Anda di halaman 1dari 38

Farmasi Fisika 2017

Erindyah RW., PhD., Apt.


Tujuan perkuliahan:
Di akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendefinisikan difusi dan menggambarkan contoh
yang relevan di bidang farmasi.
2. Memahami proses dialisis, osmosis dan ultrafiltrasi
dan penerapannya dalam bidang farmasi.
3. Menggambarkan mekanisme transport dalam sistem
farmasetika dan mengidentifikasi difusi berdasarkan
apa.
4. Mendefinisikan dan memahami hukum difusi Fick dan
aplikasinya.
5. Menghitung koefisien difusi, permeabilitas dan lag
time.
6. Menghubungkan permeabilitas dan konstanta
kecepatan dan resistansi difusi.
7. Menggambarkan berbagai faktor pendorong difusi
8. Memahami konsep kondisi tunak, kondisi sink,
membran dan kontrol difusi.
9. Menghitung pelepasan obat dari sediaan padat
homogen.
Definisi
 Difusi adalah proses transfer massa zat aktif yang bergerak
secara acak secara molekular, dan berkaitan dengan faktor
pendorong misalnya perbedaan konsentrasi.
 Contoh difusi:
1. Difusi obat melalui membran biologis diperlukan agar
obat dapat terabsorpsi, sampai ke tempat aksi atau
tereliminasi dari tubuh.
2. Waktu kadaluwarsa obat bisa menjadi lebih cepat jika
wadah tidak dapat mencegah hilangnya solven atau
obat, atau masuknya uap air ke dalam wadah.
3. Pelepasan obat dari sistem penghantaran, absorpsi obat
dan eliminasi, dialisis, osmosis, dan ultrafiltrasi.
Absorpsi dan eliminasi obat
 Difusi melalui membran biologis  transport obat
 Difusi transcelullar: difusi melalui membran lipid sel.
 Difusi paracelullar: difusi melalui ruang antar sel.
 Selain difusi, obat dan nutrisi juga dapat menembus
membran biologis dengan transporter membran
dan reseptor di permukaan sel (difusi terfasilitasi)
 Transporter membran: protein khusus yang
memfasilitasi transport obat melalui membran
biologis.
Pelepasan obat
 Pelepasan obat merupakan proses bertahap yang
meliputi difusi, disintegrasi, deagregasi dan disolusi.
 Pelepasan obat harus terjadi sebelum obat dapat aktif
secara farmakologis.
 Hal ini termasuk produk farmasetik seperti kapsul, krim,
suspensi cair, salep, tablet dan patch transdermal.
Osmosis
 Osmosis: lewatnya solven
melalui membran
semipermeabel untuk
mengencerkan larutan
yang berisi solut dan
solven.
 Sistem pelepasan obat
osmotik menggunakan
tekanan osmosis sebagai
faktor pendorong
penghantaran obat
terkontrol.
Ultrafiltrasi
 Ultrafiltrasi: digunakan utk
memisahkan partikel koloid dan
makromolekul dengan menggunakan
membran  reverse osmosis
 Tekanan hidrolik digunakan agar solven
dapat melewati membran, sedangkan
membran microsporus menghalangi
keluarnya solut.
 Digunakan untuk memurnikan albumin
dan enzim
 Microfiltrasi: filtrasi dengan membran
berukuran pori 100 nm-bbrp m untuk
menghilangkan bakteri dari injeksi iv,
makanan atau air minum.
Dialisis
 Termasuk dalam ultrafiltrasi

 Adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan


kecepatan solut dan solven melalui membran
microsporous, dilakukan dalam wadah atau sistem
yang continue.

 Hemodialisis: digunakan utk pasien dengan malfungsi


ginjal, yaitu utk menghilangkan kelebihan cairan (urin)
dan molekul kecil metabolit yang mengotori darah
(creatinin dan urea) dan mempertahankan komponen
darah dg BM tinggi.
hemodialisis

Prinsip dialisis
Difusi
 Disebabkan oleh gerakan molekuler secara acak dan
merupakan proses yang lambat.
 Kecepatan difusi:
 Gas  10 cm/min
 Cairan 0,05 cm/min
 Padatan 0,0001 cm/min
 Faktor yg mempengaruhi: tebal membran
 Membran sel (5 nm)  kec difusi o,ooo5 cm/min  obat
masuk sel dalam waktu beberapa detik
 Kulit (3 m)  600x lebih lama  lag time
 Implant KB (levonorgestrel) lepas lambat selama 5 tahun
 Difusi melalui mukosa usus
DIFUSI STEADY-STATE (KONDISI
TUNAK)
Termodinamika µ = potensial kimia 
konsentrasi
Jika diubah, terjadi
perpindahan massa
agar terjadi
kesetimbangan 
difusi
Hukum Difusi Fick I

J : fluks = jumlah obat terdifusi per satuan luas dan waktu (g/cm2.sec)
S: luas barrier (membran) (cm2)
M: jumlah (g atau mol)
t: waktu (sec)
D: koefisien difusi (cm2/sec)
C: konsentrasi (g/cm3)
x: jarak difusi/tebal membran (cm)

Hukum Fick I menggambarkan difusi berlangsung pada


steady state (keadaan tunak), di mana fluks (atau
kecepatan difusi melalui unit area) berlangsung dalam
aliran yang konstan.
Hukum Fick II
Hukum Fick II
 Lebih ditekankan pada perubahan konsentrasi pada
waktu tertentu.
 Non-steady state
Kondisi tunak (steady state)
 Sink condition  kondisi di mana kompartemen
reseptor mempunyai konsentrasi yang jauh lebih
rendah dibanding kompartemen donor.
 Solvent selalu diganti dengan yang baru
 Perbedaan konsentrasi selalu konstan
Kekuatan pendorong (driving
force) difusi
Potensial
Konsentrasi Suhu Tekanan
listrik

Dermal Pelepasan
Difusi pasif Liofilisasi
iontoforesis obat osmotik

Microwave-
SPO pressure-
Disolusi obat assisted Elektroforesis
driven jets
extraction
Difusi melalui membran

Di mana R = h/D
atau resistensi
difusi
Permeabilitas
 Jika suatu membran memisahkan 2 kompartemen suatu
sel difusi dengan luas penampang S dan ketebalan h,
dengan konsentrasi pada membran donor C1 dan
konsentrasi pada membran reseptor C2, maka Hk Fick I
bisa ditulis sbb:

 Konsentrasi C1 dan C2 di membran tidak diketahui pasti,


namun dapat digantikan oleh koefisien partisi dikalikan
Cd (konsentrasi pada kompartemen donor) atau Cr
(konsentrasi pada kompartemen reseptor)
 Distribusi atau koefisien partisi dapat dirumuskan sbb:

 Maka

 Jika diasumsikan kondisi sink berlangsung pd


kompartemen reseptor (Cr0),

 Di mana
 Pada bbrp kasus, D, K atau h sulit ditentukan.
 Namun P dapat dihitung dari slope plot linear M vs t.
Jika Cd relatif konstan sepanjang waktu, maka:

 Jika Cd berubah sepanjang waktu, di mana

 Maka P dapat dihitung dari slope plot log Cd vs t:


Contoh soal
 Suatu steroid baru hasil sintesis dilewatkan membran
siloxan dengan luas penampang (S) adl 10,36 cm2 dan
ketebalan (h) 0,085 cm dalam suatu sel difusi pada suhu
25°C. Plot Q = M/s vs t menghasilkan intersep pada
sumbu horizontal (lag time, tL) 47,5 menit. Konsentrasi
obat awal C0 adalah 0,003 mmol/cm3. Jumlh steroid
yang melewati membran dalam 4 jam adalah 3,65 x 10-3
mmol.
a) Hitung parameter DK dan permeabilitas P
b) Jika hitung koefisien difusi.
c) Hitung koefisien partisi, K
Lag time
Lag time
 Waktu yang dibutuhkan
penetrant untuk
mencapai gradien
konsentrasi yang
konstan dalam
membran yang
memisahkan
kompartemen donor
dan reseptor.
Prosedur dan peralatan untuk uji
difusi obat
1. Chamber difusi
2. Sel difusi untuk permeasi gas, cairan atau gel melewati
lapisan kulit
Difusi biologis – absorbsi obat pada GIT
3. Teknik Doluisio yang dimodifikasi untuk absorpsi
intestinal tikus in situ
Obat dalam matriks polimer
Hk Fick I

Pelepasan obat dari matriks


polimer homogen:

dQ/dt = kecepatan pelepasan obat per


unit area.
A = jumlah obat dalam volume matriks
polimer
Cs = kelarutan obat dalam matriks
t = waktu
Contoh:
a) Berapa jumlah obat yang dilepaskan per unit area
dari suatu matriks tablet dalam waktu 120 menit jika
diketahui:
Total konsentrasi obat dalam matriks 0,02 g/cm3;
kelarutan obat 1,0x10-3 g/cm3; koefisien difusi pada
suhu 250C adalah 6,0x10-6 cm2/det atau 360x10-6
cm2/menit.
b) Berapa kecepatan pelepasan obat pada menit 120
13. Koefisien difusi tetrasiklin dalam copolimer HEMC-
MMC (2:98) adalah D=8,0 x 10-9 cm2/det dan
koefisien partisi, K tetrasiklin antara membran dan
reservoir adalah 6,8 x 10-3. Ketebalan membran, h,
aadl 1,4 x 10-2 cm dan konsentrasi tetrasiklin dalam
sediaan, C0 0,02 g/cm3. Hitung kecepatan
pelepasan tetrasiklin, Q/t, dalam unit gcm-2 per
hari.
SOAL-SOAL
1. Apa yang dimaksud difusi? Sebutkan contoh
fenomena difusi di farmasi
2. Apa beda osmosis dan dialisis? Apa aplikasinya di
bidang farmasi?
3. Apa yang dimaksud ultrafiltrasi? Apa gunanya di
farmasi?
4. Apa beda transport pasif dan aktif? Jelaskan.
5. Sebutkan kekuatan pendorong difusi dan contohnya.
6. Tuliskan Hukum difusi Fick I dan II dan jelaskan simbol
masing-masing.
7. Kapan Hk Difusi Fick I berlaku?
8. Kapan Hk Difusi Fick II berlaku?
9. Apa yang dimaksud dengan keadaan tunak/steady
state?
10. Apa yang dimaksud lag time?
11. Apa yang dimaksud kondisi sink?

Anda mungkin juga menyukai