Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM IlMU RESEP 2

JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO

PERCOBAAN V
“RESEP 13-14”

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANNISA PRATIWI LAMONDJONG


STAMBUK : G70118139
KELAS :B
KELOMPOK : II (DUA)
TANGGAL : RABU, 11 NOVEMBER 2020
ASISTEN : 1. ANNISA UL MURSYIDAH
2. NILUH AGNES KADOENA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
RESEP 1
I. Resep Asli
Bapak QA usia 50 tahun baru di diagnosa DM tipe 2 oleh dokter A 1 bulan
yang lalu dengan GDS 389 mg/dl. Datang ke apotik dengan keluhan mata
sering berkunang-kunang, badan terasa lemas dan sering berkeringat yang
berllebihan. Pasien tersebut membawa resep lanjutan pengobatan kedua dari
dokter dengan memberi obat yang sama lalu untuk diabetesnya sebagai
berikut:

dr. Dimas
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
Telp :0451-467834

Palu, 12 Juni 2020

R/ Glimepiride No. XXX


S 1dd tab 1
R/ Gludhepatic No. LX
S 3 dd tab 1
R/ Vit B complex No. XXX
S 3 dd tab 1

Pro : Quraish
Umur : 50 tahun
II. Kelengkapan Resep

dr. Dimas
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00 Inscriptio
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
Telp :0451-467834
Palu, 12 Juni 2020

R/ Glimepiride No. XXX


S 1dd tab 1 Praescriptio
Invocatio
R/ Gludhepatic No. LX
S 3 dd tab 1
R/ Vit B complex No. XXX
S 3 dd tab 1

Pro : Quraish
Signatura Propium
Umur : 50 tahun

Keterangan :
 INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Dimas Sp.
Alamat : Jl. Urip Sumerhardjo No.15
SIP : 23-45/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Telp : 0451-467834
 INVOCATIO
R/ (recipe) : Ambillah
 PRAESCRIPTIO
Nama obat : Glimepirid Gludhepatic, Bcomp
Komposisi obat :
 SIGNATURA
S (signa) : Tandai
3 dd (ter de dia) : 3 kali sehari
1 dd (semel de die) : 1 kali sehari
No (numero) : Sebanyak
XXX : tiga puluh
LX : lima pulih
 PROPIUM
Pro : Quraish
Umur : 50 tahun
III. Perhitungan Dosis
Karena usia pasien masuk dalam kategori dewasa yaitu 50 tahun, maka tidak perlu
dilakukan perhitungan dosis.

IV. Penjelasan Obat


1. Glimepiride (MIMS Indonesia, 2020)
Indikasi : Diabetes Mellitus Tipe 2
Farmakologi : Absorpsi: Diserap seluruhnya dari saluran
gastrointestinal. Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: 2-3 jam.
Distribusi: Volume distribusi: 8,8 L.
Pengikatan protein plasma:> 99,5%
Metabolisme: Dimetabolisme secara
ekstensif di hati melalui biotransformasi
oksidatif oleh CYP2C9 menjadi turunan
sikloheksil hidroksi metil (M1) dan
selanjutnya dimetabolisme menjadi
turunan karboksil tidak aktif (M2).
Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar
60%, 80-90% sebagai metabolit M1 dan
M2), sebagai feses (sekitar 40%, 70%
sebagai metabolit M1 dan M2). Waktu
paruh eliminasi: Kira-kira 9 jam.
Interaksi Obat : Efek hipoglikemik yang meningkat
dengan NSAID (misalnya fenilbutazon),
insulin, antidiabetik oral (misalnya
metformin), salisilat, fluoksetin, steroid
anabolik dan androgen, antibiotik
(misalnya kloramfenikol, sulfonamida,
tetrasiklin, kuinolon, klaritromisin),
antikoagulan kumarin, antikoagida
inhibitor, MAOI, alopurinol, probenesid,
sulfinpyrazone, siklofosfamid, flukonazol
dan pentoxifylline. Penurunan efek
hipoglikemik dengan estrogen, kontrasepsi
oral, diuretik tiazid, glukokortikoid,
turunan fenotiazin (misalnya
klorpromazin), simpatomimetik (misalnya
epinefrin, albuterol, terbutalin), asam
nikotinat (dosis tinggi) dan turunan asam
nikotinat, pencahar (penggunaan jangka
panjang) fenitoin , diazoksida, glukagon,
barbiturat, rifampisin, dan isoniazid.
Tanda-tanda hipoglikemia dapat
berkurang atau tidak ada pada pasien yang
memakai obat simpatolitik (misalnya ß-
blocker, clonidine, guanethidine, reserpin).
Dapat menyebabkan hipoglikemia berat
dengan mikonazol.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap glimepiride,
sulfonilurea atau sulfonamid lain.
Diabetes tipe 1 atau diabetes tergantung
insulin, dan ketoasidosis diabetikum
(dengan atau tanpa koma). Gangguan hati
atau ginjal berat.
Perhatian : Pasien dengan defisiensi G6PD, keadaan
terkait stres (misalnya demam, trauma,
infeksi, pembedahan). Gangguan ginjal
dan hati ringan sampai sedang. Tua.
Kehamilan dan menyusui.
Keamanan terhadap ibu : Kategori C: Baik penelitian pada hewan
hamil mengungkapkan efek merugikan pada
janin (teratogenik atau embriosidal atau
lainnya) dan tidak ada penelitian
terkontrol pada wanita atau penelitian
pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Obat-obatan harus diberikan hanya jika
potensi manfaatnya sesuai dengan potensi
risiko pada janin.

2. Gludhepatic (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Diabetes Mellitus Tipe 2
Farmakologi : Absorpsi: Diserap perlahan dan tidak
sempurna dari saluran cerna. Makanan
mengurangi luasnya dan sedikit menunda
penyerapan. Ketersediaan hayati mutlak:
50-60% (puasa); dikurangi jika
dikonsumsi bersama makanan. Waktu
untuk mencapai konsentrasi plasma
puncak: 2-3 jam (pelepasan segera); 7
jam, kisaran: 4-8 jam (rilis diperpanjang).
Distribusi: Mendistribusikan dan
berkonsentrasi di hati, ginjal dan saluran
pencernaan; partisi menjadi eritrosit.
Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
Volume distribusi: 654 ± 358 L.
Pengikatan protein plasma: Dapat
diabaikan.
Metabolisme: Tidak dimetabolisme.
Ekskresi: Melalui urin (kira-kira 90%
sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh
eliminasi: 6,2 jam (plasma); kira-kira 17,6
jam (darah).
Interaksi Obat : Peningkatan risiko hipoglikemia dengan
insulin dan sekretagog insulin (misalnya
sulfonylurea). Peningkatan risiko asidosis
laktat dengan penghambat karbonat
anhidrase (misalnya acetazolamide,
dichlorphenamide), NSAID, dan agen
antihipertensi (misalnya inhibitor ACE).
Peningkatan konsentrasi plasma dan
penurunan klirens dengan inhibitor OCT2
(misalnya simetidin, dolutegravir,
ranolazine, trimetoprim, vandetanib,
isavukonazol).
Berpotensi Fatal: Nefropati yang diinduksi
kontras dan peningkatan risiko asidosis
laktat dengan agen kontras beryodium.
Kontraindikasi : Asidosis metabolik akut atau kronis
dengan atau tanpa koma, kondisi akut
yang dapat mengubah fungsi ginjal
(misalnya dehidrasi, infeksi berat, syok),
hipoksia penyebab penyakit akut atau
kronis (misalnya gagal jantung atau
pernapasan tidak stabil, MI baru-baru ini,
syok), alkohol akut keracunan atau
alkoholisme. Ggn ginjal berat (eGFR <30
mL / menit). Pemberian agen kontras
iodinasi intravaskular.
Perhatian : Pasien dengan faktor risiko asidosis laktat,
gagal jantung stabil, dehidrasi, azotemia
prerenal. Ggn ginjal ringan sampai
sedang. Gangguan hati. Anak-anak dan
orang tua. Kehamilan dan menyusui.
Tidak diindikasikan untuk digunakan pada
pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 atau
dengan ketoasidosis diabetikum.
Keamanan terhadap ibu : Kategori B: Baik penelitian reproduksi
hamil hewan belum menunjukkan risiko janin
tetapi tidak ada penelitian terkontrol pada
wanita hamil atau penelitian reproduksi
hewan menunjukkan efek buruk (selain
penurunan kesuburan) yang tidak
dikonfirmasi dalam penelitian terkontrol
pada wanita pada trimester pertama (dan
tidak ada bukti risiko pada trimester
selanjutnya).

3. Vitamin B Complex (MIMS Indonesia, 2020)


Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B
kompleks
Farmakologi : Konsentrasi puncak vitamin B kompleks dalam
plasma darah tercapai dalam waktu 2‒6 jam
setelah konsumsi per oral, dan 40 menit pada
pemberian intramuskular. Vitamin B kompleks
terdistribusi ke dalam peredaran darah dan
jaringan tubuh, termasuk ke dalam ASI.
Interaksi Obat : Atropine, Chlorpromazine, Chlorthalidone,
Doxorubicin,Glycopyrrolate,Hydrochlorothiazide,
Levodopa, Methotrexate, Phenobarbital dan
Phenothiazine
Kontraindikasi : Kontraindikasi vitamin B kompleks adalah jika
terdapat riwayat alergi dengan obat ini, atau
komponennya.
Perhatian : Hati-hati pada pasien yang mendapat levodopa.
Keamanan : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
terhadap ibu hamil memperlihatkan adanya efek samping terhadap
janin
V. Konseling
a. Glimepiride (MIMS Indonesia, 2020).
1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Glimepiride
c. Kekuatan obat (mg/g) :
2 mg
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : Diminum 1 kali sehari 1 tablet
Cara penggunaan : Sesudah makan
3. Mekanisme kerja :
Glimepiride, sebuah antidiabetes sulphonylurea, mengurangi glukosa
darah dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel ß pankreas dan
menurunkan keluaran glukosa dari hati. Ini juga meningkatkan
sensitivitas insulin di situs target perifer (MIMS, 2020).
4. Dampak gaya hidup:
Edukasi penyakit DM. Terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula
darah (Nasution I., H., dkk, 2019).
5. Penyimpanan obat :
Simpan pada suhu dibawah 30oC (MIMS, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Hipoglikemia, diare, muntah (MIMS, 2020).

b. Gludhepatic (MIMS Indonesia, 2020).


1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Metformin HCl
c. Kekuatan obat (mg/g) :
500 mg
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : Diminum 3 kali sehari 1 tablet
Cara penggunaan : Diminum dengan air setiap 8 jam bersamaan atau
setelah makan.
3. Mekanisme kerja :
Metformin adalah agen antihiperglikemik biguanida yang
meningkatkan toleransi glukosa dengan menurunkan glukosa plasma
basal dan postprandial. Ini menurunkan produksi glukosa hati dengan
menghambat glukoneogenesis dan glikogenolisis, menunda penyerapan
glukosa usus, dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan
meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer (MIMs,
2020).
4. Dampak gaya hidup
Edukasi penyakit DM. Terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula
darah (Nasution I., H., dkk, 2019).
5. Penyimpanan obat :
Ditempat sejuk dan kering (MIMS, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Defisiensi Vitamin B12, muntah, diare, sakit perut.

c. Vitamin B Complex (MIMS Indonesia, 2020).


1. Deskripsi dan kekuatan obat
a. Bentuk sediaan dan cara pemakaian obat :
Bentuk sediaan tablet, cara pemakaian diminum secara oral.
b. Nama dan zat aktif yang terkandung :
Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, calcium pethonate,
nicotinamide
c. Kekuatan obat (mg/g) :
-
2. Jadwal dan cara penggunaan
Jadwal : 3 kali sehari 1 tablet tiap 8 jam
Cara penggunaan : Diminum setelah makan.
3. Mekanisme kerja :
Bekerja dengan memenuhi asupan vitamin B kompleks tubuh.
4. Dampak gaya hidup:
5. Penyimpanan obat :
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari
cahaya(MIMs, 2020).
6. Efek potensial yang tidak diinginkan (ESO) :
Sakit kepala, pusing, mual.
Form Konseling
RESEP 2
II. Resep II
Bapak Amin usia 60 tahun dengan riwayat DM tipe 2 15 tahun yang lalu
dengan riwayat terapi metformin 3 x 500 mg dan glimepiride 1 x 2 mg. Paien
tersebut sangat patuh mengkonsumsi obat dengan diet yang terkontrol tetapi
kemudian datang ke dokter dengan meminta obat yang selama ini diminum
ddiganti ke insulin karena pasien merasa sudah bosan mengkonsumsi obat
tablet. Kemudian pasien tersebut akhirnya diberikan resep insulin.

Dr. Martha
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari Praktik : Senin - Sabtu
Jam Praktik : 18.00 – 22.00
Alamat : Jln. Lasoso No. 10
Telp 0451-467834
Palu, 1 Oktober 2020

R/ Novorapid III
S 3 dd 6 U
R/ Levemir II
S 1 dd 12 U
R/ Sangobion No. XXX
S 1 dd 1

Pro : Amin
Umur : 60 tahun
I. Kelengkapan Resep
Dr. Martha
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari Praktik : Senin - Sabtu
Jam Praktik : 18.00 – 22.00 Inscriptio
Alamat : Jln. Lasoso No. 10
Telp 0451-467834
Invocatio Palu, 1 Oktober 2020
R/ Novorapid III Praescriptio
S 3 dd 6 U
R/ Levemir II
S 1 dd 12 U
R/ Sohobion No. XXX
S 1 dd 1

Pro : Amin
Subscriptio
Signatura
Umur : 60 tahun
Keterangan :

 INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Martha
Alamat : Jl. lasoso No.10
SIP : 2345/DINKES/IV/2018
Hari praktik : Senin-Sabtu
Jam praktik : 18.00-22.00
Telp : 0451-467834
 INVOCATIO
R/ (recipe) : Ambillah
 PRAESCRIPTIO
Nama obat : Novorapid, Levemir, Sohobion
Komposisi obat :
 SIGNATURA
S (signa) : Tandai
3 dd (ter de dia) : 3 kali sehari
1 dd (semel de die) : 1 kali sehari
No (numero) : Sebanyak
III : tiga
II : dua
XXX : tiga puluh
 PROPIUM
Pro : Amin
Umur : 60 tahun

II. Perhitungan Dosis


Karena umur pasien 60 tahun, maka tidak perlu dihitung dosisnya.

III. Penjelasan Obat


1 Indikasi
a. Novorapid
Pengobatan DM (MIMS, 2016).
b. Levemir
Pengobatan DM (MIMS, 2016).
c. Sohobion
Mengobati dan mencegah defisiensi vitamin B1, vitamin B6 dan
vitamin B12 (MIMS, 2020).
2 Farmakologi
a. Novorapid
Mengatur mrtabolisme glukosa Insulin dan analognya menurunkan
glukosa darah dengan menstimulaasi pengambilan glukosa perifer,
terutama oleh otot rangka dan lemak, dan dengan menghambat
produksi glukossa hati; insulin menghambat lipolisis dan proteolisis,
dan meningkatkan sintesis protein; target termasuk otot rangka, hati,
dan jaringan adiposa (Medscape, 2020).
b. Levemir
Mengatur mrtabolisme glukosa. Insulin dan analognya menurunkan
glukosa darah dengan menstimulaasi pengambilan glukosa perifer,
terutama oleh otot rangka dan lemak, dan dengan menghambat
produksi glukossa hati; insulin menghambat lipolisis dan proteolisis,
dan meningkatkan sintesis protein; target termasuk otot rangka, hati,
dan jaringan adiposa (Medscape, 2020).
c. Sohobion

3 Interaksi Obat
a. Novorapid
Obat hipoglikemik oral, okteroid, MAOI, penyekat β adrenergik non
selektif, ACE inhibitor, salisilat, alkohol, steroid anabolik, &
sulfonamid dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Kontrasepsi oral
tiazid, glukokortikoidd, hormon tiroid, simpatomimetik, & danazol,
dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Golongan penyekat β dapat
menutupi gejala-gejal hipoglikemia. Alkohol dapat meningkatkan &
memperpanjang efek hipoglikemik (MIMS, 2016).
b. Levemir
Obat hipoglikemik oral, okteroid, MAOI, penyekat β adrenergik non
selektif, ACE inhibitor, salisilat, alkohol, steroid anabolik, &
sulfonamid dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Kontrasepsi oral
tiazid, glukokortikoidd, hormon tiroid, simpatomimetik, & danazol,
dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Golongan penyekat β dapat
menutupi gejala-gejal hipoglikemia. Alkohol dapat meningkatkan &
memperpanjang efek hipoglikemik (MIMS, 2016).
c. Sohobion

4 KontraIndikasi
a. Novorapid
Hipersensitivitas, Hipoglikemmia (MIMS, 2016).
b. Levemir
Hipersensitivitas (MIMS, 2016).
c. Sohobion

5 Perhatian
a. Novorapid
Dosis yang tidak adekuat atau penghentian terapi dapat
mengakibatkan hiperglikemia & ketoasidosis diabetikum. Penyakit
atau obat yang dapat memperlambat absorpsi makan &/atau
meningkatkan kebutuhan insulin. Pengurangan jadwal makan atau
latihan fisik yang berat & tak terencana dapat mengakibatkan
hipoglikemia. Pengalihan terapi dapat dari produk inssulin lainnya.
Gangguan ginjal & hati. Penyakit yang timbul secara bersamaan,
infekssi & kondisi demam biasanya akan meningkatkan kebutuhan
insulin. Sebagai akibat dari hipoglikemik, kemampuan pasien untuk
mengemudi atau menjalankan mesin dapat terganggun. Dapat
digunakan selama kehamilan & pada anak < 2 tahun (MIMS, 2016).
b. Levemir
Dosis yang tidak adekuat atau penghentian terapi dapat
mengakibatkan hiperglikemia & ketoasidosis diabetikum. Penyakit
atau obat yang dapat memperlambat absorpsi makan &/atau
meningkatkan kebutuhan insulin. Pengurangan jadwal makan atau
latihan fisik yang berat & tak terencana dapat mengakibatkan
hipoglikemia. Pengalihan terapi dapat dari produk inssulin lainnya.
Gangguan ginjal & hati. Penyakit yang timbul secara bersamaan,
infekssi & kondisi demam biasanya akan meningkatkan kebutuhan
insulin. Sebagai akibat dari hipoglikemik, kemampuan pasien untuk
mengemudi atau menjalankan mesin dapat terganggun. Dapat
digunakan selama kehamilan & pada anak < 2 tahun (MIMS, 2016).
c. Sohobion

6 Keamanan Terhadap Ibu Hamil


a. Novorapid
Kategori B
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko janin dan
tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita
hamil. Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada
janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin ditrimester
berapapun (MIMS,2020).
b. Levemir
Kategori B
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko janin dan
tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita
hamil. Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada
janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin ditrimester
berapapun (MIMS,2020).
c. Sohobion

IV. Konseling
1 Deskripsi dan Kekuatan Sediaan
a Novorapid
- Bentuk sediaan : Flexpen.
- Cara pemakaian obat : Disuntikkan secara subkutan.
- Nama produk : Novorapid.
- Zat aktif : Insulin aspart.
- Kekuatan obat : 100 U/mL.
b Levemir
- Bentuk sediaan : Flexpen.
- Cara pemakaian obat : Disuntikkan secara subkutan.
- Nama produk : Levemir Flexpen.
- Zat aktif : ..Insulin detemir.
- Kekuatan obat : 100 IU/mL.
c Sohobion
- Bentuk sediaan : Tablet salut selaput.
- Cara pemakaian obat : Oral.
- Nama produk : Sohobion.
- Zat aktif : Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12
200 mcg..
- Kekuatan obat : 200 mg.

2 Jadwal dan cara penggunaan obat


a Novorapid
- Jadwal
3 kali sehari 6 unit.
- Cara penggunaan obat
3 kali sehari 6 unit, tiap 8 jam dan dapat digunakan 5-10 menit
tepat sebelum atau sesudah makan. Suntikkan secara sub kutan
(dibawah kulit).
Cara penggunaan insulin
1. Cuci tangan dengan air dan sabun.
2. Siapkan pen insulin yang akan digunakan (apabila baru
dikeluarkan dari lemari pendingin, tunggu suhu insulin hingga
suhu kamar baru bisa digunakan), dan lepaskan penutup pen
insulin.
3. Jika insulin terlihat keruh, putar/gulung pen diantara kedua
telapak tangan.
4. Ambil jarum dan buka kertas penutup jarum (jangan sentuh
jarum dengan tangan secara langsung), kemudian pasang pada
pen insulin dengan cara memutar jarum pada ujung (tempat
meletakkan jarum) pen insulin.
5. Lepaskan kemasan plastik dan penutup jarum insulin.
6. Hilangkan gelembung udara dengan cara memutar tombol
dosis (1 atau 2 unit), kemudian arahkan pena hingga jarum
mengarah tegak lurus ke atas dan tekan tombol dosis hingga
insulin muncul /terlihat di ujung jarum. Setelah itu, posisikan
dosisi ke nol (0).
7. Kemudian, putar tombol dosis sesuai dengan aturan dosis yang
diberikan.
8. Pilih lokasi tubuh yang akan disuntikkan insulin (Biasanya
pada bagian perut, paha, atau lengan atas. Tidak dianjurkan
untuk menyuntik pada lokasi yang sama terus-menerus dan
harus dilakukan rotasi lokasi suntik) dan usap dengan alkohol,
kemudian tunggu sampai alkohol kering.
9. Pegang pen dengan 4 jari dan jempol diletakkan pada tombol
dosis, cubit bagian kulit yang akan disuntik.
10. Suntikkan dengan posisi 90 derajat, lepaskan cubitan dan tekan
tombol dosis dengan jempol hingga berhenti (klep dosis akan
kembali ke nol),kemudian biarkan selama 5-10 detik agar
insulin tidak tumpah. 8. Setelah selesai, lepaskan jarum dari
pen dan buang jarum pada tempat yang aman.
b Levemir
- Jadwal
1 kali sehari 12 unit.
- Cara penggunaan obat
1 kali sehari 12 unit, tiap 24 jam pada saat akan tidur. Suntikkan
secara sub kutan (dibawah kulit).
c Sohobion
- Jadwal
1 kali sehari 1 tablet.
- Cara penggunaan obat
1 kali sehari 1 tablet, dapat digunakan sesudah makan.

3 Mekanisme kerja obat


a. Novorapid
Sediaan ini mengandung insulin. Obat ini bekerja dengan mengurangi
tingkat gula darah tinggi dan berfungsi untuk membantu memperbaiki
produksi insulin dalam tubuh.
b. Levemir
Merupakan inssulin buatan yang bekerja dengan membantu
mengontrol gula darah pada pasien diabetes baik tipe satu maupun tipe
dua.
c. Sohobion
Merupakan multivitamin yang bekerja dengan pencegahan dan
pengobatan untuk penyakit kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.

4 Dampak gaya hidup


Terapi non farmakologi pada Diabetes Mellitus yaitu dengan edukasi
penyakit DM, terapi nutrisi, aktivitas fisik dan kontrol gula darah
(Nasution.,I.,H.,dkk, 2019).

5 Penyimpanan Obat
a. Novorapid
Simpan pada suhu antara 2-8°C (dalam lemari es), tetapi jangan
dibekukan dalam freezer untuk insulin pen yang belum pernah
dipakai. Simpan insulin pen yang sedang dipakai pada suhu sejuk
ruangan yang terlindung dari cahaya matahari (15-20°C) dan
sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es (MIMS 2020)
b. Levemir
Simpan pada suhu antara 2-8°C (dalam lemari es), tetapi jangan
dibekukan dalam freezer untuk insulin pen yang belum pernah
dipakai. Simpan insulin pen yang sedang dipakai pada suhu sejuk
ruangan yang terlindung dari cahaya matahari (15-20°C) dan
sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es (MIMS, 2020)
c. Sohobion
Simpan ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung (MIMS, 2020)

6 Efek Potensial yang tidak diingikan (ESO)


a. Novorapid
Hipoglikemia. Urtikaria, ruam kulit, erupsi reaksi anafilaksis,
neuropati perifer. Gangguan refraksi, retinopati diabetikum.
Lipodistrofi. Reaksi pada tempat injeksi, edema (MIMS, 2016).
b. Levemir
Hipoglikemia. Urtikaria, ruam kulit, erupsi reaksi anafilaksis,
neuropati perifer. Gangguan refraksi, retinopati diabetikum.
Lipodistrofi. Reaksi pada tempat injeksi, edema (MIMS, 2016).
c. Sohobion
Sindroma neuropati (MIMS, 2020).
Form Konseling
DAFTAR PUSTAKA

Medscape. (2020). Diakses pada tanggal 13 November 2020 Pukul 21.30 WITA

Mims. (2020). Diakses pada tanggal 13 November 2020 Pukul 20.20 WITA

Nasution.,S.,H,dkk.(2019). Penatalaksanaan Holistik Pasien Diabetes Mellitus


Tipe 2 dan Retinopati Diabetik serta Hipertensi dengan Pendekatan Dokter
Keluaga. Majority Vol 8 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai