“INJEKSI AMINOFILIN”
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Nofi Lutfiah 2016210171
2. Noor Ramadhanty 2016210172
3. Prilli Rohmatul A 2016210181
4. Reczky Muhammad R.H 2016210189
5. Reinaldy Yuda A 2016210191
6. Reza Dara S 2016210193
-KELOMPOK E22-
PENDAHULUAN
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Injeksi
biasanya diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah obat
ke dalam sejumlah pelarut atau dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam wadah dosis
tunggal atau wadah dosis ganda. (Farmakope Indonesia edisi IV, hal. 9).
Injeksi Aminophilin adalah larutan steril aminofilin dalam air untuk injeksi atu larutan
steril teofilin dalam air untuk injeksi yang dibuat dengan penambahan etilendiamin. Tiap
ml mengandung aminofilin setara dengan tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih
107,0% teofilin anhidrat, C7H8N4O2 dari jumlah yang tertera pada etiket. Injeksi
aminophylin boleh mengandung etilendiamin berlebih, tetapi tidak boleh ditambah zat
untuk penganturan PH. (Depkes RI,1995)
Vial adalah salah satu wadah dari bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada
dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5-100 ml. Vial dapat berupa takaran
tunggal atau ganda. Digunakan untuk mewadahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi
dengan volume sebanyak 5 mL atau lebih besar. Bila diperdagangkan, botol ini ditutup
dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh jarum injeksi untuk
menghisap cairan injeksi. (R. Voight, hal. 464)
FORMULA
A. FORMULA RUJUKAN
1) Menurut Martindale edisi 28 halaman 342
Tiap ml vial mengandung :
Aminofilin anhidrat 23,25-26,75mg/ml
Etilendiamin 131-152mg/g Aminofilin Anhidrat
Aqua Pro Injeksi ad 10 ml
Stabilitas
Wadah harus disimpan pada suhu kamar yang terkendali dan terlindung dari pembekuan dan cahaya
Khasiat
Bronkodilator, antispasmodikum, diuretikum (Farmakope Indonesia ed III hal 82)
Dosis
Aminofilin 25mg/ml dalam 10ml (250mg) dan 20 ml (500mg) dalam vial untuk injeksi intravena.
(Handbook Injectable Drug hal 99)
pH Sediaan
Antara 8,6 dan 9,0
Cara Sterilisasi
Dengan autoklaf (Martindale ed 29 hal 1521)
Cara Penggunaan
Infus intravena atau injeksi intravena (Handbook
Injectable Drug hal 99)
DATA PRAFORMULASI
B. Zat Tambahan
1) Aqua Pro Injeksi
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Stabilitas : Mudah terurai jika berhubungan dengan zat organik yang
dapat teroksidasi, dengan logam tertentu dengan senyawanya atau dengan alkali
Cara Sterilisasi : Didihkan selama 30 menit (FI ed. V hal 64)
Kegunaan : Pelarut
2) Etilendiamin
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atau agak kuning; bau mirip amoniak
Kelarutan: : Dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P
Kegunaan : Meningkatkan kelarutan teofilin
Cara sterilisasi : Dengan autoklaf (Martindale ed 29 hal 1521
3. Benzalkonium klorida
Pemerian : Gel kental atau potongan seperti gelatin, putih atau putih
kekuningan, biasanya berbau aromatik lemah
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol
Stabilitas : Higroskopis dan sangat dipengaruhi oleh cahaya, udara dan
logam
OTT : Alumunium, surfaktan anion, sitratm hidrogen peroksida
Ph : 4,8-5,5
Wadah : Tertutup rapat dan terhindar dari cahaya
ALASAN PEMILIHAN BAHAN
1. Aminofilin
Aminofilin ini dibuat dalam bentuk injeksi bertujuan untuk
meningkatkan bioavailabilitasnya sebagai antiasma sehingga berefek cepat
jika digunakan secara parenteral dan tepat jika digunakan pada kasus
serangan asma akut yang nantinya aminofilin ini akan memberikan efek
melebarkan saluran atau bronkodilator.
1. Etilendiamin
Digunakan sebagai pelarut atau pembentuk garam aminofillin. Injeksi
aminofillin boleh mengandung etilendiamin berlebih, tetapi tidak boleh
ditambahkan zat lain untuk pengaturan PH. Digunakan etilendiamin tetes
demi tetes hingga cairan jernih dan sesuai dengan PH yang diinginkan,
yaitu 8,6 – 9,0 (Depkes RI, 1995).
1. Aqua Pro Injeksi :
Air untuk injeksi yang bebas CO2 digunakan untuk mencegah adanya
gelembung udara dari CO2. Jika gas CO2 masuk dalam pembuluh darah
akan menyebabkan bengkak atau nekrosis (kerusakan jaringan).
1. Benzalkonium klorida
Zat pengawet yang digunakan dalam vial injeksi aminofilin, dibutuhkan
pengawet karena vial ini digunakan untuk lebih dari satu kali pakai. Dan
untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
No Alat yang Digunakan Cara Sterilisasi Pustaka
1. Beaker glass Oven 150oC selama 1 jam FI V hal. 1407
Corong Glass
Erlenmeyer
Pipet tetes
Botol vial
2. Gelas ukur Otoklaf 121o selama 15 FI V hal. 1618
Kertas saring menit
3. Batang pengaduk Direndam alkohol selama FI V hal. 1618
Spatula 30 menit
Pinset
Kaca Arloji
Penjepit Besi
4. Karet tutup pipet tetes Direbus dalam air suling FI V hal. 1618
Karet tutup vial 30 menit