Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI APOTEK ZAKKY

JL. CUPING NO. 9 MADULEGI SUKODADI LAMONGAN

DISUSUN OLEH :

INDAH RAHAYU NINGSIH (1802050187)

NINDIA MEI PERMANTI (1802050188)

TRI WAHYUNI (1802050228)

JUANA MASITTO PUTRI (1802050229)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2021

1
PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI APOTEK ZAKKY

JL. CUPING NO. 9 MADULEGI SUKODADI LAMONGAN

8 MARET 2021

Oleh :

INDAH RAHAYU NINGSIH (1802050187)

NINDIA MEI PERMANTI (1802050188)

TRI WAHYUNI (1802050228)

JUANA MASITTO PUTRI (1802050229)

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kerja lapangan
Diploma III Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan

Disetujui Oleh :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing


PKL

Mengetahui:
Ketua Program Studi DIII Farmasi
Universitas Muhammadiyah Lamongan

apt. Sri Bintang Sahara M.K.N, S.Farm., M.Farm


NIK. 19930618201905106

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Apotek Zakky Sukodadi Lamongan
ini dengan baik.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini sebagai bukti dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Studi
Diploma III Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, namun berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat diselesaikan, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat Bapak/Ibu :
1. Bpk. Drs. H. Budi Utomo, Amd.Kep., M.Kes., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan.
2. Bpk. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Untiversitas Muhammadiyah Lamongan.
3. Bpk. apt. Sri Bintang Sahara Mahaputra K. N. M., S.Farm., M.Farm selaku
Ketua Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan.
4. Ibu apt................... dan ibu apt..............selaku pembimbing PKL yang telah
memberikan bimbingan kepada kami
5. Ibu apt. Elif Nur Aida, S.Farm selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan kepada kami di tempat PKL
6. Karyawan Apotek Zakky Sukodadi yang sudah memberikan ilmu kepada
kami
Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan
yang diberikan. Penulis menyadari Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih
banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan, akhirnya penulis berharap semoga laporan ini

3
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada
umumnya.

Lamongan, 3 April 2021

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
1.2 Tujuan PKL
1.3 Manfaat PKL
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Apotek
2.2 Tugas dan Fungsi Apotek
2.3 Ketentuan Umum dan Peraturan Perundang-undangan
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab TTK di Tempat PKL
BAB 3 TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
3.1 Sejarah Apotek Zakky Sukodadi
3.2 Lokasi, Sarana dan Prasarana
3.3 Denah Apotek Zakky Sukodadi
3.4 Struktur Organisasi
BAB 4 KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan yang Dilakukan
4.2 Pembahasan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Prasarana di Apotek Zakky Sukodadi

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Denah Apotek Zakky Sukodadi Lamongan


Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Apotek Zakky Sukodadi
Lamongan

7
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tampak Depan Etalase Obat ,Pelayanan, Dan Kasir

Lampiran 2 Tampak Dalam Laci Obat

Lampiran 3 Ruang Tunggu Apotek

Lampiran 4 Kulkas

Lampiran 5 Macam-Macam Surat Pesanan Obat

Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Penerimaan, Pengecekan Obat

Lampiran 7 Kartu Stock Obat

Lampiran 8 Resep Obat dari Dosen Pembimbing

8
9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL

Dalam usaha mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka


perlu pengadaan tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh pemerintah, rakyat maupun instansi. Seiring dengan pesatnya
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan salah satunya yaitu
di bidang obat-obatan. Dalam bidang obat-obatan biasanya diperlukan beberapa
tenaga khusus untuk menanganinya salah satunya yaitu tenaga teknis kefarmasian
yang berkualitas dan profesional yang dapat berperan dalam pelaksana
pembangunan kesehatan yang memadai yang sesuai dengan pendidikan dan
terampil dibidangnya.

Dalam rangka menghasilkan tenaga teknis kefarmasian yang profesional,


handal, inovatif serta terampil dalam mengaplikasikan serta mengembangkan
kemampuannya di dunia kerja, maka disusunlah program pembelajaran yang
dapat memenuhi standar kompetensiyang diperlukan. Untuk dapat mencapai
standar kompetensi yang baik, maka calon tenaga teknis kefarmasian harus
dibekali ilmu dan kemampuan sehingga dapat mengikuti perkembangan serta
mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Apotek. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 9 Tentang Apotek, Apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Salah satu
upaya untuk melengkapi kemampuan ini adalah melalui kegiatan pembelajaran
Praktik Kerja Lapangan (PKL) karena dapat memberikan pengalaman secara
langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama pendidikan ke dalam situasi nyata. Melalui kegiatan PKL ini mahasiswa
dilatih untuk menganalisis keadaan, identifikasi masalah dan mendapatkan
alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Kegiatan PKL
juga dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah,

10
berpikir kritis, menjalin komunikasi yang efektif dan meningkatkan ketrampilan
yang diperoleh selama pendidikan sehingga dapat mencapai kompetensi
kefarmasian yang disyaratkan dalam kurikulum.

1.2 Tujuan PKL


1) Mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peran, fungsi,
posisi dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian dalam praktik
kefarmasian di Apotek
2) Mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Apotek
3) Mampu meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang
pekerjaan kefarmasian di Apotek
4) Mampu mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga teknis kefarmasian yang profesional di Apotek
5) Mampu menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk
kepentingan pengembangan diri mahasiswa

1.3 Manfaat PKL


Diharapkan dapat menghasilkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang mampu
menjalankan peran dan fungsi sesuai dengan profesinya di bidang farmasi.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Apotek


Pengertian Apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1332/MENKES/SK/X/2002 adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, Perbekalan Kesehatan
lainnya kepada masyarakat. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker (Permenkes, 2017).
2.2 Tugas dan Fungsi Apotek
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.25 Tahun
1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:

1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan


sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan atau obat atau bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah:

1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan


sumpah jabatan apoteker.
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan sediaan
farmasi, antara lain obat, bahn baku obat, obat tradisional, dan kosmetik.
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional
(Bogadenta A, 2013).

12
2.3 Ketentuan Umum dan Peraturan Perundang-undangan
1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 35 2009 Narkotika
4. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2010 Tentang Prekursor
5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian\ Peraturan Pemerintah 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alkes
6. Permenkes Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan
Psikotropika
7. Permenkes Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan
Narkotika
8. Permenkes Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
9. Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
10. Permenkes Nomor31 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Permenkes No
889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
11. Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi
12. Permenkes 2406/Menkes/Per/Xii/2011 Tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik
13. Permenkes RI Nomor 2380/4/SK/UI/83 Tentang Penggolongan Obat
Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Keras.
14. Permenkes Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
15. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Penggolongan,
Pembatasan Dan Kategori Obat.

13
2.4 Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Teknis Kefarmasian di Tempat PKL
Tugas seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (keputusan menteri kesehatan RI
No.1332/MENKES/X/2002) adalah sebagai berikut:
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya.
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat.
3. Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan identitas serta data
kesehatan pasien.
4. Melakukan pengelolaan apotek.
5. Pelayanan informasi mengenal sediaan farmasi.

Tanggung jawab seorang Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai berikut:


1. Melakukan pelayanan kefarmasian di apotek
2. Menjaga rahasia kefarmasian di industri farmasi dan di apotek
3. Harus memenuhi ketentuan CPOB
4. Tenaga kefarmasian dalam melakukan tugasnya harus mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi dalam pengawasan mutu obat
5. Wajib menyelenggarakan program kendali mutu dan harga

14
BAB III
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

3.1 Sejarah
Apotek zakky didirikan oleh Bapak H. Samuji selaku pemilik sarana apotek
(PSA) dan Apt. Elif Nur Aida, S.Farm selaku Apoteker dan pengelola
Apotek, luas tanah apotek zakky seluas 4M x 7M Di JL. Cuping Madulegi
No. 09 Rt. 004/001 Desa, Madulegi Sukodadi lamongan
Apotek zakky mendapatkan izin resmi untuk membuka prakteknya dari
badan penanaman modal dan perizinan kabupaten lamongan. Tujuan awal
adalah untuk mempermudah masyarakat sekitar untuk membeli obat agar
tidak perlu ke kota dan kini apotek zakky memiliki 4 orang karyawan.
3.2 Visi dan Misi
Visi :
a. menjadikan rakyat indonesia menjadi rakyat yang sehat. Khususnya
dalam bidang jasmani.
b. membuka hubungan baik antara pasien dan apoteker.
Misi :
a. melakukan konseling yang baik kepada pasien
b. menyediakan obat-obatan dengan kualiatas yang baik
c. memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

3.3 Lokasi, Sarana dan Prasarana


a. Lokasi
Apotek Zakky di Cuping No. 09 Rt/Rw 004/001 Desa Madulegi
Sukodadi Lamongan. Apotek zakky mempunyai lokasi yang
cukup strategis. Berada di daerah pertokohan yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. Di depan apotek terdapat papan nama
yang cukup besar bertuliskan Apotek Zakky.
b. Sarana dan Prasarana

15
1. Bangunan Apotek yang terdiri dari: parkir, ruang tunggu, ruang
administrasi, ruang pelayanan, ruang periksa, ruang penyimpanan obat,
kamar mandi, gudang.
2. Papan nama Apotek yang bertuliskan Apotek Zakky
3. Papan nama Apoteker Pengelola Apotek dan nomor SIA terpasang
dengan jelas
4. Perlengkapan Apotek terdiri dari: alat perbekalan farmasi, alat
administrasi (surat pesanan obat, faktur, kwitansi dan lain-lain), wadah
pengemas dan pembungkus.
5. Perbekalan Farmasi yang dijual di Apotek yaitu obat bebas, obat bebas
terbatas, obat wajib Apotek, obat prekursor, obat resep generik, obat
resep paten, obat luar, dan beberapa alat kesehatan (misalnya: masker,
kain kasa, sarung tangan medis).
6. Kelengkapan buku pedoman di Apotek Zakky
a. ISO, MIMS, Farmakologi dan terapi, dll.

Tabel 3.1 Prasarana di Apotek Zakky Sukodadi

No Nama Barang Jumlah Keterangan


.
1. Timbangan 1 buah Untuk konsumen apabila ingin
menimbang berat badan
2. Kursi 2 buah Untuk tempat tunggu konsumen
apabila waktu pelayanan antri
3. Tempat Etalase 5 buah Untuk penyimpanan obat
Obat
4. Komputer 1 buah Untuk melihat harga agar lebih
mudah
5. Laci Uang 1 buah Untuk penyimpanan uang
6. Lemari Administrasi 1 buah Untuk penyimpanan blanko,
atau Arsip surat pemesanan obat, faktur,

16
kwitansi, salinan resep, buku
tulis untuk barang datang
7. Televisi 1 buah Di dalam Apotek
8. Lemari Obat 1 buah Untuk penyimpanan obat
9. Kulkas 1 buah Suhu 2-8ºC untuk penyimpanan
obat suppositoria, ovula dan obat
yang perlu disimpan di kulkas
10. Gudang Obat 1 buah Di sebelah kulkas
11. Kamar Mandi 1 buah Di belakang gudang obat

17
3.4 Denah Apotek Zakky Sukodadi

18
3.5 Struktur Organisasi

Pemilik Sarana Apotek:


H. Samuji, S.Kep., Ners

Apoteker Pengelolah Apotek:


Apt. Elif Nur Aida, S.Farm

Tenaga Teknis Kefarmasian:


Eka Fitriana, Amd.,Farm

Administrasi dan Dokumentasi Faktur Mencatat harga jual


pembukuan: dan SP: dan beli:
1. Tia Nurma Yunita
Putri Novita Sari Ani Duriati 2. Khusnul Khotimah

Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Apotek Zakky Sukodadi Lamongan

Tugas Pokok dan Fungsi

1. Apoteker Pengelolah Apotek (APA): melakukan perencanaan, pengadaan


obat dan alkes, input baramg datang di komputer, melakukan pelayanan dan
administrasi
2. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK): melakukan penerimaan barang,
melakukan pelayanan, meracik obat, dan administrasi
3. Pegawai Apotek: melakukan penerimaan barang apabila APA dan TTK
tidak ada di Apotek, melakukan pelayanan, meracik obat, dan administrasi

19
BAB IV
KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan yang dilakukan


A. Manajemen Apotek:
1. Penerimaan:
- Mencocokkan tanggal kadaluwarsa, jumlah dan nomor batch barang
yang sudah datang dengan fakturnya.
2. Penyimpanan:
- Membantu menata barang datang di gudang.
- Menerapkan materi FIFO, FEFO di Apotek.
3. Distribusi:
- Menulis pengeluaran dan pemasukan obat pada kartu stok yang
berfungsi untuk mengetahui jumlah barang masuk dan keluar.
- Mengisi stok obat yang sudah habis di Apotek dari gudang.
- Melakukan stok opname.
4. Pengadaan:
- Melakukan pengadaan kebutuhan obat yang telah direncanakan
untuk bulan berikutnya.
B. Pelayanan Kefarmasian di Apotek
1. Membantu dalam pelayanan serta memberikan KIE
2. Memberikan pelayanan kefarmasian tentang swamedikasi
4.2 Tugas yang dikerjakan selama PKL
1. Menulis penggolongan obat yang ada di Apotek beserta contohnya
2. Menjelaskan apa itu obat dan rute pemberian obat beserta contohnya.
3. KIE pasien, sehari minimal 3 pasien per anak. (selama 1 minggu)
4. Menjelaskan apa itu resep, obat bebas, obat bebas terbatas, OOT.
5. Tugas melakukan pengadaan Apotek
6. Menjelaskan syarat pemilihan mitra PBF
7. Menjelaskan prosedur penerimaan dan penyimpanan obat
8. Menjelaskan prosedur penenganan dan pemusnahan obat ED.

20
9. Menjelaskan apa itu copy resep, skrining resep, cara menghitung dosis
resep.

4.3 Pembahasan
Waktu, Tempat dan Teknis Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada tanggal 08 Maret
2021 sampai dengan 03 April 2021. Praktik kerja Lapangan (PKL)
bertempat di Apotek Zakky yang beralamat di Jl. Raya Cuping Madulegi
Sukodadi, Lamongan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Zakky
dilakukan secara berkelompok sebanyak 4 orang yang terdiri dari: Indah
Rahayu Ningsih, Nindia Mei Permanti, Juana Masito Putri, Tri wahyuni.
Di apotek zakky jam kerja dibagi menjadi 2 shift dimana pada masing-
masing mahasiswa mendapatkan shift 1 (pagi) dan shift 2 (siang)
bergantian setiap hari dalam minggu pertama berulang sampai minggu
keempat. Masing-masing mahasiswa mendapatkan 1 hari libur secara
bergantian. Pembagian shift adalah shift 1 (pagi) yang waktu praktiknya
dilaksanakan mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.00 dan shift 2
(siang) yang waktu praktiknya dilaksanakan mulai pukul 14.00 sampai
dengan pukul 21.00

Sarana dan Prasarana Apotek Zakky


Untuk bangunan Apotek Zakky sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
dimana bangunan Apotek Zakky sudah memiliki fungsi keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada pasien,
bangunan Apotek sudah bersifat permanen. Bangunan Apotek juga
memiliki sarana ruang tunggu, ruang administrasi, ruang pelayanan, ruang
penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Untuk prasarana, Apotek
Zakky juga sudah sesuai Peraturan Perundang-undangan di atas karena
sudah memiliki instalansi air bersih, instalansi listrik, dan sistem tata
udara.

Alur Pelayanan Kefarmasian di Apotek Zakky


Pelayanan kefarmasian di Apotek Zakky sudah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang
Apotek, karena sediaan farmasi dan alat kesehatan sudah terjamin
keamanan, mutu dan manfaatnya. Alur pelayanan dalam Apotek yaitu
dengan cara melayani ketika ada pembeli yang datang. Biasanya pembeli
yang datang kebanyakan membawa contoh merk obat atau kemasan obat

21
yang dimiliki pembeli. Ada juga pembeli yang langsung menyebutkan
merk obat yang akan dibeli, atau pembeli yang bertanya terlebih dahulu
obat yang cocok untuk gejala yang dialami pembeli. Pembeli dapat juga
membeli obat dengan resep dari dokter, kecuali resep obat narkotika dan
psikotropika. Di Apotek Zakky juga dilakukan KIE terhadap pembeli.

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya


Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya di Apotek
Zakky sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek karena di Apotek Zakky sudah terdapat perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pelayanan.

Perencanaan
Di Apotek Zakky perencanaan dilakukan dengan metode Kombinasi
(kombinasi dari metode konsumsi dan metode epidemiologi), yaitu dilihat
dari 1 tahun sebelumnya obat apa saja yang banyak dibeli oleh konsumen
dan penyakit-penyakit yang banyak terjadi pada tahun lalu.Metode
perencanaan tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.

Pengadaan
Manajemen pengadaan di Apotek Zakky didahului dengan Surat Pesanan
Resmi sesuai dengan golongannya. Di Apotek Zakky ada 3 jenis surat
pesanan yang pertama yaitu surat pesanan obat bebas, bebas terbatas dan
obat keras yang kedua yaitu surat pesanan obat prekursor dan yang ketiga
yaitu OOT. Dan pesanan obat dipesan melalui PBF. Hal tersebut sudah
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Penerimaan
Untuk penerimaan barang di Apotek Zakky, surat terima barang ditanda
tangani dan distempel Apotek. Setelah barang diterima, nama Apotek
dicocokkan dengan faktur. Jika sudah sesuai, dicocokkan nama barang,
jumlah barang, tanggal kadaluarsa, dan nomor batch barang yang diterima
sesuai faktur. Apabila tanggal kadaluarsa dan nomor batch barang yang
datang tidak sesuai dengan faktur, maka tanggal kadaluarsa dan nomor
batch yang di faktur dicoret lalu diganti dengan tanggal kadaluarsa dan
nomor batch yang sesuai dengan barang yang datang dengan dilihat dari

22
kemasan barang. Setelah selesai, maka faktur ditulis di buku penerimaan
barang kemudian dimasukkan ke komputer. Hal tersebut sudah sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Zakky dilakukan sesuai dengan alfabetis dan
farmakologi. Penyimpanan di apotek zakky menggunakan metode FEFO
(First Expired First out) dimana barang yang masa kedaluwarsanya lebih
pende dikeluarkan terlebih dahulu. Penyimpanan barang diletakkan sesuai
dengan aturan penyimpanan, misalnya obat yang perlu disimpan pada suhu
sejuk maka disimpan pada kulkas. Hal tersebut sudah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Suhu beku -25˚C sampai dengan -15˚C

Suhu dingin 2˚C sampai dengan 8˚C

Suhu sejuk 8˚C sampai dengan 15˚C

Suhu ruang Tidak boleh lebih dari 30˚C

Suhu ruang terkendali 20˚C sampai dengan 25˚C

Pelayanan
Pelayanan Non Resep
Pelayanan non resep biasanya penjualannya meliputi obat bebas, obat
bebas terbatas, alat kesehatan, serta barang lain yang dapat dijual tanpa
resep dokter. Misalnya: Jamu, Obat Herbal Terstandar, Vitamin dll. Hal
tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek.
Pelayanan Resep
Pelayanan resep biasannya dilayani apabila obat dalam resep tersedia di
Apotek, kecuali obat golongan Narkotika dan Psikotropika. Untuk obat
resep racikan, maka akan diracik di Apotek. Hal tersebut sudah sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Pelayanan KIE

23
Pelayanan KIE biasanya konseling yang diberikan kepada pasien atau
pembeli yaitu kegunaan atau indikasi obat, aturan pakai atau cara pakai
obat, cara penyimpanan obat, dan efek samping potensial obat. Hal
tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek.

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Apotek Zakky Sukodadi terletak di lokasi yang strategis, berada di daerah
pertokohan yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Di depan apotek
terdapat papan nama yang cukup besar bertuliskan Apotek Zakky.
2. Dalam pengelolaan sedian farmasi dan alat kesehatan terdapat
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pelayanan.
3. Penyimpanan obat menggunakan Sedian Obat, Kelas Terapi, dan alfabetis.
4. Apotek Zakky Sukodadi tidak melayani obat narkotika dan psikotropika,
akan tetapi apotek Zakky Sukodadi melayani resep.
5. Apotek Zakky sudah menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

5.2 Saran
1. Kepada Pihak Institusi
Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan PKL diperbanyak, dan sebaiknya pembekalan PKL dilakukan
dengan waktu yang lebih lama agar mahasiswa dapat lebih siap lagi dalam
melaksanakan PKL.
2. Kepada Pihak Apotek
Semoga kerja sama antara Apotek Zakky Sukodadi dengan
Universitas Muhammadiyah Lamongan dapat terus dipertahankan untuk
tahun-tahun selanjutnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1332/MENKES/SK/X/ 2002 Tentang Perubahan
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 922/MENKES/PER/X/1993
Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Menteri
kesehatan : Jakarta

Peraturan Pemerintah. 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tentang


Pekerjaan Kefarmasian. Presiden Republik Indonesia : Jakarta

Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73


Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Menteri Kesehatan :
Jakarta

Permenkes. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9


Tentang Apotek. Menteri Kesehatan : Jakarta

26
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 TAMPAK DEPAN ETALASE OBAT ,PELAYANAN, DAN


KASIR

LAMPIRAN 2 TAMPAK DALAM LACI OBAT

LAMPIRAN 3 RUANG TUNGGU APOTEK

LAMPIRAN 4 KULKAS

LAMPIRAN 5 MACAM-MACAM SURAT PESANAN OBAT

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI KEGIATAN PENERIMAAN, PENGECEKAN


OBAT

LAMPIRAN 7 KARTU STOCK OBAT

LAMPIRAN 8 RESEP OBAT DARI DOSEN PEMBIMBING

27

Anda mungkin juga menyukai