Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FARMAKOGNOSI
TANAMAN HERBAL BEKHASIAT UNTUK DEMAM

Dosen Pengampu :
Annisa Utami, M.Farm

Disusun Oleh:
Kelompok 3 :
1. Aida Nurnabila (211030700529)
2. Alivia Nurohmah (211030700499)
3. Ika Andini (211030700487)
4. M. Ikhsanul Kahfi (211030700512)
5. Rahmawati (211030700504)

Kelas : 03FKKP007

JURUSAN S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DARMA HUSADA
TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai-hambanya yang berada di jalan-
nya.
Terimakasih sebelum dan sesudahnya kepada semua pihak yang telah banyak
membimbing, menasehati penulis dalam bersikap yang baik dalam menuntut ilmu dan
memberikan banyak pengajaran dalam menyelesaikan tugas yang beliau berikan kepada
penulis selama ini dan "orang tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat lebih
semangat dalam meraih cita-cita yang diinginkan oleh penulis serta teman-temans sekalian
yang telah membantu baik bantuan moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang di tentukan.
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi bahasa maupun dalam
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadang kalaanya menuruti
egois pribadi, untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dansaran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah ini di lain waktu,agar pengembangan tata bahasa
penulis lebih baik lagi dan juga hal-hal yang diangkat dalam menyelesaikan makalah ini tidak
secara gegabah ataupun egois mata.
Harapan paling besar dari penyusunan makalah ini adalah, mudah-mudahanapa yang
penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman serta orang lain yang ingin
membaca dan menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi yang telah ada dandapat memberikan manfaat bagi yang
membaca untuk dapat menjadi acuan bahan diskusi dan dapat mengembangkan kreatifitas
bagi mahasiswa.

Pamulang,28 November 2022

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan,mempunyai kekayaan keanekaragaman


hayati yang melimpah, dan menduduki posisi kedua terbesar di dunia setelah Brazil,
sebagai negara megabiodiversity dengan hutan tropisnya. Indonesia mempunyai 20.000
jenis tumbuhan obat, 1.000 jenis tumbuhan yang didokumentasikan dan 300 jenis
tumbuhan yang dipakai sebagai obat tradisional (Hariana,2005, hlm.1-3).
Keanekaragaman hayati yang dianugerahkan oleh Allah merupakan amanat kepada
umat manusia. Manusia diperintahkan untuk menjaga dan memelihara amanat tersebut,
yakni dengan memanfaatkan keanekaragaman tersebut bagi kehidupan (Murtadha,2007,
hlm. 61-69).
Pengobatan tradisional dan obat tradisional telah menyatu dengan masyarakat,
digunakan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan baik di desa maupun di kota-
kota besar. Kemampuan masyarakat untuk mengobati sendiri, mengenai gejala penyakit
dan memelihara kesehatan. Untuk ini pelayanan kesehatan tradisional merupakan potensi
besar karena dekat dengan masyarakat, mudah diperoleh dan relatif lebih murah daripada
obat modern. Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat
apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan
masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep
dokter yang lebih sering memberikan resep untuk membeli obat – obatan kimia di apotek
atau pun karena mudah didapatkan di toko atau warung terdekat, sehingga membuat
masyarakat kurang mengetahui kelebihan tersendiri yang dimiliki tanaman herbal
ketimbang obat - obatan kimia yang biasa mereka konsumsi, bahkan terkadang
masyarakat saat membeli obat tidak begitu tahu kandungan obat yang diresepkan oleh
dokter.
Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti Jeruk
Nipis yang mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan fellandren
dan sitral digunakan dalam obat batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji mengobati
penyakit diare dengan kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan
dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal yang digunakan
untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di dalam masyarakat sehingga
menjadikan obat herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan
di alam, harganya cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti
halnya yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia. Mungkin kalau orang – orang yang
memiliki uang yang cukup mereka dapat memperoleh pengobatan herbal misalnya
pengobatan herbal ala china oleh tabib yang menanganinya atau mencari obat herbal
diapotek, Di sisi lain ada  masyarakat yang tidak berkecukupan dan mereka memilih
untuk menggunakan sebagai pengobatan karena mudah didapatkan di alam dan murah.
Tetapi sebagian besar masyarakat dalam meracik tanaman herbal sebagai obat, mereka
hanya didasarkan kata orang lain ataupun pengalaman sendiri, tanpa mengetahui
kandungannya bahkan tanaman herbal yang mereka ketahuipun masih terbatas, contoh
yang paling terkenal seperti jeruk nipis, daun jambu biji, kunyit, temulawak dan
sebagainya, sehingga masyarakat begitu menginginkan info yang cukup tentang tanaman
apa saja yang dapat digunakan sebagai obat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang pengertian tanaman Obat herbal ?
2. Apa saja 5 tanaman herbal yang berkhasiat untuk mengatasi demam?
3. Apa kekurangan dan kelebihan tanaman herbal?

1.3 Tujuan Masalah


Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari tanaman herbal
2. Mengetahui jenis – jenis tanaman herbal yang berkhasiat untuk demam
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi tanaman herbal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Obat Herbal

Tanaman obat tradisional adalah hal penting dalam pengobatan tradisional. Di 30


tahun terakhir WHO menyebutkan bahwa pengobatan tradisional sebagai istilah “traditional
medicine”. Para ilmuan lebih memilih istilah “traditional healing”. Ada pula yang menyebut
“folk medicine”, alternative medicine”, “etnomedicine” dan “indigeneous medicine”, dalam
kehidupan sehari-hari memakai tanaman obat sebagai ramuan. Ramuan tersebut dipakai,
bukan saja sebagai pengetahuan, tetapi juga keterampilan mencampur tanaman obat sebagai
bahannya. Keahlian dukun meramu berbagai bahan alamiah, yang berasal dari tumbuhan dan
tubuh hewan jadi jamu yang manjur efeknya adalah keahlian khas.

Tumbuhan obat adalah jenis tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan atau sel
tumbuhan tersebut dipakai sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Tumbuhan obat
dipakai untuk penyembuhan suatu penyakit atau pencegahan penyakit. Pengobatan
dilaksanakan dengan meracik sendiri ataupun dari dukun kampung (Nur Aeni, 2016, hlm.1-
2).

Menurut departemen RI, mendefenisikan tumbuhan obat Indonesia tercantum dalam SK


Menteri Kesehatan No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu:

a. Organ tumbuhan yang dipakai sebagai bahan obat tradisonal atau jamu.

b. Organ tumbuhan yang diekstraksi dipakai untuk obat

2.2 Tanaman Herbal Yang Berkhasiat Untuk Mengatasi Demam

1. Senduduk (Melastoma affine D. Don.)


a. Klasifikasi Ilmiah Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Species : Melastoma affine D. Don.

b. Deskripsi Tumbuhan
Tanaman sikaduduak atau senduduk (Melastoma malabathricum L) adalah kelas
tanaman perdu. Tumbuh di daerah terbuka, pinggiran sungai, daerah pegunungan,
tanah lapang, tempat pembuangan sampah, hutan primer dan sekunder, di tepi jalan,
di padang rumput, dan tersebar di seluruh daerah Asia Tenggara, juga di bawah
perkebunan kelapa sawit. Semua bagian dari tanaman yaitu akar, daun, dan batang.
Secara tradisional kerap dipakai sebagai obat di Indonesia, Malaysia dan India, namun
tidak didukung oleh data klinis (Diza, dkk. 2019, hlm. 60).

c. Metabolit sekunder Daun senduduk mengandung senyawa flavonoid (Diza, dkk.


2019, hlm. 60)

d. Cara pengolahannya untuk demam


Siapkan dan bersihkan beberapa helai daun senduduk, direbus hingga mendidih,
lantas dinginkan dan saring, diminum 2 kali sehari

2. Tebu Ireng (Saccharum officinarum Linn.)


a. Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn

b. Deskripsi Tumbuhan
Tanaman ini tumbuh di Indonesia. Menurut data yang diperoleh, perkebunan tebu
di Indonesia sekitar 321 hektar, 64,74% di antaranya terdapat di pulau Jawa. Luas
areal tebu di Indonesia pada sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan 0,71%
pertahun (Fama, 2017, hlm.147).

c. Metabolit Sekunder Tanaman ini airnya punya komponen antioksidan untuk


menangkal penyakit hiperlipidemia (Fama, 2017, hlm. 147).

d. Cara pengolahannya untuk demam


Siapkan dan bersihkan beberapa batang tebu lalu diperas hingga mengeluarkan air
lantas diminum

3. Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)


a. Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Roscoe.

b. Deskripsi Tumbuhan Tumbuhan berbatang semu dengan tinggi mencapai 1 m.


Akarnya berbentuk rimpang dengan akar berwarna kuning hingga kemerahan dan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15–23 mm dengan lebar 8-15 mm.
Tangkai daun berbulu halus. Bunga muncul dari dalam tanah berbentuk bulat telur
dengan panjang 3,5–5 cm. Bibir bunga dan kepala putik berwarna ungu (Hidayat &
Napitipulu, 2015, hlm. 147).

c. Metabolit sekunder Tumbuhan ini bagian yang namanya rimpang dan mengandung
minyak asiri. Kandungannya terdiri dari limonene, α-pinen, βfellandren, camfen,
borneol, sineol, nonilaldehid, desilaldehid, metilheptepthenon, farnesen, bisabolen, 1-
β – kurkumen, humulen, dan zingiberen (Hidayat & Napitipulu, 2015, hlm. 147)

d. Cara pengolahannya untuk demam


Siapkan dan bersihkan beberapa jahe merah, lalu iris kecil -kecil, direbus hingga
mendidih, dinginkan dan saring, diminum 2 kali sehari saat demam.
4. Cocor Bebek(Kalanchoe pinnata Pers)

a. Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Famili : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Spesies : Kalanchoe pinnata Pers
b. Deskripsi Tumbuhan
Kalanchoe pinnata (Crassulaceae), adalah tanaman “cocor bebek”. Di Indonesia
termasuk tanaman herba yang tumbuh sepanjang tahun dan punya daun berair.
Tanaman ini dikenal di masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan berbagai
penyakit di antaranya batuk, demam, dan berbagai penyakit kulit (Mayanti, dkk. 2011.
hlm, 380).
c. Metabolit Sekunder
Tanaman ini punya kandungan kimia sterol dan bufadienolida.
d. Cara pengolahannya untuk demam
Siapkan 1 helai daun cocor bebek lalu diremas sedikit lantas ditempelkan di kepala.
5. Kembang Sepatu (Hisbicus rosa-sinensis Linn.)

a. Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Malvaceae
Ordo : Malvales
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis Linn.
b. Deskripsi Tumbuhan
Tumbuhan ini termasuk perdu dengan tinggi 1-4 meter dan percabangannya banyak.
Daunnya tunggal, bertangkai dengan panjang 1- 3.7 cm, yang letaknya berseling.
Daunnya berbentuk bulat telur, oval dengan ujungnya meruncing, pangkalnya
runcing, tepinya bergerigi kasar, tulang daunnya menjari dengan panjang 3.5-9.5 cm,
lebar 2-6 cm dan warnanya hijau. Daun penumpunya berbentuk garis. Bunganya
tunggal keluar dari ketiak daun, tegak atau sedikit menggantung, dengan tangkai
bunganya beruas, ada yang berwarna merah, dadu, oranye, kuning, putih dan
sebagainya dengan mahkota bunganya tunggal atau bertumpukan (Kinho,
dkk. 2011,hlm. 25)
c. Metabolit Sekunder
Tumbuhan ini berbahan kimia di antaranya cyanidingdiglucosid, lendir, hibisetin, dan
zat pahit. Punya efek farmakologis di antaranya antiviral, antiradang (anti-inflamasi),
antidiuretik, meluruhkan dahak, dan menormalkan siklus haid(Kinho, dkk. 2011, hlm.
25).
d. Cara pengolahannya untuk demam
Ambil 1 helai daun kembang sepatu lalu di remas sedikit lantas tempelkan
di
Kepala,

2.3 Kekurangan Dan Kelebihan Tanaman Herbal?

Kelebihan tanaman herbal


1) Adanya efek komplementer atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional/komponen
bioaktif tanaman obat. Hal itu juga diperjelas Anonimous (2009)b yaitu dalam suatu ramuan
Obat Tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis Tumbuhan Obat yang memiliki efek
saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.

2) Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi yaitu Zat aktif pada
tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tumbuhan bisa
menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga memungkinkan tumbuhan tersebut
memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek tersebut adakalanya saling mendukung tetapi
ada juga yang seakan-akan saling berlawanan atau kontradiksi.

3) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.


Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami
pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-
penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang). Penyakit ini dikenal
dengan sebutan penyakit metabolik dan degeneratif. Yang termasuk penyakit metabolik
antara lain : diabetes (kecing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal
dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif diantaranya: rematik (radang persendian), asma
(sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambaien/wasir) dan pikun (Lost of
memory).

Kekurangan tanaman herbal

1) Efek farmakologisnya yang lemah maksudnya karena rendahnya kadar senyawa aktif
dalam bahan obat alam serta kompleknya zat ballast atau senyawa banar yang umum terdapat
pada tanaman.

2) Bahan baku belum terstandar. Standarisasi yang komplek karena terlalu banyaknya jenis
komponen obat tradisional serta sebagian besar belum diketahui zat aktif masing-masing
komponen secara pasti.

3) Belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Menyadari akan hal ini maka pada upaya pengembangan obat tradisional ditempuh berbagai
cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk obat tradisional
yang telah teruji khasiat dan keamanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, A. 2009. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri I. Jakarta: Penebar Swadaya

Idhar,Abdul.2017.Makalah Tanaman Herbal.https://lasembangi.blogspot.com/2017/05/con


toh- makalah-tanaman-herbal_17.html.(Diakses tanggal 28 November 2022).

Murtadha. Islam Ramah Lingkungan. Islam Futura, Vol. VI, No. 2, Tahun 2007

Nur Aeni, Dkk. (2016). Identifikasi Tumbuhan Obat di Kecamatan Kunto Darussalam Rokan
Hulu. Hal 1-6

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai