Rancangan formula
Tiap 100 ml mengandung :
Paracetamol 1000 mg
Propilen glikol 10 ml
Nacl
Aqua pro injeksi add 100 ml
B. Efek farmakologi
Absorbsi : -
Penggunaan : Nyeri ringan sampai demam.
Dosis : 10 mg/ml
C. Bahan kemas : Infus merupakan suatu obat yang digunakan
Membran massa ataupun obat dalam bentuk
cairan kepada pasien ( Mujudipo, N, dkk,
2015 ) untuk juga intravena floid drops
( INFD/sebagai jalur masuk cairan melalui
pembuluh vena
( Aliyah, 2017 ).
1). Metode pemanasan dengan uap dan pengaruh tekanan ( autoklaf ), benda yang
akan dicuci diurutkan diatas lempeng sehingga dapat halus menyerupai air
dibanding pemanasan, dilakukan hingga air mencapai 121 0C ( Bahriel, I,F, 2012 )
2). Metode pemanasan secara kering ( oven ), untuk mencapai efektivitas pemanasan
mencapai temperatur antara 1600C, 40 – 1800C pada temperatur ini akan
menyebabkan kerusakan sel-sel hidup sehingga bakteri pirogen dapat terbakar,
pada temperatur 1600C memerlukan waktu 1 jam, sedangkan pada temperatur
1800C memerlukan waktu 30 menit ( Gabriel, S, I, 2015 )
3). Sterilisasi bahan baku, bahan karet seharusnya menggunakan metode pemanasan,
bon kertas akan mengganggu eksitisitas karet dan buret, akan meleleh, untuk
mencuci bahan baku karet, mula-mula diberhasilkan dari kotoran dengan memakai
air kemudian dikeringkan, setelah itu ditaburi formalin ( Gabriel, J,I, 2015 ).
NO Permasalahan Penyelesaian
1 Paracetamol tidak tahan pada Disterilkan dengan metode panas
pemanasan suhu tinggi ( FI III, basah
1979 )
2 Alat-alat yang digunakan tidak Alat-alat yang digunakan disterilkan
steril, sedangkan akan dilakukan terlebih dahulu menggunakan oven
sediaan steril infus paracetamol atau autoklaf
( Sr, ti, Y, 2018 )
3 Terjadi pengurangan volume Volume akan dilebihkan sesuai yang
( FI IV, 1995 ) tertera pada FI IV hal 1044
4 Paracetamol sukar larut dalam air Dilarutkan dengan propilenglikol
( FI III, 1979 )
5 Sediaan tidak isotonis melainkan Ditambahkan NaCl sebagai zat
hipotonis pengisotonis
V. Preformulasi eksipien
1. Aqua pro injeksi ( FI IV, 1995 ; 147 )
Nama resmi : AQUA PRO INJECTION
Nama lain : Air steril untuk injeksi
Fungsi : Pelarut
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau
Kelarutan : Wadah untuk steril pakai sesuai
pada suhu Kamar, dalam wadah
dosis tunggal dari Kaca atau
plastik, tidak lebih besar dari 1
liter wadah kaca sebaliknya dari
kaca Tipe I atau tipe II
Cara sterilisasi : Autoklaf 1210C
Kemasan : Botol infus 100 ml
VI. Perhitungan
A. Osmolaritas
Paracetamol = g/l x 1000 x jumlah ion
BM
= 1000g/ 0,1 L x 1000 x 1
151,6
= 66,15 osmol ( Hipotonis )
B. Tonisitas
a. Metode liso
E = 17 x liso = 17 x 1,9 = 0,21
BM 151,16
= 6,9 g/l
VII. Penimbangan
b). Uji pH : pH 6
= 100 %
X. Pembahasan
Infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
sedapat mungkin dibunuh, isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung kedalam vena
dengan volume relatif banyak ( FI III, 1979 : 12 ).
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan kali ini meliputi gelas kimia,
batang pengaduk, gelas ukur, corong kaca, kertas saring, hot plate, autoklaf, adapun
bahan yang digunakan meliputi paracetamol 1000 mg, propilenglikol 10 ml, NaCl 0,69 g,
dan aqua pro injeksi 92 ml, kertas saring , dan alluminium foil.
Adapun cara kerja pada percobaan kali ini yaitu pertama-tama disiapkan alat dan bahan
terlebih dahulu, sehari sebelum lab alat yang digunakan disterilkan terlebih dahulu
dengan dibungkus menggunakan alluminium foil, kemudian disterilkan kedalam
autoklaf, setelah itu ditimbang bahan yang akan digunakan yaitu paracetamol sebanyak
1000 mg, dan NaCl sebanyak 0,69 g , setelah itu diukur propilen glikol dengan aqua pro
injeksi sebanyak 10 ml dan 92 ml, setelah itu dilarutkan paracetamol kedalam
propilenglikol kedalam gelas kimia, setelah itu dilarutkan NaCl kedalam aqua pro injeksi
kedalam gelas kimia, lalu dicampurkan kedua larutan tadi kedalam 1 gelas kimia, lalu
panaskan diatas hot plate , aduk hingga larut dan homogen, setelah itu disaring, lalu
dimasukkan kedalam wadah botol infus yang berukuran 100 ml, setelah itu ditutup
mulut botol menggunakan alluminium foil terlebih dahulu, lalu disterilkan kembali,
tunggu 20 menit, diambil diamkan beberpa saat , lalu ditutup menggunakan tutup botol
infus yang telah disterilkan.
Adapun hasil yang didapatkan pada evaluasi sediaan ini yaitu pertama pada uji
organoleptik memiliki warna bening dan jernih dan tidak memiliki bau, kemudian pH
pada sediaan ini yaitu 6, dan pada uji kejernihan sediaan ini memiliki kejernihan, lalu
pada uji kebocoran dengan cara botol infus dibalik lalu dilihat apakah ada kebocoran
yang ditandai dengan menetesnya air atau ada air yang keluar dari wadah, namun pada
sediaan terdapat kebocoran, dan untuk uji penetapan volume didapatkan rata-rata
volume terpindahkan yaitu 100%.
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui cara pembuatan
sediaan steril volume besar, dengan menggunakan beberapa macam metode, serta
dapat mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan steril cairan
infus tersebut.
XI. Kesimpulan
Dari percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
sedapat mungkin dibunuh, isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung kedalam
vena dengan volume relatif banyak.
2. Hasil pengamatan , untuk uji organoleptik didapatkan tidak berbau, warna bening dan
jernih, untuk uji pH 6, uji kejernihan jernih, penetapan volume 100%, dan untuk uji
kebocoran , terdapat kebocoran pada saat wadah dibalik.
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, R . (2017). Buku ajar preskripsi, obat dan resep jilid 1. Airlangga university press.
Surabaya.
Bahriel, I, F. (2012). Jurnal formulasi uji stabilitas fisik, dan uji aktivitas secara invitro
sediaan spray printibau kak, yang mengandung ekstrak etanol daun sirih
( piper betle L ) vol 4 No 3. Fakultas farmasi universitas indonesia.