Kelompok :
1. Fauziyah (12121030)
2. Masayu belia (12121031)
3. Mima Eliestya Utami (12121032)
4. Muhammad Rafiq (12121033)
5. Putri Salma (12121034)
I. Tujuan :
Mengetahui cara pembuatan infus manitol 5%
II. Dasar Teori :
Perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih mempelajari observasi dan
keakuratan pada pembuatan sediaan steril, dimana dalam klinis sediaan steril yang
sering digunakan yaitu sediaan infus. Sediaan infus (infus cairan infus) merupakan
sediaan obat yang diberikan melalui pembuluh darah untuk menggantikan kehilangan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (Nuryanto dkk, 2015). Sediaan ini harus dijaga
kualitasnya dari produksi hingga ketangan konsumen. Sediaan steril merupakan sediaan
yang dipersyaratkan bebas mikroorganisme dan bebas partikel (Akers, 2010, Adejare,
2020, Kementerian Kesehatan RI, 2020)
Manitol merupakan suatu turunan alkohol dari gula manosa yang pertama kali
ditemukan pada tahun 1961, dan sering diberikan sebagai salah satu pilihan terapi
cedera kepala berat dengan peningkatan tekanan intrakranial. Manitol dapat
menurunkan tekanan intrakranial melalui dua mekanisme. Manitol secara cepat
menurunkan tekanan intrakranial dengan mengurangi viskositas darah dan mengurangi
diameter pembuluh darah. Hal tersebut terjadi sebagai penyelesaian fungsi autoregulasi
serebral aliran darah (CBF). Kadar CBF dipertahankan melalui refleks vasokonstriksi,
akibatnya terjadi penurunan volume darah serebral dan penurunan tekanan intrakranial
(Rachman dkk, 2015).
Manitol dapat digunakan dalam bentuk infus kontinyu atau secara bolus berulang.
Memberikan secara bolus lebih efektif dibandingkan infus kontinyu. Dosis manitol yang
diperlukan sehingga terjadi peningkatan CBF dan penurunan tekanan intrakranial
umumnya sekitar 0,5-1g/kg berat badan. Pada suatu penelitian diperoleh bahwa
manitol merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya gagal ginjal akut pada
pasien cedera kepala berat dalam terapi, arteri hipotensi, sepsis, obat nefrotoksik, atau
adanya penyakit ginjal sebelumnya dapat meningkatkan risiko pasien mengalami gagal
ginjal akibat terapi hiperosmotik (Rachman dkk, 2015).
III. Preformulasi
Preformulasi zat aktif
Stabilitas
Panas 165° dan melunak pada suhu yang lebih
rendah.
Hidrolisis Larutan manitol dalam air bersifat stabil, baik
oleh dingin, asam/basa encer maupun oksigen
dari udara (tanpa kehadiran katalis). (The
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed
Cahaya 2009 hlm. 429)
Manitol disimpan dalam wadah yang resisten
terhadap cahaya dan kedap udara, pada suhu
kamar.
Cara sterilisasi sediaan : metode panas lembab dengan autoklaf suhu 121°C selama 15 menit
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal, dari kaca atau plastik, sebaiknya dari
kaca tipe I atau tipe II (FI, ed. IV, hal:519)
Preformulasi eksipien
Stabilitas
Panas Tahan panas hingga suhu 804°C
Hidrolisis pH 6,7-7, 3 pada larutan jenuh .
Cahaya Harus terlindung dari cahaya.
Kesimpulan : Natrium klorida berfungsi sebagai pengisotonis, sangat larut dalam air dan tidak
tahan terhadap cahaya.
Cara sterilisasi : Larutan yang mengandung natrium klorida dapat disterilisasi akhir
menggunakan autoklaf. Bila dalam bentuk serbuk, maka disterilisasi dengan oven pada suhu
170⁰C selama 1 jam. (The Pharmaceutical Codex, 1994 hlm. 164)
Wadah dan penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang terlindung dari cahaya, kering dan
tertutup rapat.
Stabilitas
Panas Tahan panas hingga suhu 804 ⁰C.
Hidrolisis pH 6,7-7,3 pada larutan jenuh.
Cahaya Harus terlindung dari cahaya.
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal dan kaca atau plastik, tidak lebih besar
dari 1 liter. Wadah kaca sebaiknga dari kaca Tipe I atau Tipe II
IV. Perhitungan Tonisitas
Jumlah 1,3
Dikarenakan larutan sudah hipertonis jadi tidak perlu ditambahkan NaCl pengisotonis.
V. Formula lengkap
R/ Manitol 5%
Natrii Chloridum
X. Prosedur
Grey area (Ruang Sterilisasi) Semua alat dan wadah disterilisasi dengan
cara masing-masing.
Pembuatan air steril pro injeksi : 300 ml
aquabidest disterilkan dengan autoklaf 121°C
selama 15 menit.
Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah
dimasukkan ke dalam white area melalui
transfer box.