PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan
sumber bahan obat tradisional yang telahdigunakan
rakyatnya secara turun-temurun sejak zaman
nenek moyang terdahulu.Keuntungan penggunaan
obat tradisional adalah selain karena bahan
bakunya mudahdiperoleh, faktor ekonomi turut
memengaruhi. Sebagian besar rakya Indonesia
hidup
di pedesaan yang menyebabkan sulitnya jangkauan
obat modern, komunikasi dan transportasi, juga
daya beli yang relative rendah. Salah satu tanaman
di Indonesia yang berkhasiat sebagai obat
tradisional adalah daun Cincau (Ciclea barbata).
Cincau hijau merupakan salah satu tanaman
berkhasiat yang banyak dijumpai di Indonesia.
Tanaman ini tidak memerlukan penanganan khusus
dalam pembudidayaannya. Cincau biasanya hanya
digunakan untuk dikonsumsi secara langsung
dengan mengekstrak daun cincau menjadi gel
cincau segar dan dihidangkan dengan kuah santan
dan gula jawa sebagai es cincau. Padahal cincau
memiliki kandungan serat yang tinggi dan beberapa
senyawa bioaktif yang baik untuk kesehatan.
Cincau selain mengandung karbohidrat, lemak dan
protein juga mengandung kalsium, vitamin, mineral
dan beberapa senyawa bioaktif seperti klorofil,
polifenol dan flavonoid. Kandungan senyawa bioaktif
tersebut bersifat antioksidan yang dapat menangkal
radikal bebas. Berbagai penelitian menunjukkan
efek positif ekstrak cincau terhadap kesehatan
diantaranya kandungan antioksidan berupa
flavonoid pada cincau dapat menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi,ekstrak cincau
dapat menghambat aktivitas sel kanker dan sebagai
antimalarial Daun cincau segar mudah mengalami
kerusakan akibat kadar air yang tinggi. Untuk itu
perlu adanya pengolahan lebih lanjut guna
memperpanjang masa simpan daun cincau hijau,
salah satunya yaitu dengan pengolahan daun
cincau menjadi bubuk cincau. Selain
memperpanjang masa simpan, bubuk cincau dapat
digunakan secara lebih leluasa dalam berbagai
kegiatan industri.
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas praktikum mata kuliah
Farmakognosi
2. Memahami cara pembuatan simplisia yang baik
dan benar
3. Mengetahui kandungan dan khasiat di dalam
daun cincau (ciclea barbata)
BAB II
PENDAHULUAN
a. Simplisia nabati
2. Obat Demam
3. Obat Diabetes Mellitus
4. Obat Radang Lambung
Kandungan vitamin C dan manfaat antioksidan
dalam daun cincau akan membantu klorofil
untuk mengatasi radang lambung yang dialami
oleh seseorang yang memiliki kelainan pada asam
lambungnya. Senyawa-senyawa tersebut, akan
menguatkan otot dinding lambung untuk
membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit
pada lambung. Untuk mengobati radang
lambung, dapat mengkonsumsi rebusan daun
cincau sebayak 2 kali sehari.
Mengatasi diare
Alat
1. Baki plastik
2. Timbangan
3. Gunting
4. Mesh 60
5. Kertas Payung
6. Toples
Bahan
1. Daun Cincau
Prosedur Kerja
3. Pencucian
Pencucian menggunakan air mengalir untuk
membersihkan daun cincau dari debu dan
pengotor lainnya yang menempel pada
permukan daun cincau. Air yang digunakan
merupakan air dari sumur
4. Perajangan
Tidak dilakukan perajangan pada daun
cincau karena permukaan daun cincau sudah
tipis. Semakin tipis bahan yang akan di
keringkan semakin cepat penguapan air
sehingga mempercepat waktu pengeringan.
5. Pengeringan
Proses pengeringan daun cincau yaitu
mnggunakan metode angin- angina,
tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air
dan perkembangan mikroorganisme .
Pengeringan pada daun cincau ini tidak
secara langsung dikeringkan dibawah sinar
matahari, karena bila langsung dikeringkan
dibawah matahari langsung daun bisa saja
rusak ataupun menjadi gosong. Maka daun
disimpan ditempat yang teduh dan disimpan
secara disebar dan rata diatas nampan.
6. Sortasi Kering
Dilakukan sortasi kering untuk memisahkan
apabila ada daun yang rusak atau terlalu
kering atauun pemisahan dari pengotor
seperti jamur atau kotoran lainnya.
7. Penggilingan
Dilakukan penggilingan dengan
menggunakan alat blender
8. Pengayakan
Pengayakan dilakukan untuk meratakan
ukuran. Dengan menggunakan mesh no 60
9. Pengemasan
Simplisia yang telah dibuat disimpan dalam
wadah yaitu toples.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
PEMBUATAN SIMPLISIA
1 Penyiapan bahan
segar
Ditimbang sebanyak
1,15 kg
Deskripsi pengerjaan :
2 Sortasi Basah
Jumlah pengotor
650 gram
Sisa bahan 500
gram
Deskripsi Pengerjaan :
3 Pencucian dan
Ditiriskan
Jumlah setelah
dicuci 490 gram
Deskripsi Pengerjaan :
Dengan panjang 10
cm dan
Lebar 5,5 cm
Deskripsi Pengerjaan :
5 Pengeringan
Metode yang
digunakan di angin-
angin
Suhu yang
digunakan 30˚C
Bobot setelah
pengeringan 266
gram
Deskripsi Pengerjaan :
Metode yang digunakan dalam pengeringan adalah di
angin-angin, tujuannya adalah untuk mengurangi kadar
air dan perkembangan mikroorganisme. Pengeringan pada
daun cincau ini tidak secara langsung dikeringkan dibawah
sinar matahari namun dilakukan di tempat yang teduh
dengan daun cincau yang disebar ratakan diatas nampan
lemari atau kotak. Alasannya agar daun cincau cepat
kering dan mempercepat waktu yang dibutuhkan
6 Sortasi kering
Jumlah pengotor 10
gram
Deskripsi Pengerjaan :
7 Penghalusan dan
Pengemasan
Derajat kehalusan
simplisia
Menggunakan
pengayak Mesh 60
Deskripsi Pengerjaan :
B. PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia.
Jilid VI. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
De Padua, L., Bunyapratsara. Dan
Lemmens.R.1999.Plat Resources of South East Asia.
Medicinal and Poisonous Plants. PROSEA
Foundation. Bogor.Halaman 21,24,30.
Gunawan, D. dan Mulyani, S. 2010. Ilmu Obat
Alm (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Farida, Y dan Vanoria, I. 2008. Uji aktivitas
antioksidan dari ekstrak daun cincau ijau (Cyclea
barbata Miers ). Cincau hitam (Mesona palustris B)
dan cincau perdu (Premana parastica Blume) dengan
metode peredaman radikal bebas DPPH. Farmasi 26
(2) : 211-219.
Nurlela, J.2015. The effect of leaf green grass
jelly extract (Cyclea L. barbata Miers) to motility in
mice balb/c male that exposed smoke. J Majority
4(4):58-64.