Anda di halaman 1dari 7

A.

Remaja
Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

B. Anak Gadis Pada Masa Pubertas

1. Day Dreaming/Mimpi Basa


h

Istilah mimpi basah, atau datang bulan, sama-sama


menandakan kematangan seorang remaja. Mimpi
basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9-14 tahun,
umumnya terjadi secara periodik berkisar sekitar 2-
3 minggu sekali.mimpi basah merupakan
pengeluaran cairan sperma yang terjadi secara
alamia.

Ini merupakan tanda akil balik dari seorang anak


laki-laki remaja menandakan anak laki-laki tersebut
organ reproduksinya berfungsi,dan dia termasuk anak
laki-laki yang normal.
2. Rasa Malu Berlebihan

Karena rasa malu berlebihan akan


menghambat kehidupan social seseorang yang
sekaligus bisa berdampak terhadap kemajuan
dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan
seseorang. Rasa malu juga merupakan
kombinasi dari kegugupan social dan
pengkondisian social, rasa malu dan rendah
diri memiliki keterkaitan dan apabila di
telusuri banyak orang yang merasa malu yang
Di bawah ini beberapa disebabkan karena dia merasa rendah diri,
cara menghilangkan rasa rasa malu juga dapat di gambarkan semacam
perasaan tidak nyaman, sementara orang yang
malu berlebihan:
menderita rendah diri apabila orang tersebut
kurang berharga di banding dengan orang lain

1. Kenalilah rasa malu itu

2. Berhentilah menyalakan orang lain untuk


menutupi rasa malu

3. Amatilah reaksi tubuh kamu

4. Kenalilah kelemahan kamu

5. Kenal dan kembangkan terus kelebihan dan


keistimewaan kamu
6. Apabila kamu merasa perasaan malu itu benar-
benar di luar control maka berkonsultasilah dengan
seorang yang berpengalaman dan kamu percayai
7. Lawan rasa malu dengan berusaha bersikap
lebih santai

8. Tampilkan sisi terbaik

9. Jangan takut akan penolakan dan cacian

10. Pelajari situasi


4. Antagonisme Sosial
Pada usia remaja 14-15 tahun sampai 17-18
tahun, percepatan pertumbuhan fisik sangat
menonjol dan kematangan fungsi layaknya
orang dewasa akan timbul. Gejolak emosional
sebagai penyertaan perkembangan fisik sering
terjadi begitu ekstrim.

Konflik dengan orang tua, teman sebaya,


umumnya akan berkembang .

3. Antagonisme Sex

Antagonisme sex dapat di


artikan sebagai suatu
perasaan tidak senang atau
menentang suatu yang
berhubungan dengan sex,
yang diaplikasikan dalam
sikap dan prilaku.

5. Emosinalisme Masa remaja dikenal dengan masa dimana


terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan
pertumbuhan fisik yang pesat dan
pertumbuhan secara psikis yang bervariasi,
diantaranya terdapat fase pubertas yang
merupakan fase yang sangat singkat dan
terkadang menjadi masalah tersendiri bagi
remaja dalam menghadapinya.

Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja


tidak terlepas dari bermacam pengaruh,
seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga,
sekolah dan teman-teman sebaya serta
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-
15 tahun dan usia 15-18 tahun.

Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun

Bertingkah laku kasar untuk


Cenderung banyak murung
menutupi kekurangan dalam Kemarahan biasa terjadi
dan tidak dapat diterka
hal rasa percaya diri

Cenderung tidak toleran Mulai mengamati orang tua


terhadap orang lain dan ingin dan guru-guru mereka secara
selalu menang sendiri objektif

Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18


tahun
Pemberontakan” remaja
merupakan ekspresi dari Banyak remaja mengalami Sering kali melamun,
perubahan yang universala 12-15konflik
tahun dengan orang tua memikirkan masa depan
dari masa kanak-kanak mereka mereka
menuju dewasa

Berikut beberapa cara untuk orang tua mendukung perkembangan sosio-emosional remaja:

Gunakan
Memahami Pahami arti Bantu remaja Membiarkan
kemampuan
kepentingan penting dari untuk lebih remaja
komunikasi
masing- teman sebaya, memahami mengeksplora
untuk
masing dan organisasi dan perbedaan si dirinya
berkomunikasi
adanya pola pengajar dan nilai untuk mencari
yang baik
kelekatan mereka. konflik. identitasnya
dengan anak.
6. Kurang Percaya Diri

Kurang percaya diri atau rendah


diri adalah perasaan
menganggap terlalu rendah pada
diri sendiri, orang yang rendah
diri berarti menganggap diri
sendiri tidak mempunyai
kemampuan berarti.

Ciri kurang percaya diri adalah sebagai berikut:


1. Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bersifat introfert)

2. Selalu ragu dalam bertindak

3. Tidak dapat bersaing positif,seperti persaingan kepandaian,dan kegiatan lainnya.

Overprotected
anak yang selalu Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Terhadap
di kekang
Orang yang Kurang Percaya Diri :

Terlalu dibiarkan
1. Memberi pengertian

2. Beri pujian
Secara psikologi kurang Perfeksionis
percaya diri di sebabkan
oleh banyak hal, 3. Beri contoh.
beberapa diantaranya
Sering di kritik
yaitu:
dan di kecewakan

Mencontohi
lingkungannya

Percaya dengan
ketidak
mampuan
7. Sikap Tidak Tenang

Sikap tidak tenang adalah suatu keadaan


ketidakseimbangan emosi, yang manifestasinya
kepada tingkah laku, yaitu gelisah, banyak tingkah,
mudah berubah-ubah. Kebiasaan remaja ketika
mengalami hal ini adalah tidak bisa duduk atau berdiri
dengan tenang dalam waktu yang lama, hal ini di
sebabkan oleh tidak adanya kontrol emosi, sehingga
fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.

8. Merasa Bosan

Merasa bosan adalah perasaan jenuh atau


mengalami hal-hal yang sama berulang ulang.
Anak pada saat memasuki pubertas akan merasa
jenuh dengan rutinitas yang dijalaninya sehari-
hari terus menerus dengan kegiatan yang sama.
Hal ini disebabkan perubahan fisik dan psikis yang
semakin hari semakin berkembang sehingga
perubahan fisik yang tidak seimbang
mempengaruhi psikis anak tersebut.
9. Keinginan Untuk Menyendiri

Anak pada masa perkembanganya


terkadang membutuhkan space (tempat)
untuk menyendiri, tidak berteman dan
mengasingkan diri dari kelompoknya ketika
dia bermasalah dengan dirinya sendiri atau
bermasalah dengan teman sebayanya. Anak
pada masa pubertas cenderung
mengasingkan diri mana kala merasa ada
hal yang kurang cocok dengan dirinya atau
(minder).

10. Keseganan Untuk Bekerja

Keseganan untuk bekerja adalah tidak mau, tidak sudi, atau rasa malas untuk melakukan suatu
pekerjaan. Ketika masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, dimana pada masa
remaja sudah mulai diberi tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti ini akan menjadi
masalah, karena sebelumnya tidak terbiasa dengan pekerjaan serius.

Anda mungkin juga menyukai