Anda di halaman 1dari 12

Disusun Oleh: Kelompok V

Jusnianti, Amd. Keb. (P00312018020)


Made Ayu Yertiasih, Amd.Keb. (P00312018023)
Pengertian
• Pengertian Paradigma secara umum bisa berarti sebuah
kerangka berpikir, teori dalam ilmu pengetahuan,
pandangan dunia yang khusus, sebuah konsep, dan dapat
juga berarti sebuah pola yang digunakan sebagai model
untuk mempresentasikan rangkaian koneksi yang lain.
• Pengertian Paradigma Kebidanan yaitu suatu cara pandang
Bidan dalam memberikan pelayanan dimana keberhasilan
pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara
pandang Bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik
antara Bidan, Wanita, Lingkungan, Perilaku, Pelayanan
Kebidanan dan Keturunan.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Wanita
Wanita/Ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa
sehingga keberadaan wanita yang sehat secara jasmani
dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/Ibu
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga.
Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan dan
kondisi seorang Wanita/Ibu dalam keluarga. Para Wanita di
masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan
kesejahteraan keluarga.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Lingkungan
Lingkungan merupakan semua aspek yang terlibat dalam interaksi
individu ketika melakukan aktivitas. Lingkungan tersebut meliputi
lingkungan fisik, lingkungan psiko-sosial, lingkungan biologis, dan
lingkungan budaya. Lingkungan psiko-sosial meliputi keluarga,
kelompok, komunitas, dan masyarakat (society). Lingkungan biologis
meliputi segala sesuatu disekitar kita yang tergolong organisme hidup
seperti tumbuhan dan hewan dan lingkungan budaya meliputi segala
kondisi baik berupa materi (benda) maupun non materi yang dihasilkan
oleh manusia melalalui aktivitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya
dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian dan senjata dan yang
termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian,
sistem politik dan sebagainya lagi. Standar kualitas lingkungan
diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberi rasa aman dan
sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan
mengembangkan sistem budayanya.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
manusia bersifat holistik (menyeluruh). Contoh perilaku:
Perilaku ibu selama periode kehamilan akan memengaruhi
kehamilannya. Perilaku Ibu dalam mencari penolong
persalinan akan memengaruhi kesejahteraan ibu dan janin
yang akan dilahirkan, demikian pula perilaku ibu pada masa
nifas akan memengaruhi kesejahteraan ibu dan bayinya.
Dengan demikian, perilaku Ibu dapat memengaruhi
kesejahteraan Ibu dan bayinya.
 Sedangkan perilaku profesional Bidan mencakup: Berpegang teguh pada
filosofi etika profesi dan aspek legal dalam melaksanakan tugasnya;
Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya; Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan
keterampilan mutakhir secara berkala; Menggunakan tindakan kewaspadaan
universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian
infeksi; Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberi
asuhan kebidanan; Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat dalam
kaitannya dengan praktik kesehatan, kehamilan, pelahiran, periode
pascamelahirkan, bayi baru lahir dan balita; Menggunakan model kemitraan
dalam bekerjasama dengan Wanita/Ibu (klien) agar klien dapat menentukan
pilihan berdasarkan informasi mengenai semua aspek asuhan. Meminta
persetujuan secara tertulis agar klien juga bertanggungjawab atas
kesehatannya sendiri; Menggunakan keterampilan komunikasi; Bekerjasama
dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu
dan keluarga dan Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan
pelayanan.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan
kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh
Bidan sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak guna tercapainya keluarga yang
berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi: Layanan
kebidanan primer/mandiri adalah asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Bidan. Layanan kolaborasi adalah asuhan
kebidanan yang diberikan kepada klien dengan beban
tanggungjawab bersama dari semua pemberi layanan yang
mencakup Bidan, Dokter, dan/atau tenaga kesehatan
profesional lainnya.Bidan merupakan anggota tim. Layanan
rujukan adalah asuhan kebidanan yang dilakukan dengan
menyerahkan tanggungjawab kepada dokter, ahli dan/atau
tenaga kesehatan profesional lainnya untuk mengatasi
masalah kesehatan klien di luar kewenangan Bidan dalam
rangka menjamin kesejahteraan Ibu dan anaknya.
Komponen Paradigma Kebidanan
 Keturunan
Keturunan merupakan salah satu penentu dari kualitas manusia yang
sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut persiapan
wanita sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (prakonsepsi), masa
kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas. Walaupun kehamilan,
kelahiran dan masa nifas adalah proses fisiologis, namun bila tidak
ditangani secara akurat dan benar maka keadaan fisiologis dapat menjadi
patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yang akan dilahirkannya.
Oleh karena itu, layanan praperkawinan, prakehamilan, kehamilan,
kelahiran dan nifas sangat penting serta dan memiliki keterkaitan satu
sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan semua ini adalah tugas utama
Bidan.
Kaitan Paradigma Dengan Asuhan
Kebidanan
Kaitan paradigma kebidanan dengan
asuhan kebidanan adalah jika setiap Bidan
memiliki paradigma kebidanan yang tepat
maka dipastikan mampu memberikan
pelayanan atau asuhan kebidanan yang
berkualitas atau
Manfaat Paradigma Dengan
Asuhan Kebidanan
Manfaat paradigma kebidanan bagi asuhan
kebidanan yaitu untuk membantu Bidan dalam
mengkaji kondisi klien; membantu Bidan dalam
memahami masalah dan kebutuhan klien; dan
memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan
asuhan kebidanan yang berkualitas sesuai dengan
kondisi klien sehingga dengan adanya paradigma
kebidanan yang tepat, Bidan mampu memberikan
asuhan kebidanan yang berkualitas dan kompeten.

Anda mungkin juga menyukai