Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN OPSI

BEDAK TEMA OBAT ALTERNATIF HERBAL PENYEMBUH


PENYAKIT DISPEPSIA (MAAG)

NAMA TIM PENELITI :

 JIHAN AFIFAH
 KHAERANA BAHTIAR

FARMASI, BIOMEDIS, DAN KESEHATAN-MATEMATIKA SAINS DAN


TEKNOLOGI (MST)

SMA NEGERI 1 EMPANG

KABUPATEN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pengobatan menggunakan tanaman obat herbal sudah dikenal sejak lama oleh
masyarakat di seluruh Indonesia. Beragam jenis tanaman obat dapat tumbuh dengan subur di
Negara kita. Tanaman obat menjadi bahan utama dalam pembuatan jamu dan obat-obatan
herbal.
Di Indonesia, khususnya di daerah-daerah pedesaan masih menggunakan berbagai
ramuan dari daun, akar, buah, kayu dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan
menyembuhkan berbagai penyakit. Berbagai ramuan tradisional tersebut sering dikenal sebagai
pengobatan herbal.
Seperti yang kita ketahui adanya istilah sehat itu mahal, kerana dengan sehat itu tidak
ternilai harganya.Tapi karna kehidupan modern yang memiliki kebiasaan yang tidak sehat,
seperti makanan yang siap saji sehingga banyak dampak yang kurang baik dari makanan
tersebut seperti terdapat pengawet pada makanan siap saji. Dengan demikian, manusia akan
lebih mudah untuk terkena suatu penyakit salah satunya seperti penyakit maag atau dispepsia.
Kencendrungan masyarat untuk kembali ke alam dalam memelihara kesehatan tubuh
dengan memanfaatkan obat bahan alam yang tersedia melimpah menjadikan obat herbal (Bedak
Tema) sebagai alternatif utama untuk dikonsumsi. Banyak manfaat yang dapat diperoleh
dengan mengkonsumsi Bedak Tema salah satunya menyembuhkan penyakit maag dan
menigkatkan daya tahan tubuh. Kebiasaan mengkonsumsi Bedak Tema bukanlah hal yang
asing bagi masyarakat Desa Labuan Jambu, namun tidak banyak masyarakat yang paham cara
pembuatan dan cara mengkonsumsi Bedak Tema.
Hal ini yang menjadi ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih lanjut masalah obat
tradisional tersebut.Bagaimana dampaknya, pandangan masyarakat dan keinginan masyarakat
terhadap obat-obatan tradisional ini dan bagaimana upaya masyarakat melestarikan Bedak
Tema atau obat-obatan tradisional agar tetap terjaga dan tetap bertahan ditengah pengobatan
moderen.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan:

1) Bagaimana proses pembuatan Bedak Tema?


2) Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan Bedak Tema dalam menyembuhkan
penyakit dispepsia?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan Bedak Tema.
2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Bedak Tema dalam
menyembuhkan penyakit dispepsia?
1.4. MANFAAT PENELITAN
1. Bagi Pelajar
Untuk memotivasi dan mendongkrak kreatifitas pelajar dalam memanfaatkan SDA yang
ada di sekitar kita untuk diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai media belajar tambahahan dalam hal pemanfaatan sumber daya alam sekaligus
dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam menciptakan inovasi baru
terkait pemanfaatan sumber daya alam.
3. Bagi Masyarakat
Memberi pengetahun kepada masyarakat luas terkait manfaat tanaman-tanaman herbal
seperti kencur dan batang pohon mimbayang dapat menyembuhkan penyakit dispepsia
(maag).
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI


1. Sakit maag atau dispepsia
Sakit maag adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang
terjadi akibat sejumlah kondisi.Di antaranya adalah luka terbuka pada lapisan dalam
lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan
obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stress.
Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Menurut
data dari beberapa pusat endoskopi di Indonesia, ada sekitar 7000 kasus sakit maag yang
dilakukan endoskopi, dan lebih dari 85% merupakan dispepsia fungsional. Dispepsia
fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya. Pada kasus
tertentu, sakit maag juga bisa dirasakan oleh ibu hamil.

2. Kencur (Kaempferia galangal L.)


Merupakan tanaman tropis yang tumbuh dengan subur di berbagai plosok daerah di
Indonesia, baik sabagai tanaman yang dipelihara maupun dibudidayakan.Kencur juga
banyak digunakaan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu penyedap
masakan.Bagian dari tanaman ini yang biasanya diperjual belikan adalah bagian buah akar
yang tumbuh dibawah tanah dan disebut sebagai rimpang kencur atau rizoma.
Kencur merupakan tanaman herba yang memilki aroma dan cita rasa unik.Ragam
manfaat yang ditawarkan kencur tentunya tentunya tak lepas dari kandungan nutrisi di
dalamnya. Ada beberapa kandungan nutrisi kencur yang membuat kaya akan manfaat dan
baik untuk kesehatan tubuh yaitu protein, serat, mineral (kalium, fosfor, magnesium, zat
besi, kalsium, selenium, dan zink), dan vitamin (vitamin C, vitamin B, vitamin K dan folat).
Selain itu, kencur juga mengandung minyak esensial dan senyawa yang memiliki sifat
antioksidan, antiradang, antibakteri dan antinyeri.
Kencur bermanfaat untuk mengobati penyakit, seperti sakit maag, hipertensi, rematik,
batuk, sakit kepala, sakit gigi, nyeri dada, sakit perut, hingga radang tumor, kencur bisa
dikonsumsi untuk mengatasi gangguan tidur, stress, dan gangguan kecemasan. Selain itu
juga berfungsi mencegah karies gig, menambah nafsu makan, dan juga untuk mengatas
masalah kulit.

3. Beras (Oryza sativa L.)


Beras (Oryza sativa L.) adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisahkan dari
sekam.Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk adengan lesung
atau dgiling sehingga luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.Bagian isi inilah, yang
berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam yang disebut beras.
Beras merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik seperti niasin,vitamin
D, kalsium, serat, besi, tiamin, dan riboflavin. Vitamin ini memberikan fondas untuk
metabolisme tubuh,kesehatan sistem kekebalan tubuh,dan fungsi umum sistem organ
karena vitamin dibutuhkan untuk banyak aktivitas dalam tubuh.
4.Mimba atau daun mimba atau Azadirachta indica A. juss.

Mimba daun-daun yang tergolong dalam tanaman perdu/terna yang pertama kali
ditemukan didaerah Hindustani,di madyah prades, India. Mimba datang atau tersebar ke
Indonesia diperkirakan sejak tahun 1.500 dengan daerah penanaman utama adalah di pulai
jawa. Tumbuh di daerah tropis, pada dataran rendah. Tanaman tubuh di daerah Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Madura pada ketinggian sampai dengan 300 m dpl, tumbuh di tepi jalan
atau di hutan terang.
Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan.Di India tanaman ini disebut “The
village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuh penyakit kulit,
antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabetes, penyakit kardiovaskular, dan
insektisida.Seduhan kulit batang mimba digunakan sebagai obat malaria.Penggunaan kulit
batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum, digunakan untuk mengatasi nyeri
lambung, penguat, dan penurun demam.Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu
setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan in diminum sebagai obat
penyakit lambung.

2.2. KANDUNGAN GIZI


1) Kencur (Kaempferia galangal L.)
Kencur mengandung banyak zat dan senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan,
diantaranya adalah pati, mineral, sineol, asam metil kanil, penta dekaan, asam sinamat,
alkaloid, dan gom. Etip p-metoksisinamat merupakan komponen utama dari kencur.
2) Beras (Oryza sativa L.)
Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam beras ialah karbohidrat, vitamin B1, B2,
B3,B6, protein, zat besi, fosfor, selenium, mangan, glukosa, magnesium.
3) Batang pohon Mimba
Daun mimba mengandung senyawa kimia diantaranya adalah nimonol,nimbolida,28-
deoksinimbolida,a-linolenat,14-15-epoksinimonol,6-K-O-asetil7-deasetil
mimosinol,melrasinol,dan nimbotalin
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


1) Waktu Penelitian
Adapun pelaksanan penelitian yang akan kami lakukan kurang lebih selama 1 bulan mulai
dari tanggal 1 mei 2022 sampai 3 juni 2022. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data
penelitian yang dibutuhkan sebagai bahan penelitan yang dilaksanakan.
2) Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia SMAN 1 EMPANG dan desa
Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa

3.2. Sumber Data, Alat dan Bahan


1) Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data dapat
diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yaitu :
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dari penelitian ini adalah ibu
Khaerani, salah satu penduduk desa Labuhan Jambu.
2) Alat
Adapun alat yang dibutuhkan ialah:
1. Lumpang gerus
2. Pisau
3. Sendok
4. Baskom
5. Nampan
6. Amplas
3) Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bedak tema ialah :
1. Beras
2. Kencur
3. Batang pohon mimba
4. Air

3.3. Metode Pemerolehan Data


Dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian,penulis menggunakan beberapa
penelitian,yaitu:studyliteratur, obsevasi (observation), wawancara (interview), dan percobaan
(experiment)
a. Study literature
Metode pencarian data dengan study literature, penulis lakukan untuk memperoleh data
kandungan gizi beras, kencur dan batang pohon mimba, study literatur dimaksudkan agar
hasil penelitan benar-benarsesuai dengan teori yang sudah ada dan mendapatkan hasil
penelitian yang optimal serta dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya.
b. Observasi (observation)
Sebelum melakukan wawancara dan percobaan,penulis melakukan kegiatan observasi.
Penulis mengamati daerah yang ada di Labuhan Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten
Sumbawa yang dimana banyaknya beras,kencur, batang pohon mimba tidak memiliki
manfaat lain selain dipergunakan sebagai bahan masakan.
c. Wawancara (interview)
Dalam mengumpulkan data,kami menggunakan metode wawancara untuk memperoleh
data. Yang menjadi narasumbernya adalah Ibu Khaerani, salah satu penduduk desa
Labuhan Jambu.
d. Percobaan (Expermen)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan percobaan membuat bedak tema menggunakan
beras,kencur,dan batang pohon mimba.Dan menguji kualitas penyimpanannya serta
manfaat yang didapatkan dalam inovasi pemanfaatan kencur,beras,dan batang batang
pohon mimba.

3.4. Metode Pengolahan Dan Analisis Data


1) Metode pengolahan pembuatan bedak tema
Adapun langkah-langkah pembuatan Bedak Tema:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menetralisasikan seluruh alat yang akan digunakan menggunakan air
3. Membersikan bahan baku yang akan digunakan, yaitu beras,kencur
4. Menghaluskan beras dan kencur menggunakan lumpang gerus
5. Mengamplas batang kayu pohon mimba menggunakan amplas kemudian diambil
serbuknya
6. Beras dan kencur yang sudah dihaluskan dicampur dengan serbuk batang pohon mimba,
kemudian tambahkan air secukupnya hingga tercampur merata.
7. Bahan yang sudah tercampur rata kemudian dibentuk bulatan-bulatan kecil.
8. Bahan yang sudah dibentuk kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Selama 5 jam
tergantung panasnya sinar matahari.
2) Analisis data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu yang dikumpulkan berupa
kata-kata yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan dan dikumentasi lainnya.
Daftar Pustaka

Wikpedia.2021.Beras

https://id.wikipedia.org/wiki/Beras1 [1 Juni 2022]

Alodokter.2021.Magg

https://www.alodokter.com/sakit-magg [1 Juni 2022]

Wikipedia.2021.kencur

https://id.m.wikipedia.org/wiki/kencur [1 Juni 2022]

Wikipeda.2021.Mimba

https://id.m.wikpedia.org/wiki/Mimba [1 Juni 2022]

Anda mungkin juga menyukai