Disusun Oleh :
Kelompok VII
PRODI S1 FARMASI
2020
BAB V
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur proses sterilisasi alat, bahan baku
dan pengemas
2. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur kerja ruangan steril
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja proses pembuatan sediaan steril
untuk telinga (tetes telinga)
4. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip evaluasi pengujian sediaan steril untuk
telinga (tetes telinga) dan pengolahan data hasil percobaan
Bahan :
Memberi etiket
1. Cara sterilisasi
Menggunakan metode sterilisasi septis + filtrasi karena pada umumnya
pembuatan tetes telinga steril didasarkan pada kondisi kerja aseptis.
b. Uji
Background hitam
Amati kejernihan
c. Uji pH
Sediaan diukur pH
Media TSA
V. HASIL PENGAMATAN
b. CMC Na
Pemerian :
Putih sampai hampir putih, tidak berbau, tidak berasa, bersifat
higroskopis setelah pengeringan.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95%, eter, dan toluena.
Mudah didispersikan dalam air pada semua temperatur membentuk
koloidal.
Stabilitas :
CMC-Na stabil meskipun higroskopis. Dibawah kondisi
kelembaban tinggi, dapat menyerap > 50% air, larutan stabil pada pH
2-10, presipitasi terjadi dibawah pH 2 dan viskositas menurun secara
cepat diatas pH 10. Secara umum, larutan menunjukkan viskositas
dan stabilitas maksimum pada pH 7-9.
Kegunaan : suspending agent (HPE, 2009)
c. NaOH
Pemerian
Putih atau praktis putih,masa melebur, berbentuk pellet, serpihan
atau batang atau bentuk lain, keras, rapuh, dan menunjukan pecahan
hablur.
Kelarutan
Mudah larut dalam air dan etanol
Kegunaan : alkalizing agent.
(FI edisi IV hal 589)
d. Aqua proinjeksi
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Sterilisasi : Autoclave
Kegunaan : Pembawa dan pelarut.
(FI Edisi III halaman 97)
e. HCL
Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang.
Kelarutan : bercampur dengan air, larut dalam dietil eter, etanol 95%
dan methanol
Kegunaan : acidifying agent( Hand Book of Pharmaceutical
Exsipient. 6th ed., 2009 hal 308)
3) OTT
Nipasol ikompatibel terhadap surfaktan nonionik (miselisasi), plastik,
magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, besi oksida
kuning, basa lemah, asam kuat (Handbook of Pharmaceutical
Excipient 2003.hal. 526-527).
CMC-Na inkompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan garam
besi yang mudah larut serta beberapa logam lain seperti alumunium,
merkuri, dan zinc. Presipitasi terjadi pada pH dibawah 2 dan juga saat
dicampur dengan etanol 95%, CMC-Na membentuk komplek dengan
kolagen dan mampu mengendapkan protein tertentu yang bermuatan
positif. (HPE, 2009).
4) Cara penggunaan
Bersihkan terlebih dahulu tangan dan bagian telinga yang akan diobati,
lalu keringkan secukupnya. Teteskan obat sesuai dengan dosis yang
disarankan dokter dan petunjuk kemasan.
2. FORMULASI
1) Permasalahan dan penyelesaian
= 0,0165 gram
10
- Dilebihkan 10% = x 0,006 gram = 0,0006 gram
100
- 0,006 + 0,0006 = 0,0066 gram
5) Perhitungan TSA 5%
Ketentuan TSA : 40 gram/1 L
Membuat : 30 ml
5
Penimbangan bahan :
100
x 30 ml = 1,5 gram
VII. KESIMPULAN
VIII. ETIKET, KEMASAN DAN BROSUR
Etiket
Kemasan
Brosur
TESTELSON
10 ml
KOMPOSISI:
MEKANISME KERJA:
Hidrokortison merupakan obat golongan kortikosteroid. Bekerja dengan menurunkan respon system
kekebalan tubuh, sehingga gejala dan keluhan, termasuk nyeri dan pembekakan bias berkurang.
INDIKASI:
KONTRAINDIKASI:
EFEK SAMPING:
CARA PEMBERIAN:
DOSIS:
KEMASAN:
No batch : 001001
IX. JADWAL NAMA KELOMPOK SAAT PEMBUATAAN SEDIAAN
X. DAFTAR PUSTAKA
Allen, L., 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipients. 6ᵗʰ edition, Rowe R, C., Sheskey, P. J.,
Queen, M. E., (editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacist
Assosiation.
XI. LAMPIRAN