Anda di halaman 1dari 3

PANDANIS FOLIUM

DAUN PANDAN

Daun pandan adalah daun Pandanus amaryllifolius Roxb, Suku Pandanaceae.


Pemerian. Bau khas aromatic, tidak berasa.
Makroskopik. Helaian daun tunggal, liat, umumnya tidak utuh, warna hijau tua, bentuk
garis,panjang 48,2 cm – 50,3 cm, lebar 3,5 cm – 4 cm, ujung daun lancip, pinggir daun
sedikit berduri kecil-kecil, tidak bertangkai, tulang daun sejajar. Permukaan daun yang atas
lebih mengkilap dari pada permukaan daun bawah.
Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas
terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit, di
bawah epidermis atas terdapat hypodermis terdiri dari 2lapis sel berbentuk empat persegi
panjang. Epdermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula
tipis, stomata lebih banyak dari pada epidermis atas. Mesofil meliputi jaringan palisade
yang terdiri dari 3 lapis sel, terdapat serabut tersusun terpencar; jaringan bunga karang
terdiri dari sel-sel yang berdinding tipis terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma.
Berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk
empat persegi panjang dengan dinding anticlinal lurus, epidermis bawah berbentuk empat
persegi panjang, stomata tipe parasitic.
Serbuk berwarna hijau muda. Fragmen pengenal adalah epidermis atas; epidermis bawah,
berkas pembuluh dengan hablur kalsium oksalat berbentuk prisma.

Identifikasi
A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau.
B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi
warna kuning.
C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna hijau.
D. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning.
E. Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes larutan asam asetat encer P; terjadi warna kuning.
F. MikrodestilAIKn 20 mg serbuk daun pda suhu 2400 C selama 90 detik menggunakan
tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama lempeng KLT. Timbang
300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml methanol P dan panaskan dalam tangas air
selama 2 menit, dinginkan, saring. Cuci endapan dengan methanol P secukupnya
sehingga diperoleh 5 ml filtrate. Pada titik kedua lempeng KLT tutulkan 25 µL filtrate
dan pada titik ketiga tutulkan 10 µL zat warna I LP. Eluasi dengan dikloroetana P
dengan jarak rambat 15 cm, keringkan lempeng di udara selama 10 menit, eluasi lagi
dengan benzene P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar
biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan anisaldehida-asam
sulfat LP, panaskan pada suhu 1100 C selama 10 menit, amati dengan sinar biasa dan
dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan
warna dan hRx sebagai berikut :
Dengan sinar biasa Dengan sinar UV 366 nm
No hRx Tanpa Dengan Tanpa Dengan
pereaksi pereaksi pereaksi pereaksi
1 4-8 - Merah Hijau Hijau
2 19-22 - Merah Hijau Hijau
3 23-26 - Coklat Kuning Kuning
4 37-41 - Merah ungu Hijau Hijau
5 46-50 - Kuning coklat Biru ungu Biru ungu
6 51-55 - Coklat Abu-abu Abu-abu
7 55-58 - Biru ungu Hijau Hijau
8 63-67 - Lembayung Biru hijau Biru
9 67-71 - Lembayung - -
10 77-81 - - Hijau Hijau
11 80-84 - Kuning - -
12 84-88 - Lembayung Abu-abu Lembayung
13 90-94 - Kuning Merah -
14 97-100 - Lembayung Hijau Kuning
15 108- - lembayung hijau lembayung
111

Kadar abu. Tidak lebih dari 9%.


Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 7%
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 6%
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.
Isi. Minyak menguap.
Penggunaan. Bahan pewangi.

Nama daerah
Sumatra : Pandan antunu, lantono, bangkuwang, bengkuwang, lidah tedung, mengkuwang,
padang ladangan, pandan lais, rungku, bengkuwang banyo, bengkuwang gaga, bengkuwang
talang. Jawa : Harashas, cangkuwang, pandang kowang.

Anda mungkin juga menyukai