Anda di halaman 1dari 26

Difusi Obat

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Definisi Difusi
Suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat
yang dibawa oleh gerakan molekular secara acak dan
berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi
aliran molekul melalui suatu batas, misalnya suatu
membran polimer

Dengan kata lain adalah proses perpindahan zat dari


konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah. Sebagai contoh; difusi gas dan difusi air
• Perbedaan konsentrasi (suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah) yang
ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

• Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas


secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan manakala
perpindahan molekul tetap terjadi, walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi.
Difusi Pasif

• Garis putus-putus warna hitam adalah


membran yang permiabel terhadap ion atau
molekul yang digambarkan sebagai red dots

• Awalnya semua titik berada pada membran,


setelah beberapa waktu terjadi proses difusi
dengan kelur red dots dari membrane dengan
adanya perbedaan kosentrasi

• Ketika kosentrasinya didalam dan di luar


membrane sdh sama. Proses difusi pasif akan
berhenti. Kadang-kadang titik-titik merah
masih tetap berdifusi keluar atau masuk
membrane, tapi selisih yang keluar atau masuk
milainya adalah 0.
Berdasarkan jenis membrane yang dilalui, Difusi dibagi
menjadi 3 jenis

(a) Difusi Molekuler / permeasi


Difusi molekuler atau permeasi
melalui media yang tidak berpori
bergantung pada disolusi dari
molekul yang menembus
dalam keseluruhan membran.
Membran homogen tanpa pori

Contoh:
Transpor teofilin yang melalui suatu
membran polimer meliputi disolusi
obat tersebut ke dalam membran.
(b). Difusi yang melaui pori suatu membrane
yang berisi pelarut.
Menyangkut perjalanan suatu zat
melalui pori suatu membran
yang berisi pelarut dan dipengaruhi
oleh ukuran relatif molekul
yang menembusnya serta diameter
dari pori-pori tersebut.
Contoh:
Lewatnya molekul-molekul steroid (yang
disubtitusi dengan gugus hidrofilik) melalui
kulit manusia yang terdiri dari folikel rambut,
saluran sebun dan pori-pori keringat
pada epidermis.
(c) Difusi melalui suatu membrane dengan
susunan anyaman
• Suatu susunan anyaman polimer yang
berakhir dengan cabang dan persilangan
saluran. Dipengaruhi pada ukuran &
bentuk dari molekul yang berdifusi.
Molekul-molekul itu bisa melaliui pori-
pori yang berkelok-kelok yang terbentuk
oleh tumpang tindihnya membrane
polimer
• Digunakan pada proses filtrasi,
menunjukan keadaan serabut yang
saling silang dan saluran yang berliku-
liku
Faktor yang mempengaruhi Difusi
1. Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran  Semakin tebal membran, semakin lambat
kecepatan difusi.
3. Luas suatu area Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
4. Jarak Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.
5. Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
6. Konsentrasi Obat Semakin besar konsentrasi obat, semakin cepat pula
kecepatan difusinya.
7. Koefisien difusi Semakin besar koefisien difusi, maka besar kecepatan
difusinya.
8. Viskositas
Proses yang terjadi dalam difusi

• DIALISI : suatu proses pemisahan berdasarkan kecepatan lewatnya


zat terlarut (molekul lebih besar) dan pelarut yang tidak sama melalui
membrane yang berpori-pori sangat kecil.

• OSMOSIS : Suatu proses dimana hanya pelarut yang berpindah


melalui membrane semi permeable.

• Ultrafiltrasi: digunakan untuk memisahkan partikel koloid dan


molekul besar dengan menggunakan suatu membran
DIFUSI MASA-TUNAK
Hukum Fick pertama

dM
J=
S. dt

J = fluks/ aliran (g/cm²det)


M = jumlah massa / benda (g atau mol)
S = luas permukaan (cm²)
t = waktu (detik)
Sejumlah (M) benda yang mengalir melalui satuan
penampang melintang (S) dari suatu pembatas dalam
satu satuan waktu (t) dikenal sebagai aliran (J)
HUKUM DIFUSI FICK
dC
J=-D
dx
• J= Aliran
• D = koefisien difusi /difusan (cm²/detik)
• C = konsentrasi (g/cm³)
• x = jarak (cm)
• t = waktu (detik)

Aliran juga berbanding lurus dengan perbedaan konsentrasi (dC/dx)

• Tanda negatif pada persamaan menandakan bahwa difusi terjadi dalam arah yang
berlawanan dengan kenaikan konsentrasi (arah x positif).
• Jadi difusi terjadi dalam arah penurunan konsentrasi difusan fluks selalu bernilai positif.
• Difusi akan berhenti jika tidak terdapat lagi gradien konsentrasi (jika dC/dx = 0).
• Meskipun koefisien difusi (D) tampak seperti suatu konstanta perbandingan, koefisien ini biasanya tidak
tetap konstan seperti konstanta pada umumnya.
• D dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, tekanan, sifat pelarut, dan sifat kimia difusan.
Keadaan Kondisi Tunak untuk Hukum Fick
II:
Konsentrasi difusan dalam
kompartemen kiri akan
turun dan kompartemen
kanan akan naik sampai
sistem mencapai
kesetimbangan,
berdasarkan laju hilangnya
Sel difusi. Kompratemen donor difusan dari sink dan sifat
mengandung difusan pada
konsentrasi C
alamiah dari pembatas.
••  Perubahan konsentrasi terhadap waktu dalam
daerah tertentu adalah sebanding dengan
perubahan dalam perbedaan konsentrasi pada titik
itu dalam system tersebut.
• Pada saat tertentu konsentrasi difusan dalam
larutan bilik kiri dan bilik kanan terhadap waktu
akan tetap (konstan).
• Sehingga dalam tiap irisan difusi tegak lurus
dengan arah aliran, laju perubahan konsentrasi ,
dan hukum Fick II menjadi
•Fick
  menyesuaikan 2 persamaan difusinya untuk
memindahkan zat dari hukum – hukum konduksi
panas.

Jika suatu diagram memisahkan dua kompartemen


sel difusi dengan luas penampang S dan ketebalan
h, dan konsentrasi kiri (donor) dan sebelah kanan
(reseptor) adalah dan ,

hukum Fick I dapat ditulis :


 
Contoh 1

• Suatu
  steroid yang baru disentesis dibiarkan melalui
suatu membran siloksan, yang mempunyai luas
penampang 10,36 dan ketebalan 0,085 cm, dalam suatu
sel difusi pada C. Dari intersep horizontal dari plot Q =
M/S terhadap t, diperoleh lag time tL sebesar 47,5
menit. Konsentrasi mula-mula . Jumlah steroid yang
melalui membran dalam 4,0 jam adalah .
•A.
  Hitung parameter (Q), DK, dan permeabilitasnya
(P)
• Q= M/S
• M = jumlah zat yang melalui membrane =.
• S = luas penampang = 10,36
••   (t-tL)
.... Karena Q= M/S
• Maka Q= (t-tL)
• = , h= 0,085 cm, t = 4,0 jam, tL = 47,5 menit.

• Q= DK
• = DK
• DK = 0,0031 /jam = 8,6 x /detik
••  P= DK/h
• P=
PROSEDUR DAN PERALATAN UNTUK
MENILAI DIFUSI OBAT
• Sel difusi sederhana
• Alat ini terbuat dari
gelas, plastik tembus pandang, atau
bahan polimer, mudah dirakit dan
dibersihkan, dan dapat
Memungkinkan untuk melihat cairan,
dapat juga dilengkapi dengan pengaduk
berputar.
PROSEDUR DAN PERALATAN
UNTUK MENILAI
DIFUSI OBAT

• Sel difusi sederhana


• Peralatan ini dapat dihubungkan dengan termostat dan pengambilan
serta penetapan kadar sampel dapat dilakukan secara otomatis.
• Biasanya bejana donor diisi dengan larutan obat. Sampel diambil
dari kompartemen penerima dan selanjutnya ditetapkan kadarnya
menggunakan berbagai metode analitik seperti penghitungan sintilasi
cairan atau HPLC dengan berbagai detektor (misalnya spektrometri
uv, fluoresensi, atau massa).
• Percobaan dapat dilaksanakan selama beberapa jam di bawah
kondisi yang terkendali.
• Sel difusi untuk permeasi melalui lapisan kulit
• Permean dapat dalam bentuk gas, cair, atau gel.
• Ket: A, tutup gelas; B, bejana gelas; C, kerah alumunium; D, penahan
membran dan sampel.
• Selama percobaan difusi, sel dijaga pada suhu konstan dan dikocok secara
hati-hati di daerah membran
• Sampel diambil dari bejana reseptor pada waktu-waktu tertentu dan
dianalisis kadar permeannya.
Komponen donor diisi dengan larutan obat.
Larutan reseptor dipompa dari tempat yang
lebih rendah sampel dikumpulkan dalam
tabung dalam alat pengumpul fraksi otomatis
kemudian ditentukan kadarnya secara
spektrofotometri.
Uji Difusi
• Metode yang digunakan dalam uji difusi adalah Metode flow through,
• Prinsip kerjanya: pompa peristaltic menghisap cairan reseptor dari gelas
kimia kemudiab dipompa ke sel difusi melewati penghilang gelembung.
Sehingga aliran terjadi secara hidronamis, kemudian cairan dialirkan
ke,bali ke reseptor
• Cuplikan diambil dari cairan reseptor dalam gelas kimia dengan rentang
waktu tertentu dan diencerkan dengan pelarut campur.
• Kemudian, diukur absorbannya dan konsentrasinya pada panjang
gelombang maksimum, sehingga laju difusi dapat dihitung berdasarkan
hukum Fick di atas.

Anda mungkin juga menyukai