Anda di halaman 1dari 7

Yandiana Putri YS

110116258/ B

TUGAS 11 : MEMBUAT SEDIAAN SUSPENSI

I. FORMULA

R/ Sulfametoxazole 400 mg
Trimetoprim 80 mg
Propilenglikol 15 %
CMC Na qs
Aqua qs ad 5 ml
M.f la. Potio 50 ml
S. 3 dd Cth I
Pro : Johson

SUSPENSI
Suspensi adalah sediaan cair mengandung bahan obat padat yang tidak larut (fase
terdispersi), terdispersi homogen di dalam cairan pembawa (fase disperse). Dalam
suspensi yang boleh tidak larut hanya bahan aktif saja, sedangkan bahan tambahan
semuanya harus larut.
Dalam suspensi terdapat bahan untuk mensuspensikan bahan aktif yang tidak larut
yaitu suspending agent.
Karakteristik bahan pensuspensi (suspending agent) :
a. Umumnya bersifat anionik (bermuatan negative) kecuali metil selulosa (non-
ionik)
b. Digunakan pada kadar 1-2%
c. Viskositas dapat ditingkatkan dengan penambahan cairan kental seperti sorbitol,
gliserin, atau propilonglikol

II. Deskripsi Komponen Formula


A. Sulfametoxazole (FI VI hal.1659)
Pemerian Serbuk hablur, putih sampai hampir
putih; praktis tidak berbau.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, dalam eter
dan dalam kloroform; mudah larut
dalam aseton dan dalam larutan natrium
hidroksida encer; agak sukar larut dalam
etanol.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak
tembus cahaya, pada suhu ruang.
Jenis terapi & kegunaan Sebagai antibiotik
Dosis lazim :
- 1xp : 800 mg
- 1xh : 800 mg 2 x sehari = 1600 mg

Dosis maksimum : -

B. Trimetoprim (FI VI Hal. 1750)


Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih sampai
krem; tidak berbau.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air, sukar
larut dalam etanol, dalam methanol dan
dalam asam asetat
Penyimpanan wadah tertutup baik, tidak tembus
cahaya
Kegunaan Sebagai antibiotik

Dosis lazim :

- 1xp : 160 mg
- 1xh : 160 mg 2x sehari = 320 mg

Dosis maksimum : -

C. Propilenglikol (FI VI Hal.1446)


Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap air pada udara
lembab

Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton,


dan dengan kloroform; larut dalam eter dan
dalam beberapa minyak esensial; tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pembasah


D. CMC Na (MD 36th P.2142)

Pemerian Serbuk higroskopis berwarna putih atau


hampir putih
Kelarutan Larut dalam air, praktis tidak larut
dalam alkohol. Larutan 5% dalam air
sedikit basa
Penyimpanan Simpan dalam wadah kedap udara

Kegunaan Suspending agent

E. Purified water (FI V Hal.56)

Pemerian Cairan yang bening, tidak berwarna,


tidak berbau, dan tidak berasa
Kelarutan Dapat bercampur dengan sebagian besar
pelarut polar
Penyimpanan wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pelarut/solvent

III. Identifikasi Masalah dan Solusi


- Sulfametoxazole dan Trimetoprim berbentuk serbuk hablur sehingga harus
digerus ad halus
- Sulfametoxazole dan Trimetoprim tidak larut dalam air sehingga dibuat
suspensi dengan bantuan CMC Na sebagai suspending agent
- Sulfametoxazole dan trimethoprim tidak larut dalam air maka untuk
melarutkan bisa menggunakan propilenglikol
- Teknik pembuatan mucilago dengan cara basah

IV. Tabel Penimbangan

Bahan Perhitungan Jumlah


Sulfametoxazole 50 ml / 5 ml x 400 mg = 4000 mg 4000 mg
Trimetoprim 50 ml / 5 ml x 80 mg = 800 mg 800 mg

Propilenglikol 15% x 50 ml = 7,5 gram 7,5 gram

CMC Na 0,5% x 50 ml = 0,25 gram 250 mg


Aqua destilata 50 ml – (7,5 + 5 + 2,5) = 35 ml 35 ml
Keterangan :
CMC Na yang digunakan adalah 0,5% sehingga membutuhkan air panas :
CMC Na : 0,5% x 50 ml = 0,25 g = 250 mg
Air panas : 0,25 g x 20 = 5 ml

V. Cara Pembuatan
1. Menyetarakan timbangan gram dan mg
2. Menyiapkan alat-alat dan bahan
3. Mengkalibrasi botol 50 ml
a. Mengambil aqua purificata sebanyak 50 ml di gelas ukur
b. No. a dituang ke dalam botol dan diberi tanda
c. Air dalam botol dibuang
4. Menimbang CMC Na sebanyak 250 mg di timbangan mg dengan
menggunakan sendok tanduk dan alas kertas perkamen
5. Mengkalibrasi beaker glass 5 ml, kemudian mengambil air panas, di
masukkan ke beaker glass ad tanda kalibrasi
6. Taburkan No. 4 ke No. 5, kemudian tunggu ad mengembang ± 10 – 15 menit,
kemudian aduk ad terbentuk mucilago
7. Menimbang Trimetoprim 800 mg di timbangan miligram menggunakan
sendok tanduk dan kertas perkamen, gerus ad halus
8. Menimbang sulfametoksazole 4 gram di timbangan gram menggunakan
sendok tanduk dan kertas perkamen, gerus ad halus
9. No. 7 + 8 digerus ad homogen di dalam mortir
10. Menimbang propilenglikol sebanyak 7,5 gram menggunakan cawan porselen
yang telah di tara
11. Basahi No. 9 dengan No. 10 diaduk ad homogeny
12. No.6 + ke No.11 campur ad homogeny
13. Mengukur air 25 ml menggunakan gelas ukur
14. Memasukkan No. 13 ke dalam botol, dan gunakan no.14 untuk membilas
mortir dan dimasukkan ke botol ad semua air masuk
15. Tutup botol dan kocok kemudian beri etiket putih dan label

VI. A. wadah : Botol coklat dan terlindung cahaya


B. etiket : Etiket putih, signa : sehari tiga kali satu sendok teh
C. label : NI dan KOCOK DAHULU
D. Gol. Obat : Obat keras

Laboratorium Ilmu Resep


Universitas “SURABAYA”
Surabaya
Surabaya, 20 April 2021
No. Resep : 11 TIDAK BOLEH DIBERIKAN TANPA
Apoteker : Apt. Yandiana Sudarto, S.Farm
RESEP DOKTER
JOHSON

(sehari tiga kali sehari satu sendok teh)


TUGAS 12 : MEMBUAT SEDIAAN EMULSI KOCOK DAHULU

I. FORMULA
R/ Oleum Ricini 120 mg
PGA 100 mg
Sirup Simplex qs
Aqua qs ad 30 ml
S. p. r. n .d.d. vesp Cp. I
Pro : Johson

II. Deskripsi Komponen Formula


A. Oleum Ricini (MD ed 36th P. 2278)
Pemerian Cairan kekuningan pucat atau hampir tidak
berwarna, transparan, dan kental. Memiliki bau
yang samar dan ringan; bebas dari bau asing dan
anyir; dan memiliki rasa yang hambar dan khas
Kelarutan Larut dalam alkohol; larut dengan alkohol
dehidrasi, dengan kloroform, dengan eter, dan
dengan asam asetat glasial
Penyimpanan Wadah kedap udara pada suhu tidak melebihi
40°C

Efek Farmakologi Sebagai laksatif, juga digunakan sebagai bahan


pengemulsi dan pelarut.

B. PGA (HPE Ed.7 P.1/ Farmakope Indonesia IV hal.718)

Pemerian Serbuk hablur putih, putih kekuningan, tidak


berbau
Kelarutan Larut dalam air panas

Penyimpanan Wadah tertutup baik

Jenis terapi dan kegunaan Suspending agent


C. Sirup Simplex (Farmakope Indonesia III hal.567)
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,


dan sukar larut dalam eter

Penyimpanan Wadah tertutup, sejuk dan kering

Kegunaan Sebagai pemanis sediaan oral

D. Aqua destillata (FI VI hal.69)


Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau

Penyimpanan Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non


reaktif yang dirancang untuk mencegah
masuknya mikroba
Penandaan Jika dikemas, pada etiket tertera metode
penyiapan dan tidak untuk penggunaan
parenteral
Kegunaan Sebagai pelarut (solvent)

III. Identifikasi masalah dan solusi


- Perbandingan fase internal dan fase eksternal menjadi factor penentu tipe emulsi
yang akan terbentuk. Oleh karena itu, perlu dibuat perbandingan yang tepat dan
teknik penggerusan kuat agar terbentuk mucilage yang homogeny dan stabil
- PGA memiliki perbandingan yg berbeda-beda untuk setiap jenis minyak yang
akan dibuat menjadi emulsi. Solusi : dihitung bobot PGA yang sesuai dengan
perbandingannya dengan minyak jarak/oleum ricini

IV. Tabel Penimbangan

Bahan Perhitungan Jumlah


Oleum ricini 6 gram 6 gram
PGA 1/3 x 6 gram (jmlh minyak 2 gram
jarak)
Sirup simplex 20% x 30 ml = 6 ml 6 ml
Aqua destillata Air untuk mucilago : 24 ml
1 ½ x 2 gram = 3 ml

Air untuk sediaan akhir :


30 ml – 3 ml – 6 ml = 21 ml
V. Cara Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyetarakan timbangan gram dan milligram
3. Melakukan kaliberasi pada botol 30 ml
4. Ditimbang oleum ricini sebanyak 6 gram di timbangan gram menggunakan
cawan porselen
5. Ditimbang PGA sebanyak 2 gram ditimbangan gram menggunakan sendok
tanduk dan kertas perkamen
6. No.(4) + no.(5) digerus ad homogen
7. Diambil 3 ml air menggunakan gelas ukur
8. No.(7) + no.(6) kemudian aduk cepat ad terbentuk korpus emulsi (mengental
dan berwarna putih susu)
9. Dikalibrasikan beaker glass 6 ml, kemudian mengambil sirup simplex ke dalam
beaker glass ad tanda kalibrasi
10. No.(9) ditambahkan ke no.(7) sedikit demi sedikit sambil diaduk
11. Diambil 21 ml air menggunakan gelas ukur
12. Dimasukkan no.(10) ke dalam botol, dan gunakan no.(11) untuk membilas
mortir dan masukkan ke botol ad semua air masuk hingga tepat tanda kalibrasi.
13. Tutup botol dan kocok. Beri label dan etiket
VI. A. wadah : botol coklat, terlindung cahaya
B. Etiket : etiket putih, malam hari bila perlu satu sendok takar 8 ml
C. Gol. Obat : obat bebas
D. Label : KOCOK DAHULU

Laboratorium Ilmu Resep


Universitas “SURABAYA”
Surabaya
Surabaya, 20 April 2021
No. Resep : 12
Apoteker : Apt. Yandiana Sudarto, S.Farm KOCOK DAHULU
JOHSON

(malam hari bila perlu satu sendok bubur 8 ml)

Anda mungkin juga menyukai