MPK KOMUNITAS
KELOMPOK A 1
Disusun oleh :
Anastasia Kristanti Setiadi 178115094
Sara Septi Widayani 178115096
Tiersa Wulandari 178115097
Ivon Indah Purnawati 178115104
Nike Mardiana Marbun 178115124
Eustachia Diajeng W. 178115134
Dina Tahri Salami 178115153
Daniel Lintang Adhi A. 178115161
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana studi kelayakan dalam aspek teknis, pemasaran, manajerial, sumber daya
manusia dan finansial?
2. Bagaimana perkiraan laba rugi dalam jangka waktu 5 tahun kedepan?
1
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
STUDI KELAYAKAN
2
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
Mengajukan
permohonan izin
pendirian apotek
Kepala Dinas
Kesehatan
Kab/Kota
(Formulir 1)
Melaporkan hasil
pemeriksaan setempat
yang dilengkapi BAP
(Formulir 3)
Jangka waktu 12
hari
3
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
B. Aspek Lokasi
1. Bangunan
Pengelola apotek bangunan di Jalan Affandi No. 17, Demangan, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendirikan apotek. Luas
tanah yang disewa sebesar 5 m x 16 m (80 m2) dengan luas bangunan sebesar 65 m2
dan luas area parker sebesar 15 m2.
2. Denah Lokasi Apotek Melati Farma
3. Data Penunjang
a. Kepadatan Penduduk
Apotek yang didirikan diberi nama “Apotek Melati Farma” yang merupakan
apotek swasta perorangan dan terletak di Jalan Affandi No.17, Demangan,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55221.
Apotek ini berada di Kecamatan Depok dengan luas 35,55 km2. Berdasarkan
4
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman tahun 2017, jumlah penduduk pada
wilayah ini adalah 132.479 jiwa dengan kepadatan penduduk 3723 jiwa/km2.
b. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Tingkat pendidikan di daerah tersebut dapat digolongkan relatif tinggi
dikarenakan letak dari Apotek Melati Farma berdekatan dengan lingkungan
pertokoan, pasar, universitas, sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan cukup baik. Menurut Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sleman, pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sleman
tergolong menengah keatas yang ditandai dengan tingkat pendapatan naik 5,30%
dari tahun sebelumnya.
c. Pola penyakit pada masyarakat Sleman
1. Bentuk pasar
Aspek pasar apotek Melati Farma yang dikembangkan menjalani pasar
persaingan tidak sempurna yaitu oligopoli dimana beberapa penjual menawarkan
produk yang sama. Pemilihan pasar ini karena Apotek Melati Farma bekerjasama
dengan praktek dokter spesialis kulit sehingga akan menentukan jenis pruduk yang akan
dijual. Apotek Melati Farma tersebut berada di lokasi yang terdapat apotek kompetitor
yang sudah lama berdiri tetapi memiliki produk diferensiasi sehingga diharapkan dapat
meningkatkan daya saing dibanding apotek kompetitor sehingga apotek dapat
menentukan tingkat harga produk yang dijual dan bisa menentukan pilihan untuk
melakukan kerjasama atau tidak dengan pihak lain. Apotek tersebut melayani banyak
pembeli dari praktek dokter umum, praktek dokter spesialis kulit dan konsultasi obat.
6
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
2. Potensi pasar
Apotek Melati Farma yang akan dikembangkan ini telah memiliki potensi pasar
yang baik karena terletak di daerah Jalan Affandi, Gejayan, Yogyakarta. Apotek Melati
Farma berada di daerah strategis karena terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan
fasilitas kesehatan Praktek Dokter Umum dr. V. Ida Widayati, Praktek Dokter Umum
dr. Siahaan Harlem, Praktek Dokter Spesialis Kulit dr. Hardyatno Soebono dan Rumah
Sakit Khusus Bedah “An-Nur” serta fasilitas umum seperti Cafe Cha-Cha Milktea,
Restoran Jepang Sushi Tei dan Pasar Demangan sehingga di sekitar apotek tersebut
pastinya menjadi pusat keramaian yang menjadi potensi pasar yang baik bagi apotek.
Selain dari segi lokasi yang strategis, apotek Melati Farma juga berada di daerah
perkotaan sehingga tingkat pendidikan, sosial dan keadaan ekonomi masyarakat di
sekitarnya relatif baik sehingga potensi pasar di sekitar apotek ini dinilai cukup baik
untuk mengembangkan apotek.
3. Segmentasi dan target pasar
Segmentasi pasar didasarkan pada kebutuhan pembeli. Segmentasi apotek
Melati Farma adalah kalangan menengah yang didasarkan pada perbedaan kebutuhan
konsumen.
Target pasar dari apotek Melati Farma yang akan dikembangkan akan
memengaruhi pemilihan produk dan penyiapan produk. Target konsumen mencakup
pasien-pasien dari praktek dokter dan rumah sakit yang ada didekat apotek. Apotek
Melati Farma juga bekerjasama dengan praktek dokter spesialis kulit dr. Hardyatno
Soebono sehingga akan banyak resep dari praktek dr. Hardyatno Soebono yang masuk
ke Apotek Melati Farma. Apotek Melati Farma dapat memperluas publikasi di sekitar
tempat-tempat umum terutama yang berada di dekat apotek tersebut sehingga target
pasar menjadi semakin luas.
4. Jenis produk yang dijual (Market positioning)
Jenis produk yang dijual di apotek Melati Farma tersebut antara lain obat wajib
apotek, obat bebas, obat herbal, kosmetik dan alat kesehatan. Adanya kerjasama antara
Apotek Melati Farma dengan praktek dokter spesialis kulit sehingga apotek banyak
menyediakan produk kosmetik dan obat-obatan yang biasa diresepkan untuk menunjang
kebutuhan kesehatan kulit. Selain jenis produk yang dijual tersebut apotek Melati Farma
7
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
6. Analisis SWOT
a. Kekuatan/Strength
1) Apotek Melati Farma bekerjasama dengan praktek dokter spesialis kulit
dilingkungan sekitar apotek sehingga terdapat perbedaan antara apotek Melati
Farma dengan apotek kompetitor karena apotek Melati Farma menyediakan
kebutuhan obat kulit yang lebih lengkap.
2) Karyawan yang dipekerjakan di apotek Melati Farma berkompeten di bidang
pelayanan kefarmasian, memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi. Basis
pelayanan yang diberikan apotek Melati Farma berbasis patient oriented
sehingga setiap pelayanan di apotek Melati Farma mencakup Pelayanan
Informasi Obat dan konseling.
3) Penyediaan secara lengkap obat bebas, obat wajib apotek, obat keras, mahan
medis habis pakai, kosmetik, dan obat herbal sehingga dapat memberi pelayanan
kebutuhan obat yang bersifat menyeluruh bagi kebutuhan setiap kalangan
masayarakat.
8
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
4) Lokasi apotek berada di daerah yang strategis karena berada di perkotaan yang
dekat dengan fasilitas-fasilitas umum sehingga mudah dijangkau konsumen.
5) Fasilitas apotek yang memadai seperti ruang tunggu pasien yang nyaman, AC,
TV dan kamar mandi
b. Kelemahan/Weakness
1) Apotek Melati Farma merupakan apotek yang belum lama berdiri sehingga
masyarakat belum mengetahui keberadaan apotek ini
2) Modal yang dibutuhkan untuk usaha cukup besar bagi apotek yang masih
terbilang baru
3) Pemilik apotek belum memiliki pengalaman yang mencukupi
4) Jumlah karyawan masih terbatas karena banyak yang belum sesuai dengan
standar kompetensi yang dibutuhkan apotek
c. Peluang/Opportunity
1) Apotek merupakan usaha yang memiliki peluang besar dengan memiliki target
pasar yang luas karena setiap orang yang sakit membutuhkan obat dan pelayanan
kefarmasian yang mendukung kesembuhannya sehingga kebutuhan masyarakat
terhadap obat-obatan tiap tahun akan mengalami akan selalu mengalami
peningkatan seiring dengan kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin
meningkat.
2) Apotek yang berada di derah yang padat penduduk dan berada di dekat sarana
pelayanan kesehatan sehingga berpeluang menjadi sumber pelanggan untuk
apotek. Praktek dokter yang ada di sekitar lokasi apotek tidak memiliki apotek
tersendiri sehingga sebagian besar masyarakat yang ada di dekat apotek akan
membeli obat atau pelayanan kefarmasian ke apotek ini.
3) Masyarakat yang tinggal di dekat apotek sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan dan keadaan ekonomi yang baik sehingga pola pikir masyarakat
dimungkinkan selalu dinamis untuk mencegah timbulnya penyakit sehingga
menimbulkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan adanya apotek.
d. Ancaman/Threats
1) Adanya apotek kompetitor di sekitar apotek Melati Farma sehingga akan
membuat persaingan ketat untuk meningkatkan jumlah konsumen
9
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
Dengan dilakukan analisis SWOT maka Apotek Melati Farma dapat semakin
mengetahui dan mengembangkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang
dimiliki Apotek Melati Farma sehingga dapat meminimalkan kelemahkan serta
mengantisipasi ancaman dari luar apotek. Apotek Melati Farma diharapkan akan
dapat bertahan dan mampu menunjukkan eksistensinya. Selain itu dengan adanya
analisis ini diharapkan Apotek Melati Farma akan berusaha untuk mencipatakan
inovasi-inovasi ataupun terobosan baru demi kemajuan apotek tanpa melanggar
peraturan-peraturan yang berlaku.
10
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
11
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
2. Perbekalan Farmasi
Perbekalan Farmasi yang diperlukan yaitu:
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat Bebas (OTC) dan Bebas Terbatas
c. Narkotika-Psikotropika
d. Produk jamu, obat herbal
3. Perlengkapan Apotek
a. Perlengkapan peracikan, meliputi timbangan obat, gelas ukur, corong kaca,
mortir dan stamper, batang pengaduk.
b. Perlengkapan penyimpanan perbekalan farmasi, meliputi lemari dan rak
penyimpanan obat, lemari pendingin, dan lemari penyimpanan obat narkotika
dan psikotropika.
c. Wadah pengemas dan pembungkus, meliputi etiket, wadah pengemas dan
pembungkus untuk penyerahan obat.
d. Alat administrasi, meliputi blanko-blanko salinan resep, kartu stok obat, faktur
dan penjualan, dan lainnya.
e. Buku referensi, meliputi Farmakope, ISO, MIMS, dan lainnya.
4. Strategi Layanan
a. Menyediakan perbekalan farmasi sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat
sekitar Apotek Melati.
b. Melakukan kerjasama dengan praktek dokter umum dan spesialis.
c. Memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan informatif.
d. Menetapkan harga perbekalan farmasi yang terjangkau dan kompetitif dengan
apotek sekitar.
e. Membuat aplikasi “Apotek Melati Farma” untuk memudahkan akses
masyarakat dalam mengetahui informasi serta pembelian obat.
f. Menyediakan layanan pengantar obat.
g. Mengadakan penyuluhan penggunaan obat dan jasa pemeriksaan kadar glukosa
darah, kadar kolesterol, kadar asam urat, tekanan darah secara berkala.
12
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
a. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan sediaan farmasi di apotek memperhatikan pola penyakit, pola
konsumsi dan kemampuan masyarakat sekitar. Apotek Melati berada di wilayah
Gejayan dimana tingkat ekonomi masyarakat mayoritas menengah atas.
Terdapat praktek dokter spesialis kulit dr. Hardyanto Soebono yang
bekerjasama dengan Apotek Melati sehingga apotek akan menyediakan obat
yang diresepkan oleh dr. Hardyanto Soebono, selain itu juga akan disediakan
kosmetik. Apotek Melati menyediakan obat bebas, bebas terbatas, obat wajib
apotek (OWA) menurut kelompok farmakologi seperti saluran pencernaan,
salura pernafasan, demam/pusing/nyeri, suplemen, antihipertensi antidiabetes,
dll. Apotek Melati juga menyediakan obat golongan psikotropika dan narkotika.
b. Pengadaan
Pengadaan sediaan farmasi dilakukan melalui Pedagang Besar Farmasi
(PBF) yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2017, pengadaan obat
dilakukan dengan menggunakan Surat Pesanan (SP) yang mencantumkan SIA
(Surat Izin Apotek) dan harus ditandatangani oleh Apoteker pemegang SIA
dengan mencantumkan nomor SIPA. SP dibuat sebanyak dua rangkap, lembar
asli diberikan kepada sales dan saliannya diarsipkan di apotek. SP narkotika,
psikotropika dan prekursor dibuat sekurang-kurangnya tiga rangkap dan khusus
untuk narkotika satu surat pesanan hanya berlaku untuk satu jenis narkotika.
c. Penerimaan
Sediaan farmasi yang datang dari PBF diperiksa kesesuaiannya antara SP
dengan faktur dan barang. Kondisi barang yang datang harus dipastikan masih
tersegel, kemasan tidak rusak, nama obat serta jumlah sesuai dan diperiksa
13
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
14
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
b. Pelayanan OWA
1) Sapa pasien dengan ramah
2) Menanyakan keluhan atau penyakit yang diderita pasien, untuk siapa obat
digunakan.
15
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
c. Pelayanan Resep
1) Sapa pasien dengan ramah dan menerima resep pasien.
2) Lakukan skrining resep meliputi administrasi, farmasetika dan klinik.
3) Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga.
4) Pasien diberi nomor antrian untuk mengambil obat
5) Siapkan obat sesuai dengan resep.
6) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat.
7) Buat etiket dan cocokkan dengan resep.
8) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep
dan kuitansi (jika pasien meminta).
9) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat secara
lengkap.
10) Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien.
d. Peracikan Obat
1) Siapkan alat yang akan digunakan, pastikan alat sudah bersih dan
bersihkan meja untuk meracik
2) Cuci tangan sampai bersih lalu keringkan dan gunakan masker serta
sarung tangan bila perlu
16
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
3) Siapkan obat sesuai resep dan di periksa kembali apakah obat yang
akan diracik telah sesuai dengan resep
4) Siapkan etiket dan wadah obat, sertakan bersama obat dan
instruksinya. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri
etiket, kemudian serahkan kepada petugas lain untuk diperiksa dan
diserahkan
5) Bersihkan peralatan dan meja racik setelah meracik selesai dan
cucilah tangan sampai bersih
e. Swamedikasi OTC
1) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan keluhan pasien
2) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan sesuai
obat tersebut. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien
dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien
maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut, bila
ada yang kurang atau salah maka petugas wajib membenarkan dan
melengkapinya
f. Konseling Resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada
pasien tentang keluhan yang dialaminya
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut
4) Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat
meliputi dosis, frekuensi, durasi, serta cara penggunaan
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan
untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat
17
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO yang mungkin terjadi dan cara
penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi.
7) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien
18
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
sumber daya keuangan dan menyusun keseluruhan strategi. Tanpa SDM yang efektif
sangat tidak mungkin apotek dapat mencapai sasarannya. Manajemen SDM meliputi :
1. Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan rincian sebagai berikut:
- Apotek Penanggungjawab Apotek : 1 orang
- Apoteker Pendamping : 1 orang
- Tenaga Teknis Kefarmasian : 2 orang
- Tenaga Administrasi : 1 orang
2. Kriteria Apoteker dalam pelayanan kefarmasian
Sesuai dengan Permenkes No. 73 tahun 2016 pada Bab IV mengenai Sumber
Daya Manusia bahwa apoteker yang hendak dipekerjakan di Apotek Melati Farma
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Persyaratan administrasi
1) Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi.
2) Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA).
3) Memiliki sertifikat kompetensi yang berlaku.
4) Memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
b. Apoteker harus mampu mengidentifikasikan kebutuhan akan pengembangan diri,
baik melalui pelatihan, seminar, workshop, pendidikan berkelanjutan atau
mandiri.
c. Harus memahami dan melaksanakan serta patuh terhadap peraturan perundang-
undangan, sumpah Apoteker, standar profesi (standar pendidikan, standar
pelayanan, standar kompetensi dan kode etik) yang berlaku.
3. Persyaratan recruitment SDM
a. Apoteker Pendamping
- Pria/Wanita maksimal berusia 30 tahun
- Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi yang terakreditasi, SIPA,
STRA, sertifikat kompetensi yang berlaku
- Freshgraduate atau berpengalaman
- Komunikatif
- Jujur
- Good leadership
19
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
20
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
21
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
F. Aspek Manajerial
Manajemen merupakan suatu proses menata atau mengelola organisasi dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Aspek manajemen sangat penting karena keberhasilan
usaha akan tercapai apabila manajemen dan organiasasi berjalan dengan baik.
Manajemen apotek dilakukan supaya rencana kegiatan yang telah ditetapkan dapat
terlaksana dengan baik sehingga visi dari apotek dapat tercapai.
1. Tujuan pendirian apotek :
a. Tempat pengabdian profesi apoteker untuk berperan dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
b. Menjalin kerjasama antar tenaga kesehatan yaitu dokter untuk memaksimalkan
pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
sosial.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat terkait sediaan farmasi yang bermanfaat,
aman dan berkualitas.
e. Memberikan pelayanan konseling, informasi dan edukasi penggunaan obat yang
tepat dan rasional pada masyarakat.
2. Visi
Menjadi Apotek pilihan utama masyarakat yang terdepan dalam pelayanan
kefarmasian yang aman, bermutu dan profesional untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien serta menjadi bisnis kefarmasian yang kompetitif dan terpercaya.
3. Misi
a. Menyediakan perbekalan farmasi yang lengkap, bermanfaat, aman dan
berkualitas.
b. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan penerapan konsep “Patient
Oriented” secara profesional.
c. Menjadi unit bisnis yang kompetitif dan terpercaya dengan memperhatikan
perundang-undangan.
4. Strategi Manajemen
a. Pemilihan karyawan yang selektif sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
yaitu karyawan yang menguasai bidang kefarmasian, dapat berkomunikasi
dengan baik, jujur, pekerja keras serta bertanggungjawab.
22
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
5. Struktur Organisasi
Apoteker
Penanggungjawab
Apoteker
Apoteker
Pendamping
23
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
G. Aspek Finansial
1. Modal Awal
Keterangan Biaya
Biaya Renovasi Rp. 20.000.000,-
Interior dan Furniture/ Meubel
Kursi tunggu (2) Rp. 2.000.000,-
Kursi satuan (5) Rp. 150.000,-
Kursi ruang konseling (2) Rp. 400.000,-
Etalase obat (4) Rp. 4.000.000,-
Meja konseling (1) Rp. 500.000,-
Meja racik (1) Rp. 700.000,-
Lemari obat (1) Rp 1.500.000,-
Lemari penyimpanan narkotik dan psikotropik (1) Rp. 700.000,-
Lampu (4) Rp. 400.000,-
SUB-TOTAL Rp. 10.350.000,-
Perlengkapan Apotek
Komputer + software komputer Rp. 5.000.000,-
Mesin kasir Rp. 500.000,-
Lemari pendingin + freezer Rp. 2.000.000,-
Dispenser Rp. 200.000,-
Printer Rp. 500.000,-
Telepon + Fax Rp. 1.200.000,-
AC (2) Rp. 2.000.000,-
TV Rp. 1.500.000,-
Buku-buku referensi Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Tempat sampah Rp. 30.000,-
Pemadam kebakaran Rp. 500.000,-
Papan nama APA Rp. 500.000,-
Reklame Apotek Rp. 500.000,-
SUB-TOTAL Rp. 15.030.000,-
Peralatan Peracikan
Timbangan miligram Rp. 2.000.000,-
Timbangan gram Rp. 1.500.000,-
Gelas ukur 10, 25, 50 mL Rp. 90.000,-
Gelas beker 100, 250, 500 mL Rp. 160.000,-
Mortir dan stamper besar Rp. 100.000,-
Mortir dan stamper sedang Rp. 75.000,-
Mortir dan stamper kecil Rp. 30.000,-
Batang pengaduk (2) Rp. 20.000,-
Corong (2) Rp. 60.000,-
24
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
2. Biaya Operasional
A. GAJI PEGAWAI
Apoteker Penanggung Jawab (1 orang) Rp. 2.500.000,-
Apoteker Pendamping (1 orang) Rp. 2.000.000,-
Tenaga Teknis Kefarmasian
(2 orang @Rp 1.400.000) Rp. 2.800.000,-
Karyawan umum (1 orang) Rp. 800.000,-
TOTAL GAJI PEGAWAI Rp. 8.100.000,-
B. BIAYA LAINNYA
Listrik, air, telefon, keamanan Rp. 500.000,-
Pemeliharaan gedung Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA LAINNYA Rp. 600.000,-
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 1 BULAN Rp. 8.700.000,-
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 1 TAHUN Rp. 104.400.000,-
1
%HPP obat resep = 1,3 𝑥 100% = 76,9 % ~ 77%
25
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
1
%HPP obat OTC = 1,1 𝑥 100% = 90,9 % ~ 91%
1
%HPP obat OWA = 1,2 𝑥 100% = 83,3 % ~ 83%
Pada tahun pertama diasumsikan resep yang masuk per hari sebanyak 25 lembar yang
terdiri dari 2R, dengan harga rata- rata per R adalah Rp. 50.000,-. Pendapatan obat OTC
selama sebulan adalah Rp. 500.000,- dan OWA sebesar Rp. 300.000,- Dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun I sebagai berikut:
Penjualan resep
(25 lembar x 2R x Rp 50.000,- x 25 hari kerja x 12 bln) Rp. 750.000.000,-
Penjualan OTC
(Rp. 500.000,- x 25 hari kerja x 12 bln) Rp. 150.000.000,-
Penjualan OWA
(Rp 300.000,- x 25 hari kerja x 12 bln) Rp. 90.000.000,- +
Hasil penjualan pada tahun I kurang dari Rp. 4.800.000.000,- sehingga berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang “Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu”, maka dikenakan tarif pajak penghasilan
(PPh) sebesar 1% dari penghasilan bruto per-bulannya.
26
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
Dari hasil perhitungan net profit pada tahun I kemudian dihitung perkiraan Payback
Period (PP) yakni sebagai berikut:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Period = x 1 tahun
𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑝.300.000.000,−
= x 1 tahun = 3,4 tahun
𝑅𝑝.87.000.000,−
Menurut perhitungan PP maka investasi akan kembali minimal pada tahun ketiga. Sisa
saldo pada tahun I yang dimiliki adalah:
27
(%) 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011
Laju inflasi 3,61% 3,02% 3,35% 8,36% 8,38% 4,30% 3,79%
Pertumbuhan
5,10% 5,00% 4,80% 5,00% 6,00% 6,00% 6,20%
ekonomi
Jml.inflasi
+pertumbuhan 8,71% 8,02% 8,15% 13,36% 13,98% 10,30% 9,99%
ekonomi
Net profit pada tahun kedua dan seterusnya didapatkan dari penambahan persentase jumlah laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada net
profit tahun sebelumnya. Laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi diasumsikan sama dengan tren laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Berikut ini adalah tabel proyeksi laba-rugi dari tahun 1 hingga tahun 8:
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Total
Penjualan Rp 990,000,000,- Rp 1,088,901,000,- Rp 1,201,057,803,- Rp 1,368,965,684,- Rp 1,551,859,499,-
HPP Rp 788,700,000,- Rp 869,936,100,- Rp 959,539,518,- Rp 1,093,683,143,- Rp 1,239,799,211,-
Laba Kotor Rp 201,300,000,- Rp 221,409,870,- Rp 244,215,087,- Rp 278,356,356,- Rp 315,544,765,-
Biaya
operasional Rp 104,400,000,- Rp 114,829,560,- Rp 126,657,005,- Rp 144,363,654,- Rp 163,650,638,-
Pph final 1% Rp 9,900,000,- Rp 10,889,010,- Rp 12,010,578,- Rp 13,689,657,- Rp 15,518,595,-
Net profit Rp 87,000,000,- Rp 95,691,300,- Rp 35,547,504,- Rp 50,303,045,- Rp 66,375,532,-
Modal Rp 300.000.000,- - - - -
Sisa saldo -Rp 213,000,000,- - Rp 117,308,700 -Rp 81,761,196 - Rp 31,458,151 Rp 34,917,381
28
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
BEP adalah keadaan dimana total pendapatan sama dengan total biaya yang
dikeluarkan, sehingga keuntungan sama dengan nol (Anonim, 2014). Sedangkan Return
on Investment (ROI) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑛𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
Return on Investment = x 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
29
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
Pada tahun ketiga terjadi penurunan ROI bila dibandingkan dengan ROI tahun kedua,
namun diikuti dengan peningkatan ROI kembali di tahun ke-4 dan seterusnya. Hal ini
dikarenakan adanya tambahan biaya sewa sebesar Rp 70.000.000,- yang harus
dibayarkan mulai dari tahun ketiga dan seterusnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan studi kelayakan yang meliputi aspek lokasi, pemasaran, pasar, teknik dan
teknologi, sumber daya manusia, manajemen dan finansial Apotek Melati Farma layak untuk
didirikan.
30
Proposal Studi Kelayakan
Apotek “Melati Farma”
Jalan Affandi No. 17, Demangan, Depok, Sleman, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman, 2017. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sleman.
https://slemankab.bps.go.id diakses pada tanggal 25 Februari 2018.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman, 2017. Pola Penyakit di Kabupaten Sleman.
https://slemankab.bps.go.id diakses pada tanggal 25 Februari 2018.
Kotler dan Amstrong. 2000. Dasar – Dasar Pemasaran, Prenhallindo. Jakarta.
Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Standar Pelayanan di Apotek
Nomor 73 Tahun 2016.
Menteri Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Apotek, Nomor 9 Tahun 2017.
Peraturan Walikota Yogyakarta No 50 Tahun 2016 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa
pada Pemerintahan Kota Yogyakarta.
Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Universitas Gadjah Mada, 2016, Pasar persaingan sempurna, monopoli dan monopolistik,
Universitas Gadjah Mada. http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/29130/
dcdfa3152b8498f88775444af8879db8 diakses pada tanggal 30 Agustus 2017.
31