Disusun Oleh :
Muhammad Figgo Giantoro
NIM : 2021132029
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK
APOTEK LIA 2
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Farmasi
Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-NYA sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Lia 2
dengan baik dan lancar.
Praktek kerja lapangan ini di selenggarakan dalam rangka memberikan
bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengolahan apotek
kepada siswa serta meningkatkan kemampuan dalam mengabdikan profesinya
kepada masyarakat.
Laporan praktek kerja lapangan (PKL) selama di Apotek Lia 2 dapat
diselesaikan karena keterlibatan semua pihak, untuk itu saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan
ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr.Anas Rahmad Hidayat,S.KM,M.Kes selaku Direktur Utama
Politeknik Kesehatan Permata Indonesia.
2. Bapak Apt. Jarot Yogi Hernawan, S.Si., M.Sc selaku Ketua Program Studi
Diploma Tiga Farmasi Politeknik Kesehatan Pertama Indonesia Yogyakarta.
3. Bapak Apt.Edy Suprasetya,S.Si.,M.Farm selaku pembimbing praktik kerja
lapangan di Apotek.
4. Ibu Apt.Nurlia Wijayanti,S. Farm selaku pemilik Apotek Lia 2.
5. Orangtua yang telah memberikan doa dukungan serta nasehat.
6. Ibu Defi Kurniawati, Amd.Farm selaku HRD Apotek Lia 2.
7. Seluruh staf dan karyawan Apotek Lia 2.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah ikut
memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekliruan dalam
penulisan laporan ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Saya ucapkan terima kasih atas segala dukungan dan
bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Praktik 2
A. Pengertian Apotek 4
D. Persyaratan Apotek 7
F. Pengelolaan Apotek 13
13
3. Pengelolaan Administratif 22
Perpajakan 24
A. Sejarah Apotek 29
C. pengolahan Apotek 33
3. Pengelolaan Administratif 46
Perpajakan 52
A. kesimpulan 61
B. Tujuan Khusus 61
C. saran 62
DAFTAR PUSTAKA 63
LAMPIRAN 65
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. Latar Belakang
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Salah satu tempat dilakukan pelayanan kesehatan yang dekat
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta
Apotek merupakan salah satu lahan praktek yang berkaitan erat dengan
pelayanan yang berhubungan dengan obat-obatan, selain itu juga diharapkan dapat
melakukan pengobatan sendiri yaitu melalui obat-obat bebas atau tanpa resep
Pelayanan yang dilakukan di apotek antara lain adalah pengelolaan obat 8 yaitu
Yogyakarta. Kegiatan praktek ini sebagai penjabaran disiplin ilmu yang erat
bidang kefarmasian di apotek sehingga setiap bagian dari kegiatan praktek kerja
Yogyakarta dengan gelar Ahli Madya Farmasi (D3 Farmasi) diharapkan mampu
1. Tujuan Praktik
Segoroyoso bertujuan:
Bantul.
apotek.
2. Mahasiswa mampu melatih menjadi calon ahli madya farmasi yang mampu
kefarmasian di apotek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
Nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional. Sediaan Farmasi yang dimaksud adalah
obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. Dalam pengelolaannya apotek
harus dikelola oleh apoteker, yang telah mengucapkan sumpah jabatan yang telah
memperoleh Surat Izin Apotek (SIA) dari Dinas Kesehatan setempat. (Endrea, e.
r. (2018).)
5
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
(KEMENKES RI).
sebagai berikut:
kefarmasiaan.
diApotek.
Apotek.
Psikotropika.
Narkotika.
D. Persyaratan Apotek
Suatu apotek baru dapat beroperasi setelah mendapat Surat Izin Apoteker (SIA).
Surat Izin Apoteker (SIA) adalah surat yang diberikan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia kepada Apoteker atau Apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana
1. Lokasi
Selain itu apotek dapat didirikan di lokasi yang sama dengankegiatan pelayanan
2. Bangunan
Persyaratan teknis bangunan apotek setidaknya terdiri dari (Permenkes No. 9 2017):
8
bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang lanjut usia.
c. Bangunan bersifat permanen dapat merupakan bagian dan-atau terpisah dari pusat
perbelanjaan, apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan
yang sejenis.
a. penerimaan Resep;
d. Konseling;
f. Arsip.
b. instalasi listrik;
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek dijelaskan bahwa
Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah seorang apoteker yang telah diberikan
Surat Izin Apotek (SIA). SIA adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri
pemilik modal jika bekerja sama dengan pemilik sarana apotek. Pengelolaan
apotek oleh APA ada dua bentuk, yaitu pengelolaan bisnis (non teknis
minimal setara dengan SLTA dan DIII Farmasi. Oleh karena itu, seorang Asisten
diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah
diregistrasi, juga memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kesehatan atau
SIKTTK.
Kesehatan, Akademi Analisis Farmasi dan Makanan Jurusan Analis Farmasi dan
yang berlaku.
dan mendapat surat ijin kerja yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik
a. Asisten Apoteker sebagai salah satu tenaga kefarmasian yang selalu bekerja di
bawah pengawasan seorang Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek).
c. Informasi yang diberikan kepada konsumen atau klien harus benar, jelas dan
selektif, etika, bijaksana dan hati-hati. Informasi yang diberikan kepada pasien
lainnya.
F. Pengelolaan Apotek
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
a. Perencanaan
bahan medis habis pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya
Tujuan dari perencanaan adalah agar proses pengadaan obat atau perbekalan
farmasi yang ada di apotek menjadi lebih efektif dan efisien sesuai dengan anggaran
perencanaan adalah :
(ketepatan waktu, barang yang dikirim, ada tidaknya diskon bonus, layanan obat
expire date (ED) dan tenggang waktu penagihan), kualitas obat dan perbekalan
2) Ketersediaan barang atau perbekalan farmasi (sisa stok, rata-rata pemakaian obat
dan satu periode pemesanan pemakaian dan waktu tunggu pemesanan dan
diantaranya :
epidemologi.
b. Pengadaan
Suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedia sediaan farmasi dengan
jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengadaan yang
efektif merupakan suatu proses yang mengatur berbagai cara, teknik dan
kebijakan yang ada untuk membuat suatu keputusan tentang obat-obatan yang
akan diadakan, baik jumlah maupun sumbernya. Kriteria yang harus dipenuhi
1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan memiliki izin edar atau
nomor registrasi
2) Mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat kesehatan dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan berasal dari jalur resmi.
15
ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau dengan cara konsinyasi (dimana PBF
menitipkan barang di apotek dan dibayar setelah laku terjual). Proses pengadaan
1. Persiapan
apotek untuk melayani pasien. Persediaan yang habis dapat dilihat di gudang
atau pada kartu stok. Jika barang memang habis, dapat dilakukan pemesanan.
Persiapan dilakukan dengan cara data barang-barang yang akan dipesan dari
2. Pemesanan
Pemesanan dapat dilakukan jika persediaan barang habis, yang dapat dilihat
Besar Farmasi (PBF) melalui telepon, E-mail maupun lewat salesmen yang
lembar diserahkan pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) yaitu warna putih,
merah, biru dan satu lembar berwarna kuning sebagai arsip di apotek). Untuk
16
obat narkotika 1 surat permintaan hanya untuk satu jenis obat, sedangkan
untuk psikotropika 1 surat permintaan bisa untuk satu atau lebih jenis obat.
c. Penyimpanan
cara menempatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada
tempat yang dinilai aman dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat
prinsip First In First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) disertai
mudah terbakar, sitostatik dan reagensia. Selain itu apoteker juga perlu
melakuka pengawasan mutu terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
d. Pendistribusian
farmasi dan alat kesehatan dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
2) Mempertahankan mutu
pencatatan
a. Pelayanan Resep
b. Nama dokter, nomor surat izi praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf.
b. Stabilitas
d) Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi
klinis lain)
e) Kontraindikasi
f) Interaksi Jadi,
kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam pemberian KIE mengenai obat
yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam
segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau
masyarakat. Informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan
herbal.
terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan penggunaan pada 27 ibu hamil dan
19
menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau
meliputi :
masyarakat (penyuluhan)
relatif singkat.
1. Topik pertanyaan
2. Tanggal dan waktu pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) obat
diberikan
4. Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti riwayat
5. Uraian pertanyaan
6. Jawaban pertanyaan
7. Referensi
8. Metode pemberian jawaban (lisan, tertulis dan lewat telepon) dan data
(KIE) obat.
Bertujuan untuk menjamin pemberian obat tanpa resep dilakukan dengan benar
1. Petugas apotek mendengarkan dengan baik keluhan atau permintaan obat dari
2. Jika obat tersebut merupakan obat yang harus diminum secara teratur dan
tidak boleh berhenti tanpa konsultasi dengan dokter maka berikan sesuai
3. Jika nama obat dan informasi lainnya jelas atau detail, maka lakukan
b) Bagaimana gejala memilih sakit yang disarankan dan sudah berapa lama
merupakan obat yang pernah diresepkan dokter kepadanya atau saran dari
beserta khasiatnya.
dr/RS
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
dinyatakan :
22
a) Sesuai dengan bunyi pasal 7 ayat (2) UU No.9 Tahun 1976 tentang
b) Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama
sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut
c) Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh dilayani
sama sekali. Oleh karena itu dokter tidak boleh menambah tulisan iter pada
2. Psikotropika
Ruang lingkup pengaturan psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
dilakukan kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan
3. Pengelolaan Administratif
23
a) Administrasi Umum
b) Administrasi Pelayanan
(MENKES RI,1993):
2) Obat dan perbekalan farmasi lainnya yang karena suatu hal tidak dapat
c) Administrasi Keuangan
Laporan keuangan yang biasa dibuat oleh apotek adalah (Umar, M.,2011).
tertentu.
24
3) Laporan aliran kas yaitu laporan yang menggambarkan tentang aliran kas yang
oleh tenaga teknis kefarmasian yang meliputi surat tanda registrasi dan surat izin
syarat:
1) Persyaratan administrasi
berkesinambungan
mandiri.
25
G. Perpajakan
menyebutkan bahwa PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh
bisnis. Yaitu mengatur pemotongan pajak oleh pihak lain atas penghasilan
berupa deviden, bunga royalty, sewa, hadiah, penghargaan dan imbalan jasa
tertentu. Besarnya PPh 23 adalah deviden dikenai 15% dari keuntungan yang
dibagikan.
PPh pasal 25 adalah pembayaran pajak yang berupa cicilan tiap bulan
sebesar 1/12 dari pajak keuntungan bersih tahun sebelumnya, angsuran pajak
35 yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri dari pajak keuntungan bersih
a. Pajak Pribadi/Perorangan
pajak sebesar 30%; ibukota provinsi lain terkena pajak sebesar 25%;
Tahun 2008 pasal 31E ayat (1), wajib pajak badan dalam negeri dengan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (1b) dan ayat (2a) yang
dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai
Apabila jumlah pajak terhutang lebih kecil daripada jumlah kredit pajak
Apabila pajak terhutang untuk 1 tahun pajak lebih besar dari jumlah
dihitung atas pertambahan nilai yang ada. Dalam metode ini, PPN dihitung
nilai dikenakan pada saat pembelian obat dari Pedagang Besar Farmasi (PBF)
28
menyerahkan faktur pajak kepada apotek sebagai bukti bahwa apotek telah
membayar PPN.
H. Pajak Reklame
ukuran, jumlah iklan dan wilayah pemasangan reklame. Bila iklan apotek <
25% dari reklame pabrik, apotek tidak dibebani membayar pajak reklame
Eceran (PPN PE) dibayarkan sebesar 2% dari omset jika apotek merupakan
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per bulan atau lebih dari Rp.
apotek.
29
BAB III
A. Sejarah Apotek
1) apotek Lia didirikan pada tahun 2009 bulan Februari di jl. Pleret dengan nama
Apotek Lia 1 dan sekarang sudah diganti nama dengan nama dengan Apotek
Lia Jambidan.
2) Pada 2010 bulan oktober lahir Apotek Lia 2 yang bealamat di Segoroyoso
3) Pada tahun 2021 bulan Februari lahir Apotek Lia Kasihan yang beralamat di
kasihan Bantul.
B. Struktur Organisasi
organisasi yang mapan dalam rangka mengelola apotek, sehingga alur dalam
pelayanan dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Struktur organisasi yang
mapan, terdiri dari tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang tegas dan jelas
di apotek menjadi lancer dengan saling memenuhi job description yang jelas tanpa
STRUKTUR ORGANISASI
31
Keterangan :
d. Marketing :-
e. Purchasing : Suharti
f. Staf Gudang :-
g. Operasional :-
h. Outlet :
1) Apotek Lia 1
b) Sevia Nindi
d) Dandi Saputra
2) Apotek Lia 2
c) Wira
d) Intan Kurniawati
3) Apotek Lia 3
b) Malinda Lita
c) N
d) Linabela
33
dengan perusahaan di apotek Lia, untuk itu kami akan bekerja keras,
bekerja cerdas dan ikhlas untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
b. Visi Apotek
1) Menjadi apotek yang kuat dan sehat secara financial, serta besar yang
kesehatan.
c. Misi Apotek
1) Menjadi apotek yang kuat & sehat secara financial,serta besar yang
kesehatan.
C. Pengelolaan Apotek
a. Perencanaan
factor-faktor seperti perbekalan farmasi yang laku untuk dijual, obat-obatan yang
sering diresepkan oleh dokter dan juga mempertimbangkan diskon serta bonus
perbekalan farmasi. Setiap pergantian shift ada pegawai apotek yang mencatat
produk-produk yang stoknya mulai menipis maupun yang sudah habis di dalam
buku defecta (buku pemesanan jumlah dan nama barang) yang selanjutnya untuk
1) Pola Konsumsi
konsumsi obat pada periode sebelumnya yang dapat dilihat dari resep-resep
yang masuk setiap hari, jika obat atau barang yang habis atau laku maka
2) Pola Penyakit
dan jenis penyakit yang banyak dik dikeluhkan atau dikonsultasikan dengan
Kefarmasian (TTK) di apotek, hal ini juga dapat dilihat dari data-data yang
sesuai.
b. Pengadaan
psikotropika.
(PBF), yaitu :
1) Pembelian rutin
Pembelian rutin adalah pembelian yang biasa dilakukan apotek Lia kepada
2) Konsinyasi
kepada apotek Lia untuk dijual, apabila terdapat barang yang terjual atau laku
maka apotek lia harus membayar barang tersebut ke PBF, akan tetapi apabila
tidak laku terjual dalam waktu tertentu maka barang tersebut dikembalikan
dengan jenis jumlah yang sesuai dan bermutu tinggi pada saat diperlukan.
Untuk pembelian atau pengadaan barang atau obat ini setiap harinya
disediakan uang inkaso dengan jumlah tertentu dan biasanya pembelian pada
53 Pedagang Besar Farmasi (PBF) ini dengan tempo (jangka waktu tertentu)
atau tidak langsung lunas, pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer
bank. maka dari itu, di apotek Lia selain ada copy faktur saat pengiriman
barang, juga ada faktur asli setelah pelunasan pembayaran dan faktur pajak
c. Penerimaan
Penerimaan barang yang datang dari distributor akan diperiksa terlebih dahulu
oleh petugas gudang yang ada di apotek Lia. Pemeriksaan tersebut meliputi
barang yang sudah diterima langsung dibawa ke gudang pusat dan diinput di
maupun untuk outlet yang menerima barang datang dari gudang apotek Lia
jumlah, berat dan expired date (tanggal kadalwarsa) obat, nomor batch (kode
produksi) yang tercantum pada kemasan obat, kesesuaian nama apotek yang
37
tertera pada faktur dan nomor fakturnya. Kemudian untuk disesuaikan dengan
surat pesanan dengan barang yang datang. Faktur yang telah disertakan saat
penerimaan barang setelah dicocokkan dengan barang yang datang dan sudah
Faktur terdiri dari empat (4) rangkap. Satu (1) rangkap sebagai arsip gudang
apotek Lia, satu (1) rangkap sebagai arsip keuangan apotek Lia dan dua (2)
rangkap lagi termasuk faktur asli yang telah ditandatangani dan diberi stampel
terima dan faktur asli akan digunakan sebagai alat tagihan. Untuk pembayaran
faktur di apotek Lia dilaksanakan setiap 3 kali sehari dari Pedagang Besar Farmasi
(PBF) yang mana datang, kecuali hari libur Pedagang Besar Farmasi (PBF) tidak
datang. Apabila terdapat barang yang tidak sesuai dengan surat pesanan, maka
d. Penyimpanan
Berikut adalah hal-hal yang dilakukan oleh outlet apotek Lia berkaitan dengan
1) Obat dan bahan obat harus disimpan dalam wadah yang cocok dan harus
berlaku.
38
bahan padat dipisahkan dari bahan cair atau bahan yang setengah padat. Hal ini
terhadap barangbarang yang mudah terbakar dan obat-obat yang mudah rusak
dan 55 meleleh pada suhu kamar. Bila di apotek Lia bahkan obat-obat yang
apotek Lia.
tersebut diurutkan berdasarkan alfabetis. Bila ada barang yang baru datang
maka di apotek Lia dilakukan sistem FIFO (first in first out) dan FEFO (first
6) Untuk obat keras setelah dikelompokkan sebagai obat paten atau obat generik,
setelah itu diurutkan sesuai dengan alfabetis. Tetapi ada pengecualian untuk obat
maupun farmakologis. Tetapi di gudang apotek Lia untuk obat yang harus
39
e. Pendistribusian
out) dan FEFO (first expired first out). Sistem pendistribusian dari FEFO ialah
obat yang disimpan dengan ketentuan barang yang datang paling awal maka
barang tersebut keluar atau dijual lebih dahulu sehingga obat yang paling awal
permintaan dari outlet apotek Lia sesuai dengan jam antar gudang, yaitu setiap
pemesanan barang kepada PBF. PBF (pedagang besar farmasi) adalah sebuah
dan menyimpan obat. Berdasarkan peraturan yang berlaku bahwa pengadaan obat
pelayan farmasi terkait obat yang Anda beli. Sebenarnya bukan tanpa alasan
Anda melihat perkembangan apotek. Selain itu, juga bisa melihat obat manakah
yang paling laku dari arus keluar obat. Anda bisa mengontrol pembelian obat dari
a. Pelayanan Resep
1) Resep diterima
apotek.
2) Skrinning resep
3) Perhitungan biaya
4) Penyerahan obat
5) Monitoring
penggunaan obat tersebut dan aturan minum. Atau bila perlu karyawan
Pasien menjelas
Pasien datang ke
keluhan yang
apotek
dirasakan
TTK memberikan
Obat dibayar oleh obat sesuai dengan
pasien kondisi pasien dan
sesuai dengan dosis
1. Pasien datang
3. Pemberian obat
obat dari sakit yang dikeluhkan dari pasien tersebut. Pemberian obat
harus sesuai dengan dosis yang sesuai dengan umur serta penyakit pasien.
4. Obat dibayar
Setelah pasien setuju dengan obat yang diberikan oleh Tenaga Teknis
Pasien
datang
Keluhan
kondisi
O Konseling
Pemilihan
W
A
Bayar
dirasakan.
kemudian menyiapkan obat dari sakit yang dikeluhkan oleh pasien tersebut.
47
Apoteker (OWA) harus sesuai dengan dosis yang sesuai dengan umur serta
penyakit pasien.
5. Konseling Pasien diberikan konseling atau edukasi mengenai obat yang telah
diberikan.
6. Obat dibayar Setelah pasien setuju dengan obat yang diberikan oleh Tenaga
3. Pengelolaan Administratif
1. Administrasi
Catatan mengenai uang masuk meliputi laporan penjualan harian sedangkan uang
Selain itu di apotek lia ada juga Surat Pemesanan (SP) yang digunakan
2. Keuangan
1. Pemasukkan
Yang menjadi sumber pemasukkan di apotek sebagian besar adalah dari penjualan
obat-obatan dan alat kesehatan juga berbagai suplemen atau vitamin bahkan produk
herbal. Tetapi bila di apotek Lia ada juga jasa pemeriksaan tekanan darah, cek
Promosi yang dilakukan apotek Lia contohnya dengan cek kimia, yang terdiri
dari :
Apabila ingin cek 1 paket yang terdiri dari : cek glukosa, cek asam urat dan cek
2. Pengeluaran
Dalam apotek beberapa pengeluaran biaya rutin dari apotek seperti : PPN,
Stock Opname (SO) pada apotek lia dilakukan setiap 1 bulan sekali,
yang melakukan Stock Opname (SO) di apotek adalah seluruh warga apotek
mulai dari apoteker dibantu oleh seluruh karyawan yang bekerja di apotek.
Stock Opname (SO) ini dilakukan untuk semua obat, alat kesehatan, suplemen
termasuk juga snack dan minuman. Stock Opname (SO) dilakukan dengan cara
menata seluruh barang yang ada di apotek dan menghitung fisik barang dan
penjualan. Hasil Stock Opname (SO) akan diperiksa ulang jika terdapat selisih
Adapun fungsi dari Stock Opname (SO) ini adalah untuk mengetahui
kadaluwarsa dan juga untuk melihat obat dan alat kesehatan yang fast moving
2) Karyawan
b) Dapat dipercaya
berbagai situasi
tinggi
4) Calon Karyawan
Calon karyawan yang akan masuk ke apotek Lia harus mengikuti seleksi
yang disediakan. Seleksi yang disediakan berupa seleksi tertulis dan seleksi
wawancara. Seleksi tertulis terdapat empat tahap, diantaranya tahap 1 yaitu tes
matematika, tahap 2 yaitu tes IQ, tahap 3 yaitu tes kepribadian, tahap terakhir
yaitu tes bakat. Setelah calon karyawan mengikuti seleksi tertulis dan
jika calon karyawan dinyatakan lolos, calon karyawan belum bisa dinyatakan
terlebih dahulu untuk melihat kemampuan para calon karyawan sebelum benar-
benar diterima kerja di apotek Lia. Waktu training calon karyawan dilakukan
Ketiga terletak di pinggir jalan raya dengan lalulintas yang cukup ramai.
Pemilihan lokasi apotek harus memperhitungkan banyak hal karena lokasi yang
di wilayah tersebut.
1) Ruang tunggu
51
Yaitu tempat yang telah disediakan untuk pasien menunggu antrean atau
memiliki pendingin ruangan seperti apotek Lia 1 dan apotek Lia 2 yang
3) Tempat pembayaran/kasir
Yaitu sebagai tempat untuk transaksi baik tunai maupun debet. Terdapat
pembelian resep. Terdapat mesin printer struk-struk obat yang keluar dan
Ruang ini berfungsi sebagai tempat persiapan dan peracikan obat. Tersedia
peralatan dan perlengkapan untuk meracik obat, seperti mortar, stamper, lap,
gelas ukur, perkamen, pot kosong, kertas etiket dan sudip atau sendok obat.
Apotek Lia sendiri sudah memiliki gudang pusat untuk pengelolaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari ketiga apotek Lia. Dimana apotek Lia
Tempat dimana rak-rak etalase obat bebas dan obat bebas terbatas
seluruh karyawan dari berbagai cabang apotek Lia. Ruang dapur dan
karyawan untuk karyawan juga hanya terdapat di apotek pusat yaitu apotek
Lia 2.
9) Ruang mushola
10) Toilet
Apotek Lia memiliki area parkir yang cukup luas untuk tempat parkir
Apotek Lia mempunyai jam kerja 24 jam dengan 3 shift yaitu pagi, siang
dan malam. Hari libur apotek Lia tetap buka, sedangkan gudang hanya terdapat
2 shift dan setiap hari buka. Berikut jam kerja di apotek Lia :
a) Apotek Lia
D. Perpajakan
Perpajakan di apotek Lia tidak hanya meliputi omset saja, tetapi apotek Lia
Besarnya tariff pajak pertambahan nilai di apotek Lia adalah 11%. Setiap
E. Pelayanan KIE
Petugas Apotek Lia telah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.
sendiri, serta alat kesehatan. Setiap petugas yang menerima resep selalu
memperhatikan isi resep yang menyangkut nama obat, bentuk obat, umur pasien,
aturan pakai, dan cara penggunaan obat apabila petugas apotek ragu maka petugas
54
bertanya kepada dokter yang menulis resep. Sebelum obat disiapkan, petugas
apotek menghargai resep dan mengecek ada atau tidak stok obat yang diminta,
setelah pasien setuju dengan harga resep dan jenis obat,petugas apotek
menyiapkan obatnya.
Asisten Apoteker yang bertugas disertai dengan informasi yang jelas tentang cara
pemakaian, penggunaan, khasiat obat, dan Expire Date dari setiap obat yang
diserahkan ke pasien.
Bila pasien yang belum memahami informasi yang jelas tentang obat maka
meliputi tanggal penulisan, nama pasien, nomor resep, umur, aturan pakai yang
jelas serta keterangan obat sebelum atau sesudah makan, nama, dan jumlah obat.
a. Telaah Resep
untuk :
1) Mengkaji resep, meliputi: kejelasan tulisan resep, tepat obat, tepat dosis, tepat
2) Dibutuhkan suatu proses pemberiaan peresepan obat yang tepat dan rasional.
Dasar Hukum :
di RS.
1) Setiap resep yang masuk di instalasi farmasi harus dilakukan Telaah resep
c. Tanggal resep
B. Persyaratan farmasetik,meliputi:
C. Persyaratan kelinis,meliputi:
b. Duplikasi pengobatan/polifarmasi
d. Kontra indikasi
56
e. Efek adiktif.
5) Telaah resep tetap dilakukan ketika apoteker tidak hadir,oleh tenaga teknis
kefarmasian.
6) Jika resep yang ditulis tidak sesuai dengan persyaratan, maka harus dilakukan
a. Resep Datang
Nama : Annisa
No Rm : -
INDIKATOR Ya Tidak
Persyaratan Administrasi:
Nama Dokter ✓
No SIP ✓
Alamat ✓
Paraf Dokter ✓
Tanggal Resep ✓
Persyaratan Farmasetik:
Nama Obat ✓
Bentuk Sediaan ✓
Dosis ✓
Jumlah Obat ✓
Aturan pakai ✓
Persyaratan Klinis:
Tepat Indikasi ✓
59
Tepat Dosis ✓
Duplikasih Pengobatan ✓
Alergi ✓
Kontra Indikasi ✓
Yang Menelaah
60
c. Pemberian Harga
Apabila pasien dengan harga yang kita berikan, maka akan segera
sensitive terhadap harga, sehingga pasien tidak setujuh dengan harga yang
jumlah, jumlah item dan harga sesuai kemampuan pasien.disinilah terkadang akan
muncul copy resep. Karena dengan copy resep ini pasien bisa menebus setengah
obatnya terlebih dahulu, baru setelah itu ditebus waktu berikutnya. Disinilah juga
terkadang ada pergantian obat paten menjadi obat generiknya. Setelah pasien
obat.
d. Penyiapan/Peracikan Obat
1. Peracikan
yang tepat, etiketpun harus jelas dan dapat dibaca serta mudah dipahami.
Pengemasan pun harus rapi dan dapat menjaga kualitas dari obat tersebut.
dengan benar dan tepat yang diberikan kepada pasien atau pembeli, adapun
1. indikasi suatu
3. Efek samping
4. Kepatuhan pasien
KIE atau konseling, informasi, dan edukasi sangat penting dalam dunia
asthma dan penyakit kronis lainnya, Apoteker harus memberikan konseling secara
A. Kesimpulan
datang sesuai atau tidak dengan surat pesanan, penyimpanan obat berdasarkan
berdasarkan margin (OTC, OWA, Resep), penghapusan yaitu untuk obat yang
B. Tujuan Khusus
lapangan.
3. Memahami tentang manajemen Apotek yang meliputi tata cara pengelolaan obat,
C. Saran
Dari hasil selama kami melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
kami memberikan saran agar Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dilaksankan
Saya juga ingin memberikan saran kepada pihak instansi untuk dapat
telah dicapai selama ini dan lebih meningkatkan hubungan kerjasama antar
sesama.
63
DAFTAR PUSTAKA
Endrea, e. r. (2018). tinjauan yuridis terhadap tugas dan fungsi apoteker sebagai
pelaku bisnis dalam praktek. Journal of Law (Jurnal Ilmu Hukum), 5(1),
400-406.
Tim PKPA PT. Kimia Farma Apotek. (2012). Panduan dan Materi Praktik Kerja
Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma. Jakarta : PT. Kimia Farma
Apotek.
Tiyas Partiwi, dkk. (2021). Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Apotek Lia
Periode 15 Maret – 02 April 2021. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan TNI
AU Adisutjipto.
64
LAMPIRAN
65