"AMYLUM MYDIS"
Di susun oleh :
3.MUTMAINAH
4.RIRIN AULIA
5.ZULHENDRA SAPUTRA
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi ALLAH SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-nya lah penulis dapat
menyusun makalah FARMAKOGNISI yang berjudul “ AMYLUM MAYDIS” ini dengan
kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dari guru pembimbing Nurbaiti S. FArm.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih bisa dikatakan jauh dari kata sempurna,
karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatian nya Penulis mengucapkan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar Isi .....................................................................................................................................ii
A. Klasifikasi .............................................................................................................................1
B. Morfologi...............................................................................................................................1
C. Ekologi ..................................................................................................................................2
D. Proses Produksi Amylum Jagung..........................................................................................2
E. Kegunaan Amylum Jagung....................................................................................................4
AMYLUM MAYDIS
F. Klasifikasi
Amylum maydis ( pati jagung) adalah pati yang diperoleh dari biji zea mays L yang
berupa serbuk sangat halus dan putih.
Nama Simplisia : Amylum Maydis
Tanaman Asal : Zea mays
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotiledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea Mays
Kandungan : Karbohidrat, vitamin Serat, Air dan Fosfat
Khasiat : Zat tambahan dan penolong obat
Makroskopis : Berupa serbuk berwarna putih
Mikroskopis : Anatomi jaringan yang teramati yaitu butiran pati ada
yang bergerombol dan ada yang tunggal hilus terlihat.
G. Morfologi
Rumput berumah satu, tegak, dengan sistem perakaran terdiri dari akar serabut.
Batang biasanya tunggal. Daun tumbuh berseling pada sisi yang berlainan pada buku, dengan
helaian daun yang bertumpang tindih, aurikel diatas; helaian daun memita-memanjang.
Perbungaan jantan dan betina terpisah pada satu tumbuhan yang sama; bunga jantan
merupakan malai terminal. Perbuahan yang masak dalam bentuk tongkol.Bijinya biasanya
lonjong, warna bervariasi dari putih hingga kuning, merah atau keunguan hingga hitam.
H. Ekologi
jagung merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi.
Daerah penyebaran di daerah tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim
agak kering atau di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu
khusus antara 21-30°C pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk perkecambahan
adalah 10°C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata sekurang-kurangnya 20°C
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah
antara 50°LU hingga 40°LS dan pada ketinggian hingga 3000 m di daerah equator. Pada
garis lintang yang lebih tinggi, diatas 58°LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan
kelembaban pada saat pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman
juga memerlukan kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik
dengan curah hujan 600-900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh pada
beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki drainasi baik, peredaran udara baik, di
dalam tanah memiliki senyawa organik yang cukup dan aliran nutrisi yang cukup. Jagung
dapat ditanam pada tanah ber pH antara 5-8, tapi optimal pada 5.5-7. Jagung termasuk ke
dalam kelompok tanaman yang tidak tahan pada kadar garam
2005).
3. Pemisahan lembaga
Pemisahan lembaga menggunakan alat pemisah lembaga dari butir jagung (germ
separator). Alat tersebut bekerja dengan screw conveyor dan pedal yang berputar pada
bagian atas tangki. Pedal yang berputar, berfungsi menumpahkan kearah luar dari
lembaga dan beberapa serat kulit yang mengapung. Bagian yang berat akan mengendap
dan oleh screw conveyor didorong keluar melalui lubang bawah. Butir jagung kasar
kemudian dikeringkan untuk membuat maizena, sedangkan lembaganya dibuat minyak
jagung.
4. Ekstraksi pati
Ekstraksi pati dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kering dan basah. Cara
kering dilakukan dengan cara jagung pipilan yang telah dikeringkan digiling hingga
menjadi tepung. Tepung jagung direndam dalam larutan NaOH 0,1% untuk
menghilangkan protein. Selama perendaman dilakukan pengadukan beberapa kali.
Campuran dibiarkan pada suhu ruang sampai patinya mengendap (±3 jam) dan cairannya
merupakan larutan protein dalam NaOH. Cairan selanjutnya dipisahkan dari butir-butir
pati dan pati dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa NaOH dimana protein yang
masih melekat. Cara basah, jagung yang sudah dipisahkan dari kulit dan lembaganya
langsung digiling sehingga 50dihasilkan bubur jagung. Bubur jagung disaring dengan
saringan mesh 80 untuk memisahkan butir-butir pati dari bagian yang masih terlalu kasar.
Pati didalam air saringan dibiarkan mengendap seperti pada pembuatan tapioka, atau
langsung direndam di dalam larutan NaOH 0,1 % sambil diaduk-aduk dan dibiarkan
mengendap. Cairan selanjutnya dipisahkan dari butir-butir pati dan pati dicuci dengan air
dari sisa-sisa NaOH
5. Pengeringan
Hasil ekstraksi berupa endapan pati yang keras. Endapan tersebut lalu diambil,
berupa bongkahan atau gumpalan pati basah, selanjutnya dikeringkan hingga kadar air
sekitar 14%.
6. Penggilingan dan pengayakan
Penggilingan dan pengayakan bertujuan untuk menghaluskan bongkahan pati
jagung kasar menjadi pati halus. Penggilingan pati dilakukan 2 s/d 4 kali. Alat
penggilingan dilengkapi dengan alat pengayakan yang berukuran 80-100 mesh. Alat
penggiling dan alat pengayak digerakkan oleh mesin diesel sehingga pati halus akan
terpisah dari yang masih kasar, kemudian pati yang masih kasar digiling lagi begitu
seterusnya hingga diperoleh maizena halus. Sebelum masuk proses pengayakan, jagung
yang telah digiling halus perlu diturunkan suhunya agar memudahkan dalam pengayakan.