Anda di halaman 1dari 52

PENYAKIT JANTUNG

KORONER
{
Vinci Mizranita, S.Farm., M.Pharm., Apt.
Prodi S1 Farmasi
UNS
KASUS
SEORANG PRIA TN.WM, PEJABAT DI PERUSAHAAN SWASTA,
UMUR 56 TAHUN MENGELUH SAKIT DADA SEBELAH KIRI
SEWAKTU PENDERITA MAIN TENNIS DISERTAI RASA SESAK
NAPAS. RIWAYAT PEROKOK 2 BUNGKUS PERHARI, KOPI 1
GELAS PERHARI, BADAN AGAK GEMUK.

HASIL PEMERIKSAAN DI RUMAH SAKIT DIDAPATKAN :


* TEKANAN DARAH TINGGI (170/100 mmHg)
* KADAR ENZIM JANTUNG MENINGKAT TINGGI
* REKAM JANTUNG : KEMATIAN JARINGAN OTOT
JANTUNG BAGIAN BAWAH + GANGGUAN IRAMA
JANTUNG
* KOLESTEROL DARAH MENINGKAT (KOL. 320 MG/DL,
LDL 168 MG/DL, HDL 28 MG/DL, TG 250 MG/DL)
APAKAH GEJALA SEORANG MENDERITA
PENYAKIT JANTUNG KORONER

 Tidak ada gejala


 Sakit dada sebelah kiri
(menjalar keleher dan
lengan kiri)
 Sesak Napas/Payah
Jantung
 Perasaan denyut
jantung tidak teratur
 Mati Mendadak
Letak Jantung
Fakta tentang Jantung

 Bila jantung berdenyut 70 kali / menit


 Sekali denyut 70cc darah  5 liter

 Curah Jantung
 70cc darah mengitari ± 100.000 km
pembuluh
 berdenyut ± 100.000 x/hari

 2,5 milyar x/ sepanjang hidup

 memompakan darah lebih dari 227 juta liter


SIAPA SAJA BERESIKO TERKENA
PJK ?
PENYAKIT JANTUNG
KORONER
Pembunuh No. 1 di Dunia
PJK 15 JUTA

DIARE 5 JUTA

KANKER 4,8 JUTA

TBC 3 JUTA

Angka Kematian / Tahun


PENYAKIT JANTUNG KORONER DI
INDONESIA

Th. 1992
No. 1
Th. 1980
No. 3
Th. 1972
No. 11

Data SKRT Depkes


 Penyumbatan atau penyempitan pada
pembuluh darah koroner akibat kerusakan
lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh
penebalan dan kekakuan pembuluh tersebut
(aterosklerosis)

Apa yang dimaksud dengan


Penyakit Jantung Koroner?
Kateterisasi Jantung
Pembuluh Darah Koroner
Pembuluh Darah Koroner Berfungsi :
MeMemberi makan dan Oksigen ke otot- otot Jantung.

Terdiri Dari:
1. Pembuluh Darah Koroner Kiri , cabang :
kedepan : LAD ( Left Anterior Descendens Artery)
melingkar ke kiri : LCx ( Left Circumflex Artery)
2. Pembuluh Darah Koroner Kanan
( RCA = Right Coronary Artery)

Bercabang-cabang  ke dalam otot-otot jantung


Serangan Jantung

kematian sebagian otot jantung disebabkan


oleh terhentinya pasokan darah akibat
tersumbatnya satu / lebih pembuluh koroner
oleh gumpalan darah (trombus).

Akibat Serangan jantung


Fungsi pompa jantung ( memompakan darah
dgn segala nutrisi )  gagal
Penyakit Jantung koroner

Angina Pektoris Stabil


Angina Pektoris Tidak Stabil

Iskemia Otot Jantung

Infark Miokard Serangan Jantung


Proses Aterosklerosis yang
Progresif
Angina Tak
Plaque
Stabil

Normal
Fatty
streak
Fibrous
plaque
Athero-
sclerotic
plaque
rupture/
fissure &
thrombosis MI
}ACS
Ischemic
stroke/TIA

Critical leg
ischemia
Keluhan klinis (-)
Angina Stabil Kematian
Intermittent claudication Akibat Kardiovaskular

Bertambahnya Umur
ACS, acute coronary syndrome; TIA, transient ischemic attack
Stable Unstable Plaque Disrupted Plaque
Epidemologi (di Amerika Serikat)

 1 juta serangan jantung / th


 50% meninggal setelah 1 tahun
 500.000 berhasil mencapai RS/UGD  CVCU
 Angka kematian di RS : 15 %
 425 000  berhasil keluar RS
 10 % (42.000)  meninggal dalam 1 tahun
 PJK  60 milyar dolar dalam 1 tahun untuk
pengobatan, hilangnya produktivitas dan
penghasilan.
Sikap seseorang terhadap serangan jantung :
kaget, cemas, takut dan khawatir

• Diri sendiri
• Anggota keluarganya
• Orang yang dicintai
• Teman dekat atau tetangganya

 sering berakhir dengan kematian


Faktor Resiko untuk PJK
Hiperkoagulan Gaya Hidup (merokok dll)

Hemosisteinemia Hiperlipidemia

Hipertensi
Jenis Kelamin
Infeksi?
Umur
Diabetes
Genetik
Aterosklerosis Obesitas

Manifestasi Aterotrombosis
Pengenalan dini, Kenali Faktor Resiko !!!
Serangan Jantung
( Infark Myokard )

kematian sebagian otot jantung disebabkan


oleh terhentinya pasokan darah akibat
tersumbatnya satu / lebih pembuluh koroner
oleh gumpalan darah (trombus).

KENALI GEJALA / TANDA SERANGAN JANTUNG


Serangan jantung sering kali terjadi antara
pukul 4 - 10 pagi, karena:

jumlah adrenalin lebih tinggi dikeluarkan oleh


kelenjar adrenal

dpt menyebabkan pecahnya lesi aterosklerosis.


> 90% penderita serangan jantung, sumbatan
akibat jendalan darah
karena adanya plak aterosklerosis yang pecah.

 menghambat / memblokir aliran darah pada


otot jantung  sel-sel akan mati

Infark Miokard
Gejala Serangan Jantung
 Nyeri dada khas
Lokasi :
Dibelakang tulang dada, Dada sebelah kiri
Kualitas:
seperti ditekan/ditindih benda berat,
dibakar, diremas, ditusuk, diiris, tercekik
Penjalaran:
Leher, Rahang bawah, Bahu,Punggung,
pergelangan s/d jari-jari, Ulu hati.
Gejala penyerta:
sesak napas
Keringat dingin, Pucat
Dibelakang Dibelakang tulang Dari dada menjalar
dada menjalar ke ke bahu dan lengan
tulang dada leher

Dari dada menjalar Didada bawah di ulu hati Didareah punnggung


ke rahang (sering ditafsirkan di antara kedua belikat
sebagai penyakit maag)
Diagnosis ditegakkan, bila:
( 2 dari 3 indikator )
kriteria WHO terpenuhi, yaitu

• Keluhan klinis
• Gambaran khas elektrokardiografi (EKG)
• Peningkatan kadar enzim jantung :
(CK dan troponin)
Apa yang terjadi saat serangan jantung
Tergantung ringan beratnya serangan jantung
Arteri koroner mana & berapa arteri koroner
yang tersumbat
banyak pasien meninggal mendadak
dalam 1 jam setelah gejala timbul
Fibrilasi Ventrikel : jantung bergetar
berdenyut tidak efisien

penelitian terbaru terbukti penjendalan :


trombosis koroner
Bila Terjadi Serangan Jantung?

• Pastikan keluhan  khas serangan jantung


• Merasa yakin  baringkan penderita
• Panggil dokter / langsung di bawa ke RS
• Aspirin dapat diberikan untuk dikunyah

penderita tidak sadarkan diri , segera


lakukan resusitasi jantung

Kematian tertinggi  jam-jam pertama


Otot Jantung mengalami Kerusakan
Perawatan Pasien

1) Menghilangkan keluhan nyeri dada


2) Stabilisasi tekanan darah
3) Mengurangi perluasan kematian otot jantung
4) Pembukaan sumbatan bekuan darah pd
pembuluh koroner (reperfusi) :
• Obat-obatan
• Angioplasti koroner dgn balon (PTCA)
• bila keduanya tidak mungkin  bedah
pintas koroner (CABG)
Tindakan reperfusi yang cepat
 meminimalkan kerusakan otot jantung
 memelihara fungsi pompa jantung

Jumlah sisa otot jantung yg masih sehat


- penentu utama kualitas hidup
- memperpanjang harapan hidup pasca serangan

Reperfusi optimal: dilakukan dlm 4 – 6 jam


dari serangan jantung.

waktu sangat bermanfaat keselamatan otot jantung


Modifikasi Gaya Hidup
Menurunkan resiko PJK

• Atasi Stres dengan relaksasi


• Stop merokok
• Stop minuman beralkohol
• Makanan yang sehat dan seimbang
• Pertahankan kebugaran dgn olahraga teratur
Komplikasi Serangan Jantung

Gangguan Irama Jantung


- irama lebih cepat dari normal
- irama lebih lambat dari normal  pacemaker
Gagal Jantung Kongestif
Cardiac Shock
Deep-vein Thrombosis
Aneurisma Jantung
Bila Penderita Sadar :
1. Kendurkan Pakaian dari
leher s/d pinggang
2. Pastikan tidak kedinginan,
Bilka kedinginan Tutup
dengan selimut.
3. Jangan memberi apapun
melalui mulut.
4. Jangan memindah
-mindahkan.
5. Temani untuk
menenangkan penderita.
6. Segera ke dokter terdekat.
Bila Penderita Tidak Sadar :

1. Letakkan penderita ditempat datar. Angkat kepala penderita


pada tengkuknya dan tekan pada dahinya.
2. Dorong dagunya naik turun.
Bila Penderita Tidak Sadar (2):

1. Periksa pernapasan dengan mendekatkan telinga anda pada


Mulut penderita , sambil memperhatikan gerak pada dadanya.
2. Bila ada makanan atau gigi palsu pada penderita, Bersihkan;
dengan memiringkan penderita lebih dahulu.
Bila Penderita Tidak Sadar (3) :

 Bila pernapasan tampak lancar : Posisi Recovery


untuk menjaga agar jalan napas tetap bebas.
Bila Napas Berhenti : Berikan Ventilasi :
Dari Mulut ke Mulut
16 –18 x/menit

Cek Nadi Karotis


Untuk tentukan
Denyut Jantung
Bila Henti Jantung :
Kenapa Perlu Kompresi Jantung ?
Letak kompresi :
2 jari diatas ulu hati

15 kali kompresi +
2 kali napas buatan

Cara meletakkan
Telapak tangan :
Nyeri dada

Tidak ada
Penyempitan Penyempitan Kematian Otot Jtg

Kematian Mendadak

Proses Penyempitan /
Normal Pengerasan
HINDARKANLAH DIRI ANDA DARI SERANGAN
JANTUNG/OTAK YANG FATAL !!!
DGN MENGURANGI FAKTOR-FAKTOR RISIKO :

 Tidak merokok
 Kurangi kelebihan berat badan
 Makanan yang tidak berlebihan
 Olah raga teratur dan rutin
 Istirahat yang cukup
 Kontrol ketat kolesterol, termasuk tekanan darah
dan gula darah
 Sering melakukan kontrol kesehatan bila
mempunyai faktor risiko

Anda mungkin juga menyukai