Anda di halaman 1dari 5

Tugas pendahuluan

Soal

1. Jelaskan faktor yang mempengaruhi viskositas suatu zat cair!


2. Jelaskan pentingnya pengukuran viskositas dalam bidang farmasi!
3. Jelaskan hubungan viskositas dengan aliran/rheologi!
4. Apa yang dimaksud dengan koefisien viskositas!
5. Jelaskan alat yang digunakan dalam viskositas!

Jawaban

1. Faktor yang mempengaruhi viskositas suatu zat cair yaitu sebagai berikut:
a. Tekanan
Viskositas cairan naik seiring dengan naiknya tekana, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur
Viskositas cairan akan turun dengan naiknya temperatur sedangkan viskositas gas
naik dengan naiknya temperatur. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-
molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya
interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun
dengan kenaikan temperatur.
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi (misalnya albumin dan globulin) menaikkan viskositas air.
Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositas akan turun karena gliserin ataupun minyak akan semakin encer, waktu
alirnya pun akan semakin cepat.
d. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi. Larutan minyak
misalnya CPO memiliki kekentalan tinggi serta laju aliran lambat sehingga
viskositas juga tinggi.
e. Bentuk molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin tinggi.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus
OH pada trigliseridnya naik pada keadaan yang sama.
g. Konsentrasi
Umumnya larutan yang konsentrasinya tinggi, viskositasnya juga tinggi.
Sebaliknya larutan yang viskositasnya rendah, konsentrasiya juga rendah.
2. Pentingnya pengukuran viskositas dalam bidang farmasi
Bahan bidang farmasi pengukuran viskositas sangat penting karena untuk
membuat suatu sediaan misalnya: emulsi, suspensi, pasta kimia maupun lotion
harus memperhatikan viskosittasnya. Karena dari beberpa sediaan tertentu
sangat memperhitungkan kekentalan dan karakteristik alirannya agar suatu
produk atau sediaan tersebut mempunyai konsistensi dan kelembutan sehingga
baik digunakan dan dapat diterima olah pemakai.
3. Hubungan viskositas dengan aliran/rheologi
Viskostas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran
yang diberikan oleh suatu cairan. Viskositas menggambarkan penolakan
dalam suatu fluid kepada aliran dapat dinyatakan sebagai cara untuk mengukur
gesekan fluid. Prinsip dasar penerapan viskositas digunakan dalam sifat alir
zat cair atau rheologi. Rheologi merupakan ilmu tentang sifat alir suatu zat.
Rheologi terlibat dalam pembuatan, pengemasan atau pemakaian, konsistensi,
stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan.
4. Yang dimaksud dengan koefisien viskositas
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas,
sehingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada
gas, hingga fluida yang bergerak memiliki viskositas yang berbeda. Misalnya
sirup lebih kental/ lebih visko dari air, minyak lebih kental dari minyak
minyak mesin, zat cair pada umumnya lebih kental dari gas. Viskositas fluida
yang berbeda dapat dinyatakan secara kuantitatif oleh koefisien viskositas (𝜋).
Jadi, Koefisien viskositas merupakan konstanta yang menunjukkan keadaan
suatu benda yang dapat memberikan gaya yang dikenakan pada benda
tersebut.
5. Alat-alat yang digunakan dalam viskositas
a. Viskometer Kapiler/Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan
bagi cairan untuk lewat antara dua benda ketika menngalir karena gravitasi
melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat viskositasnya sudah diketahui
(biasanya air) untuk lewat dua benda tersebut. Persamaan yang digunakan dalam
pengukuran viskositas viskometer kapiler ialah:
𝑛1 𝜌1𝑡1
‖ = ‖
𝑛2 𝜌2𝑡2

Dimana:
n1 = viskositas cairan uji
n2 = viskositas cairan yang sudah diketahui nilainya
𝜌1 = kerapatan dari cairan uji
𝜌1 = kerapatan dari cairan uji
T1 atau t2 = waktu alir kedua cairan (detik)
b. Viskometer Happler
Berdasarkan hukum stokes pada kecepatan bobot maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga gaya gesek-gaya berat-gaya Archimedes. Prinsip kerjanya
adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang
berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari
harga resiprot sampel. Persamaan yang digunakan dalam prinsip viskometer
Happler ialah:
[𝑛 = 𝑡[𝛿𝑏 − 𝛿𝑡]𝐵]
Dimana:
T = waktu interval (detik)
𝛿𝑏 = bobot jenis bola pada suhu t
𝛿𝑡 = bobot jenis cairan pada suhu t
B = tetapan bola
c. Viskometer Cap dan Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antar dinding luar dari bob dan
dinding dalam cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan
viskometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan gesekan yang
tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan
konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang di
aliran keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat. Persamaan pada viskometer
cap dan bob ialah:
𝑇 𝑊
⟦𝑛 = 𝐾𝑣 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜇 = 𝐾𝑣 𝑥 ⟧
𝜇 𝑉

Viskositas plastis:
𝑊−𝑊𝑡
‖𝑉 = 𝐾𝑣 𝑥 ‖
𝑉

Nilai Yield Valu B


‖𝐹 = 𝐾𝑓 . 𝑥 . 𝑊𝑓‖
d. Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian
dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bersamaan kecepatan dan sampelnya digesek di dalam ruang semitransparan yang
diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Daftar Pustaka
Attwood, D.2008.Physical Pharmacy.London:Pharmaceutical Press

Gennaro, Ar.1990. Remengton S, Pharmaceutical Sciences. Pennoyluania: Mack Publishing


Company

Anda mungkin juga menyukai