Disusun Oleh:
NAMA : Nursyaraini
NIM : 18140077
KELAS : F162
Lampiran Materi
Masalah Anak Gadis Masa Pubertas
1 5
Day Dreaming (mimpi basah) Kurang Percaya diri
2 6
Rasa malu berlebihan Sikap tidak tenang
3 7
Antagonisme Sosial Merasa bosan
4 8
Antagonisme Sex 9 Keinginan untuk menyendiri
Salah satu day dreaming remaja yaitu fantasi seks. Fantasi seks adalah kegiatan
membayangkan adegan seksual tanpa batas dengan sebuah tujuan mencapai
kesenangan. Kegiatan ini bukan hanya milik lelaki.
Perasaan pubertas yang sangat menonjol antara lain adalah rasa sedih, yang ingin menangis dan
marah meskipun penyebabnya ”remeh”; memusuhi jenis kelamin lain; adanya rasa bosan
terhadap pemainan yang pernah disenanginya. Perihal perasaan lain yang nampak adalah
keinginannya untuk menyendiri dan senang melamun tentang dirinya. Perbuatan-perbuatan yang
sering nampak selalu lelah, kadang-kadang perilakunya “tidak sopan”.
2 Rasa Malu Berlebihan
Karena rasa malu berlebihan akan menghabat kehidupan social seseorang yang sekaligus bisa
berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang. Rasa malu
juga merupakan kombinasi dari kegugupan social dan pengkondisian social, rasa malu dan
rendah diri memiliki keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa malu di
sebabkan dia merasa rendah diri, rasa malu juga dapat digambarkan semacam perasaan tidak
nyaman, sementara orang yang merasa rendah diri apabila orang tersebut kurang berharga
dibandingkan dengan orang lain.
Gejolak emosional, sebagai penyertaan perkembangan fisik sering terjadi begitu ekstrim sehingga
menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya. Konflik dengan orang tua, teman sebaya,
umumnya akan berkembang yang sering ditandai oleh satu sisi kebutuhan untuk
mandiri,sedangkan di sisi lain ketergantungan baik moril maupun materil masih sangat besar
terutama pada orang tua. Dan pada kenyataannya remaja belum yakin akan kebutuhan otonomi
sehingga remaja sering dihadapkan pada situasi frustrasi.
4 Antagonisme SeX
Antagonisme sex dapat diartikan sebagai suatu perasaan perasan tidak senang atau menentang
suatu yang berhubungan dengan sex, yang diaplikasikan dalam sikap dan prilaku. Seorang yang
mengalami hambatan sexual, tidak dapat merasakan ataupun membedakan, antara jender yang
ada pada dirinya.
- Faktor-faktor terjadinya antagonisme sex :
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlal rendah pada diri sendiri,
orang yang rendah diri berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti.
Sikap tidak tenang adalah suatu keadaan ketidak seimbangan emosi, yang manifestasinya kepada
tingkalaku, yaitu gelisah, banyak tingkah, mudah berubah-ubah. Kebiasaan remaja ketika
mengalami hal ini adalah, tidak bias duduk atau berdiri dengan tenang dalam waktu yang lama,
hal ini disebabkan oleh tidak adanya control emosi, sehingga fisikpun merasakan agresifitas
mentalnya.
7 Merasa Bosan
Merasa bosan adalah perasaan jemu atau mengalami hal-hal yang sama berulang-ulang. Anak
pada saat memasuki puberitas akan merasa jenu dengan rutinitas yang sama. Hal ini disebabkan
perubahan fisik dan psikis yang semakin hari semakin berkembang sehingga perubahan fisik
yang tidak seimbang mempengaruhi psikis anak tersebut.
8 Keinginan Untuk Menyendiri
Kesenganan untuk bekerja adalah, tidak mau, tidak sudi, atau rasa malas untuk melakukan
sesuatu pekerjaan. Kita masa pertumbuhan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, dimana
pada masa remaja sudah mulai diberi tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti ini akan
menjadi masalah, karena sebelumnya tidak terbiasa dengan pekerjaan serius.
1
Cinta Diri
4
Psedoafektivitat
Cinta Diri 1
mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin, bagaimana seorang mencintai dirinya
dan ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya. Cinta diri
merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia.
Mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu sama lain, sehingga timbul yang
dinamakan rasa suka, ingin memiliki dan saling memuji.
Multiple Personality 3
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) secara mudahnya bisa dikatakan
dua atau lebih jiwa yang menghuni badan dan raga seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk
kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa.
Penyebab terjadinya ganguan kepribadian mejemuk diakibatkan oleh penyiksaan fisik yang
dilakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri. Akan terjadi perilaku dominan bisa menyadari pribadi-
pribadi lainnya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya sama sekali.
Psedoafektivitat 4
Menurut Dr. Helena Deutsh bahwa relasi emosioanal, dan identifikasi total, disebut
Psedoafektivitat, yang dapat menimbulkan gejala-gelaja neorologis dan patologis.
Peristiwa ini memberikan efek yang destruktif merusuk pada diri sendiri dan lingkungannya,
contoh kongkritnya adalah :
Peristiwa kawin cerai berulang kali
Prostitusi/ pelacuran
Berganti-ganti lapangan kerja tanpa sebab yang jelas
Petualangan cinta (ganti-ganti pacar)
Adakalanya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya pribadi majemuk di mana munculnya
pribadi sendri yang tidak sama dengan pribadi yang teridentifikasi, frued menamakan gejala
tersebut sebagai fenomena hidup. Proses identifikasi ini bisa berlangsung terhadap beberapa
orang sehingga timbul perpecahan pribadi yang dikenal sebagai gejala majemuk pribadi.
SEKIAN
_____ DARI KAMI _____
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB