimana cawan petri, ose maupun media
digunakan tidak steril, maka sangatlah sulit untuk membedakan apakah kuman yang berhasil
diisolasikan tersebut berasal dari penderita ataukah karena kontaminasi dari alat atau media yang
digunakan.
Suatu alat atau bahan dapat dikatakan steril apabila bebas dari mikroba berbentuk
vegetative maupun spora.
Cara-cara sterilisasi
1. Panas kering
a. Flaming (membakar)
Digunakan nyala Bunsen untuk sterilisasi ose, sterilisasi mulut tabung percobaan dan
wadah lainnya pada waktu inokulasi media.
Pada waktu memanaskan ose, mulailah dari pangkal kawat dan setelah terlihat merah
berpijar, secara pelan-pelan pemanasan dilanjutkan ke ujung ose. Hal ini untuk mencegah
terloncatnya sisa kuman akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada mata ose.
b. Oven udara panas (hot air oven)
Digunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas seperti cawan petri, tabung,
pipet. Biasanya sterilisasi dikerjakan pada suhu 175°C selama 1,5 – 2 jam. Sebelum
disterilkan, labu dan tabung percobaan harus kering, ditutup dengan kapas, pipet
dibungkus dengan kertas atau ditaruh dalam kaleng pipet.
7. Menuang Media
PEMBUATAN MEDIA
I. Tujuan
1. Kandungan nutrient
2. Tekanan osmosis
3. Derajat keasaman (pH)
4. Temperatur
5. Sterilisasi.
Kandungan nutrient suatu media yang digunakan untuk pertumbuhan harus mengandung:
air, sumber karbon, sumber nitrogen, mineral, vitamin, gas
a. Alat
Tabung reaksi
Labu Erlenmeyer
Beker glass
Pipet
Gelas ukur
pH meter
b. Bahan
Agar
c. Bagi dalam tabung reaksi, tutup dengan kapas berbalut kasa dan alumunium foil
e. Bagi dalam tabung reaksi, tutup dengan kapas berbalut kasa dan alumunium foil
f. Simpan dalam refrigerator, jika akan digunakan dicairkan kembali dan bagi dalam
petri disk steril.
ISOLASI MIKROORGANISME
I. Tujuan
Isolasi merupakan proses pemisahan satu jenis mikroba dari campurannya sehingga
diperoleh kultur murni. Isolasi mikroba dapat diperoleh dari beragam materi seperti tanah,
air, udara, dan makanan. Isolasi dapat dilakukan dengan cara preparasi suspensi dan
inokulasi langsung. Pada cara preparasi suspensi maka materi sumber mikroba disiapkan
dalam bentuk suspensi. Sedangkan inokulasi langsung dilakukan menggunakan bantuan
jarum ose.
1. Media NA
2. Cawan Petri steril
3. Tabung reaksi
4. Jarum ose
5. Lampu spiritus
6. Sampel
Cara Kerja
1.Siapkan media NA dalam cawan petri dan biarkan memadat
2.Letakkan cawan petri yang telah berisi media NA di dalam ruangan dan dibuka selama
beberapa menit
3.Tutup cawan dan diwrapping
4.Inkubasi selama 3x24 jam
5.Amati mikroba yang tumbuh
I. Tujuan
Teknik aseptis sangat diperlukan untuk memindahkan biakan dari satu ke tempat
yang lain. Dengan teknik aseptis seorang mikrobiologis berusaha mencegah terjadinya
kontaminasi pada biakan. Untuk menyempurnakan kerja aseptis, hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Alat
- Lampu Spiritus
- Ose
b. Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada
nyala api.
c. Masukkan ose tersebut dalam biakan dekat dinding tabung dan ambil satu koloni
biakan, kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali.
d. Buka tabung berisi nutrient agar miring, panasi mulut tabung dengan nyala api.
b. Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada
nyala api.
c. Masukkan ose tersebut dalam biakan dan ambil satu koloni biakan, kemudian
panasi mulut tabung dan tutup kembali.
d. Buka petri dish sebagian dan panasi mulut petri dish dekat dengan nyala api
e. Goreskan ose pada media nutrient agar pada petri dish dekat nyala api
b. Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada
nyala api.
c. Masukkan ose tersebut dalam biakan dan ambil satu koloni biakan, kemudian
panasi mulut tabung dan tutup kembali.
d. Buka tabung yang berisi nutrient, panasi mulut tabung dengan nyala api.
ANGKA KUMAN
I. Tujuan
(CARA SUMURAN)
I. Tujuan
2. Menentukan mikrobia uji termasuk sensitif atau resisten terhadap antibiotik yang
diujikan.
Pada saat ini banyak sekali jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati
penyakit yang disebabkan oleh mikrobia patogen. Antibiotik yang digunakan dalam
medis bertujuan untuk mengeliminasi infeksi oleh mikrobia atau untuk mencegah
penyebaran infeksi.
Cara sumuran adalah dengan membuat sumuran atau lubang pada media padat
yang telah berisi mikrobia dan kemudian pada sumuran tersebut dimasukkan antibiotik.
a. Alat
Lampu spiritus
Pelubang gabus
Mikropipet
Yellow tape
Blue tape
b. Bahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Persyaratan Mutu Obat
Tradisional. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.Jakarta. Pasal (9)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pp.127
Fardiaz, S. (1993). Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. Halaman
74.
Hadioetomo, R S. 1993. Mikrobiologi Dasar dan Praktik-Teknik dan Prosedur Dasar dalam
Laboratorium. Gramedia. Jakarta Jewetz, M D, dkk. 2010. Mikrobiologi Kedokteran.
EGC. Jakarta
Radji, M. 2010. Buku Ajar Panduan Mikrobiologi Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. EGC.
Jakarta
I. PENDAHULUAN
Memuat :
a. Tujuan Percobaan
Memuat :
Memuat:
c. Pembahasan
(Judul Buku dapat ditulis dengan huruf tebal/bold atau miring atau digaris bawah)