Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Di dalam makalah ini
saya membahas tentang Jamu Temulawak dan Khasiatnya.
Makalah ini dibuat dengan obvervasi dan beberapa bantuan dari pihak untuk membantu
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada pihak semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar di dalam makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
Kritik konstruktif dari pembaca diharapkan dapat menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.1
Daftar Isi..2
Latar Belakang.................3
Rumusan Masalah................4
Pembahasan :
1.
2.
3.
4.
5.
Penutup..........15
LATAR BELAKANG
2
Tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman obat
potensial unggulan yang memiliki khasiat multifungsi. Rimpangnya yang berkhasiat obat mampu
mengobati berbagai penyakit seperti kelainan pada hati/lever, kantong empedu, dan pankreas.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) juga merupakan salah satu tanaman obat unggulan
yang memiliki khasiat multifungsi. Rimpang induk temulawak berbentuk bulat seperti telur dan
berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan dimana bagian dalamnya berwarna jingga
kecokelatan. Pemanfaatan tanaman ini cukup banyak, antara lain dipergunakan oleh masyarakat
dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan atau pengobatan penyakit maupun oleh
produsen obat tradisional dan kosmetika.
Selain penggunaannya sebagai bahan baku industri seperti minuman dan pewarna alami, manfaat
lain adalah dapat meningkatkan sistim imunitas tubuh.
Kurkumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari tanaman
Zingiberaceae, khususnya kunyit dan temulawak. Yang telah di-manfaatkan dalam industri
farmasi, makanan, parfum, dan lain-lain. Ada banyak data dan literatur yang menun-jukkan
bahwa kunyit dan temulawak berpotensi besar dalam aktifitas farma-kologi yaitu anti
imflamatori, anti imunodefisiensi, anti virus (virus flu burung), anti bakteri, anti jamur, anti
oksidan, anti karsinogenik dan anti infeksi.
Mengingat tingginya permintaan terhadap bahan baku temulawak, maka diperlukan
ketersediaan bahan tanaman dalam jumlah besar. Upaya penyediaan bahan tanaman dalam
jumlah banyak, waktu singkat dan bebas hama dan penyakit telah diperoleh melalui perbanyakan
in vitro. Selain itu pertumbuhan dan produksi rimpang temulawak hasil nplantlet in vitro juga
telah diketahui mampu memperlihatkan hasil yang cukup optimal.
RUMUSAN MASALAH
3
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang makalah ini, maka masalah pokok yang dapat
dirumuskan dan dijadikan kajian adalah Apa saja manfaat tanaman temulawak bagi
manusia ?
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah salah satunya untuk memenuhi tugas dan untuk
pengetahuan tentang apa saja manfaat dari tumbuhan temulawak.
3. Kegunaan
Dengan makalah ini saya harapkan semua dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi saya, pembaca, dan menjadi referensi bagi penulis lain.
4. Kerangka Pemikiran
Dalam penulisan makalah ini, saya memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan saya tulis. Kerangka pemikiran ini mulai mengedepankan tentang
pengertian serta kegunaan.
5. Sistematika Penulisan
A. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan Latar belakang, Daftar Isi, dan Rumusan Masalah
B. PEMBAHASAN
Berisikan Pengertian Jamu Tradisional, Manfaat Temulawak, Kandungan
Temulawak, Alat dan Bahan yang diperlukan, Cara dan Bahan membuat Jamu
Temulawak.
C. PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran-saran.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.
Jamu merupakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alam yang diracik tanpa
menggunakan bahan kimia sebagai aditif (bahan tambahan). Jamu sering disebut sebagai ramuan
tradisional karena jamu memang sudah dikenal sejak jaman nenek moyang sebelum ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan obat-obatan modern masuk ke Indonesia. Kebanyakan
resep racikan jamu berumur puluhan atau bahkan ratusan tahun dan terus digunakan secara turun
temurun sampai sekarang ini.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang (akarakaran), daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk pengobatan tradisional,
jamu memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk negara berkembang. Diperkirakan
70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional.
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping.
Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada
manusia selama ratusan tahun yang telah menggunakan obat tradisional. Istilah jamu muncul
pada zaman Jawa Baru, dimulai sekitar abad pertengahan 15-16 masehi. Karena jamu identik
dengan budaya Jawa maka pengertian jamu pun di ambil dari bahasa Jawa Kuno.
Menurut ahli bahasa Jawa Kuno, istilah jamu berasal dari singkatan dua kata bahasa
Jawa Kuno yaitu Djampi dan Oesodo. Djampi berarti penyembuhan yang menggunakan
ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-ajian sedangkan Oesodo berarti kesehatan. Pada abad
pertengahan (15-16 M), istilah oesodo jarang digunakan. Sebaliknya istilah jampi semakin
popular diantara kalangan keraton. Kemudian sebutan jamu mulai diperkenalkan kepada
public oleh dukun atau tabib pengobat tradisional. Bukti bahwa jamu sudah ada sejak jaman
dulu dan sering dimanfaatkan adalah dengan adanya relief Candi Borobudur pada masa Kerajaan
Hindu-Budha tahun 722 M, di mana relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan
minum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti sejarah lainnya yaitu penemuan prasasti
Madhawapura dari peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya profesi tukang meracik
jamu yang disebut Acaraki.
Para ahli botani mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat tanaman
untuk pengobatan. Sehingga jamu yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja
pada saat sekarang ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat baik orang tua maupun
muda, anak-anak maupun orang dewasa. Dengan demikian jamu menjadi sangat popular di
Indonesia. Semakin berkembangnya zaman, jamu pun kadang disebut sebagai obat herbal. Di
mana obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak tanpa
campuran zat kimia. Pada saat sekarang ini, dalam usaha menyembuhkan sakitnya orang lebih
tertarik untuk menggunakan jamu/ obat herbal daripada menggunakan obat-obat sesuai resep
dokter. Mereka berpikir jamu/ obat herbal lebih aman karena efek sampingnya tidak merugikan
tapi justru membuat sehat organ tubuh lainnya.
Perbedaan antara jamu/ obat herbal dengan obat modern terletak pada bahan pembuatnya,
di mana jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung diambil dari
alam, sedangkan obat modern dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Jamu/ obat
herbal pun tidak hanya digunakan untuk pengobatan, tetapi juga digunakan untuk pencegahan
penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, kebugaran, kecantikan, supplement
harian penambah tenaga dan gairah hidup, serta meningkatkan kebahagiaan dalam hidup rumah
tangga. Bentuk jamu pun tidak hanya bubuk/ powder tapi juga berkembang, ada yang dibuat
dalam bentuk pil. kapsul, kaplet, maupun cair.
MANFAAT TEMULAWAK
Manfaat temulawak untuk kesehatan tubuh, hati, jantung dan ginjal memang tidak perlu
diragukan lagi, sudah sejak jaman nenek moyang temulawak banyak dimanfaatkan sebagai obat
herbal. Temulawak selama ini memang telah dikenal sebagai obat herbal asli Indonesia yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Bagian yang banyak dimanfaatkan yaitu akar atau juga sering disebut rimpang. Akar inilah yang
diolah menjadi obat herbal, cara pengolahannya juga berbeda-beda. Berikut ini ada beberapa
manfaat dari tanaman temulawak yang baik untuk kesehatan dan penting untuk Anda ketahui:
baik. Caranya yaitu dengan menyiapkan temulawak sebanyak 2 rimpang, daun kucing 1
genggam, 1 genggam daun meniran dan gula batu secukupnya.
Cuci bersih semua bahan kecuali gula batu, temulawak diiris tipis-tipis. Campur semua bahan
kemudian rebus dengan air sebanyak 1000ml. setelah mendidih tunggu hingga air yang
tertinggal hanya tinggal setengah, angkat dan saring airnya. Gunakan airnya untuk diminum
secara rutin setiap hari.
KANDUNGAN TEMULAWAK
Temulawak adalah kerabat dekat tanaman temu ireng (C. aeruginosa ROXB), temu putih (C. zeodaria
ROSC.), dan temu kunyit (C. domestica VAL.). Temulawak mempunyai beberapa nama daerah, di
9
antaranya adalah koneng gede (Sunda), temo lobak (Madura), dan Temu lawak (Indonesia). Ekologi dan
Penyebaran Tumbuh di seluruh pulau Jawa, tumbuh liar di bawah naungan di hutan jati, di tanah yang
kering dan di padang alang alang , ditanam atau tumbuh liar di tegalan; tumbuh pada ketinggian tempat
5 m sampai 1500 m di atas permukaan laut.
Morfologi Tanaman Batang Batang temu lawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun.
Tanaman ini berbatang semu dan habitusnya dapat mencapai ketinggian 2 2,5 meter. Tiap rumpun
tanaman terdiri atas beberapa tanaman (anakan), dan tiap tanaman memiliki 2 9 helai daun. Daun Daun
tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun dan seluruh ibu tulang daun bergaris
hitam. Panjang daun sekitar 50 55 cm, lebarnya + 18 cm, dan tiap helai daun melekat pada tangkai daun
yang posisinya saling menutupi secara teratur. Daun berbentuk lanset memanjang berwana hijau tua
dengan garis garis coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30 90 cm, dengan jumlah anakan
perumpun antara 3 9 anak.
Bunga Bunga tanaman temu lawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian
yang keluar dari rimpangnya (tipe erantha), atau dari samping batang semunya setelah tanaman cukup
dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya
berwarna ungu. Panjang tangkai bunga + 3 cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1,5 cm.
Dalam satu ketiak terdapat 3-4 bunga. Rimpang Rimpang induk temu lawak bentuknya bulat seperti telur,
dan berukuran besar, sedangkan rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya
memanjang. Tiap tanaman memiliki rimpang cabang antara 3 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya
lebih muda dari pada rimpang induk. Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua adalah
kuning-kotor. Atau coklat kemerahan. Warna daging rimpang adalah kuning atau oranye tua, dengan cita
rasanya amat pahit, atau coklat kemerahan berbau tajam, serta keharumannya sedang. Rimpang terbentuk
dalam tanah pada kedalaman + 16 cm. Tiap rumpun tanaman temu lawak umumnya memiliki enam buah
rimpang tua dan lima buah rimpang muda. Akar Sistem perakaran tanaman temu lawak termasuk akar
serabut. Akar-akarnya melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akar sekitar 25 cm dan letaknya
tidak beraturan.
10
11
(Blender)
(Sendok Sop)
(Panci)
12
(Temulawak)
(Air Mineral)
(Gelas)
(Wajan)
(Spatula)
(Jintan)
(Kencur)
(Asem Jawa)
13
(Gula Aren)
(Daun Pandan)
Bahan-bahannya :
Cara pembuatannya :
Langkah kesatu adalah bersihkan temulawaknya beserta kencurnya dengan dicuci menggunakan air
sampai kinclong tanpa kotoran biar higienis trus setelah itu diris-iris.
Ambil wajan yang ukuran sedang untuk menyangrai temulawak dan kencur tanpa minyak goreng dengan
waktu sebentar saja jangan lama-lama.
Setelah beres sangrai temulawak dan kencurnya masukan kedalam blender beserta asam jawa kawak
sama jinta dan air yang udah masak blender sampai benar-benar halus kemudian pinggirkan sejenak.
Langkah berikutnya ambil panci kecil dipakai untuk merebus air dan gula aren beserta daun pandan
sampai masak dan mendidih.
Langkah Terakir ambil hasil rebusan air gula aren daun pandan untuk di masukan menjadi satu di dalam
belender yang sudah berisi hasil blenderan langkah kesatu diteruskan dengan di aduk aduk sampai merata
dan menyatu. Tinggal disaring diperas diambil airnya saja pisah di gelas dan bimsalabim jadilah jamu
temulawak karya tangan sendiri.
14
PENUTUP
KESIMPULAN
Temulawak dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya dapat meningkatkan nafsu
makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu, penyembuhan penyakit jantung,
kanker, gangguan pencernaan, dll.
Temulawak ternyata sangat mudah untuk diolah dijadikan berbagai macam obat
dan Jamu tradisional, dan mudah pula cara menanamnya karena lokasi penanamannya
dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Jadi sangatlah banyak manfaat
dari Temulawak tersebut.
SARAN
Obat dari bahan Temulawak sangatlah bermanfaat bagi bermacam-macam
penyakit, maka dari itu diharapkan bagi pembaca tersadar untuk memanfaatkan lahan
untuk menanam berbagai macam tumbuhan obat tradisional termasuk Temulawak.
15